Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1
Saturday, 27 July 2024, 8:21 AM
by AGUS RAHMAT YUNIAR
Edited by AGUS RAHMAT YUNIAR , Saturday, 27 July 2024, 8:22 AM
Kegiatan Guru Penggerak Angkatan 10 dilaksanakan dengan moda Dalam jaringan (daring), dimulai dengan dilaksanakannya Pembukaan PGP Angkatan 10 secara Nasional dengan media Zoom dan Youtube pada hari Rabu Tanggal 15 Maret, Pada Angkatan 10 ini kegiatan Lokakarya Orientasi juga dilaksanakan, pada hari Minggu tanggal 24 Maret 2024. Kegiatan pada acara tersebut antara lain: pembukaan program calon guru penggerak, pengenalan kelas dan guru PP, dilanjutkan dengan mengerjakan LK yang dibagikan oleh masing-masing PP tentang perencanaan pembelajaran ke depan. Pada kegiatan tersebut saya berkolaborasi dengan kepala sekolah dalam mengerjakan tugas LK tersebut.
PERISTIWA
Rangkaian Kegiatan Pendidikan Guru penggerak pada Angkatan 10 ini dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan Maret–Oktober 2024, dimulai dengan dilaksanakannya Pembukaan PGP Angkatan 10 secara Nasional dengan media Zoom dan Youtube pada hari Jumat Tanggal 15 Maret 2024 pukul 10.30 – 12.00 WIB dilanjutkan dengan Orientasi Pelaksanaan PGP Angkatan 10 (BBGP Provinsi Jawa Timur) pada pukul 12.00 – 16.30 WIB via Zoom dan youtube. Selain itu ada kegiatan yang cukup penting untuk mengawali kegiatan PGP Angkatan 10 ini yaitu pelaksanaan Lokakarya yang dilaksanakan secara Tatap Muka juga tepatnya dilaksanakan pada pada hari Minggu tanggal 24 Maret 2024 Kegiatan dilaksanakan di Aula SMPN 1 SIDOARJO Yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo Bapak Dr Tirto Adi, M.Pd, Kasi Bidang SMP Bapak Nuh.
Acara : Pembukaan oleh Bapak Dr Tirto Adi, M.Pd.
Aktifitas orientasi Dalam Kelas Sidoarjo 1 s/d Sidoarjo 5, sedangkan saya bersama kelas loka Sidoarjo 3.
Dalam kelas sidoarjo 3 dipandu oleh 3 PP yang mengajak kita bersenang senang. Kegiatan menuliskan harapan dan kekhawatiran peserta dan kepala sekolah yang hadir mengikuti acara lokakarya secara mandiri, hasil catatan ditempel di papan tulis. Kami sangat bersemangat untuk melaksanakan Lokakarya Orientasi ini, dalam kegiatan ini dihadiri oleh CGP, PP, BBGP Jawa Timur dan Kepala Sekolah, adapun pada kegiatan tersebut kami melaksanakan kegiatan antara lain: pembukaan program calon guru penggerak, pengenalan kelas dan guru PP, dilanjutkan dengan mengerjakan LK yang dibagikan oleh masing-masing PP tentang perencanaan pembelajaran ke depan. Pada kegiatan tersebut saya berkolaborasi dengan kepala sekolah dalam mengerjakan tugas LK tersebut, pada kegiatan ini saya menggunakan aplikasi yang sebelumnya tidak pernah saya gunakan yaitu Jambord.
PERASAAN
Perasaan saya pribadi mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ini sangat senang, bercampur Bahagia, tetapi juga tidak dipungkiri juga timbul rasa khawatir terhadap kegiatan terutama tugas-tugas yang harus saya selesaikan, dimana saya khawatir sulit mengerjakan tugas karena terkendala waktu, dimana saat ini di sekolah banyak kegiatan dan juga tugas yang harus diselesaikan, tetapi dengan komunikasi yang intens dengan kepala SMPN 6 Sidoarjo hal positif yang saya dapat adalah kepala setelah kepala sekolah memberikan dukungan dan penguatan, maka perasaan khawatir itu tidak begitu mengganggu di pikiran saya.
