Pertemuan 7 Kelas VIII


BAB VIII

HIDUP BERPENGHARAPAN


Bahan Alkitab:

Roma 15:13


A. Arti Pengharapan (Roma 5:2-5, 2 Korintus 1:7)

Ada tiga hal yang dapat menggerakkan kehidupan manusia yaitu iman, pengharapan dan kasih. Pengharapan adalah kunci keberhasilan. Semua orang yang berhasil pasti berkata bahwa tidak ada keberhasilan tanpa pengharapan. Harapan adalah mekanisme yang menjaga agar manusia dengan gigih mempertahankan hidup dan merencanakan hidup yang akan datang.


B. Pengharapan dari Allah

Allah mengasihi kita, karena manusia tidak dapat menghapus dosanya sendiri. Allah menyatakan kasih-Nya melalui Anak-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus. Kristus menjadi korban karena dosa. Pengharapan kita hanya terletak pada Kristus; keselamatan tidak ada di dalam siapapun selain di dalam Dia. Dia sanggup menyelamatkan dengan sempurna.

Begitu luar biasanya kasih Allah yang dinyatakan dalam kehidupan orang percaya. Marilah memegang tangan Tuhan dalam segala masalah kita. Seberat apapun, Allah sanggup memberikan kelegaan, ketentraman, dan memelihara kehidupan kita (Habakuk 3:17-19).


C. Isi Pengharapan

Alkitab menjanjikan suatu harapan yang sesungguhnya dan pasti bagi manusia dan bagi dunia. Harapan berasal dari Allah sendiri. Harapan tidak tergantung pada apa yang kita miliki (contoh: kekayaan, kedudukan). Namun, karena percaya akan kemurahan Tuhan Yesus yang tidak pernah berkurang, harapan menjadi kenyataan, dan harapan tidak akan mengecewakan. Pengharapan ada karena iman kepada Tuhan Yesus dan berpegang pada janji-janji Allah tentang keselamatan. Keselamatan sudah datang dan ada dalam pribadi Tuhan Yesus (baca - Roma 8:24-25).


D. Wujud Pengharapan

1. Pengharapan melibatkan hati dan pikiran (Amsal 17:22).

2. Pengharapan tidak mengecewakan (Roma 5:5).

3. Pengharapan memampukan untuk melihat yang terbaik (Yeremia 29:11).


“Melalui firman-Nya, Tuhan berjanji akan memenuhi harapan kita. Pengharapan kepada Allah adalah kunci keberhasilan setiap orang. Karena itu, pengharapan memerlukan hati yang teguh, pikiran yang luas yang memampukan kita untuk dapat melihat yang terbaik, bahkan hari esok yang lebih baik daripada hari ini. Pengharapan itu tidak akan mengecewakan”.


E. Soal-soal latihan

1. Apakah arti pengharapan?

2. Apakah wujud dari pengharapan?

3. Apakah isi pengharapan?

4. Apakah arti bahwa Allah adalah sumber pengharapan?

5. Jelaskan bahwa pengharapan itu melibatkan hati dan pikiran!

6. Apakah dasar pengharapan bagi orang percaya?

7. Mengapa pengharapan itu tidak dapat dilihat?

8. Tuliskan 5 ayat yang berhubungan dengan pengharapan!



BAB IX

IMAN DAN PENGHARAPAN DALAM KETAATAN


Bahan Alkitab:

Ibrani 11:7


Tunduk dan taat, mempunyai arti yang sama. Rasul Paulus berbicara tentang ketaatan dikaitkan dengan iman. Karena antara iman dan ketaatan mempunyai hubungan yang tak terpisahkan. Iman bukan sekedar pernyataan yang dapat diucapkan dan dibicarakan. Iman berbicara tentang realita pengalaman hidup di dalam Tuhan dengan menyerahkan diri seutuhnya pada Allah dan mentaati segala perintah-Nya. Dalam Yakobus 2:17, dikatakan “…jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”.

Ketaatan yang harus dimiliki orang beriman:

- Ketaatan tanpa batas, tanpa pamrih, tanpa syarat (I Petrus 2:18).

- Ketaatan yang terus menerus (Yakobus 1:25).

- Ketaatan dalam kesucian hidup (Yakobus 1:27b).

Arti ketaatan bagi orang beriman adalah:

- Mendatangkan perlindungan (Keluaran 14:19-20).

- Mendatangkan mujizat Allah (Keluaran 14:21-22).

- Mendatangkan kuasa yang berlipat ganda (Keluaran 14:22).


A. Taat dan Tunduk kepada Allah Bapa (Kejadian 2:16-17; 3:6-12)

1. Ketaatan Kristus kepada Allah Bapa (Yohanes 3:16; Roma 1:5; Filipi 2:8; Ibrani 5:8).

2. Ketaatan manusia kepada Allah Bapa (Ulangan 28:1-14; Yakobus 1:19-27).


B. Taat dan Tunduk kepada Otoritas

1. Taat kepada pemerintah atau raja-raja (Roma 13:1-7), Mazmur 72)

Ketaatan tidak hanya kepada Bapa di dalam Tuhan Yesus. Ketaatan harus diwujudkan dalam realita hidup dalam bentuk ketaatan kita pemerintah dan raja. Karena pemerintahan dan raja dipakai Allah untuk mengatur dunia ini.

