HISTORIA MEGISTRA VITAE
a. Jaman Batu Tua ( Palaeplithikum)
Jaman palaeolithikum berarti jaman batu tua. Jaman ini ditandai dengan adanya perkakas yang terbuat dari batu yang masih kasar, sederhana, dan sangat primitif. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan (Jawa Timur) dan Ngandong (Jawa Timur). Untuk itu para arkeolog sepakat untuk membedakan temuan benda-benda prasejarah di kedua tempat tersebut yaitu sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
b. Jaman Batu Madya ( Mesolithikum )
jaman Mesolitikum diperkirakan berlangsung pada masa Holosen awal setelah jaman es berakhir. Pendukung kebudayaannya ialah Homo Sapiens yang merupakan manusia cerdas. Untuk penemuannya berupa fosil manusia purba, banyak ditemukan di Sumatra Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores. Ciri kebudayaan Mesolithikum tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Palaeolithikum, tetapi pada masa Mesolithikum manusia yang hidup pada zaman tersebut sudah ada yang menetap sehingga kebudayaan Mesolithikum yang sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri dari jaman ini yaitu kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche.
C. Jaman Batu muda ( Neolithikum )
Jaman Neolitikum merupakan perkembangan jaman dari kebudayaan batu madya. Alat-alat yang terbuat dari batu yang telah mereka hasilkan lebih sempurna dan lebih halus disesuaikan dengan fungsinya. Hasil kebudayaan yang terkenal di jaman Neolitikum adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong. Fase atau tingkat kebudayaan pada jaman prasejarah yang memiliki ciri-ciri berupa unsur-unsur kebudayaan, seperti peralatan yang berasal dari batu yang sudah diasah, pertanian menetap, peternakan, serta pembuatan tembikar, juga merupakan salah satu pengertian dari jaman Neolitikum. Hasil hasil kebudayaan utama dari masa ini antara lain