Sempat mempunyai perasaan minder Ketika dalam pertemuan grup besar dalam pertemuan meeting online, dimana saya melaksanakan PGP ini ternyata Bersama guru-guru hebat, yang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran terutama dalam menyampaikan gagasan, pendapat maupun tugas yang telah diselesaikan, akan tetapi dengan langkah awal pertemuan di PGP ini juga saya sangat senang mendapatkan rekan-rekan baru di dunia Pendidikan, dan bersama dengan orang-orang hebat, akan tetapi belajar dan saling mendukung dari para rekan-rekan CGP hebat membuat saya termotivasi dan terinspirasi. Tugas-tugas yang diberikan kepada saya melalui LMS secara virtual dapat menyempurnakan paradigma dalam mengajar selama ini dan memberikan manfaat secara langsung pada saat saya melakukan pembelajaran di kelas. Semua pengetahuan tentang filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat saya pelajari, pahami, refleksikan. Dan timbul keinginan kuat saya untuk mengaplikasikan dalam aksi nyata yakni dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah setiap harinya.
PEMBELAJARAN
Pembelajaran Guru penggerak menggunakan LMS yang diaplikasikan pada SIMPKB, dimulai dengan membuka LMS mulai dari diri yaitu belajar mandiri tentang filosofi pemikiran kihajar dewantara. Untuk kegiatan pretes sudah dikerjakan pada awal kegiatan daring. Pada modul 1.1 juga terdapat aktivitas eksplorasi konsep kegiatan ini dilakukan virtual oleh pengajar praktik dan rekan-rekan guru yang lain. Pada kegiatan ruang kolaborasi kami membentuk kelompok untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi kami dengan saling memberi tangggapan dan pertanyaan dari masing-masing kelompok.
Setelah mempelajari Modul 1.1 saya memahami bahwa maksud/tujuan Pendidikan “Menuntun” maksudnya menuntun segala keunggulan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka mencapai “keselamatan dan kebahagiaan” yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Tugas pendidik adalah sebagai fasilitator yang mengarahkan dan bisa mengimplementasikan semboyan Ki Hajar Dewantara yakni Ing ngarsa sing tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani.
Pendidikan adalah proses yang memberikan panduan komprehensif terhadap potensi alami anak, sementara pengajaran adalah bagian integral dari proses pendidikan yang bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan yang berguna. Pendidikan secara tulus melayani anak, memprioritaskan kebutuhan belajarnya tanpa menuntut apapun darinya. Anak bukanlah kertas kosong yang bisa diisi sesuai keinginan orang dewasa; sebaliknya, mereka lahir dengan potensi yang belum sepenuhnya terungkap. Tujuan pendidikan adalah membantu anak menguatkan dan mengembangkan potensi mereka, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi manusia yang lebih baik dan lebih utuh.
Pendidikan harus memberikan penekanan yang kuat pada pembentukan budi pekerti, yaitu aspek cipta, rasa, dan karsa. Hal ini berarti pendidik harus selalu introspektif untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam metodenya, dengan tujuan untuk menciptakan pendidikan yang benar-benar berfokus pada kepentingan anak. Pendidikan seharusnya mendorong partisipasi aktif anak dalam proses belajar-mengajar dan tidak menganggap kurikulum sebagai tujuan utama pembelajaran. Pendidik harus memiliki kemampuan untuk mengenali dan menggali potensi serta bakat unik yang dimiliki oleh setiap anak, karena setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda. Tugas utama seorang pendidik adalah memberikan dorongan, fasilitasi, dan motivasi kepada bakat yang dimiliki oleh anak-anak.
PENERAPAN
Menyeimbangkan Kodrat alam dan zaman
Setiap anak dilahirkan sudah memiliki bakat alamnya masing-masing. Dengan alasan itu saya akan menerapkan belajar yang menyesuaikan dengan kodrat anak dalam pembelajaran. dengan menerapkan media pembelajaran interaktif menyesuaikan dengan kodrat zaman yaitu dengan cara menggabungkan pembelajaran dengan teknologi sehingga siswa bisa memiliki kecakapan abad 21 (Berfikir kreatif, Inovatif, komunikatif dan kolaboratif).
Melaksanakan Pembelajaran yang bersifat menuntun bukan menuntut
Pendidikan itu adalah menuntun disini tugas guru adalah sebagai fasilitator yang menuntun segala kekuatan kodrat yang telah dimiliki oleh siswa sehingga mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. pembelajaran seharusnya tidak didominasi oleh guru. peserta didiklah yang aktif mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya
Mendesain pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada anak
Setiap anak memiliki gaya belajarnya masing-masing. ada yang visual, audio, kinestetik, maupun gabungan dari gaya belajar tersebut. dalam pembelajaran, guru harus memenuhi setiap kebutuhan belajar peserta didik dengan memperhatikan gaya belajarnya masing-masing baik itu dalam konten, proses maupun produk.
