Pertemuan 4 Kelas VII

Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus

Roma 6:1-6; Kisah Para Rasul 19:4


Memahami arti Baptisan Menurut Alkitab

Baptisan berasal dari bahasa Yunani, yaitu baptizo berarti menyelamkan atau mencelupkan. Dalam Injil Markus 7:4; Lukas 11:38, tampak adat istiadat Yahudi mengenai membasuh anggota tubuh dengan air sebagai simbol pembersihan diri. Adat kebiasaan ini berkaitan dengan makna baptisan sebagai pembasuhan atau membersihkan dengan air.

Roma 6:1-6, Rasul Paulus menekankan tentang baptisan . Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan, bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kris­tus, telah dibaptis dalam kematian-Nya dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demiki­an juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa ma­nusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa baptisan merupakan tanda pertobatan manusia yang ingin masuk ke dalam hidup baru di dalam Kristus. Jauh sebelum Yohanes Pembaptis melakukan baptisan, dalam tradisi Yahudi juga ada tata cara pembasuhan dengan air yang bermakna membasuh dosa manusia, seperti Naaman yang menyelam ke dalam air untuk menyembuhkan penyakitnya. Injil Markus 1:4-11 menunjukkan bahwa baptisan Yohanes adalah kelanjutan (penerus) dari adat pembasuhan Perjanjian Lama, namun dengan pengertian baru, yaitu bukan sekadar penyucian, tetapi sebagai “lambang pertobatan” (Kisah Rasul 19:4) untuk menerima “pengampunan dosa” (Lukas 3:3). Yohanes mengatakan dia membaptis dengan air, tetapi Yesus membaptis dengan Roh. Yesus sendiri datang untukdibaptis oleh Yohanes. Mulanya Yohanes ragu, tetapi Yesus harus menggenapi nubuat mengenai diri-Nya. Baptisan membasuh tubuh dan jiwa kita dari gaya dancara hidup lama ke gaya dan cara hidup baru, yaitu hidup menurut ajaran Kristus. Hidup beru berarti dibebaskan dari perhambaan dosa menjadi hamba Allah di dalam Yesus Kristus. Dibebaskan dari hamba dosa artinya manusia diberi kekuatan untuk melawan kuasa dosa dengan mengandalkan kuasa Yesus.

Baptisan menjadi pertanda seseorang menjadi “milik Kristus,” kita mati bersama Kristus dan bangkit bersama Dia. Melalui baptisan, kehidupan lama yang penuh dosa dikuburkan dan kita bangkit dalam hidup yang baru. Keselamatan diperoleh hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. Kita dibaptis karena kita telah diselamatkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus. Pembaptisan merupakan awal dari suatu proses sepanjang hidup sebagai anak-anak terang. Berdoa dan membaca Alkitab merupakan bagian dari proses itu. Hidup sebagai anak-anak terang artinya berpikir, berkata-kata, dan bertindak sesuai dengan terang Firman Tuhan atau ajaran Yesus.


Baptisan Yohanes

Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan yang dilakukan di Sungai Yordan. Sebenarnya, orang Yahudi yang hidup jauh sebelum zaman Yohanes pembaptis pun sudah mengenal adanya baptisan, yaitu melalui adat “pembasuhan” seperti yang dilakukan oleh Nabi Elisa terhadap Naaman. Adat “pembasuhan” Perjanjian Lama lebih mempunyai arti sebagai penyucian diri, sedangkan baptisan Yohanes bersifat eskatologis menuju kepada Kristus yang akan membaptiskan dengan Roh Kudus (Markus 1:4-8). Baptisan Yohanes sekalipun bermakna “penyucian diri dari dosa” ataupun pembasuhan, namun sifatnya melambangkan pertobatan dan pengharapan akan kebangkitan Kristus.



Baptisan Anak-Anak

Ada gereja yang melaksanakan baptisan untuk anak-anak, tetapi ada juga gereja yang hanya mengakui baptisan orang dewasa. Banyak gereja di Indonesia memilih untuk membaptiskan seseorang sejak bayi dan baptisan dilakukan berdasarkan pengakuan dan iman orang tuanya. Dalam Injil Lukas 18:16a, Matius 19:14a; Markus 10:14a, Yesus memarahi murid-murid-Nya yang ingin menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Nya. Dia mengatakan: “biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka”. Yesus memberkati anak-anak. Maka, baptisan anak-anak memiliki dasar dalam Alkitab bahwa Yesus sendiri menyambut anak-anak dan memberkati mereka. Jadi, baptisan anak-anak memiliki dasar dalam Alkitab, begitu pula baptisan orang dewasa (Injil Matius 28:19-20).



