SMPN2Wanayasa,(29/08/24). Di tengah gemerlap Festival Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten Purwakarta yang berlangsung meriah, SMPN 2 Wanayasa menunjukkan semangat dan dedikasinya dalam mengangkat budaya lokal melalui keikutsertaan para siswa dalam berbagai lomba. Dalam festival ini, SMPN 2 Wanayasa diwakili oleh empat siswa berbakat yang berhasil mencuri perhatian dengan penampilan mereka yang memukau.
Elsa dan Nura, dua siswa berbakat dari SMPN 2 Wanayasa, turun dalam lomba pembacaan sajak. Dengan suara merdu dan ekspresi yang penuh penghayatan, mereka membawakan sajak-sajak dengan tema yang menggugah rasa cinta terhadap bahasa dan budaya daerah. Elsa, dengan gaya pembacaan yang lembut dan penuh perasaan, berhasil menyampaikan nuansa dalam sajak dengan sangat mendalam. Nura, yang dikenal dengan teknik vokalnya yang kuat, menambahkan dimensi baru pada setiap kata yang diucapkan, membuat para juri dan penonton terkesima.
Sementara itu, Dhifa dan Alvin juga tampil gemilang dalam lomba pembacaan carpon, sebuah jenis karya sastra yang menggabungkan narasi dan dialog dalam bentuk singkat. Keduanya memukau dengan kemampuan mereka dalam menampilkan emosi dan karakter-karakter dalam carpon yang dibacakan. Dhifa, dengan penjiwaan yang mendalam, mampu menghidupkan setiap karakter dan situasi yang digambarkan, sementara Alvin memberikan warna dan nuansa pada dialog yang dibacakan dengan penuh semangat.
Penampilan Elsa, Nura, Dhifa, dan Alvin bukan hanya menunjukkan keterampilan mereka dalam berbicara di depan umum, tetapi juga mencerminkan kedalaman pemahaman mereka terhadap bahasa ibu. Dengan penuh percaya diri dan dedikasi, mereka berhasil mengolah kata-kata menjadi sebuah karya seni yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Para juri pun memberikan apresiasi tinggi atas kualitas penampilan mereka.
Festival Bahasa Ibu (FTBI) ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan bakat para peserta tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga bahasa ibu. SMPN 2 Wanayasa, dengan partisipasi aktifnya, turut serta dalam upaya penting ini.
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada para siswa dan pelatih yang telah berusaha keras mempersiapkan diri untuk festival ini. Beliau mengungkapkan, “Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh Elsa, Nura, Dhifa, dan Alvin. Keberhasilan mereka adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi mereka dalam memelihara dan mengembangkan bahasa ibu kita.”
Tak hanya itu, partisipasi SMPN 2 Wanayasa dalam FTBI ini juga mendapatkan dukungan penuh dari warga sekolah. Mereka menyaksikan dan memberikan semangat kepada para siswa selama festival berlangsung. Dukungan ini turut memberikan motivasi tambahan bagi para peserta untuk tampil maksimal.
Selama festival, atmosfer penuh kegembiraan dan kebanggaan terlihat jelas di wajah-wajah penonton dan peserta. Setiap penampilan adalah refleksi dari keragaman budaya dan kekayaan bahasa yang ada di kabupaten. SMPN 2 Wanayasa, dengan partisipasinya, turut memperkaya pengalaman budaya ini.
Sebagai penutup, festival ini berhasil menjadi ajang yang merayakan kekayaan budaya dan bahasa daerah dengan penuh warna. SMPN 2 Wanayasa telah menunjukkan bahwa melalui kreativitas dan dedikasi, bahasa ibu dapat dihidupkan dan diperkenalkan kembali kepada generasi muda.
Dengan berakhirnya festival ini, diharapkan semangat dan inspirasi yang ditunjukkan oleh Elsa, Nura, Dhifa, dan Alvin akan terus membara dan memotivasi lebih banyak siswa untuk mencintai dan melestarikan bahasa serta budaya daerah mereka. Keberhasilan mereka adalah sebuah langkah penting menuju masa depan yang lebih menghargai warisan budaya bangsa.
SMPN2Wanayasa,(29/08/24). Di antara hamparan hijau yang menyelimuti bumi, aku menemukan diriku tenggelam dalam keindahan kebunku di SMPN 2 Wanayasa. Setiap pagi, embun yang menetes dari daun-daun segar adalah simfoni rindu yang menyapa hati. Aku memulai hari dengan langkah penuh harap, menyusuri jalan setapak yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman yang tumbuh subur, seolah-olah mereka adalah cerminan dari impian-impian yang aku tanam di lubuk jiwa.
Di sana, di tengah kebun yang penuh cinta ini, aku menyentuh tanah dengan tangan-tangan yang terbiasa bekerja keras. Setiap benih yang kutanam adalah simbol dari harapan yang tak pernah padam. Aku menyaksikan bagaimana tanaman-tanaman itu tumbuh, menyerap cahaya matahari dan mencium angin sepoi-sepoi. Mereka berbicara dalam bahasa alam, bercerita tentang perjalanan panjang menuju kematangan.
Ada saat-saat di mana aku berdiri di bawah langit biru, mengamati jagung yang telah memecah bumi dan meraih langit. Jagung yang kutanam dengan penuh kasih sayang kini berdiri kokoh, menunjukkan kekuatannya dalam kerendahan hati. Setiap helai daun yang berkibar dihembus angin adalah ungkapan syukur atas kehidupan yang diberikan.
Di sisi lain kebun, markisa yang dulu hanyalah bibit kecil kini tumbuh menjadi pohon yang penuh dengan buah-buah segar. Aroma manisnya memenuhi udara, seolah-olah melukiskan kebahagiaan yang tak terkatakan. Aku memetik buah-buah itu dengan hati yang penuh cinta, mengetahui bahwa setiap gigitan akan membawa kehangatan yang berasal dari tanah tempat aku berdiri.
