Informatika Kelas VIII
Belajar JavaScript Untuk Pemula
======================================
SMP Negeri 26 Bekasi
Guru : H. Rudi Mardianto, S.Pd
Informatika Kelas VIII
======================================
Guru : H. Rudi Mardianto, S.Pd
JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman populer saat ini. Javascript ini punya banyak keunggulan yang membuatnya cocok untuk pemula. Untuk itu, belajar JavaScript sangat disarankan jika Anda ingin membuat website.
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun website dari sisi client (client side). JavaScript membuat website Anda menjadi lebih dinamis dan interaktif. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan HTML dan CSS.
Bahasa pemrograman tergolong bahasa tingkat tinggi. Artinya ia punya aturan penulisan yang menyerupai bahasa manusia. Dengan begitu, belajar JavaScript jadi lebih mudah. Bahkan untuk pemula sekalipun.
Jenis pemrograman JavaScript:
scripting (scripting language) maksudnya JavaScript adalah bahasa pemrograman yang tertanam di dalam program yang lebih besar, seperti web browser. Jadi, yang bisa menggunakan JavaScript adalah program tersebut.
ditulis secara dinamis (dynamically typed) artinya, satu variabel pada program dengan coding JavaScript dapat berisi tipe data yang berbeda. Anda bisa mengisi variabel dengan angka, kemudian menggantinya ke huruf tanpa mengalami error.
Dijalankan oleh interpreter maksudnya, ia harus diterjemahkan ke dalam bahasa yang dimengerti komputer agar bisa dijalankan. Nah, proses penerjemahan ini dilakukan secara otomatis oleh web browser.
JavaScript adalah salah satu bahasa tertua yang ada di dunia. Ia sudah ada sejak 1995 dengan nama awal Mocca. Lalu berganti menjadi LiveScript, sebelum akhirnya bernama JavaScript dengan standarisasi dari EcmaScript.
Nah, EcmaScript sendiri adalah standarisasi bahasa scripting yang dibuat oleh European Computer Manufacturers Association (ECMA). Dengan adanya EcmaScript, JavaScript bisa berjalan dengan lancar di berbagai browser.
Karena sudah ada cukup lama, tak heran kalau JavaScript adalah bahasa pemrograman terpopuler berdasarkan survey Stack Overflow. Sebanyak 97,7% website di internet menggunakan bahasa pemrograman JavaScript.
Untuk bisa belajar JavaScript, Anda cuma membutuhkan dua tools, yaitu:
Web browser berfungsi untuk menerjemahkan (interpreter) bahasa JavaScript ke bahasa komputer. Beberapa web browser yang bisa Anda gunakan antara lain Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, dan lain-lain.
Code editor berfungsi untuk menuliskan sintaks atau kode program agar menjadi sebuah program JavaScript utuh. Beberapa code editor yang bisa Anda coba diantaranya Visual Studio Code, Sublime Text, dan Notepad++.
Bahasa pemrograman JavaScript punya beberapa aturan penulisan kode yang harus Anda patuhi, diantaranya:
1. Whitespace
Whitespace adalah area kosong berisi karakter tidak terlihat pada JavaScript, seperti spasi, tab, atau enter. Whitespace berguna untuk menata susunan kode agar terlihat lebih rapi.
Penggunaan Whitespace tidak akan menambah ukuran file JavaScript secara signifikan, sehingga kinerja website tetap optimal. Ditambah lagi, Whitespace akan diabaikan ketika browser menjalankan JavaScript.
Berikut adalah contoh penggunaan Whitespace saat coding JavaScript:
function toCelsius(fahrenheit) {
return (5 / 9) * (fahrenheit - 32);
}
2. Line Length
ine Length atau panjang baris adalah jumlah karakter JavaScript yang ada dalam satu baris kode. Idealnya, satu baris kode terdiri kurang dari 80 karakter. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan saat coding JavaScript.
Jika sebuah perintah JavaScript dalam satu baris terlalu panjang, potong perintah tersebut menjadi dua baris. Usahakan untuk memotong perintah setelah operator (+,-,=) atau koma (,) seperti contoh berikut:
document.getElementById("demo").innerHTML =
"Hello Dolly.";
3. Comments
Pada JavaScript, komentar berguna untuk mencatat maksud dari sebuah atau beberapa baris kode. Untuk itu, pastikan menulis komentar dengan bahasa yang ringkas dan mudah dimengerti.
