SMPN2Wanayasa,(24/09/24). Halaman sekolah SMPN 2 Wanayasa kini semakin hidup dengan kehadiran sepeda-sepeda yang diparkir rapi setiap pagi. Semarak ini dimulai dari inisiatif siswa pramuka yang berusaha mengedukasi teman-teman mereka untuk mulai beralih menggunakan sepeda sebagai alat transportasi ke sekolah. Gagasan ini muncul tidak hanya sebagai bentuk cinta lingkungan, tetapi juga sebagai wujud gaya hidup sehat yang terus didorong oleh sekolah.
Siswa pramuka, sebagai motor penggerak, menyadari bahwa kebiasaan baik harus dimulai dari diri sendiri. Melihat berbagai masalah polusi udara dan lingkungan, mereka menggagas gerakan ini untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di kalangan pelajar (diantar ke sekolah menggunakan sepeda motor). Dukungan dari pihak sekolah pun mengalir deras. Kedapan sekolah akan menyediakan tempat parkir khusus sepeda dan kampanye edukatif tentang pentingnya gaya hidup ramah lingkungan.
Selain berdampak positif bagi lingkungan, kebiasaan bersepeda ini juga membawa manfaat besar bagi kesehatan para siswa. Bersepeda secara rutin membantu meningkatkan kebugaran tubuh, memperkuat otot, dan meningkatkan stamina. Aktivitas fisik ini sangat cocok untuk siswa yang banyak menghabiskan waktu di ruang kelas, sehingga membantu menjaga keseimbangan antara belajar dan kesehatan fisik.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Mulyono Qadarullah,S.Pd., Gr., sangat mendukung gerakan ini. Menurutnya, kebiasaan membawa sepeda ke sekolah bukan hanya soal mengurangi polusi, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter. “Siswa belajar tentang tanggung jawab terhadap lingkungan, kesehatan, dan tentunya kedisiplinan,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Elsa, siswa kelas 9 yang juga menjadi pratama putri di pramuka, mengatakan bahwa gerakan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga mempererat kebersamaan antarsiswa. “Setiap pagi, kami bersepeda bersama, menikmati udara segar. Rasanya berbeda, lebih seru dan menyehatkan,” ungkapnya penuh antusias.
Lebih dari itu, gerakan bersepeda ini juga turut membantu siswa dalam membangun ketahanan mental. Bersepeda setiap hari membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih menyatu dengan alam.
Bersepeda di pagi hari, menghirup udara segar, dan menikmati keindahan alam Wanayasa memberikan ketenangan tersendiri sebelum memulai kegiatan belajar. Para siswa merasa lebih segar dan bersemangat ketika tiba di sekolah.
Dengan makin banyaknya siswa yang bergabung dalam gerakan ini, diharapkan dampak positifnya semakin luas. Gerakan ini tidak hanya dapat menjaga lingkungan sekolah tetap hijau dan bersih, tetapi juga dapat menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain.
SMPN 2 Wanayasa kini bukan hanya tempat belajar formal, tetapi juga wadah untuk membentuk generasi yang peduli pada lingkungan dan kesehatan. Gerakan bersepeda ini menjadi bukti nyata bahwa inisiatif kecil dapat membawa perubahan besar, baik untuk individu maupun lingkungan sekitar.
Inisiatif pramuka ini telah menciptakan semangat baru di halaman sekolah, yang tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga menyebarkan pesan penting tentang pelestarian lingkungan.
SMPN2Wanayasa,(23/09/24). SMPN 2 Wanayasa menggelar kegiatan pembinaan bersama Kapolsek Wanayasa, AKP Heppy Nurniawan, S.E., yang berlangsung pada hari Rabu. Acara ini dihadiri juga oleh jajaran kepolisian, termasuk Kanit Reskrim Aiptu Eko Pujianto, Kanit Propam Aiptu Ono Kartono, dan Bhabinkamtibmas Bripka Ari Irawansyah. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif sekolah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada siswa terkait kenakalan remaja dan bagaimana cara mengantisipasinya.
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, dengan penuh antusias menyambut kehadiran jajaran kepolisian dalam kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kapolsek Wanayasa yang ingin memberikan pembinaan langsung kepada para siswa. "Ini adalah kesempatan emas bagi para siswa untuk memahami lebih jauh tentang dampak kenakalan remaja serta pentingnya menjaga perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari," ujar Asep Tata Sonjaya dalam sambutannya.
