Setelah memahami pengetahuan tentang prakarsa transformasi pendidikan yang dapat dilakukan, cobalah jawab pertanyaan pemantik berikut.
Hal apa saja yang pernah Anda lakukan untuk membuat transformasi pendidikan di ekosistem pendidikan terdekat (sekolah, sekitar rumah)?
Bagaimana dampak atas transformasi pendidikan yang Anda lakukan pada ekosistem pendidikan terdekat?
Apa yang sudah/belum berjalan dengan baik ketika Anda memprakarsai transformasi pendidikan di ekosistem pendidikan terdekat?
Yang pernah saya lakukan untuk membuat transformasi pendidikan di ekosistem pendidikan adalah:
Mengajar dengan Metode Pembelajaran Bervariatif
Membuat formulir googel form untuk asesmen diagnostik dan umpan balik murid
Memanfaatkan hp dan laptop untuk pembelajaran di kelas
Membuat papan emoji perasaan di kelas
Membuat video dan media pembelajaran interaktif
Merancang permainan edukatif yang membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan membantu siswa memahami materi dengan lebih mudah
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang saya lakukan di kelas dan mempostingnya di Facebook, Instagram, dan YouTube. Tujuannya adalah untuk berbagi praktik baik dan menginspirasi guru lain, baik di sekolah saya maupun di luar sekolah
membentuk komunitas belajar dalam sekolah untuk belajar bersama, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam pengembangan profesional.
Alhamdulillah, transformasi pendidikan yang saya lakukan telah meningkatkan keterlibatan dan antusiasme siswa melalui metode pembelajaran yang bervariatif dan interaktif. Penggunaan teknologi seperti HP dan laptop serta asesmen diagnostik melalui google formulir, memungkinkan pembelajaran yang lebih efektif. Papan emoji perasaan mendukung pembelajaran sosial emosional, sementara video pembelajaran dan game edukatif membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan mudah dipahami. Dokumentasi dan sharing di media sosial menginspirasi banyak guru lain, memperluas jaringan pembelajaran dan meningkatkan kompetensi profesional.
Alhamdulillah, prakarsa transformasi pendidikan yang saya rencanakan dapat berjalan dengan baik dan mendapat sambutan serta dukungan positif dari rekan-rekan guru. tantangaan utama yang saya hadapi justru berasal dari diri sendiri yakni kebutuhan untuk terus berlatih dan belajar dalam memanajemen waktu dengan lebih baik. dengan begitu saya berharap dapat terus berbagi ilmu dan pengalaman kepada banyak guru serta menjadi inspirasi bagi mereka.
Pertanyaan Pemantik
Sebelum Anda memulai pembelajaran di sesi kedua ini, silahkan pelajari pertanyaan-pertanyaan berikut ini lalu cobalah untuk menjawab pertanyaan tersebut (tanpa harus ditulis).
Apakah transformasi pendidikan yang sudah anda prakarsai pada pembelajaran I sudah membawa dampak pada ekosistem pendidikan terkait?
Faktor penting apa yang membuat prakarsa tersebut berhasil atau gagal diimplementasikan?
Jika sudah memberikan dampak, bagaimana prakarsa transformasi pendidikan itu dapat terus berkelanjutan? Apa sumber daya yang dibutuhkan?
1. Alhamdulillah, sudah ada kemajuan dan masih dalam proses berkembang lebih lanjut
2. Faktor keberhasilan adalah konsistensi dalam melaksanakan prakarsa tersebut.
3. sumber daya yang dibutuhkan adalah memanfaatkan aset-aset di lingkunagn sekolah.
Apa itu transformasi pendidikan dan Mengapa Kita Perlu Peduli
Setiap saat, tatanan sosial dalam suatu entitas akan senantiasa mengalami perubahan, baik dalam skala mikro maupun makro. Demikian halnya ekosistem pendidikan di sekitar kita. Bisa dipastikan setiap ekosistem pendidikan di daerah-daerah mengalami dinamika dari waktu ke waktu.
Menurut Wilterdink, Profesor sosiologi di University of Amsterdam, perubahan sosial adalah mekanisme perubahan pada suatu tatanan struktur sosial yang ditandai dengan adanya perubahan simbol kebudayaan, peraturan perilaku, organisasi sosial dan sistem nilai (Encyclopaedia Britannica, 2019). Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial, salah satunya adalah transformasi pendidikan; sebuah prakarsa yang dilakukan oleh sekelompok orang atas dasar dan untuk mencapai tujuan tertentu.
Transformasi sosial dapat didefinisikan sebagai jejaring interaksi informal dalam keragaman individu, grup atau organisasi yang terkait dengan konflik kebudayaan maupun politik berdasarkan identitas kolektif yang dimiliki bersama-sama (Diani, 1995). Berdasarkan definisi tersebut, maka segala bentuk daya upaya terstruktur maupun tidak terstruktur yang dilakukan dengan tujuan membuat perubahan positif dalam praktik-praktik pendidikan dalam suatu ekosistem yang dilakukan atas kesamaan identitas kolektif juga dapat dikategorikan sebagai transformasi pendidikan.
