Induktor
Bentuk fisik induktor
1. Pengertian
Induktor atau lilitan atau coil merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah lilitan kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan. Dasar dari sebuah induktor berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak balik.
2. Fungsi
Fungsi utama dari induktor dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Berikut adalah beberapa fungsi dari induktor diantaranya adalah:
1) Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet.
2) Menahan arus bolak balik (AC).
3) Meneruskan atau meloloskan arus searah (DC).
4) Sebagai penapis (filter) sebagai penalaan (tunning).
5) Kumparan atau koil (lilitan) ada yang memiliki inti besi, inti ferit, inti udara.
6) Tempat terjadinya gaya magnet.
7) Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tinggi.
8) Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetic membentuk transformator.
9) Pelipat ganda tegangan yang dialirkan.
10) Sebagai pembangkit getaran.
Skema induktor
3. Cara Kerja
Ketika arus mulai dialirkan ke induktor maka induktor akan mulai menghasilkan medan magnet yang diakibatkan oleh perubahan arus listrik ke medan magnet dengan tidak mengubah tegangan listriknya. Perubahan yang terjadi biasa disebut dengan fluks magnet.
Perubahan arus listrik yang mengalir pada lilitan inti besi akan menghasilkan medan magnet disekitar kumparan tersebut sehingga inti besi tersebut akan berubah menjadi magnet selama mendapat arus magnetik dari sumber daya baik berupa arus bolak balik (AC) maupun arus searah (DC).
Prinsip kerja induktor
Agar lebih jelas, kita akan membuat suatu rangkaian listrik yang tediri dari baterai, lampu pijar, switch yang terhubung parallel dengan sebuah induktor. Saat menekan switch pada rangkaian maka lampu akan menyala dengan terang pada awalanya sebelum mengalami peredupan pada intensitas cahaya yang lebih rendah. Efek yang sama saat switch dimatikan atau tidak ditekan yaitu lampu mengalami berhenti memancarkan cahaya sepenuhnya.
Hal ini disebabkan oleh adanya induktansi. Dimana, ketika adanya arus yang mulai mengalir melalui kumparan induktor akan menimbulkan reaksi perubahan menjadi medan magnet yang mencoba menghentikan arus yang mengalir melalui kumparan dengan menghasilkan arus ke dia tetapi dalam arah yang berlawanan.
Namun, ketika medan magnet terbentuk, arus kembali ke kondisi normal atau saat arus dimatikan medan magnet yang terbentuk mencoba untuk mempertahankan aliran arus listrik yang terdapat pada coil sampai arus yang dihasilkan tidak bisa dipertahankan dan menghilang akibat tidak ada lagi arus yang mengalir membuat lampu hanya menyala sebentar.
4. Sifat-sifat Induktor
1) Induktor (dinyatakan dalam Henry, miliHenry, microHenry).
2) Perlawanan ohm kumparan (perlawanan ini membangkitkan medan listrik, jika ada rus yang mengalir pada kumparan berarti perlawanan ini merupakan kerugian.
3) Induktor kumparan bergantung pada suhu.
4) Perubahan suhu berakibat pada perubahan ukuran fisik kumparan (panjang dan penampangnya) karena itu induksi pun berubah.
5) Suhu naik induktor akan menurun.
6) Pada kumparan inti besi, induktor bergantung pada kuat arus yang mengalir.
7) Pada suatu harga arus tertentu, induktor menurun. Hal ini disebabkan karena inti sudah jenuh.
8) Agar tidak terjadi penjenuhan inti maka diterapkan inti yang memiliki celah udara.
9) Celah udara menentukan kuat arus kemagnetan (fluks), sebab kuat arus gaya yang lewat celah udara pasti berubah oleh perubahan arus listrik tersebut.
Tugas Akhir Skripsi
Pendidikan Teknik Elektronika
Universitas Negeri Yogyakarta