Ketika matahari mulai terbenam, kebun ini berubah menjadi kanvas berwarna jingga, menciptakan bayangan yang mengingatkan pada perasaan rindu yang mendalam. Aku duduk di sana, di antara tanaman-tanaman yang telah menjadi sahabat setiaku, merenungkan perjalanan waktu yang telah berlalu. Aku sadar bahwa kebun ini bukan hanya tentang hasil panen, tapi juga tentang perjalanan batin yang membentukku menjadi pribadi yang lebih kuat.
Setiap malam, sebelum aku meninggalkan kebun ini, aku selalu menyempatkan diri untuk berbicara dengan tanaman-tanaman itu. Aku berbisik pada mereka, mengucapkan terima kasih atas kebersamaan dan kesetiaan mereka. Mereka mendengarkan dengan tenang, seolah-olah memahami bahwa di balik semua itu, ada cinta yang tak terbatas yang aku curahkan.
Di kebun ini, aku belajar bahwa cinta dan kerja keras adalah dua hal yang tak terpisahkan. Tanaman-tanaman ini mengajarkan aku tentang kesabaran, tentang bagaimana menunggu dengan sabar hingga saatnya tiba untuk memetik hasil. Mereka juga mengingatkan aku bahwa dalam setiap proses, ada keindahan yang tersembunyi yang hanya bisa ditemukan jika kita memiliki hati yang penuh kasih.
Akhirnya, aku meninggalkan kebun ini dengan perasaan penuh. Kebun yang dulu hanya sebidang tanah kini telah menjadi bagian dari jiwaku. Setiap kali aku melihat hasil dari kebunku, aku merasa seperti menyentuh sepotong dari hatiku sendiri. Ini bukan hanya tentang panen, tapi tentang cinta yang tumbuh bersama tanaman-tanaman itu, menyatu dalam satu simfoni yang indah—simfoni rindu di kebun cinta.
SMPN2Wanayasa,(28/08/24). Di bawah langit siang wanayasa, para guru di SMPN 2 Wanayasa menyingsingkan lengan baju, siap untuk memulai kegiatan panen jagung dan kacang tanah. Kegiatan ini terasa begitu istimewa dan berbeda dari biasanya karena dibuka langsung oleh Ibu Indah, pengawas pembina SMPN 2 Wanayasa. Dengan senyum penuh kehangatan, Ibu Indah memberikan semangat kepada para guru yang sudah bersiap untuk memetik hasil jerih payah mereka.
Ibu Indah, dalam sambutannya, menekankan pentingnya keterlibatan aktif para guru dalam kegiatan pertanian ini. "Panen ini bukan hanya sekadar memetik hasil, tapi juga memanen nilai-nilai kerja keras, kesabaran, dan kebersamaan yang telah ditanamkan selama proses pembinaan," ujar Ibu Indah dengan penuh antusiasme. Kehadiran beliau memberi energi baru, mengingatkan semua yang hadir bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di ladang-ladang kehidupan.
Drs. Asep Tata Sonjaya, Kepala SMPN 2 Wanayasa, menyambut baik kegiatan ini. Ia merasa bangga dengan semangat para guru yang dengan antusias ikut serta dalam kegiatan panen setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan pembinaan yang intensif diantaranya implementasi IKM dan PMM. "Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dari kolaborasi antara pembinaan dan praktik langsung di lapangan. Kita belajar banyak dari alam, dan hari ini adalah bukti nyata dari dedikasi kita bersama," ujar Drs. Asep dengan nada penuh kebanggaan.
Di tengah ladang yang luas, para guru bekerja dengan tekun, memetik jagung yang telah menguning dan kacang tanah yang telah matang. Setiap butir jagung dan setiap buah kacang tanah adalah simbol dari upaya keras mereka selama ini. Satu per satu, mereka memanen hasil dari dedikasi dan kesabaran yang selama ini ditanamkan. Terlihat senyuman di wajah mereka, seolah alam ikut menyatu dalam kebahagiaan mereka.
Proses panen ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga momen refleksi yang penuh makna. Para guru merasakan langsung bagaimana upaya kecil mereka dalam merawat tanaman ini membuahkan hasil yang luar biasa. Mereka memahami bahwa seperti halnya dalam mendidik siswa, merawat tanaman juga membutuhkan cinta, perhatian, dan ketelatenan.
Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi para guru untuk lebih saling mengenal dan mempererat hubungan. Di bawah langit yang cerah, mereka bekerja sama, saling membantu, dan saling memberikan semangat. Tidak ada sekat antara mereka; semua menyatu dalam satu tujuan, yaitu memanen hasil terbaik dari kebun yang telah mereka rawat bersama.
Setelah selesai memanen, para guru berkumpul dan menikmati hasil panen bersama. Suasana kebersamaan dan kehangatan begitu terasa. Mereka tertawa, bercanda, dan merayakan keberhasilan hari itu dengan penuh sukacita. Tidak hanya hasil panen yang memuaskan, tetapi juga nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan yang semakin kuat terjalin di antara mereka.
Drs. Asep Tata Sonjaya kemudian memberikan apresiasi kepada para guru atas dedikasi dan kerja keras mereka. "Saya sangat bangga dengan apa yang kita capai hari ini. Panen ini adalah bukti bahwa kerja keras, kesabaran, dan kebersamaan kita telah membuahkan hasil yang manis," ujarnya dengan senyum bangga. Ucapan tersebut disambut tepuk tangan meriah dari semua yang hadir, menandakan semangat kebersamaan yang tak tergantikan.
Ibu Indah juga menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan kegiatan ini. "Saya berharap, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Alam telah mengajarkan banyak hal, dan kita adalah bagian dari pelajaran itu," ujarnya dengan penuh harap. Kata-katanya memberikan kesan mendalam bagi semua yang hadir, mengingatkan mereka untuk selalu menghargai setiap proses dan hasil yang dicapai.