Ada dua cara menandai komentar di JavaScript. Yang pertama yaitu komentar satu baris yang diawali dengan tanda // seperti contoh berikut:
// Change heading:
document.getElementById("myH").innerHTML = "My First Page";
Cara yang kedua adalah komentar beberapa baris dengan tanda /* pada awal dan akhir komentar seperti ini:
/*The code below will change
the heading with id = "myH"
in my web page:
*/
document.getElementById("myH").innerHTML = "My First Page";
4. Case Sensitive
Bahasa pemrograman JavaScript bersifat Case Sensitive, artinya ia membedakan penulisan huruf besar dan kecil. Contohnya variabel bernama ‘helloworld’ akan dianggap berbeda dengan perintah ‘HelloWorld’.
Untuk itu, usahakan selalu konsisten dalam menulis kode. Sebab, kesalahan penulisan sekecil apapun dapat menyebabkan error pada website Anda. Jika perlu, hanya gunakan huruf kecil saat coding JavaScript.
5. Statement Rules
Statement atau pernyataan adalah instruksi atau alur kerja sebuah program. Pada JavaScript, terdapat dua aturan dalam penulisan statement. Yang pertama adalah simple statement yang diakhiri dengan titik koma (;) seperti berikut:
const cars = ["Volvo", "Saab", "Fiat"];
const person = {
firstName: "John",
lastName: "Doe",
age: 50,
eyeColor: "blue"
}; // Dengan titik koma
Sementara yang kedua adalah complex statement yang bisa diakhiri tanpa titik koma seperti contoh yang satu ini:
function toCelsius(fahrenheit) {
return (5 / 9) * (fahrenheit - 32);
} // Tanpa titik koma
6. Reserved Words
Reserved Words adalah kata-kata khusus yang tidak boleh digunakan sebagai nama variabel atau fungsi. Pasalnya, kata-kata tersebut sudah dipakai untuk menjalankan perintah bawaan pada bahasa pemrograman JavaScript.
Berikut adalah daftar Reserved Words JavaScript yang wajib Anda ketahui:
Berikut aturan penulisan untuk beberapa Reserved Words di atas:
While:
while (i < 10) {
text += "The number is " + i;
i++;
}
For:
for (let i = 0; i < cars.length; i++) {
text += cars[i] + "<br>";
}
Switch Case:
switch (new Date().getDay()) {
case 0:
day = "Sunday";
break;
case 1:
day = "Monday";
break;
case 2:
day = "Tuesday";
break;
case 3:
day = "Wednesday";
break;
case 4:
day = "Thursday";
break;
case 5:
day = "Friday";
break;
case 6:
day = "Saturday";
}
Selain memahami aturan penulisan kode, Anda juga harus paham tentang variabel. Simak penjelasannya pada poin berikut ini.
Variabel adalah sebuah wadah yang digunakan untuk menampung nilai atau data pada bahasa pemrograman. Variabel yang bisa diberi nama ini bisa menampung angka, tulisan, boolean, dan lain-lain.
Ada tiga tahap dalam menggunakan variabel ketika belajar JavaScript, yaitu:
Declaration- Tahap mendaftarkan variabel ke dalam program yang ditulis.
Initialization- Tahap menyiapkan memori yang nantinya digunakan oleh variabel.
Assignment – Tahap menetapkan nilai spesifik untuk disimpan ke dalam variabel.
Contoh penerapannya seperti ini:
1
2
var x; //declaration & initialization
x = 10; //assignment
Nah, tiga Reserved Words yang dapat Anda gunakan untuk mendeklarasikan variabel yaitu var, let, dan const. Tapi untuk pemula, direkomendasikan untuk menggunakan var saja karena punya aturan yang lebih simpel.
