MULAI DARI DIRI
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan
Pada sesi mulai dari dari diri ini, Anda akan menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif terkait supervisi akademik dan pengembangan kompetensi diri. Jawaban yang Anda berikan tidak akan dinilai, melainkan sebagai pijakan bagi fasilitator untuk mengembangkan pembelajaran dalam modul ini.
Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri:
Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.
Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?
Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.
Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?
Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini :
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Ekplorasi Konsep
Moda: MandiriTujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menjelaskan konsep coaching secara umum.
CGP dapat membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi dan training
CGP dapat menjelaskan konsep coaching dalam konteks pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat)
2.3.a.4.2.Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.2. Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching
Durasi : 1 JP
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menjelaskan paradigma berpikir coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi.
CGP dapat menjelaskan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi.
CGP dapat mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik.
CGP dapat membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat.
Durasi : 1 JP
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA.
CGP dapat mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching, presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching.
CGP dapat menjelaskan jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi.
Durasi : 1 JP
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip coaching.
CGP dapat mempraktikkan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.
Ruang Kolaborasi
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat membentuk komunitas praktisi dengan sesama CGP untuk berlatih melakukan praktik percakapan coaching dengan alur TIRTA.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Anda tentunya sudah memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching, Percakapan coaching dengan alur TIRTA dan supervisi akademik yang menggunakan paradigma berpikir coaching baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring.
Pada sesi latihan ini, Anda akan bekerjasama dengan satu CGP lainnya untuk berlatih percakapan coaching dengan alur TIRTA dengan ketentuan sebagai berikut:
Secara bergantian, sepasang CGP akan berlatih percakapan coaching dengan model TIRTA baik sebagai coach maupun sebagai coachee. Pada sesi 1, CGP X akan menjadi coach bagi CGP Y. Berikutnya, CGP Y akan menjadi coach bagi CGP X.
Topik atau hal yang akan dijadikan bahan percakapan coaching bisa merupakan situasi sehari-hari baik sebagai seorang guru maupun pribadi. Bahkan, bisa merupakan topik yang sangat sederhana.
Pastikan langkah-langkah dalam percakapan coaching alur TIRTA dalam berlatih percakapan coaching dipraktikkan dengan baik
Setelah bergantian berlatih mempraktikkan percakapan coaching, setiap CGP akan memberikan refleksinya masing-masing dengan format refleksi yang disediakan.
Demontrasi Kontekstual
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan praktik coaching dengan CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian CGP
Ibu/Bapak calon guru penggerak,
Saat ini Anda sudah pada langkah demonstrasi kontekstual, yaitu saatnya Anda berlatih mempraktikkan percakapan coaching secara triad (3 orang) yang terdiri dari 3 (tiga) siklus. Praktik percakapan ini menggunakan alur supervisi akademik untuk pengembangan kompetensi coaching. Tujuan dari praktik ini adalah untuk melihat, bagaimana seorang CGP bisa mengembangkan kompetensi coachingnya ketika menjadi coach. Simak gambar-gambar berikut beserta penjelasannya untuk membantu Anda memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Tahap 1
Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pra supervisi, melakukan supervisi, dan pasca-supervisi kepada supevisee/coach (CGP B).
Supervisor (CGP A) akan melakukan percakapan pra supervisi mengenai kompetensi inti coaching (presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot) kepada coach dengan menggunakan Tabel 5. Rubrik Penilaian Sesi Ruang Kolaborasi sebagai acuan. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
Bagian mana yang nanti Bapak/Ibu inginkan untuk saya amati?
Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?
Apa harapan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini?
Supervisor (CGP A) melakukan observasi terhadap proses percakapan coaching yang dilakukan antara supervisee/coach (CGP B) dan coachee (CGP C), serta mencatat hal-hal yang diamati.
Tahap 2
Coach (CGP B) melakukan percakapan coaching kepada coachee (CGP C).
Dalam melakukan percakapan coaching, Coach (CGP B) dapat menjadikan TIRTA, RASA, dan kompetensi coaching sebagai acuan, sementara coachee (CGP C) dapat menyampaikan topik terkait target pribadi.
Tahap 3
Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pasca-supervisi dengan memberikan umpan balik berbasis coaching kepada supevisee/coach (CGP B) berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai pengembangan kompetensi coaching berdasarkan data sesuai hasil pengamatan.
Ekplorasi Pemahaman Konsep
Selamat datang di sesi Elaborasi Pemahaman!
Apa kabar Bapak/Ibu CGP semuanya? Semoga kesehatan, kebahagiaan dan kebaikan selalu melingkupi hari-hari Anda. Setelah mempelajari coaching, apakah hal yang ingin Anda tanyakan lebih lanjut? Diharapkan Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak dapat mendorong rasa keingintahuan dalam bentuk pertanyaan mendalam untuk dibahas bersama Instruktur. Jadi, bukan soal seberapa banyak pertanyaan yang disampaikan, namun seberapa pentingkah pertanyaan tersebut bagi Bapak/Ibu dalam menguatkan pemahaman pada Modul 2.3 ini. Berkenaan dengan hal tersebut, silakan sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang masih Anda miliki terkait dengan praktik pembelajaran sosial dan emosional kepada instruktur Anda melalui kuesionner ini.
Koneksi antar materi
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media
Instruksi Penugasan
Buatlah sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, screencast presentasi, artikel dalam blog, dan lainnya.
Bacalah pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu Anda membuat kaitan tersebut:
Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi?
Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?
Unggahlah tautan media informasi pada laman LMS.
Aksi Nyata
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mempraktikkan rangkaian supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma berpikir coaching dan melakukan refleksi terhadap praktik supervisi akademik tersebut.
Jurnal Refleksi
Foto Kegiatan