Struktur & Fungsi Organ Sistem Ekskresi
Struktur & Fungsi Organ Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati (Widyawati, 2021).
Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan mempunyai fungsinya seperti gambar berikut:
Struktur kulit terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
Epidermis (kutikula), merupakan lapisan terluar pada kulit yang tersusun atas 4 lapisan, yaitu:
Stratum korneum (lapisan zat tanduk), yaitu lapisan sel mati yang selalu mengelupas.
Stratum lusidum, yaitu lapisan yang memberi warna pada kulit. Semakin banyak melanin (pigmen warna hitam) yang dihasilkan dari sel ini maka kulit menjadi gelap.
Stratum granulosum, yaitu lapisan penghasil pigmen warna pada kulit, terletak pada bagian paling bawah epidermis.
Stratum germinativum, yaitu lapisan pembentuk sel-sel baru yang terus aktif melakukan pembelahan sel.
Dermis (kulit jangat), merupakan lapisan yang dibentuk oleh serabut lentur yang mengandung senyawa kolagen. Lapisan ini terdiri atas 5 lapisan, yaitu:
Akar rambut, terdapat otot polos penegak rambut (Musculur arektor pili) dan ujung saraf perasa nyeri.
Kelenjar keringat (Glandula sudorifera).
Kelenjar minyak (Glandula sebasea) berfungsi untuk menjaga agar rambut tidak kering.
Pembuluh darah.
Serabut saraf, terdiri atas saraf perasa panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.
Hipodermis adalah lapisan kulit paling terdalam yang sering disebut lapisan subkutan atau subkutis yang berperan sebagai pengikat kulit ke otot dan berbagai jaringan yang ada dibawahnya. Lapisan hipodermis mengandung pembuluh darah dan lemak. Lapisan lemak berfungsi untuk melindungi tubuh serta membantu tubuh untuk menyesuaikan diri dengan suhu luar.
Kulit sebagai alat ekskresi memiliki beberapa fungsi diantaranya, yaitu:
Mengeluarkan keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat.
Melindungi tubuh terhadap segala rangsangan.
Mengatur suhu tubuh.
Menyimpan kelebihan lemak.
Tempat pembentukan vitamin D.
2. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).
Gambar: Anatomi Paru-Paru Manusia
Sumber: Urry, et al. 2020.
3. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma dan terdiri atas dua lobus (kiri dan kanan) dengan lobus kanan berukuran lebih besar. Hati dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati memiliki banyak fungsi yaitu:
Untuk mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa.
Sebagai penawar racun.
Sebagai tempat menyimpan glikogen (gula otot),
Tempat pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
4. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu urin. Ginjal manusia terletak pada bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal berukuran sebesar kepalan tangan yang memiliki panjang 10-12 cm, lebar 5-6cm, dan tebal sekitar 3-4 cm dengan berat sekitar 40 gram.
Gambar: Anatomi Ginjal
Sumber: Urry, et al. 2020.
Struktur ginjal tersusun atas 3 bagian, yaitu:
Kulit ginjal (korteks), yaitu lapisan bagian luar ginjal yang memiliki jutaan sel nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring. Setiap nefron tersusun atas 2 bagian, yaitu:
Badan Malphigi, meliputi Kapsula Bowman dan Glomerulus.
Tubulus kontortus, meliputi tubulus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal.
Sumsum ginjal (medula), mengandung banyak pembuluh tubulus kolektivus.
Rongga ginjal (pelvis renalis), merupakan tempat penampungan urine yang selanjutnya akan dialirkan ke ureter (saluran pembuangan urine).
Ginjal memiliki beberapa fungsi diantaranya, yaitu:
Menyaring dan membersihkan darah.
Mengatur volume darah.
Mendaur ulang air, mineral, glukosa, dan gizi.
Mensekresikan sisa-sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (amonia, urea, dan asam urat dalam darah).
Mengatur keseimbangan kandungan kimia darah.
Menjaga tekanan osmosis pH cairan tubuh.
Penghasil hormon eritroprotein.
Gambar: Struktur Ginjal
Gambar: Struktur Ginjal
Created by : Ahmad Khoirudin
Copyright @2025
Fakultas Sains & Teknologi
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang