4. Cara Kerja Transistor
Cara kerja transistor bisa digambarkan sebagai pengaturan aliran air sebagi berikut :
Ilustrasi Cara Kerja Transistor
Dari gambar diatas terlihat bahwa sumber air dari titik C akan mengalir ke titik E jika dari B diberi sedikit aliran air untuk membuka keran. Aliran air dari C ke E merupakan kelipatan aliran air B misalkan saja aliran C ke E 10x lipat aliran B, misalnya dari B kita aliri 1 liter/detik maka dari C ke E akan mengalir 10 liter/detik. Jika kita aliri air dari B sebesar 100 liter/detik maka dari C ke E akan mengalir sebesar 1000 liter/detik begitu seterusnya. Aliran C ke E ada batas maksimumna missal 10.000 liter/detik. Aliran C ke E akan ”OFF” jika tidak ada aliran B yang membuka keran (kecuali ada kebocoran di B). Pada saat aliran C ke E maksimum (10.000 liter/detik) ini disebut ”ON” atau saturasi.
5. Karakteristik Transistor
a. Konversi : transistor BJT mengkonversikan arus menjadi arus, sedangkan transistor FET mengkonversikan tegangan menjadi arus.
b. Arus Input : transistor BJT membutuhkan arus input, transistor FET tidak membutuhkan arus input.
c. Input/Output : hubungan input / output pada transistor BJT biasanya linier (ini di representasikan kalua dalam grafik yang bisa di lihat di osiloskop berupa sebuah garis lurus), tetapi tidak linier untuk jenis sinyal yang besar atau bertegangan tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan distorsi pada sinyal yang besar yang diteruskan ke sebuah transistor FET
d. Kecepatan : FET dapat melaksanakan proses pensaklaran atau switching secara lebih cepat dari BJT, namun kedua jenis transistor ini dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan kebanyakan besar aplikasi rangkaian elektronika.
e. Resistor Input : sebuah FET tidak membutuhkan sebuah resistor di depan kaki terminal gatenya, hal ini menjadikan rangkaian yang bersangkutan jauh lebih sederhana
f. Tahanan/Hambatan Output : kebanyakan FET memiliki tahanan yang sangat rendah ketika dalam keadaan aktif, biasanya kurang dari 1 Ω, hal ini membuat komponen ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian saklar transistor.
6. Penggunaan Transistor
a. Transistor Sebagai Penguat
Transistor sebagai penguat,kegunaan transistor sudah banyak dan bermacam-macam. Penggunaan ini biasanya paling banyak digunakan di rangkaian rangkaian elektronika yang sifatnya masih analog misalnya saja ketika digunakan sebagai penguat yaitu penguat arus, penguat tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat ditemui pada rangkaian Pree-Amp Head , Pree-Amp Mic, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier dan lain-lain.
b. Transistor Sebagai Saklar
Pada prinsipnya transistor sebagai saklar ini bekerjanya dalam kondisi saturasi dan kondisi cut-off. Saat transistor dalam kondisi saturasi, berarti transistor berfungsi sebagai saklar tertutup. Saat transistor dalam keadaan cut-off, berarti transistor berfungsi sebagai saklar terbuka.
Tugas Akhir Skripsi
Pendidikan Teknik Elektronika
Universitas Negeri Yogyakarta