Cara Penggunaan Multimeter
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam menggunakan multimeter analog
1) Pengukuran arus DC pada multimeter memiliki batasan pengukuran maksimal 250mA. Jangan mengukur arus lebih besar dari batas ukur maksimal karena akan merusak multimeter.
2) Penggunaan pada batas ukur DCV berarti mengukur tegangan DC, probe positif dan negative tidak boleh terbalik saat pengukuran.
3) Pada pengukuran tegangan AC menggunakan batas ukur ACV, probe positif dan negative boleh terbalik pada saat pengukuran.
4) Pada saat pengukuran multimeter jangan di atas tangan atau alat lain agar hasil tidak terpengaruh oleh alat lain, serta tidak membahayakan pengguna.
5) Posisikan multimeter dalam keadaan terbaring menghadap ke atas.
6) Jangan mengukur dalam keadaan goyang atau ada getaran pada multimeter, karena akan mempersulit pembacaan dan mempengaruhi hasil pengukuran.
7) Pada saat pengukuran multimeter harus tepat di depan mata agar hasil pengukuran tepat dan benar.
8) Setelah dipakai simpanlah di tempat yang baik (tidak lembab dan tidak terlalu panas) dan tidak mudah jatuh, kena benturan, atau tertindih benda berat.
2. Persiapan Pengukuran
Sebelum melakukan pengukuran menggunakan multimeter, perlu dilakukan persiapan untuk mendapatkan hasil terbaik. Langkah-langkah persiapan tersebut meliputi :
1) Atur zero adjust knob (baut warna hitam di tengah) menggunakan obeng minus agar jarum menunjuk nilai 0.
2) Pilih batas ukur multimeter sesuai dengan besaran yang akan diukur (tegangan/ arus/ hambatan) dengan cara memutar knob pemilih batas ukur (range selector switch).
Catatan : Dalam menentukan batas ukur untuk pengukuran tegangan (AC maupun DC) dan pengukuran arus DC, perlu diperhatikan bahwa pemilihan batas ukur dimulai dari batas tegangan/arus maksimum yang akan diukur agar multimeter tidak rusak.
3. Membaca Hasil Pengukuran
Hasil : (Skala yang di tunjuk jarum/Skala maksimum) x Batas ukur
Contoh
Diket :
- Batas ukur : 50
- Skala yang di tunjuk jarum : 4
- Skala maksimum : 50
Hasil : (Skala yang di tunjuk jarum/Skala maksimum) x Batas ukur
: (4/50) x 450
: 4V
4. Pengukuran Tegangan DC
1) Atur knob pemilih batas ukur pada posisi DC V, sebagai contoh apabila kita ingin mengukur pada tegangan 5 V posisikan knob pemilih batas ukur di atasnya missal 10 DCV.
2) Gunakan probe hitam pada tegangan negatif dari rangkaian yang diukur dan probe merah pada tegangan positif.
3) Baca gerakan jarum penunjuk dan skala DC V.
4) Bila penunjukan kecil tak terbaca, cek kembali apakah rangkaian sudah benar.
5) Bila rangkaian sudah yakin benar, pindahkan pelan-pelan knob pemilih batas ukur hingga jarum berada pada posisi yang mudah dibaca.
6) Hindari wiring pengukuran tegangan DC yang salah.
5. Pengukuran Tegangan AC
1) Hal pertama yang dilakukan juga berlaku pada pengukuran tegangan AC hanya saja pindahkan knob pemilihan batas ukur ke ACV.
2) Pasangkan probe pada rangkaian yang diukur secara paralel.
3) Baca gerakan jarum penunjuk dengan skala ACV (gunakan batas ukur 250 V AC pada pengukuran sumber tegangan AC dari PLN).
4) Baca hasil pengukuran dibaca pada skala AC V.
Tugas Akhir Skripsi
Pendidikan Teknik Elektronika
Universitas Negeri Yogyakarta