6. Pengukuran Arus DC
1) Atur knob pemilih batas ukur tepat atau di atas batas ukur yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
2) Pemasangan probe seri terhadap beban yang akan di ukur arusnya (probe merah pada tegangan positif dan probe hitam pada tegangan negatif).
3) Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala A.
4) Bila hasil terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih di bawah cakupan pengukuran di bawahnya. Bila iya, matikan power supply pindahkan knob pada batas ukur yang lebih kecil.
5) Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.
7. Pengukuran Resistansi
1) Jangan mengukur resistansi rangkaian yang ada tegangannya
2) Putar knob pemilih cakupan pada cakupan Ω yang tepat
3) Hubung singkat kaki meter merah dan hitam dan putar pengatur nol ohm, sehingga penunjuk lurus pada 0 Ω.
4) Tempatkan kaki meter pada resistansi yang diukur
5) Baca jarum penunjuk pada skala
8. Pengukuran Kapasitor (Menguji kondisi kapasitor)
1) Atur knob pemilih cakupan pada C(μF).
2) Kapasitansi diukur dengan menyentuhkan colok meter pada kaki kapasitor yang diukur setelah pengaturan nol Ω, selanjutnya dilakukan seperti pada pengukuran resistansi.
3) Jarum akan bergerak ke skala penuh karena mendapatkan muatan dari multimeter.
4) Apabila jarum bergerak menyimpang kemudian kembali lagi ke skala nol, maka dapat disimpulkan kapasitor masih dalam keadaan baik.
5) Sebaliknya, apabila jarummenyimpang kemudian tidak bergerak ke skala nol, maka kapasitor dalam keadaan rusak.
Tugas Akhir Skripsi
Pendidikan Teknik Elektronika
Universitas Negeri Yogyakarta