Melakukan Refleksi Pembelajaran
Melaksanakan refleksi pembelajaran berjuan untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran, selain itu juga yang paling penting untuk mengetahui kendala/hambatan yang dihadapi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2
Saturday, 27 July 2024, 8:24 AM
by AGUS RAHMAT YUNIAR
Kegiatan mulai dari diri
Pada kesempatan ini, pembelajaran akan dimulai dengan membuat diagram trapesium usia dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri Bapak/Ibu. Agar mendapatkan manfaat yang maksimal dari kegiatan ini, hal yang perlu diperhatikan ketika menjawab pertanyaan nanti adalah kejujuran Bapak/Ibu dalam memberikan jawaban. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Apa yang menjadi pertanyaan hanyalah upaya untuk membantu menggali pengalaman serta nilai diri Bapak/Ibu sendiri.
Kegiatan eksplorasi konsep
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP mengetahui hubungan antara emosi, cara kerja otak, kebutuhan dasar manusia, daya untuk memilih, motivasi intrinsik, dan struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang
CGP menjelaskan makna Profil Pelajar Pancasila dalam transformasi pendidikan.
CGP menjelaskan makna nilai-nilai yang perlu dikembangkan guru penggerak.
CGP menjelaskan makna peran guru penggerak dalam transformasi pendidikan.
CGP mengetahui bahwa keteladanan dan sistem pembiasaan yang konsisten di suatu lingkungan mempengaruhi penumbuhan nilai-nilai dalam diri seseorang.
CGP mengelaborasi makna pemimpin pembelajaran di sekolahnya masing-masing
Kegiatan ruang kolaborasi sesi 1
Ruang Kolaborasi 1 NILAI-NILAI & PERAN GURU PENGGERAK
Saya bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang untuk mengeksplorasi nilai-nilai Guru penggerak dalam upaya menebalkan konteks diri Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, Berpihak pada Murid.
AD_4nXfK1WpgN1DW9599QpF46_Afpu7L9s8B_8UBiDw93s92tU-08m8yqMA9SAdOV0wFtYFc0BGFFuBu4Dj8XqC5py9TLUCMKUioBkhnMc9HSYhpqqgDsj7x4FYoXrIY_jpJcWdbrUxkuvI1Q4Vtp_x-IJIsnvo?key=X96JaFvm2LeehYDeknkJaQ
Masing-masing kelompok ditugaskan untuk mendiskusikan.
Kegiatan ruang kolaborasi sesi 2
Disini saya bersama kelompok 2 melakukan presentasi dari kegiatan kelompok yang ditugaskan kepada kami. Presentasi dilakukan dengan googlemeet bersama anggota kelompok lainnya dan fasilitator.
Kegiatan demonstrasi kontekstual
Saya mendesain sebuah strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD - ‘Pendidikan yang Berpihak pada Murid’ - dalam sebuah karya (POSTER) dan karya saya menjadi sebuah demonstrasi kontekstual bagaimana Seorang pendidik yang memeiliki daya Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, Berpihak pada Murid.
Kegiatan elaborasi pemahaman
Sebagai persiapan untuk berdiskusi bersama instruktur,ada beberapa hal yang perlu saya laksanakan, yaitu menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan kepada instruktur ketika pertemuan tatap maya dengan instruktur.
Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.2 ini, pertanyaan yang masih muncul di benak saya adalah:
Mobil tercipta oleh Pembuatnya, sehingga yang paling memahami tentang Mobil adalah penciptanya sementara mekanik mempelajari berbagai kendala yang dialami mobil dari observasi dan percobaan juga menambahkan literasi dari manual book yang ada sehingga berbagai kendala yang dialami mobil dapat teratasi oleh seorang mekanik.
Manusia tercipta oleh Sang Pencipta.
Pertanyaannya : Akankah kita memahami otak manusia melalui manual book yang disediakan oleh sang pencipta ?
Kegiatan koneksi antar materi
Pada kegiatan ini memiliki tujuan agar kami peserta mampu membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari Nilai- nilai dan Peran Guru Penggerak.
Saya merealisasikan hal tersebut dengan membuat PPT singkat tentang Kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari Nilai- nilai dan Peran Guru Penggerak.
AD_4nXfMnT4ykaPaRugr06hY-OhXySOvgPDkcLRq1EES8JeDTG_lO_B-0uJ04DzSIEevhJlM9JtqEFyFhG3XlXsoWhp9JVK2tG2b05Z99VzdaxixIyMyPUVR7VBfjOQ0qiteCTLkIK8LezVvVsnb3nzEYNmocqN1?key=X96JaFvm2LeehYDeknkJaQ
Kegiatan aksi nyata
Dalam modul ini Aksi Nyata Saya merupakan perwujudan dari perubahan konkret dalam proses pembelajaran sesuai dengan nilai-nilai guru penggerak yang saya dapat dari modul 1.2 dengan menyiapkan program anti perundungan Saya.