Pada akhirnya, kegiatan panen jagung dan kacang tanah di SMPN 2 Wanayasa bukan hanya tentang seberapa banyak hasil yang diperoleh, tetapi tentang bagaimana proses tersebut memperkuat nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan ketulusan hati. Para guru pulang dengan hati yang penuh sukacita, membawa pulang lebih dari sekadar hasil panen, tetapi juga kenangan indah tentang kebersamaan dan dedikasi di ladang pendidikan yang tiada habisnya.
SMPN2Wanayasa,(23/08/24). Jumat ini, di bawah langit Wanayasa yang teduh, siswa-siswi SMPN 2 Wanayasa mengawali pagi dengan kegiatan penuh makna. Kegiatan rutin yang selalu dinanti ini tak sekadar ritual, namun menjadi momentum untuk merenungi diri dan memperkuat ikatan spiritual. Diiringi sejuknya udara pagi, kegiatan Shalat Dhuha dan pembacaan Surat Yasin dilaksanakan dengan penuh khidmat, dalam rangka Juma'ah nyucikeun diri.
Di halaman sekolah yang rindang, deretan siswa-siswi mengenakan seragam rapi dengan penuh hikmah mengikuti arahan Bapak Ust. Jainul Ihsan, S.Ag., yang memimpin jalannya kegiatan. Langit yang berawan seakan menjadi saksi bisu dari doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus oleh setiap hati yang hadir. Suasana tenang dan damai memenuhi setiap sudut, memberikan kesan yang mendalam bagi siapapun yang menyaksikan.
Shalat Dhuha yang dilakukan pagi ini membawa kesegaran tersendiri, tidak hanya pada jasmani, namun juga rohani. Setiap gerakan dan bacaan yang dilakukan dengan sepenuh hati seolah menjadi pengingat akan nikmat yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Kehadiran Bapak Ust. Jainul Ihsan yang memimpin dengan lembut, membawa ketenangan yang menyelusup hingga ke relung hati.
Setelah Shalat Dhuha usai, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin. Suara lantunan ayat-ayat suci yang menggema di langit terbuka menambah nuansa spiritual yang kental. Pembacaan dilakukan bersama-sama, menciptakan harmoni yang menyatukan semua yang hadir dalam satu tujuan, yaitu mempertebal keimanan dan ketakwaan.
Langit yang teduh seakan menjadi simbol dari ketenangan batin yang dirasakan oleh setiap jiwa. Kegiatan Juma'ah nyucikeun diri ini tidak hanya menjadi rutinitas, namun telah menjadi bagian dari perjalanan spiritual yang dinantikan oleh setiap warga sekolah. Melalui lantunan doa dan zikir, mereka merasakan kedekatan dengan Yang Maha Kuasa, serta memperbaharui semangat untuk menjalani hari-hari dengan penuh kebaikan.
Bapak Ust. Jainul Ihsan, dalam tausiyah singkatnya, mengingatkan betapa pentingnya menjaga kebersihan hati dan ketulusan niat dalam setiap perbuatan. "Setiap langkah yang kita lakukan, setiap kata yang kita ucapkan, hendaknya selalu kita niatkan untuk kebaikan dan ridha Allah SWT," ungkap beliau dengan penuh kasih. Pesan ini begitu mendalam, menembus hati para siswa yang mendengarkan dengan seksama.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama, memohon perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT dalam setiap langkah hidup. Langit yang masih teduh seakan menjadi peneduh bagi hati yang telah dibersihkan melalui rangkaian ibadah pagi ini. Keheningan yang tercipta setelah doa usai, menjadi penanda bahwa setiap jiwa telah merasakan kenikmatan dalam hati mereka.
Seiring dengan berakhirnya kegiatan, siswa-siswi beranjak meninggalkan tempat dengan senyuman dan hati yang lebih lapang. Rutinitas Juma'ah nyucikeun diri ini menjadi bekal spiritual yang berharga, menghadirkan kedamaian dalam setiap langkah mereka, di bawah langit Wanayasa yang senantiasa menaungi dengan kasih-Nya.
Dengan demikian, Jumat pagi ini telah menjadi momen yang istimewa di SMPN 2 Wanayasa, mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga hati dan memperbanyak doa. Di bawah langit teduh Wanayasa, semoga setiap doa yang terlantun membawa keberkahan dan kebaikan bagi semua yang terlibat, menjadikan setiap Jumat sebagai hari yang penuh makna dan cinta.
SMPN2Wanayasa,(21/08/24). SMPN 2 Wanayasa hari ini merayakan panen buah markisa yang manis dan segar, buah dari hasil kerja keras siswa-siswi dalam program Tatanen di Bale Atikan (TdBA). Program ini telah menjadi bagian integral dari kegiatan pendidikan di sekolah, memperkenalkan siswa pada pentingnya bertani dan menjaga alam, sambil memberikan kesempatan langsung untuk belajar tentang ketahanan pangan.
Sejak dimulainya program TdBA, SMPN 2 Wanayasa telah memanfaatkan lahan yang tersedia di sekolah untuk menanam berbagai jenis tanaman, salah satunya adalah markisa. Buah ini dipilih bukan hanya karena kesegaran dan rasanya yang unik, tetapi juga karena kandungan nutrisinya yang kaya. Siswa-siswi diajarkan cara menanam, merawat, hingga memanen markisa dengan bimbingan dari para guru.
Markisa yang dipanen kali ini memiliki kualitas yang sangat baik, dengan rasa manis yang khas dan aroma yang menggugah selera. Selain rasa yang lezat, buah markisa juga dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Kandungan vitamin C yang tinggi di dalamnya sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, markisa juga kaya akan serat yang bermanfaat untuk pencernaan, serta mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.
