Indonesia - Scouting2007
Memperingati 46 Tahun Gerakan Pramuka dan 100 Tahun Gerakan Kepanduan Dunia
Written by Djel
Wednesday, 15 August 2007
Meleburnya 60 organisasi kepanduan di Indonesia pada tahun 1961 menjadi Gerakan Pramuka, merupakan tonggak sejarah yang amat mendasar dan monumental. Dengan lahirnya Gerakan Pramuka tersebut, berarti cita-cita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan antar warga dan masyarakat dapat menjadi kenyataan. Selain itu lahirnya Gerakan Pramuka dapat menghimpun pelbagai potensi warga dan masyarakat kepanduan Indonesia dalam satu wadah yang disepakati bersama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan muda Indonesia, yaitu untuk menyelenggarakan berbagai program pendidikan kepanduan guna membentuk kepribadian, watak dan budi pekerti generasi muda, agar mampu menjawab tantangan bangsa dan negara pada masa depan, bisa dilaksanakan secara lebih optimal.
Gerakan kepanduan di Indonesia dimulai pada tahun 1912 atau lima tahun setelah Baden Pawell sang pendiri memperkenalkan gerakan kepanduan dunia pada tahun 1907, yang merupakan cikal bakal Gerakan Pramuka. Sejak awal berdirinya telah dipelopori dan dimotori oleh aktivis pemuda yang memiliki semangat persatuan dan kesatuan serta semangat kebangsaan yang tinggi, yang akhirnya telah berhasil melahirkan sumpah pemuda pada tahun 1928, Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia selama berlangsungnya revolusi fisik.
Memperingati 46 tahun Gerakan Pramuka dan 100 tahun Gerakan Kepanduan Dunia yang jatuh pada tahun ini, selayaknya kita perlu mengenang kembali sekaligus membulatkan tekad, untuk lebih meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan. Karena pada era globalisasi, era ekonomi bebas serta era kemudahan transportasi, komunikasi dan informasi yang terjadi pada saat ini, bisa menjadi ancaman terhadap semangat persatuan dan kesatuan, ancaman terhadap berbangsa dan bernegara, ancaman terhadap nasionalisme, tampak semakin bertambah besar serta semakin bertambah merisaukan.
Masalah tantangan yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia saat ini, telah sangat jauh berbeda dibandingkan dengan masa sebelumnya. Tantangan yang dihadapi generasi muda Indonesia saat ini sangat beragam dan komplek. Sebagian dari generasi muda Indonesia saat ini telah terjerumus dalam kesesatan, terlibat dalam pergaulan bebas atau berada dalam pengaruh minuman keras dan obat terlarang. Selain itu generasi muda lainnya masih berada dalam kondisi sosial ekonomi yang belum memuaskan, tidak jelas masa depannya. Meskipun pemerintah berupaya keras meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, Namun jumlah kaum muda yang tidak dapat melanjutkan pendidikan dengan berbagai alasan, tetap tidak berkurang, sehingga berdampak pada kehidupan mereka selanjutnya, yang terjadi hádala kebodohan, kemiskinan, pengangguran, kelemahan dan keterbelakangan.
Masalah tersebut diatas menjadi tantangan bagi Gerakan Pramuka, yang berperan mencegah timbulnya berbagai masalah generasi muda, disisi lain berperan dalam membentuk kepribadian, watak dan budi pekerti kaum muda yakni dengan meningkatkan keterlibatan kaum muda itu secara aktif dalam berbagai kegiatan kepramukaan. Sebagai wadah pendidikan diluar sekolah dan di luar keluarga, Gerakan Pramuka yang memiliki banyak kegiatan positif bagi pembinaan kaum muda. Pendidikan non-formal menjadi ciri utama pendidikan kepramukaan, berperan besar sebagai suplemen pendidikan formal yang dilaksanakan di bangku sekolah.
Pencanangan Revitalisasi Gerakan Pramuka sebagai dari sistem pendidikan nasional, setahun lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah memantapkan fungsi pendidikan Gerakan Pramuka dalam rangka membentuk kepribadian, watak dan budi pekerti anak bangsa yang diinginkan pada masa depan, sehingga dapat terwujud lahirnya masyarakat yang sehat, cerdas, maju dan sejahtera, yang hidup dalam kemakmuran, beradab dan berkeadilan. Revitalisasi telah membangkitkan semangat baru Gerakan Pramuka untuk lebih eksis sehingga dapat berperan dalam pembangunan sumberdaya manusia Indonesia yang lebih baik.
Pemantapan dan pembenahan manajemen organisasi Gerakan Pramuka itu menjadikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kwartir Nasional untuk pertama kali berhasil masuk dalam APBN, begitu pula ditingkat Propinsi Anggaran Pramuka masuk dalam APBD.