Dalam paparan yang disampaikan AKP Heppy Nurniawan, beliau menekankan pentingnya pengawasan orang tua serta peran sekolah dalam mengedukasi siswa agar terhindar dari perilaku negatif yang kerap terjadi di kalangan remaja. “Kenakalan remaja seperti tawuran, pergaulan bebas, hingga penyalahgunaan narkoba adalah ancaman nyata. Namun, dengan edukasi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, kita bisa mencegah hal ini,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Kanit Reskrim Aiptu Eko Pujianto juga turut memberikan penjelasan mengenai aspek hukum dari berbagai bentuk kenakalan remaja. Ia menjelaskan bahwa tindakan-tindakan yang mungkin dianggap remeh oleh para remaja, seperti perkelahian atau bullying, dapat memiliki konsekuensi hukum yang serius. Siswa-siswi pun diminta untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan bergaul.
Sesi yang paling dinantikan adalah ketika Bhabinkamtibmas Bripka Ari Irawansyah memberikan materi tentang cara mengantisipasi kenakalan remaja. Menurutnya, komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua, guru, dan pihak keamanan sangat penting dalam membentuk karakter remaja yang positif. Ia juga memberikan beberapa tips praktis bagi siswa agar dapat menghindari pengaruh buruk dari lingkungan sekitar.
Para siswa SMPN 2 Wanayasa menyambut dengan penuh antusias materi yang disampaikan. Beberapa siswa bahkan aktif mengajukan pertanyaan, mulai dari bagaimana cara menghadapi tekanan dari teman sebaya hingga langkah-langkah yang harus diambil jika terlibat dalam situasi yang berpotensi menjerumuskan mereka ke dalam perilaku kenakalan. Antusiasme ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap masalah yang kerap dihadapi di usia remaja.
Sesi interaktif ini semakin hidup dengan kehadiran Kanit Propam Aiptu Ono Kartono yang menjelaskan tentang pentingnya disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga menegaskan bahwa kenakalan remaja sering kali bermula dari hal-hal kecil, seperti melanggar aturan sekolah atau meremehkan waktu belajar. "Kedisiplinan adalah kunci untuk menghindari masalah di masa depan," ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana yang penuh keakraban. Para siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi, berbagi pengalaman, dan mendalami materi yang disampaikan oleh para pembina. Hal ini menjadi bukti bahwa pembinaan seperti ini sangat relevan dengan situasi yang dihadapi oleh para siswa di era modern.
Kepala sekolah Drs. Asep Tata Sonjaya menutup acara dengan mengucapkan terima kasih kepada Kapolsek Wanayasa dan seluruh jajarannya atas pembinaan yang sangat bermanfaat ini. Ia berharap, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala sebagai upaya menjaga lingkungan sekolah yang kondusif dan bebas dari kenakalan remaja.
Di akhir acara, para siswa tampak bersemangat dan mendapatkan wawasan baru mengenai pentingnya menjaga diri dari pengaruh buruk lingkungan. Mereka juga semakin memahami bahwa kenakalan remaja bukan sekadar masalah individu, tetapi juga berdampak pada keluarga, sekolah, dan masyarakat secara luas.
Pembinaan ini diharapkan menjadi titik awal bagi siswa-siswi SMPN 2 Wanayasa untuk semakin waspada terhadap berbagai bentuk kenakalan remaja serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di sekolah maupun di masyarakat.
SMPN2Wanayasa,(17/09/24). SMPN 2 Wanayasa kembali menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat pada hari Jumat. Acara yang diselenggarakan di halaman sekolah ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan dengan semangat yang penuh cinta kepada Rasulullah. Sejak pagi, nuansa religius telah terasa dengan hiasan-hiasan sederhana namun penuh makna yang menghiasi area sekolah.
Peringatan Maulid Nabi tahun ini mengangkat tema "Meneladani Akhlak Rasulullah untuk Generasi Berkarakter". Siswa-siswi SMPN 2 Wanayasa menyambutnya dengan sangat antusias. Mereka memahami bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk merefleksikan dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad yang penuh kasih sayang, kesederhanaan, serta keteladanan dalam berakhlak.
Salah satu momen paling ditunggu adalah lantunan shalawat yang menggema indah di seluruh area sekolah. Suara merdu dari kelompok marawis dan paduan suara siswa mengalun mengiringi setiap bait shalawat yang dipanjatkan. Suasana menjadi semakin khidmat dan menyentuh hati. Setiap hadirin seolah terselimuti oleh kehangatan spiritual yang memancarkan kedamaian dari lantunan-lantunan shalawat tersebut.
Tak hanya itu, sesi ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Jainul Ihsan, S.Ag., membawa suasana semakin dalam. Dengan tutur bahasa yang lembut namun tegas, Ustadz Jainul mengajak siswa-siswi untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, kesabaran, serta kepedulian terhadap sesama. Ceramah ini benar-benar memberikan kesejukan hati dan menjadi pengingat penting bagi seluruh peserta untuk memperbaiki diri.