Kepala sekolah SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, mengungkapkan rasa bangganya terhadap para siswa. "Panen markisa ini bukan hanya tentang hasil bumi, tetapi juga tentang hasil dari pembelajaran dan kerja keras siswa-siswi kami. Mereka tidak hanya belajar tentang teori di dalam kelas, tetapi juga praktik langsung di lapangan yang memberikan pengalaman berharga," ujarnya.
Tidak hanya bermanfaat secara akademis, program TdBA juga menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan alam di kalangan siswa. Mereka belajar bagaimana alam bisa menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Selain itu, mereka juga belajar tentang pentingnya kerja sama dalam tim, karena keberhasilan panen ini adalah hasil dari kerja keras bersama.
Program TdBA di SMPN 2 Wanayasa juga sejalan dengan upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Dengan menanam markisa dan tanaman lainnya, sekolah berkontribusi pada penyediaan pangan lokal yang sehat dan bernutrisi.
Salah satu siswa, Haikal, mengungkapkan kebahagiaannya saat ikut serta dalam panen. "Senang sekali bisa melihat hasil dari kerja keras kami. Markisa ini rasanya enak sekali, dan kami juga jadi tahu bahwa buah ini banyak manfaatnya," kata Haikal dengan senyum bahagia.
Panen markisa kali ini juga menjadi momen berharga bagi sekolah untuk memperkenalkan hasil program TdBA kepada warga sekolah dan orangtua. Buah markisa yang dipanen sebagian akan diolah menjadi produk minuman oleh siswa sebagai bagian dari pelatihan kewirausahaan.
Dengan manisnya hasil panen markisa ini, SMPN 2 Wanayasa telah menunjukkan bahwa pendidikan bisa berjalan selaras dengan alam. Program TdBA tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
SMPN2Wanayasa,(21/08/24). Setiap Rabu pagi, SMPN 2 Wanayasa menyambut harinya dengan semangat yang terpancar dari keceriaan para siswa yang bersiap mengikuti kegiatan senam pagi. Di bawah langit biru yang cerah, mereka berkumpul di lapangan sekolah, berseragam olahraga, siap menggerakkan tubuh mereka mengikuti irama musik yang mengalun. Kegiatan senam TdBA ini telah menjadi bagian dari pembiasaan yang rutin dilakukan sekolah untuk membentuk kebiasaan hidup sehat bagi seluruh warga sekolah.
Gerakan-gerakan senam yang penuh energi seolah menjadi pembuka hari yang ideal bagi para siswa. Dengan dipandu oleh guru olahraga serta didampingi oleh beberapa siswa, mereka melakukan gerakan senam dengan penuh semangat dan kebersamaan. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga sebagai cara untuk memperkuat rasa kebersamaan di antara para siswa, guru, dan staf sekolah.
Usai senam pagi, suasana di lapangan tak langsung redup. Para siswa kemudian melanjutkan dengan kegiatan yang tak kalah menarik, yaitu kaulinan barudak, yang merupakan bagian dari upaya sekolah untuk melestarikan budaya Sunda. Kaulinan barudak, atau permainan tradisional anak-anak, membawa suasana masa lalu ke dalam kehidupan modern, mengajarkan nilai-nilai kerjasama, kejujuran, dan kegembiraan.
Permainan tradisional seperti egrang, congklak, dan galah asin kembali hidup di lapangan sekolah. Siswa-siswa tampak antusias mengikuti permainan ini, mengenal kembali kekayaan budaya yang mungkin sudah mulai terlupakan di tengah maraknya teknologi modern. Kegiatan ini memberikan warna tersendiri dalam pembiasaan maneuh di sunda yang diusung oleh sekolah.
Senam pagi dan kaulinan barudak menjadi kombinasi yang harmonis antara modernitas dan tradisi. Senam yang berorientasi pada kesehatan jasmani, berpadu dengan permainan tradisional yang kaya akan nilai-nilai budaya, membentuk keseimbangan antara tubuh yang sehat dan jiwa yang terhubung dengan akar budaya. Keduanya menghadirkan nuansa pendidikan yang menyenangkan dan bermakna.
Bagi SMPN 2 Wanayasa, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah simbol dari komitmen sekolah untuk membentuk karakter siswa yang seimbang antara fisik dan spiritual, antara modernitas dan tradisi. Setiap Rabu, lapangan sekolah menjadi saksi dari usaha yang tak kenal lelah untuk mendidik generasi muda yang sehat, cerdas, dan berbudaya.
Guru-guru yang terlibat dalam kegiatan ini juga merasakan manfaatnya. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing yang turut serta dalam setiap gerakan senam dan permainan tradisional. Hal ini semakin mempererat hubungan antara guru dan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan penuh keakraban.
Kegiatan senam pagi dan kaulinan barudak di SMPN 2 Wanayasa merupakan contoh nyata dari bagaimana sebuah sekolah bisa menggabungkan pendidikan karakter dengan kegiatan fisik dan budaya secara seimbang. Ini adalah salah satu cara SMPN 2 Wanayasa untuk menjaga identitas dan kearifan lokal di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
Di penghujung kegiatan, siswa-siswa tampak gembira dan puas. Keringat yang mengucur dari wajah mereka adalah tanda dari usaha keras dan kebahagiaan yang dirasakan. Rabu pagi di SMPN 2 Wanayasa bukan hanya sekadar pagi biasa, tetapi sebuah perjalanan kecil menuju pembentukan karakter siswa yang berbudaya dan sehat.
Dengan kegiatan yang konsisten seperti ini, SMPN 2 Wanayasa berharap dapat terus menanamkan nilai-nilai positif pada setiap siswa, mengajarkan mereka pentingnya menjaga kesehatan dan melestarikan budaya. Setiap gerakan, setiap permainan, adalah langkah kecil menuju masa depan yang lebih baik, di mana tradisi dan modernitas berjalan beriringan dengan harmoni.