Berikut beberapa aturan pembuatan variabel yang harus Anda perhatikan:
1. Hindari Penggunaan Spasi – Jika nama variabel terdiri dari dua kata, jangan gunakan spasi sebagai pemisah. Sebaiknya gunakan underscore seperti berikut:
1
var born_date;
2. Hindari Awalan Angka – Angka tidak boleh digunakan sebagai awalan nama variabel, tapi bisa digunakan untuk mengakhiri nama variabel, seperti:
1
2
var 1date; //ini salah
var date1; //ini benar
3. Gunakan camelCase – camelCase adalah standar penulisan variabel yang direkomendasikan. Format dasarnya adalah seluruh kata pertama memakai huruf kecil dan huruf pertama kata kedua memakai kapital, contohnya:
1
var bornYear;
4. Gunakan Shorthand – Shorthand adalah metode yang digunakan untuk menyingkat penulisan variabel. Gunanya agar kode program yang dihasilkan jadi lebih ringkas. Berikut contoh penerapannya:
1
2
3
var name = "Arif",
age = 17,
pass = true;
Dengan adanya Shorthand, Anda tidak perlu menuliskan var pada ‘age’ dan ‘pass’, meskipun mereka berdua sebenarnya adalah variabel.
Setelah belajar apa itu Variabel, berikutnya mari mempelajari apa itu tipe data JavaScript.
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, nilai atau value disimpan pada variabel. Nah, nilai tersebut bisa berisi beberapa tipe data berikut:
1. Number
Tidak seperti bahasa pemrograman lain, JavaScript tidak memakai tipe data angka yang berbeda-beda. Misalnya, integer, float, dan long. Ia hanya punya satu tipe angka, yaitu number yang sanggup menyimpan data hingga 64 bit.
Pun demikian, JavaScript tetap bisa menggunakan berbagai jenis bilangan, seperti:
Bilangan Bulat – Misalnya 10, 1500, dan 12345.
Bilangan Pecahan – Contohnya 3.14, 0.5, dan 100.00.
Bilangan Eksponensial – Misalnya 123e5 atau 123e-5.
Bilangan Negatif – Contohnya -0.25 atau -123.
Bilangan Spesial – Misalnya Infinity (10/0), -Infinity (-10/0), dan NaN (0/0).
2. String
Pada JavaScript, String adalah tipe data yang digunakan untuk menuliskan data tekstual (plain text). Untuk membuat string, Anda perlu menambahkan tanda petik pada teks tersebut. Bisa petik dua (“”) atau petik satu (‘’).
Sebenarnya tidak ada aturan baku yang menjelaskan kapan harus menggunakan petik dua atau petik satu. Meski begitu, disarankan untuk memakai petik dua untuk penulisan string. Lalu, gunakan petik satu untuk penekanan di teks tertentu, contohnya:
1
"Besok adalah hari Jum’at"
Anda juga bisa menerapkan yang sebaliknya. Gunakan petik satu untuk memulai string, jika teks tertentu memakai tanda petik dua, seperti:
1
‘Mereka sedang melakukan kegiatan “Gerakan Tanam Pohon”’
Baca juga: Belajar Angular.js: Pengertian dan Panduan Lengkap
3. Boolean
Boolean adalah sebuah tipe data JavaScript yang digunakan untuk memberikan nilai logika true atau false. Nah, Boolean berguna untuk menentukan aksi berbeda dan mengatur alur kerja program.
Contoh penggunaan Boolean saat coding JavaScript sebagai berikut:
1
2
Boolean(10 > 20);
false
4. Function
Function adalah tipe data dalam bentuk perintah yang dapat digunakan di bagian program yang memerlukan. Untuk menggunakannya, Anda perlu membuat Function terlebih dahulu, baru kemudian memanggilnya.
Ketika belajar JavaScript, ada dua jenis Function yang perlu Anda ketahui, yaitu:
Built-in Function – Function bawaan milik JavaScript yang siap digunakan. Contohnya alert(), confirm(), dan prompt().
User-defined Function – Function yang Anda buat sendiri. Formatnya adalah function namaFunction().
Berikut adalah contoh penggunaan Function pada JavaScript:
1
2
3
var x = myFunction(5, 4);
function myFunction(a, b) {
return a * b;
5. Array
Array adalah tipe data JavaScript yang digunakan untuk menampung lebih dari satu nilai dan memiliki index.
Dengan Array, Anda bisa memasukkan tipe data yang berbeda dalam satu Array. Selain itu, ia berguna untuk menghemat penggunaan variabel ketika coding JavaScript.
