Struktur lapisan utama bumi dan hubungannya dengan gempa yaitu:
Lapisan inti dalam, berbentuk padat dengan suhu antara 5.000-7.000°C . Meskipun sangat panas, inti dalam tidak secara langsung memengaruhi terjadinya gempa.
Lapisan inti luar, berupa cairan logam seperti besi dan nikel yang berputar dan menghasilkan medan magnet bumi. Di mana lapisan ini penting untuk melindungi kehidupan, tetapi juga tidak berkaitan langsung dengan gempa.
Mantel bumi, yakni lapisan batuan yang sangat tebal dan sebagian bersifat semi-cair atau yang dikenal sebagai magma. Pergerakan di dalam mantel bumi inilah yang mendorong dan memberi tekanan lempeng-lempeng bumi untuk bergerak.
Astenosfer, yang merupakan lapisan cukup lunak sehingga memungkinkan lempeng-lempeng bumi di atasnya untuk bergeser.
Litosfer, adalah lapisan di mana lempeng-lempeng berada dan merupakan lapisan paling luar dari bumi yang terdiri dari kerak bumi dan bagian atas mantel. Di sinilah gempa bumi paling umum terjadi, karena lempeng-lempeng tektonik bisa saling bertumbukan, bergeser, ataupun menjauh. Ketika tekanan antar lempeng ini menumpuk dan akhirnya dilepaskan, gempa bumi pun terjadi.
Jadi, struktur bumi bukan hanya susunan berlapis, tetapi sistem dinamis yang saling berinteraksi dan menjadi penyebab utama gempa tektonik. Dengan memahami bagaimana bumi terbentuk dari dalam, kita dapat lebih mengerti bagaimana dan mengapa gempa bumi bisa terjadi.
Setelah mengetahui susunan bumi, sekarang saatnya kita cari tahu lebih dalam mengenai penyebab gempa bumi!!