SMPN2Wanayasa,(19/08/24). Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, SMPN 2 Wanayasa menyelenggarakan serangkaian kegiatan perlombaan yang melibatkan seluruh warga sekolah. Kegiatan ini berlangsung meriah, diwarnai semangat kebersamaan dan cinta tanah air yang kental terasa di setiap sudut sekolah. Mulai dari siswa, guru, hingga tenaga kependidikan, semuanya turut berpartisipasi aktif dalam perhelatan akbar ini.
Sejak pagi hari, sekolah sudah dipenuhi oleh antusiasme para peserta yang bersiap mengikuti berbagai lomba. Di antara mereka, terlihat senyum dan tawa yang menggambarkan semangat persaingan yang sehat. Beragam lomba mengisi kemeriahan ini. Setiap kelas berlomba-lomba menampilkan yang terbaik, tak hanya untuk meraih kemenangan, tetapi juga untuk menunjukkan semangat kebersamaan.
Tidak hanya siswa, para guru dan tenaga kependidikan pun tak ketinggalan untuk turut ambil bagian. Mereka berkolaborasi dengan siswa, saling menyemangati, dan ikut serta dalam perlombaan yang telah disiapkan. Melalui keterlibatan ini, terlihat jelas bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya milik generasi muda, tetapi juga dirasakan oleh seluruh elemen sekolah.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga sekolah. Dalam suasana yang penuh keakraban, siswa dan guru dapat saling mengenal lebih dekat di luar suasana belajar-mengajar yang biasanya formal. Kegiatan ini juga menjadi momen bagi warga sekolah untuk mempererat tali persaudaraan, menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.
Semangat kemerdekaan yang dirasakan dalam kegiatan ini tidak hanya terpancar dari semaraknya perlombaan, tetapi juga dari kesadaran akan pentingnya menghargai jasa para pahlawan. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan dan bagaimana mereka dapat mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif, salah satunya dengan menjaga persatuan dan kesatuan.
SMPN 2 Wanayasa juga mengajak seluruh warganya untuk menjadikan semangat kemerdekaan sebagai landasan dalam mencapai cita-cita. Perlombaan yang diadakan bukan sekadar untuk mencari pemenang, tetapi lebih kepada bagaimana menanamkan nilai-nilai perjuangan dan kebersamaan dalam diri setiap peserta. Dengan demikian, setiap warga sekolah dapat menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Pada penghujung acara, pemenang dari setiap lomba diumumkan dan diberikan penghargaan. Sorak sorai kegembiraan terdengar saat nama-nama pemenang disebutkan. Namun, lebih dari itu, yang paling penting adalah semua peserta merasa bangga telah ikut serta dan memberikan yang terbaik. Rasa bangga itu menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan telah menyatu dalam diri setiap warga SMPN 2 Wanayasa.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, SMPN 2 Wanayasa berharap semangat kemerdekaan tidak hanya berhenti pada peringatan tahunan, tetapi terus tumbuh dan terpatri dalam setiap langkah warga sekolah. Kemerdekaan bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri, lingkungan, dan bangsa.
SMPN2Wanayasa,(19/08/24). Di bawah naungan langit kemerdekaan yang biru, kami memanjatkan doa penuh harap untuk SMPN 2 Wanayasa, tempat di mana cahaya ilmu menyinari hati dan pikiran. Semoga di momen bersejarah ini, semangat perjuangan yang diwariskan oleh para pahlawan kita terus berkobar di setiap sudut sekolah ini, mengilhami setiap langkah dan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ya Allah, limpahkanlah kesehatan dan keberkahan kepada para guru kami, pilar-pilar yang teguh dalam membimbing generasi muda. Semoga mereka selalu diberi kekuatan dan keikhlasan untuk mengemban amanah yang mulia ini, mendidik dengan hati yang tulus dan jiwa yang penuh kasih. Berikanlah mereka kesabaran dalam menghadapi setiap tantangan, agar mereka senantiasa dapat memberikan pelayanan terbaik bagi siswa-siswa kami.
Di bawah sinar mentari kemerdekaan, kami berharap agar seluruh siswa di SMPN 2 Wanayasa semakin terpacu untuk meningkatkan kompetensi pribadi. Jadikanlah mereka generasi yang cerdas dan berakhlak mulia, yang mampu mengharumkan nama keluarga, lingkungan, dan negara tercinta. Semoga setiap langkah mereka diiringi dengan semangat juang yang tinggi, serta tekad yang kuat untuk meraih prestasi terbaik.
Kami juga memohon agar Engkau, Ya Rabb, membentengi hati dan pikiran para siswa kami dari budaya negatif yang merusak. Di tengah arus teknologi yang deras, lindungilah mereka dari dampak negatif yang dapat menjerumuskan. Jadikanlah mereka pribadi-pribadi yang bijak dalam memanfaatkan teknologi, mampu memilah dan memilih mana yang baik dan benar.
Semoga semangat para pejuang yang telah merebut kemerdekaan tetap hidup di dalam jiwa setiap warga SMPN 2 Wanayasa. Jadikanlah semangat itu sebagai api yang tak pernah padam, menginspirasi setiap langkah dalam berkarya dan berinovasi. Di tangan para siswa, semoga masa depan bangsa ini menjadi lebih cerah, dan di tangan para guru, semoga tercipta generasi yang tangguh dan berdaya saing.
Kami percaya bahwa dengan semangat kebersamaan, SMPN 2 Wanayasa akan terus tumbuh menjadi sekolah yang unggul, tempat di mana mimpi-mimpi besar dirajut dan diwujudkan. Di sini, di tempat ini, kami berharap agar setiap warga sekolah dapat terus bersatu padu, saling mendukung dalam setiap perjuangan untuk mencapai tujuan yang mulia.