Transformasi pendidikan sangat diperlukan untuk mengubah suatu kondisi tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih baik. Misalnya dalam konteks pendidikan, transformasi pendidikan diperlukan untuk mengubah praktik pendidikan yang kurang berpihak pada anak menjadi praktik pendidikan yang berpusat pada anak. Adanya transformasi pendidikan akan mempercepat proses transformasi pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.
Untuk memudahkan Anda memahami bagaimana transformasi pendidikan dapat terjadi, silakan menyimak tayangan 3 menit berikut ini.
Elemen Dasar transformasi pendidikan
Banyak topik diskusi, seminar dan buku yang membahas tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin dan membawa perubahan, mulai dari yang sifatnya teoritis hingga praktis. Ada banyak teori transformasi pendidikan yang dapat kita pelajari dari berbagai referensi. Namun dalam modul ini kita akan membahas transformasi pendidikan dari sisi implementasi praktis.
Ilustrasi kejadian yang ditampilkan dalam video pada aktivitas (Apa itu transformasi pendidikan dan Mengapa Kita Perlu Peduli?) sangat menggambarkan bagaimana prakarsa transformasi pendidikan dimulai, dijalankan dan dapat terus berjalan hingga menghasilkan sebuah gerakan yang diikuti oleh sebagian besar orang. Video ini dapat menjadi studi kasus yang sangat komprehensif dalam menggambarkan elemen-elemen penting dalam suatu transformasi pendidikan.
Apa saja elemen-elemen penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan transformasi pendidikan? Mari kita bahas satu persatu ketiga aspek tersebut dengan menyimak video berikut ini.
Mengokohkan Langkah Transformasi dengan Menerapkan Inkuiri Apresiatif
Katakanlah Anda sudah melakukan sebuah prakarsa transformasi pendidikan, Anda sudah memiliki pengikut dan sudah memimpin dengan baik. Pertanyaan saya selanjutnya: apakah semua itu dapat menjadi jaminan Prakarsa perubahan yang Anda lakukan bersama komunitas/organisasi Anda dapat bertahan dan terus berkembang? Apa pola pikir dan langkah konkret yang harus kita miliki untuk tetap bertahan dan terus berkembang?
Setelah kita memiliki semua elemen penting dalam transformasi pendidikan – prakarsa, pemimpin aspirasi dan pengikut - kita perlu menjaga komunitas yang kita pimpin dengan upaya-upaya berkelanjutan. Orang-orang yang berada dan terlibat dalam organisasi perlu kita jaga, perlu kita dampingi untuk terus tumbuh bersama.
Dalam mendampingi rekan-rekan satu komunitas/organisasi , yang memiliki kesamaan nilai dan kesamaan visi selalu ada tantangan yang dihadapi. Baik itu tantangan dari dalam (internal factor) maupun tantangan dari luar (external factor), yang menentukan apakah suatu komunitas/organisasi akan bertahan dan terus berkembang adalah cara menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Dan Tantangan ini dapat dihadapi dengan menerapkan Inkuiri Apresiatif dalam pengelolaan komunitas/organisasi tersebut.
Dalam bukunya, Inkuiri Apresiatif: A Positive Revolution in Change, David Cooperrider mendefinisikan bahwa Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kooperatif Kolaboratif menemukan hal positif atau kekuatan dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan.
Sebagai pendekatan berbasis hal positif, kekuatan dan potensi, Inkuiri Apresiatif dinilai sangatlah penting dalam pendidikan dan sangat berharga dalam mempromosikan nilai positif, kekuatan dan potensi dalam suatu ekosistem pendidikan (Waters, L. & White, M., 2015).
Jadi Inkuiri Apresiatif adalah sebuah paradigma dan pendekatan dipakai sebagai model manajemen perubahan yang fokus pada: kekuatan, apa yang telah dimiliki, dan apa yang dapat dilakukan atau diberdayakan dari kekuatan tersebut (Asset based thinking).
Di Indonesia inkuiri Apresiatif di terjemahkan dengan Model BAGJA Inkuiri Apresiatif. Jadi BAGJA inkuiri apresiatif merupakan cara yang digunakan agar kita dapat selalu mencari celah perbaikan atas perubahan sehingga bisa mencapai transformasi yang diharapkan.
video tentang kisah anak anak di sebuah sekolah yang melakukan sebuah prakarsa untuk melakukan perubahan di sekolahnya video ini dapat dijadikan landasan berpikir bagaimana perubahan terjadi dengan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki sekolah.
Peristiwa apa yang terjadi?
Perasaan apa yang muncul?
Pembelajaran apa yang diambil?
Bagaimana pembelajaran dapat digunakan di masa depan?