HISTORIA MEGISTRA VITAE
Tiga kedudukan unsur yang membangun adanya sejarah adalah manusia sebagai subjek dan juga sekaligus sebagai objek sejarah. Ruang sebagai peristiwa dimana sejarah dapat terjadi. Sementara waktu sebagai tolok ukur unsur yang membatasi suatu peristiwa dalam sejarah berupa tanggal, bulan dan tahun bahkan mungkin juga jam saat kejadian bersejarah berlangsung.
Manusia adalah unsur utama dalam sejarah. Tanpa manusia, sebuah peristiwa sejarah akan terus dipertanyakan objektivitasnya. Dalam hal ini diketahui, manusia punya kedudukan sebagai objekn subjek sejarah.
Diketahui, dalam sebuah kajian sejarah ada unsur yang tidak bisa lepas yaitu ruang. Peristiwa hanya akan terjadi pada suatu tempat tertentu. Contoh konsep sejarah manusia dan ruang misalnya ialah Peristiwa Rengasdengklok terjadi di Karawang, Proklamasi di Jl Pegangsaan 56, Jakarta.
Ilustrasi: Konsep Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah Kehidupan
Manusia tidak dapat terlepas dari waktu. Sejarah sebagai sebuah peristiwa pun terikat dengan waktu. Peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak terulang lagi. Jadi manusia dan waktu adalah dua hal beriringan yang di masa selanjutnya akan menjadi sebuah sejarah jika ada peristiwa-peristiwa tertentu.
Jika disimpulkan keterkaitan konsep manusia hidup dalam ruang dan waktu, ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu. Ruang jugalah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa. Sementara waktu pada sejarah yang kejadiannya pasti di masa lampau, merupakan masa yang sudah terlewati. Sifatnya selalu dan terus-menerus terbuka dan berkesinambunga. Ruang dan waktu terus bergerak bersama manusia dalam membentuk proses peristiwa yang akan menjadi sejarah.