Semoga di setiap detak nadi kemerdekaan ini, kami dapat terus berjuang bersama-sama, melangkah menuju masa depan yang gemilang. SMPN 2 Wanayasa, di bawah panji kemerdekaan, semoga engkau terus maju dan berkembang, menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan karakter yang kokoh.
Ya Allah, kabulkanlah doa dan harapan kami ini. Jadikanlah setiap pribadi di SMPN 2 Wanayasa sebagai insan yang selalu mengharapkan ridha-Mu, yang tak pernah lelah dalam berbuat kebaikan dan menebar manfaat bagi sesama. Dengan semangat kemerdekaan yang berkobar di dada, semoga kami semua mampu memberikan yang terbaik, demi masa depan yang lebih baik.
Akhirnya, di momen yang penuh berkah ini, kami memohon agar Engkau senantiasa menyertai setiap langkah kami, mengarahkan kami menuju jalan yang Engkau ridhoi. Semoga SMPN 2 Wanayasa menjadi tempat yang penuh berkah, tempat di mana setiap cita-cita dapat diraih, dan setiap usaha diberkahi. Merdeka!
SMPN2Wanayasa,(15/08/24). SMPN 2 Wanayasa mencatatkan sejarah lagi dengan meraih kemenangan besar dalam ajang Lomba Giat, Siaga, Penggalang, Pembina (LSGPP) Kwaran Wanayasa 2024. Sekolah ini berhasil membawa pulang sederet trofi dari berbagai cabang perlombaan, menjadikannya sebagai salah satu sekolah yang paling diperhitungkan di ajang bergengsi tersebut. Dengan kerja keras dan semangat juang yang tinggi, para siswa sukses menorehkan prestasi yang membanggakan dan mengharumkan nama sekolah.
Keberhasilan SMPN 2 Wanayasa ini tidak lepas dari usaha dan persiapan yang matang. Selama berbulan-bulan, para siswa telah berlatih dengan tekun, didampingi oleh para pembina yang berdedikasi tinggi. Mereka mengikuti berbagai perlombaan dengan penuh semangat, mulai dari Morse, Pengucapan, Pengetahuan Umum, Ketangkasan, Pionering, Yel-yel, PBB, hingga Miniatur. Hasilnya, SMPN 2 Wanayasa berhasil meraih posisi teratas di hampir semua cabang yang diikuti, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa.
Salah satu cabang yang paling menonjol adalah perlombaan Yel-yel, di mana kreativitas dan kekompakan tim dari SMPN 2 Wanayasa mendapatkan pujian dari para juri. Mereka berhasil menyampaikan pesan-pesan positif melalui yel-yel yang energik dan penuh semangat. Ini menjadi salah satu sorotan utama dalam ajang LSGPP 2024, yang membuat penampilan mereka diingat oleh banyak pihak.
Tidak hanya itu, di cabang PBB, ketepatan dan kedisiplinan para siswa SMPN 2 Wanayasa juga patut diacungi jempol. Mereka tampil dengan sangat rapi dan memukau, menunjukkan hasil latihan yang sangat baik. Dalam perlombaan ini, SMPN 2 Wanayasa berhasil meraih juara umum, mengalahkan banyak sekolah lain yang juga memiliki performa yang kuat.
Seluruh keluarga besar SMPN 2 Wanayasa merasakan kebanggaan yang mendalam atas prestasi yang diraih ini. Para guru, siswa, dan orang tua siswa turut merasakan kebahagiaan yang sama. Keberhasilan ini bukan hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga masyarakat sekolah lainnya. Euforia kemenangan ini terasa di seluruh penjuru sekolah, bahkan hingga ke masyarakat sekitar.
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, dalam pernyataannya, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh para siswa. "Ini adalah hasil dari kerja keras, semangat juang, dan kerjasama yang luar biasa dari seluruh siswa. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi generasi berikutnya," ujarnya. Beliau juga menekankan bahwa kesuksesan ini adalah buah dari kerja sama yang baik antara siswa, guru, dan orang tua.
Tidak hanya memberikan pujian, kepala sekolah juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para pembina dan pelatih yang telah memberikan bimbingan tanpa lelah kepada para siswa. Menurutnya, keberhasilan ini tidak akan mungkin terwujud tanpa dukungan dan dedikasi dari para pembina yang senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap latihan dan persiapan.
Keberhasilan SMPN 2 Wanayasa di ajang LSGPP 2024 ini juga menjadi bukti bahwa pendidikan yang berkualitas tidak hanya diukur dari prestasi akademik semata, tetapi juga dari kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan dan bakat di bidang non-akademik. SMPN 2 Wanayasa telah membuktikan bahwa mereka mampu mencetak generasi yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan, disiplin, dan semangat juang yang tinggi.
Momen kemenangan ini akan selalu dikenang sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah SMPN 2 Wanayasa. Kesuksesan ini tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Dengan semangat yang sama, diharapkan SMPN 2 Wanayasa dapat terus mengukir prestasi di masa depan, membawa nama baik sekolah dan daerah ke tingkat yang lebih tinggi.
SMPN2Wanayasa,(15/08/24). SMPN 2 Wanayasa merayakan Hari Ulang Tahun Pramuka ke-63 dengan menggelar upacara yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat di lapangan sekolah. Upacara yang dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepramukaan, nasionalisme, dan gotong royong di kalangan generasi muda.
Di bawah langit Wanayasa yang cerah, upacara dibuka dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana hening menyelimuti seluruh peserta upacara, menambah kekhidmatan acara ini. Para siswa berbaris rapi dengan mengenakan seragam Pramuka, menunjukkan kedisiplinan dan kecintaan mereka terhadap gerakan Pramuka.