Untuk mendukung pengembangan berkelanjutan, sepanjang proses penerapan ini Saya dapat melakukan refleksi, salah satunya dengan menulis jurnal refleksi. Jurnal refleksi yang ditulis secara rutin merupakan media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan sehingga memberikan kontribusi nyata penerapan nilai-nilai guru penggerak baik di kelas dan sekolah sebagai pusat pengembangan pembelajaran. Dengan memiliki rekam jejak yang berkelanjutan seperti ini, Saya akan terdorong untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang Saya latih dan uji cobakan.
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3
Saturday, 27 July 2024, 8:25 AM
by AGUS RAHMAT YUNIAR
Edited by AGUS RAHMAT YUNIAR , Saturday, 27 July 2024, 8:48 AM
Saya memimpikan murid-murid yang mempunyai yang bersemangat dalam pembelajaran, bertanggung jawab, disiplin, memiliki kerjasama antara satu dengan lainnya serta sudah tertanam nilai dan kebiasaan religi sesuai agama dan kepercayaan masing masing. Saya percaya bahwa murid adalah manusia yang perlu dituntun untuk menggapai semua impiannya, sebab dengan mereka pada dasarnya sudah memiliki kodrat alam yang sudah melekat pada diri mereka masing masing.
Di sekolah, saya mengutamakan pembelajaran yang ditujukan pada murid, sebab dengan Langkah itu pembelajaran akan lebih bermakna. Murid di sekolah saya sadar betul bahwa mereka juga membutuhkan pendampingan dan pengajaran yang sesuai dengan keinginan mereka dalam belajar, mengharap pembelajaran yang menyenangkan dan kondisi lingkungan belajar yang tidak membosankan. Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, juga bisa melaksanakan tugas dengan sepenuh hati untuk menuntun siswa dalam
proses pembelajaran. Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa sekolah ini memiliki siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda beda, sehingga dibutuhkan usaha ekstra untuk mewujudkan Pendidikan dan pengajaran yang berpihak pada murid, selain itu dibutuhkan juga kemampuan guru yang memadai untuk menciptakan suasana pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan.
Apa makna pernyataan visi bagi Bapak?
Bagi saya visi merupakan pangkal pokok sebuah tujuan yang harus dimiliki oleh seorang guru juga sebuah Lembaga, sebab dengan visi itu kita akan termotivasi untuk menggapai visi tersebut, sebab dengan adanya visi maka tolak ukur tujuan kita akan lebih mudah tercapai sebab ada pecanpaian tujuan yang jelas.
Apa harapan, cita-cita Bapak/Ibu untuk murid, rekan pendidik, komunitas sekolah, kehidupan masyarakat di daerah Bapak/Ibu, dan bangsa-negara Indonesia?
Cita-cita saya untuk murid adalah saya berharap para murid saya bisa menjadi yang terbaik di lingkungannya di dalam pekerjaannya kelas, apapun itu pekerjaannya, berharap mereka menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, religius dan bersemangat untuk maju, untuk rekan sejawat saya berharap kita semua bisa berkolaborasi dalam mendidik dan mengembangkan sekolah untuk lebih baik lagi, untuk masyarakat saya berharap bisa memberikan hal-hal yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas dalam bidang berbagai bidang kehidupan, saya berharap bisa terus memberikan sumbangsih kepada negara tercinta sesuai dengan batas kemampuan yang saya miliki.
Apa yang selama ini jadi keyakinan bersama dan menyatukan sekolah kita?
Keyakinan kami dalam memajukan sekolah adalah terciptanya sebuah sinergi antara rekan yang satu dengan yang lainnya, sehingga dalam proses pengembangan sekolah, akan tercipta iklim Kerjasama yang saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah, juga saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Apa yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah Bapak/Ibu dengan murid di sekolah lain?
Yang saya harapkan adalah bahwa murid saya bisa menjadi murid yang Ketika terjun ke Masyarakat mereka mampu berkolaborasi dangan Masyarakat lain untuk saling mendukung, serta cakap dalam keterampilan dan pengetahuan, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
Apa kontribusi orang dewasa dan para pemangku kepentingan di sekolah kita dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila?
Dengan berkontribusi memberikan kritik saran, pendampingan serta bersedia memberikan pengetahuan dan keterampilan (narasumber) tentang kecakapan hidup yang dimiliki orang dewasa sebagai bekal mereka para murid, dalam belajar praktik baik di lingkungan sekitar mereka.