Bentuk ketaatan dan kewajiban terhadap pemerintah adalah:

- Menghormati pejabat-pejabat pemerintah (Roma 13:2-5, 7b).

- Mentaati undang-undang yang berlaku (Titus 3:1).

- Mendoaka pemerintah (I Timotiu 2:1-2).

2. Taat kepada orangtua (Efesus 6:1-3; Kolose 3:20; Keluaran 20:12)

Keluarga adalah bagian terkecil dalam masyarakat. Keluarga adalah lembaga yang diciptakan Allah (Kej.2:26-27).

Keluarga yang diciptakan Allah:

- Mempunyai dasar kasih Tuhan Yesus (Yohanes 15:13; Efesus 5:22-33).

- Diberkati dalam perkawinan, adanya keturunan (Kej. 28).

- Adanya kesatuan kasih, tidak ada perceraian (Matius 19:9, 5:32; Roma 12:18).

- Ada wibawa dan keterbukaan, menghargai dan melayani antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk dasar kasih yang kokoh (Roma 12:9-10).


Keluarga adalah alat pertama yang dipaki dan dipilih Allah untuk menyatakan rencana keselamatan (keluarga Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub). Jadi, keluarga kristen adalah keluarga yang terdiri atas orangtua dan anak-anak yang mendasarkan hidupnya di atas kasih Allah. Oleh karena itu, dalam keluarga harus ada keharmonisan (ada ketaatan didalamnya – suami istri, anak dan orangtua), supaya menjadi garam dan terang bagi dunia ini.



BAB X

MENUMBUHKEMBANGKAN IMAN DAN PENGHARAPAN


Bahan Alkitab:

Roma 4:18


Hidup beriman artinya hidup yang didasarkan atas iman / mempunyai iman. Hidup berpengharapan artinya hidup yang mempunyai harapan. Berbagai upaya untuk menumbuhkembangkan iman dan pengharapan antara lain melalui ha-hal berikut:


A. Berdoa

Berdoa berarti berkomunikasi dengan Tuhan, mengadakan hubungan dengan Tuhan. Berdoa berarti menyatakan/mengungkapkan segenap isi hati kepada Tuhan. Orang yang tidak berdoa, pada hakekatnya tidak berhubungan dengan Tuhan. Jika ini dilakukan terus-menerus, iman orang tersebut akan mati. Seperti kata Martin Luther, tokoh reformasi, “Doa adalah nafas hidup orang beriman”. Orang yang tidak berdoa sama halnya dengan orang yang tidak bernafas. Nafas adalah tanda kehidupan. Orang yang tidak bernafas artinya mati. Demikian juga orang yang tidak berdoa pada hakekatnya adalah mati.


B. Membaca Alkitab

Alkitab adalah firman Tuhan. Membaca Alkitab berarti membaca firman Tuhan. Orang yang membaca Alkitab akan mengetahui siapa Tuhan, siapa dirinya, apa yang dikehendaki Tuhan atas manusia dan apa yang harus dilakukan manusia menurut kehendak Tuhan.

Mazmur 1:1-3, mengingatkan: behwa membaca Alkitab itu merupakan hal yang sangat penting, karena akan berdampak dalam hidup kekristenan kita. (baca juga – Maz. 119:97-100).


C. Beribadah/berbakti kepada Tuhan

Beribadah/berbakti kepada Tuhan artinya berbuat untuk menyatakan bakti kepada Tuhan. Kegiatan ibadah sangat membantu pertumbuhan iman dan pengharapan seseorang. Melalui ibadah, iman seseorang akan dikuatkan dan dikembangkan, sehingga dapat berbuah. Melalui ibadah orang yang mengalami keputusasaan dapat dikuatkan lagi, sehingga timbul pengharapan yang baru. Begitu pentingnya ibadah bagi kehidupan warga jemaat. Penulis surat Ibrani memberi nasehat, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita….” (Ibr.10:25). Beribadah bersama berarti bertemu dengan sesama warga jemaat. Melalui pertemuan inilah kita dapat saling membantu menguatkan iman.


D. Kegiatan-kegiatan gereja yang lain

Selain berdoa, membaca Alkitab dan beribadah, iman dan pengharapan dapat ditumbuhkan melalui kegiatan-kegiatan gereja yang lain. Misalnya: pendalam Alkitab bersama, seminar, retreat.


Ingatlah: “Hidup beriman dan berpengharapan kepada Tuhan berarti hidup didasarkan atas iman dan pengharapan kepada Tuhan, mempercayakan dan mengharapkan sepenuhnya kepada Tuhan”.