Puncak acara adalah saat Kak Isnanto, pembina Pramuka yang dihormati di SMPN 2 Wanayasa, mengambil alih komando sebagai pemimpin upacara. Dalam pidatonya, Kak Isnanto menyampaikan pesan yang sangat mendalam dan relevan dengan tantangan zaman sekarang. "Dalam setiap tindakan yang kita lakukan, kita harus memulainya dengan pikiran yang suci dan niat yang baik. Dengan begitu, apa pun yang kita lakukan akan membawa manfaat, tidak hanya bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi orang lain," ujar Kak Isnanto.
Pesan yang disampaikan oleh Kak Isnanto bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga sebuah ajakan untuk para siswa agar selalu introspeksi dan berpikir secara matang sebelum bertindak. Nilai-nilai kepramukaan seperti kejujuran, kesucian hati, dan tanggung jawab sosial sangat ditekankan dalam pidato tersebut. Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan dan persaudaraan, terutama di era digital yang penuh dengan tantangan dan godaan.
Upacara berlangsung lancar dan tertib, dengan peserta yang mengikuti setiap rangkaian acara dengan penuh keseriusan dan antusiasme. Tidak hanya para siswa, para guru dan staf sekolah pun tampak sangat terlibat dalam acara ini, menunjukkan dukungan penuh terhadap gerakan Pramuka yang telah menjadi bagian penting dalam
pendidikan karakter di Indonesia.
Selain itu, upacara ini juga menjadi momen refleksi bagi seluruh peserta, mengingat kembali sejarah panjang Pramuka di Indonesia yang telah banyak memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter generasi muda. Gerakan Pramuka yang didirikan pada 14 Agustus 1961 ini terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman, namun tetap menjaga nilai-nilai dasar yang telah diwariskan oleh para pendirinya.
Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan kegiatan ramah tamah yang mempererat hubungan antara siswa, guru, dan staf sekolah. Suasana ceria dan penuh keakraban terlihat di wajah-wajah para peserta, menandakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi sebuah upacara rutin, tetapi juga sebuah perayaan yang penuh makna.
Kegiatan upacara peringatan Hari Ulang Tahun Pramuka ke-63 di SMPN 2 Wanayasa ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus mengembangkan semangat kepramukaan di kalangan siswa. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu memperkuat rasa cinta tanah air, semangat gotong royong, serta tanggung jawab sosial yang menjadi landasan penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berkualitas. Dengan semangat ini, SMPN 2 Wanayasa berkomitmen untuk terus mendukung gerakan Pramuka sebagai bagian integral dari pendidikan di sekolah.
SMPN2Wanayasa,(13/08/24). SMPN 2 Wanayasa kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan dan pendidikan siswa melalui kegiatan sarapan pagi serentak yang dilanjutkan dengan kegiatan literasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembiasaan yang rutin dilakukan di sekolah, bertujuan untuk membentuk kebiasaan positif di kalangan siswa sejak dini. Pada selasa pagi, seluruh siswa dengan penuh semangat mengikuti kegiatan ini, yang juga didampingi oleh para guru dan wali kelas mereka masing-masing.
Sarapan pagi serentak ini bukan sekadar kegiatan rutin biasa, namun kali ini bertepatan dengan pelaksanaan Gerakan Aksi Bergizi Serentak yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Kesehatan. Program tersebut disosialisasikan melalui surat edaran Nomor: PK.05.01/B.II/2212/2024, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pola makan sehat dan bergizi. Para siswa di SMPN 2 Wanayasa menyambut baik kegiatan ini, terlihat dari antusiasme mereka saat menyantap sarapan pagi bersama-sama di lingkungan sekolah.
Menu sarapan yang disajikan dalam kegiatan ini disiapkan dengan sangat cermat oleh para orangtua siswa masing-masing, memperhatikan aspek gizi yang seimbang. Makanan yang disajikan tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Sarapan ini diharapkan dapat memberikan energi yang cukup bagi siswa untuk memulai hari mereka dengan penuh semangat dan konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
Setelah sarapan pagi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi literasi yang merupakan bagian integral dari program pembiasaan di SMPN 2 Wanayasa. Kegiatan literasi ini dirancang untuk menumbuhkan minat baca dan kemampuan literasi siswa. Selama sesi ini, siswa diberi kesempatan untuk membaca buku pilihan mereka dan menuliskan ringkasan atau pendapat mereka tentang buku tersebut. Kegiatan literasi ini juga menjadi ajang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, menekankan pentingnya integrasi antara kesehatan dan pendidikan dalam upaya membangun generasi yang unggul. "Kegiatan sarapan pagi yang digabungkan dengan literasi ini merupakan upaya kami untuk tidak hanya memastikan siswa kami sehat secara fisik, tetapi juga cerdas secara akademis. Kami percaya bahwa dengan tubuh yang sehat, siswa akan lebih mudah menyerap ilmu dan meraih prestasi yang lebih baik," ungkapnya.
Para guru dan wali kelas juga turut serta dalam mendampingi siswa selama kegiatan ini berlangsung. Kehadiran mereka tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai motivator yang memberikan dorongan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan. Kebersamaan antara guru dan siswa dalam kegiatan ini menciptakan suasana yang lebih hangat dan akrab, sehingga siswa merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Salah satu siswa, Raka, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan dan bermanfaat. "Saya senang bisa sarapan bersama teman-teman dan guru. Setelah sarapan, saya merasa lebih semangat untuk membaca buku. Kegiatan ini membuat saya jadi lebih suka membaca," ujarnya dengan senyum.
Di sisi lain, kegiatan literasi yang dilakukan setelah sarapan pagi ini juga mendapat sambutan positif dari para guru. Mereka mengapresiasi langkah pembiasaan ini dalam menggabungkan kegiatan sehat dengan kegiatan yang mengasah kemampuan akademis siswa. Mereka merasa yakin bahwa dengan program seperti ini, siswa-siswa mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih disiplin, sehat, dan cerdas.