Baptisan merupakan Perintah Yesus

Matius 28:19-20, Yesus minta murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh penjuru bumi, kabarkan Injil Kerajaan Allah, dan baptis orang-orang percaya dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Yesus menginginkan keselamatan diperluas keseluruh bangsa. Keselamatan yang pada mulanya dipahami hanya milik bangsa Israel sebagai umat pilihan, kini diperluas Yesus menjadi milik semua bangsa. Setiap orang dari berbagai bangsa yang percaya kepada-Nya menjadi murid-Nya. Tandanya adalah melalui baptisan dan mereka pun menerima anugerah keselamatan. Jadi, unsur percaya amat penting dalam baptisan, yaitu hanya orang yang percaya kepada Kristus dan orang yang bertobat yang akan menerima baptisan kudus. Yesus sendiri menjalani baptisan oleh Yohanes pembaptis di Sungai Yordan.




Ketika Dia dibaptis, turunlah Roh Kudus ke atas kepala-Nya dan ada suara dari langit yang mengatakan: “Inilah anakKu yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”


Makna Dan Arti Baptisan

Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diakui dan dilaksanakan oleh gereja sampai saat ini. Baptisan ini dilaksanakan karena perintah langsung dari Yesus kepada para murid - Matius 28:19. Baptisan memiliki makna tersendiri bagi gereja Tuhan, baik secara kolektif maupun secara pribadi. Ini disebabkan baptisan merupakan deklarasi iman kepada dunia dan juga kepada Iblis bahwa kita adalah milik dari Kristus. Dan baptisan menunjuk kepada tanda milik yang dimeteraikan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.


Makna baptisan adalah:

1. Menjadi lambang kematian dan kebangkitan Yesus.

Makna baptisan di sini menunjuk kepada suatu pengakuan atau proklamasi bahwa Yesus telah mati, dikuburkan dan bangkit untuk memberi kita keselamatan. Ketika kita dibaptis di dalam air, itu merupakan lambang dari kematian dan penguburan Yesus. Ketika kita ke luar dari air melambangkan kita bangkit bersama Yesus dalam suatu kehidupan yang baru. Dan kita adalah miliki sepenuhnya dari Yesus Kristus.


2. Menjadi bukti ketaatan kita kepada Yesus Kristus.

Pada prinsipnya baptisan tidak menyelamatkan kita. Baptisan menjadi bukti bahwa kita telah menjadi milik Yesus Kristus. Sebagai milik dari Yesus Kristus, maka kita harus taat kepada apa yang telah dikatakan oleh Yesus bagi kita. Kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Allah.Kita hidup bukan lagi mengikuti keinginan kita tetapi kehendak Allahlah yang harus kita ikuti. Selama kita hidup di dunia ini, kita akan mengalami berbagai pergumulan hidup. Untuk menang terhadap pergumulan hidup, kita harus sungguh-sungguh beriman kepada Yesus, dan berharap serta bersandar hanya kepada Dia.


3.Menjadi bukti bahwa kita adalah saksi Kristus.

Makna baptisan ialah kita ini adalah saksi Kristus di bumi ini. Kita menjadi mitra kerja Yesus dalam proyek keselamatan bagi manusia berdosa. Inilah tanggung jawab kita sebagai milik Yesus Kristus. Kita harus menghasilkan buah-buah roh dalam hidup kita setelah kita dibaptis - Galatia 5:22-23. Ada perubahan hidup yang terjadi, sehingga hal itu memberi contoh atau teladan yang positif bagi sesama. Paulus katakan bahwa, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang" 2 Kor.5:17. Baptisan memiliki makna yang sangat penting bagi gereja pada umumnya dan secara khusus bagi setiap pribadi yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Biarlah hidup kita menjadi garam dan terang dunia - Matius 5:13-16.

Baptisan merupakan salah satu sakramen dalam gereja Protestan yang mengakui dua sakramen, yaitu sakramen Perjamuan Kudus dan Baptisan Kudus. Baptisan Kudus merupakan tanda seseorang menjadi bagian dari persekutuan orang percaya yang telah bertobat dan bersedia hidup baru dalam anugerah Yesus Kristus. Semua orang yang telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah orang-orang yang telah menjadi bagian atau anggota dari persekutuan orang percaya. Jika seseorang dibaptis pada masa kanak-kanak, dia dibaptis berdasarkan pengakuan dan iman orang tuanya.