Sedang upaya lainnya untuk lebih memantapkan organisasi telah disusun RUU Gerakan Pramuka yang saat ini naskah akademik dan naskah RUU-nya sudah sampai kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. Harapan RUU Gerakan Pramuka dapat disyahkan menjadi Undang-Undang Gerakan Pramuka oleh DPR pada tahun 2008 yang akan datang Sangat ditunggu-tunggu, sehingga Gerakan Pramuka menjadi satu-satunya Gerakan Kepanduan yang ada di Indonesia, tidak ada lagi pandu-pandu dengan berbagai sebutan nama menghiasi tanah air seperti sebelumnya. Karena tekad semangat persatuan dan kesatuan kaum muda Indonesia itu bisa tetap utuh untuk selamanya. (Djel)
300 Pramuka Indonesia Ikut Sambut 100 Tahun Kepanduan Sedunia
(02-08-2007) -
Sebanyak 40 ribu anggota Pramuka dari seluruh dunia, 300 orang diantaranya dari Indonesia, sejak pukul enam pagi
Rabu berkumpul di tribune utama bumi perkemahan Hylands Parks, Chelmsport, mengikuti acara "Sunrise Ceremony"
memperingati 100 tahun gerakan kepanduan sedunia.
Pada peringatan 100 tahun gerakan kepanduan dunia yang diawali di Inggris itu juga hadir cucu Lord Baden Powell,
Roger yang membacakan pesan terakhir sang kakek, Ketua Komite Pandu Sedunia Herman Hui, dan Ketua umum
Gerakan Pramuka Indonesia Azrul Azwar.
Tepatnya pada 1 Agustus seratus tahun lalu Lord Baden Powell mengajak 20 pemuda yang berasal dari London
berkemah di pulau Brownsea Island yang menjadi awal dari gerakan kepanduan di dunia yang saat ini anggotanya
tercatat 28 juta berasal dari seluruh dunia.
Dalam peringatan 100 tahun gerakan kepanduan itu dua anggota kepanduan Indoneaia Valentryst daru Sulawesi
Tenggara dan Andrie Rian Sidharta dari Jawa Barat yang tergabung dalam Pasukan Garuda I terpilih untuk hadir di
Brownsea island memperingati kembali awal kepanduan dibentuk oleh Baden Powell
Hanya 300 anak terpilih dari 100 negara mengikuti acara di Brownsea Island tersebut, yang ditayangkan dalam
beberapa menit. Peter Duncan, ketua Pramuka Inggris, meniup alat tiup yang bernama Kudu di tempat itu, seperti
dilakukan oleh Baden Powell seratus tahun lalu.
Sementara itu bumi perkemahan Hylands Park, suasana kemeriahan khas kepanduan balon warna warni berterbangan
diudara dan para anggota pramuka melebur dalam acara yang sangat spesial bagi seluruh anggota kepanduan dunia
dengan mengayun ayunkan kain selempang warna kuning.
Lord Roger Baden Powell (71) dalam acara Sunsire Ceremony itu membacakan pesan terakhir dari sang kakek serta
mengakui bahwa ia sangat senang bisa berada di tengah tengah anggota kepanduan dunia. "I am happy with you this
morning," ujar Roger
Jambore dunia yang diresmikan Pangeran William itu, urutan kedua setelah sang ayahanda Pangeran Charles menjadi
Raja Inggris, berlangsung sejak 28 Juli lalu hingga 8 Agustus dengan tema "One World One Promise".
Ketua Umum Gerakan Pramuka Indonesia Azrul Azwar mengatakan bahwa peringatan 100 tahun gerakan kepanduan
sedunia ini dapat dijadikan titik awal untuk menghidupkan kembali semangat kepanduan di tanah air.
Dikatakannya peringatan 100 tahun kepanduan dunia bukan hanya sekedar mengenang, tetapi mempunyai arti sangat
penting untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi pemuda di tiap negara di dunia.
Azrul juga mengatakan keikutsertaan sekitar 350 anggota gerakan pramuka di Indonesia merupakan satu langkah
penting untuk meningatkan kembali apa yang menjadi cita cita dari Baden Powell itu sendiri.
Ketua Kontingen Indonesia Marsekal Muda TNI Eris Herryanto MA mengatakan bahwa ia merasa senang dan bangga
kontingen Indonesia bisa hadir untuk ikut memperingati ulang tahun ke seratus perkemahan gerakan kepanduan dunia.
Anggota pengurus Pramuka dari berbagai daerah yang mengikuti acara jambore sebagai tamu khusus mengadakan
acara ramah tamah dengan Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Dr Marty M Natalegawa
beserta staf KBRI London di Grovernos Square.
Sebanyak 80 pengurus gerakan Pramuka dari berbagai daerah itu mengadakan kunjungan bumi perkemahan Hylands
Park, mengikuti acara Indonesian Day dan mengadakan peninjauan ke bumi perkamahan ilwell Park, Inggris.