Anda bisa memakai Array dengan membuat kurung siku. Lalu, menulis nilai Array di dalamnya dan dipisahkan dengan koma.
Contoh Array pada bahasa pemrograman JavaScript adalah sebagai berikut:
1
var person = ["John", "Doe", 46];
Baca juga: Kenalan dengan Vue.js: Pengertian sampai Cara Install
6. Object
Mirip dengan Array, Object adalah tipe data yang memiliki lebih dari satu nilai. Bedanya, Object tidak punya index tapi nama.
Kenapa Anda harus menggunakan Object saat belajar JavaScript? Ternyata, Object dapat mengorganisir data lebih baik dari Array. Sebab, Anda bisa memasukkan Function dan Array pada Object.
Hasilnya, Anda bisa menghemat baris kode yang dihasilkan saat coding JavaScript. Nah, di bawah ini adalah contoh pemakaian Object pada JavaScript:
1
2
3
4
5
6
7
8
const person = {
firstName: "John",
lastName : "Doe",
score : [5,7,8,10,9],
fullName : function() {
return this.firstName + " " + this.lastName;
}
};
Selain menguasai tipe data JavaScript, pastikan Anda juga belajar tentang operator JavaScript. Karena, kedua hal ini saling berkaitan.
Pada JavaScript, operator adalah sebuah simbol yang digunakan untuk melakukan operasi. Baik itu perhitungan, perbandingan, atau logika. Nah, jenis-jenis operator JavaScript adalah sebagai berikut:
1. Aritmatika
Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk melakukan perhitungan matematika. Misalnya, penambahan, pengurangan, dan perkalian. Berikut contoh pemakaian operator aritmatika saat coding JavaScript:
1
2
3
5 * 6;
10 % 2;
(1 + 2) / 3 * 6;
2. Penugasan
Ketika belajar JavaScript, operator penugasan (assignment) adalah operator yang digunakan untuk mendeklarasikan nilai dari suatu variabel. Contoh operator penugasan bisa Anda lihat pada contoh berikut:
1
2
var x = 10;
x += 5;
Baca juga: Next.js: Pengertian, Cara Kerja, dan Tutorial Next.js
3. Perbandingan
Operator perbandingan (comparison) adalah operator pada JavaScript yang dipakai untuk membandingkan nilai dari dua variabel. Nah, operator perbandingan ini nantinya akan menghasilkan Boolean (true atau false).
Berikut contoh penggunaan operator perbandingan:
1
2
10 <= 8;
false
4. Logika
Operator logika adalah operator yang digunakan untuk menentukan logika dari beberapa value yang digabungkan. Mirip dengan operator perbandingan, operator yang satu ini juga menghasilkan Boolean.
Contohnya seperti ini:
1
2
3
var x = 8;
(x % 2 == 0) && (x < 10);
true
5. String
Sesuai namanya, operator string adalah operator yang digunakan untuk menggabungkan nilai dari tipe data string. Caranya dengan menggunakan tanda + seperti pada operator aritmatika.
Berikut contohnya saat coding JavaScript:
1
2
3
var text1 = "John";
var text2 = "Doe";
var text3 = text1 + " " + text2;
Baca juga: Apa itu JSON dan Hubungannya dengan JavaScript
6. Typeof
Operator typeof adalah operator yang dipakai untuk mengetahui tipe data dari suatu nilai. Berikut adalah contoh penggunaan operator Typeof di bahasa pemrograman JavaScript:
1
2
3
4
typeof "John" // Returns "string"
typeof 3.14 // Returns "number"
typeof false // Returns "boolean"
typeof [1,2,3,4] // Returns "object"
7. Kondisional
Operator kondisional adalah operator yang digunakan untuk melakukan pengecekan pada suatu kondisi. Ia juga dapat menentukan nilai ketika kondisi tersebut bernilai true dan false.
Contohnya seperti ini:
1
2
3
var age = 26;
var beverage = (age >= 21) ? "Beer" : "Juice";
"Beer"
Nah, itu tadi beberapa operator yang akan Anda temukan ketika belajar JavaScript. Berikutnya, mari memahami beberapa cara menulis kode JavaScript.