Melalui kegiatan sarapan pagi dan literasi ini, SMPN 2 Wanayasa tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis semata, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang sehat dan berintegritas. Sekolah berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari kebiasaan positif yang akan dibawa oleh siswa hingga mereka dewasa. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara siswa, guru, dan orang tua, SMPN 2 Wanayasa optimis dapat mencetak generasi yang tidak hanya pintar di kelas, tetapi juga sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan.
SMPN2Wanayasa,(1/08/24). Tim dari Dinas Pendidikan melaksanakan kegiatan monitoring kepegawaian di SMPN 2 Wanayasa. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau kehadiran pegawai melalui sistem TPP, mengevaluasi progres sinkronisasi PMM ke dalam sistem e-Kinerja Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta memperbarui data faktual pada aplikasi Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN).
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, menyambut baik kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan pengawasan untuk menciptakan atmosfer kerja yang kondusif. "Kolaborasi dan pengawasan yang efektif akan meningkatkan profesionalitas para pegawai," ungkap Drs. Asep Tata Sonjaya.
Dalam kegiatan tersebut, Bapak Ahmad Saepul, S.Kom., selaku Analis SDMA hadir bersama jajaran untuk memberikan pemaparan mengenai pentingnya pemantauan kehadiran dan sinkronisasi data. Turut hadir Bapak Jaenal Muttaqin selaku pengelola data dan Bapak Gugun Rayagunadi selaku Pengelola BMD. Mereka memastikan bahwa data dan sistem yang digunakan berjalan dengan baik dan akurat.
Drs. Asep Tata Sonjaya menambahkan bahwa monitoring kepegawaian ini sangat penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di lingkungan sekolah. "Dengan adanya sistem yang terintegrasi, kita dapat memantau kinerja pegawai secara lebih efektif," jelasnya.
Bapak Ahmad Saepul dalam pemaparannya menjelaskan bahwa sinkronisasi data PMM ke e-Kinerja BKN bertujuan untuk memastikan bahwa semua informasi terkait kepegawaian dapat diakses secara real-time dan akurat. "Ini adalah langkah penting untuk mendukung reformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik," katanya.
Bapak Jaenal Muttaqin, sebagai pengelola data, menyoroti pentingnya pembaruan data faktual pada aplikasi SIASN. Menurutnya, data yang akurat dan up-to-date sangat krusial untuk pengambilan keputusan yang tepat dan efisien. "Kami berkomitmen untuk terus memperbarui data agar selalu relevan dengan kondisi terkini," ujarnya.
Bapak Gugun Rayagunadi, selaku Pengelola BMD, juga menyampaikan bahwa integrasi dan sinkronisasi data kepegawaian akan membantu dalam pengelolaan aset dan barang milik daerah. "Dengan data yang terintegrasi, kita dapat mengelola aset dengan lebih efektif dan efisien," tambahnya.
Kegiatan monitoring ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lainnya dalam mengelola kepegawaian secara lebih baik. "Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan profesionalitas dan kinerja pegawai di SMPN 2 Wanayasa," kata Drs. Asep Tata Sonjaya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan tercipta sistem kepegawaian yang lebih terintegrasi dan transparan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan profesionalitas pegawai. "Ini adalah langkah awal menuju perbaikan sistem kepegawaian yang lebih baik," pungkas Drs. Asep Tata Sonjaya.
Pada akhirnya, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memantau kehadiran pegawai, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua proses dan sistem yang ada di SMPN 2 Wanayasa berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, atmosfer kerja yang baik dapat terwujud dan profesionalitas pekerja dapat terus meningkat.
SMPN2Wanayasa,(1/08/24). Pada pagi yang cerah di SMPN 2 Wanayasa, suasana penuh semangat menyelimuti seluruh siswa dan guru. Seperti biasa, sekolah mengadakan kegiatan rutin yang dinamakan "Kamis Ngartis". Program ini adalah bagian dari upaya sekolah untuk memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka dalam berbagai bentuk seni.
Acara dimulai dengan bimbingan guru dan wakil kepala bidang kesiswaan, yang menekankan pentingnya kegiatan seni dalam pengembangan karakter dan kreativitas siswa. Beliau menyampaikan bahwa melalui seni, siswa dapat belajar untuk lebih mengenal diri sendiri, mengekspresikan emosi, serta menghargai karya orang lain. Sambutan tersebut disambut antusias oleh seluruh siswa yang telah siap dengan penampilan mereka.
Pembacaan puisi oleh Difa menjadi salah satu penampilan yang sangat dinantikan. Dengan penghayatan yang mendalam, Difa membawakan puisinya dengan penuh perasaan, menyentuh hati para penonton. Setiap kata yang diucapkannya seolah membawa pesan mendalam yang membuat suasana menjadi hening dan penuh perenungan. Difa berhasil menunjukkan bahwa puisi bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah seni yang dapat menggugah emosi.
Tidak kalah menarik adalah penampilan dari Raina Zipana. Dengan suara emasnya, Raina membawakan sebuah lagu yang telah dipersiapkan dengan matang. Suaranya yang merdu dan penghayatan yang kuat membuat seluruh penonton terpesona. Seakan menyihir, alunan suara Raina memenuhi setiap sudut sekolah, menciptakan atmosfer yang magis. Penampilannya pagi itu menjadi sorotan utama, memberikan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Melalui kegiatan "Kamis Ngartis", SMPN 2 Wanayasa kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi siswa. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang mengajarkan nilai-nilai penting seperti kreativitas dan apresiasi terhadap seni. Para siswa merasa senang dan bangga bisa menjadi bagian dari acara ini.
Dengan suasana cerah dan penuh kebersamaan, "Kamis Ngartis" kali ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Para siswa melanjutkan pembelajaran dengan hati gembira, membawa pengalaman berharga dan inspirasi baru. SMPN 2 Wanayasa berharap, kegiatan ini dapat menjadi tradisi yang memperkaya pengalaman belajar dan mengembangkan kreativitas siswa.