7 poe atikan istimewa adalah tema-tema pendidikan karakter yang dikembangkan Kabupaten Purwakarta berbasis nilai-nilai kesundaan.

Senen "AJEUG NUSANTARA"

Memperkuat jiwa nasionalisme siswa serta dimana siswa dikenalkan akan nusantara, dimulai dari budaya, potensi hingga kekayaan alamnya.

Salasa "MAPAG BUANA"

Selain mengenal nusantara, juga memberi pengetahuan tentang dunia internasional, baik budayanya, ilmu pengetahuannya hal itu untuk apa? tidak lain adalah upaya untuk meningkatkan motivasi bahwa anak indonesia pun bisa berbicara di Dunia sehingga anak – anak kita sudah siap dengan datangnya peradaban dunia.

Rebo "MANEUH DI SUNDA"

Purwakarta merupakan bagian dari Sunda, dengan begitu anak – anak kita lebih dikenalkan dengan potensi dan kultur budaya dan masyarakatnya, dimana kita sebagai orang sunda mempunyai nilai kehidupan yang sangat luas, dengan falsafah kehidupan silis asah, silih asih,silih asuh sehingga jati diri orang sunda maupun alamnua tetap terjaga ditengah gempuran budaya luar. Maneuh di Sunda merupakan bagian dari mengenalkan kultur daerah dan potensi, khususnya potensi dan kultur masyarakat Sunda,bukan sekedar seni tradisinya, akan tetapi lebih pada nilai kehidupan.

Kemis "NYANDING WAWANGI" 

Nilai rasa dan estetik siswa ter-ekspresikan, dimana satra dikedepankan bahkan seragam-pun dibebaskan asal sopan dan pengajarpun dibebaskan dari berbagai panduan buku, sehingga cakrawala dan komunikasi siswa dan pengajar terjalin karena rasa, termasuk kelasnya yang dimana siswa diperbolehkan mengkreasikan tata kelasnya. 

Jumaah "NYUCIKEUN DIRI"

Penanaman nilai spiritual siswa dan pendekatan kepada sang pencipta, Setiap jumaat siswa melakukan kontemplatif dirinya, dengan memperkuat nilai spritual dan ritualitas, nilai estetik yang diajarkan sebelumnya disempurnakan dengan nilai spiritualitas. hal itu agar esensi kehidupannya dalam segi kehidupannya terjaga sehingga kesucian hati, jiwa dan pikiran tetap terjaga.

Sabtu-Minggu "BETAH DI IMAH"

Hal itu dimaksudkan agar anak – anak lebih mendekatkan diri pada keluarganya, bahkan membantu orang tuanya dan para pengajarpun dilarang memberikan tugas apapun kepada siswa.