Mulai Dari Diri
Saya menjadi guru IPA dari tahun 2012 dan mulai mengajar IPA di SMPN 2 Cimerak sejak tahun 2019, menjadi guru IPA menjadi tantangan tersendiri terlebih IPA merupakan pelajaran exact yang banyak dihindari oleh murid-murid. Kemampuan serta motivasi murid dalam belajar IPA sangat beragam terlebih IPA merupakan ilmu terpadu yang terdiri atas ilmu biologi, fisika dan kimia yang kadang murid yang senang dan memiliki kemampuan dalam bidang biologi tidak menyukai dan kurang mampu dalam fisika dan kimia begitupun juga sebaliknya. Keterampilan dasar murid dalam belajar IPA yaitu aspek mengamati pun memiliki keragaman, terdapat murid yang mampu memaksimalkan seluruh inderanya dalam melakukan pengamatan dan terdapat pula murid yang kadang hanya menggunakan sebagian inderanya.
Untuk melayani kemampuan murid yang berbeda tersebut saya berusaha melaksanakan proses pembelajaran yang dapat mengakomodasi seluruh murid yang memiliki keragaman dengan pembagian kelompok dan penggunaan media pembelajaran yang menarik dan diharapkan mampu meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Namun yang saya lakukan dirasa masih belum optimal untuk membuat murid lebih mudah dalam belajar karena saya belum menerapkan perlakuan khusus yang berbeda untuk setiap murid yang beragam tersebut sehingga murid tidak berada pada situasi belajar yang sesuai dengan minat, gaya belajar serta tingkat pemahaman dan keterampilan yang dimilikinya.
Dari kurang optimalnya proses pembelajaran yang mampu mengakomodasi kemampuan murid yang beragam, maka munculah tantangan-tantangan yang saya hadapi dalam proses pembelajaran di kelas seperti kurangnya motivasi belajar murid, sulitnya murid dalam membangun pemahaman baru serta sulitnya murid dalam mengembangkan potensi serta nilai-nilai dalam dirinya karena proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan minat, gaya belajar serta tingkat pemahamannya. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut saya berusaha untuk dapat memfasilitasi proses pembelajaran agar dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan murid yang beragam dengan mengidentifikasi minat, gaya belajar serta tingkat pemahaman murid serta melaksanakan pembelajaran dengan pembagian kelompok sesuai dengan hasil identifikasi yang telah dilaksanakan.
Menurut saya untuk dapat mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid maka pembelajaran harus dirancang dengan memperhatikan keberagaman murid sehingga rancangan pembelajaran dapat disusun dalam beberapa pola sesuai dengan keberagaman tersebut. Selanjutnya rancangan tersebut diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pembagian kelompok murid berdasarkan minat, gaya belajar, tingkat pemahaman serta aspek-aspek lainnya sehingga murid belajar sesuai dengan cara yang paling nyaman dan memudahkannya dalam belajar. Begitupun dalam hal evaluasi pembelajaran, murid harus diberikan kebebasan dalam mengekspresikan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai baru yang diperolehnya dengan cara yang paling mudah dan paling dikuasainya untuk dapat merefleksikan apa yang telah diperolehnya dengan maksimal.
Eksplorasi Konsep
1. Informasi yang saya peroleh dari video mengenai 3 cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yaitu dengan diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Selain itu diperlukan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi yaitu lingkungan belajar yang memiliki karakteristik iklim pembelajaran yang positif.
2. Gagasan baru yang saya dapatkan yaitu berupa cara yang dapat saya lakukan untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas serta menyiapkan lingkungan belajar positif yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi.
3. Menurut saya akan cukup sulit dan memerlukan proses yang cukup panjang untuk dapat mengimplementasikan proses pembelajaran berdiferensiasi secara menyeluruh di lingkungan sekolah karena untuk mengubah kebiasaan lama harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
4. Pertanyaan yang masih ada di benak saya, bagaimana cara yang paling mudah untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid? serta bagaimana mengembangkan hasil identifikasi tersebut menjadi RPP berdiferensiasi yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan belajar murid?
Tugas Eksplorasi Konsep
Hasil Tugas Ruang Kolaborasi
Hasil Tugas Demonstrasi Kontekstual
Koneksi Antar Materi
Berikut link artikel Koneksi Antar Materi:
https://wijiparmanida.wordpress.com/2022/11/08/koneksi-antar-materi-modul-2-1/
Aksi Nyata
Sebagai implementasi dari modul 2.1 mengenai pembelajaran berdiferensiasi, saya akan mencoba melaksanakan assesmen diagnostik terhadap murid sebagai langkah awal dalam menganalisis kebutuhan belajar masing-masing murid yang hasilnya dapat saya jadikan sebagai acuan dalam membuat rencana pembelajaran yang berdiferensiasi. Selain itu saya akan berusaha untuk terus mengembangkan kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan penggunaan jenis-jenis diferensiasi baik diferensiasi konten, proses dan produk sesuai kebutuhan belajar murid. Untuk proses evaluasi dan refleksi pembelajaran saya akan mencoba untuk memberikan kebebasan kepada murid untuk mengekspresikan pemahaman baru yang diperoleh dengan cara yang paling mudah, sesuai kemampuan dan cara berpikir murid masing-masing.
Dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi saya merasa masih belum optimal serta masih harus banyak belajar dalam melakukan assesmen diagnostik, membuat rencana pembelajaran berdiferensiasi, melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dan melaksanakan evaluasi pembelajaran berdiferensiasi. Oleh karena itu saya berharap dapat menimba ilmu dari fasilitator dan pengajar praktik yang luar biasa serta mengambil pelajaran dari pengalaman rekan-rekan CGP lain yang hebat.