Pertemuan 10 Kelas VII

Bab 6

MENJAGA DAN

MELESTARIKAN ALAM


Bab 6 merupakan kelanjutan dari bab sebelumnya yang membahas alam dan lingkungan hidup. Alam yang diciptakan Tuhan kini mengalami kerusakan. Setiap manusia terpanggil untuk turut serta memelihara alam termasuk umat Kristen. Bagi umat Kristen, memelihara alam merupakan kewajiban, yaitu sebagai tanggapan atas kasih Allah yang telah menciptakan dan menyelamatkan seluruh ciptaan.

A. Doa Pembukaan

B. Bacaan Alkitab

Kejadian 1:28; Kejadian 2:15

C. Tujuan Pembelajaran

Pelajaran pada bab ini memotivasi remaja SMP Kelas VII untuk memahami arti dan tanggung

jawab menjaga dan melestarikan alam, dan juga turut serta memelihara dan melestarikan alam.


URAIAN MATERI

A. Kerusakan Alam

Tuhan Kau telah kurniakan kami

Alam ini dan seisinya

Untuk kehidupan yang serasi

Timbal balik saling memberi


Oleh ulah yang tak terkendali

Dan serakah yang memalukan

Alam dikeruk, terkuras habis

Tak peduli hari esoknya.


(Sumber: Nyanyikanlah Kidung Baru No. 214)


Sungguh indah syair lagu ini yang terdapat dalam buku Nyanyian Nyanyikanlah Kidung Baru No. 214 terbitan Yayasan Musik Gerejawi. Dapatkah kamu ceritakan isi syair lagu tersebut dan apa kaitannya dengan alam lingkungan hidup? Terutama kamu yang tinggal di desa-desa. Apakah masih banyak pepohonan/hutan? Ataukah hutan sudah berganti menjadi tanah yang gundul tanpa

pohon-pohonan?

Mulai pada bulan Agustus sampai Oktober 2015, kamu saksikan di televisi bagaimana keadaan di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya Kalimantan Tengah. Banyak daerah yang terpapar kabut asap yang cukup parah. Di semua sudut jalan bahkan sampai masuk ke dalam rumah diselimuti kabut asap yang cukup tebal. Dalam jarak pandang 1 meter, mungkin sudah tidak jelas lagi melihat wujud suatu benda atau manusia, bahkan terdapat korban jiwa, karena terpapar asap dan menghirup udara yang tidak sehat, sehingga menyebabkan ISPA.

Bencana ini menyebabkan kerugian materi yang cukup besar dan banyak aktivitas manusia menjadi lumpuh karena jarak pandang yang terganggu.

Kini setiap kali musim kemarau, kamu akan membaca di Koran dan menonton di televisi dan media massa lainnya mengenai peristiwa kebakaran hutan. Baik karena ketidaksengajaan maupun disengaja, seperti: menebang pohon dengan sembarangan untuk berladang, bahkan membuka lahan perkebunan yang cukup luas dengan dibakar. Akhirnya oksigen pun juga berkurang.

Peristiwa itu bukan hanya terjadi di Kalimantan Tengah saja, tetapi di daerah Kalimantan lainnya, Sumatera, dan juga Riau. Perusakan alam berlangsung terus, hutan-hutan semakin berkurang karena ditebang dan dibakar. Fokus pembahasan topik ini adalah bagaimana remaja Kristen memelihara alam dan lingkungan hidup. Bahwa orang beriman yang telah merasakan pemeliharaan Allah dengan cara menjaga dan melestarikan alam lingkungan hidup, yang telah dianugerahkan Allah bagi manusia.

B. Taklukkanlah Bumi Menurut Kejadian 1

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kej 1:28).

Bagaimanakah seharusnya memaknai “Taklukkanlah” dalam pandangan kekristenan?

Kata kerja menaklukkan (bhs. Ibrani: kabash) memiliki arti menundukkan dengan paksa (Est 7:8; Yer 34:16); menginjak-nginjak atau membawa ke dalam perbudakan. Kata ini menyampaikan gambaran tentang seorang penakluk yang menaruh kakinya di atas leher orang yang ditaklukkan.

Kata ini mnegandung makna beberapa bentuk dari mengontrol atau berkuasa atas alam.

Arti dari kata taklukkanlah sepintas menunjukkan bahwa manusia berhak memanfaatkan alam dengan sebebas-bebasnya. Tetapi, tidak boleh dilepaskan dengan manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, yaitu selaku wakil Allah di atas bumi (Kej 1:27). Juga, Allah “mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej 2:15). Manusia adalah pengelola yang memelihara dan melindungi Taman Allah. Sehingga kata taklukkanlah memiliki arti kekuasaan yang diberikan Allah kepada manusia hanya sebagai wakil Allah untuk memelihara serta melindungi Taman Allah.


C. Mengusahakan dan Memelihara Menurut Kejadian 2

“TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej 2:15).

Kata “mengusahakan” (Ibr: abad) berarti melayani. Kata “memelihara” (Ibr: shamar) berarti menjaga, mengawasi atau memelihara. Kedua kata tersebut menjelaskan bahwa manusia terikat tugas untuk melayani dan memelihara bumi. Dengan kata lain, manusia diwajibkan untuk bekerja memanfaatkan alam untuk kebutuhannya.

Peran serta dalam mengusahakan dan memelihara alam antara lain dengan:

1. Menanam pohon

2. Mengimbangi penebangan pohon dengan reboisasi

3. Tidak membakar hutan dengan sembarangan

Dengan demikian, kita dapat meminimalisasi dampak negatife kerusakan alam seperti:

1. Bencana kabut asap

2. Banjir

3. Rusaknya lapisan ozon

4. Pemanasan global


PENUTUP

A. Kesimpulan

Allah memelihara seluruh ciptaan-Nya dan pemeliharaan-Nya tidak pernah berhenti. Dia tidak hanya memelihara, tapi Dia juga menyelamatkan ciptaan-Nya. Apakah bentuk jawaban atau tanggapan kita terhadap pemeliharaan dan penyelamatan Allah itu? Bentuknya ialah mengambil tanggung jawab memelihara serta melestarikan alam lingkungan hidup. Sebagai remaja, tentu kamu dapat mewujudkan bentuk partisipasi nyatamu dalam memelihara dan melestarikan alam sesuai dengan usia dan kemampuanmu. Misalnya, kamu menyiram tanaman yang ada d rumah maupun di sekolah, tidak menebang pohon dengan sembarangan, ikut menanam pohon dan tanaman lainnya, dan tidak membakar pohon-pohon yang ada di sekitar.