Siswa-siswi SMPN 2 Wanayasa tampak menyimak dengan penuh perhatian. Beberapa di antara mereka terlihat menunduk dan merenung, seolah merenungkan kembali kehidupan Rasulullah dan bagaimana mereka dapat mencontoh sifat-sifat mulianya dalam keseharian. Suasana yang hening namun penuh makna ini semakin mempertegas bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya perayaan, tetapi kesempatan untuk memperkuat spiritualitas.
Selain ceramah, kegiatan peringatan Maulid Nabi ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik lainnya. Beberapa siswa tampil dalam pentas seni Islami, seperti pembacaan puisi religi, drama pendek yang mengisahkan perjuangan Rasulullah, serta penampilan seni islami lainnya yang penuh makna dan edukasi. Semua kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa tentang kehidupan Nabi.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan antar warga sekolah. Selesai acara, para siswa dan guru bersantap bersama dalam suasana penuh kebersamaan, menikmati hidangan sederhana yang disediakan. Suasana kekeluargaan sangat terasa, mencerminkan betapa eratnya hubungan antar warga sekolah.
Kepala sekolah SMPN 2 Wanayasa, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya menjaga semangat Maulid dalam setiap langkah kehidupan, terutama di kalangan siswa-siswi yang merupakan generasi penerus bangsa. "Meneladani Rasulullah adalah langkah awal untuk menjadi manusia yang unggul dalam karakter," ujarnya.
Kegiatan peringatan Maulid Nabi di SMPN 2 Wanayasa tahun ini benar-benar memberikan kesan mendalam. Suasana religius yang tercipta melalui lantunan shalawat, sesi ceramah yang menyejukkan, serta berbagai kegiatan lainnya, mampu membawa para siswa semakin dekat dengan teladan Rasulullah. Semoga kegiatan ini menjadi pelecut semangat bagi seluruh siswa untuk terus meneladani Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.
SMPN2Wanayasa,(14/09/24). Pertandingan futsal antara SMPN 2 Wanayasa dan SMPN Satu Atap Nagrog menjadi saksi dari semangat yang berkobar dan ketangguhan yang tak terbantahkan. Di lapangan, satu tim putri dan tiga tim putra dari kedua sekolah bertemu dalam ajang yang penuh gengsi. Namun, di tengah persaingan sengit itu, SMPN 2 Wanayasa menunjukkan kelasnya, membuktikan bahwa usaha tak pernah mengkhianati hasil. Dari empat pertandingan yang dilaksanakan, tiga di antaranya berhasil dimenangkan oleh SMPN 2 Wanayasa, sedangkan satu pertandingan lainnya berakhir imbang. Kemenangan ini adalah buah dari dedikasi luar biasa para siswa dan pelatih yang tak kenal lelah.
Kursus online terbaik
Pertandingan pertama mempertemukan tim putri dari kedua sekolah. Dari peluit pertama, terlihat jelas bahwa tim putri SMPN 2 Wanayasa bermain dengan kepercayaan diri yang kokoh. Serangan demi serangan dilancarkan dengan koordinasi yang cermat. Meski tim lawan memberikan perlawanan yang sengit, akhirnya mereka harus mengakui keunggulan anak-anak asuhan coach Deni. Gol kemenangan menjadi simbol kerja keras yang telah mereka curahkan di setiap sesi latihan.
Pada pertandingan selanjutnya, tim putra pertama SMPN 2 Wanayasa tampil dengan semangat yang tak kalah membara. Berkat strategi brilian dan kepemimpinan coach Deni, mereka mampu bermain dengan harmoni yang sempurna, seolah setiap gerakan sudah dipersiapkan dengan matang. Lawan memang tak mudah ditaklukkan, namun kebersamaan dan kerjasama yang solid dari tim ini berhasil menghancurkan pertahanan SMPN Satu Atap Nagrog. Satu demi satu gol tercipta, membawa kemenangan gemilang bagi SMPN 2 Wanayasa.
Tim putra kedua SMPN 2 Wanayasa bermain dengan gaya yang lebih tenang, namun tetap efektif. Mereka seolah memahami setiap taktik lawan dan mampu mengantisipasi setiap serangan yang datang. Pertandingan ini menjadi pertarungan strategi, di mana kedua tim berusaha mencari celah untuk mencetak gol. Pada akhirnya, meski pertandingan ini berakhir seri, rasa bangga tetap menyelimuti tim SMPN 2 Wanayasa. Mereka telah membuktikan ketangguhan mental mereka di tengah tekanan yang luar biasa.
Pertandingan terakhir, yang mempertemukan tim putra ketiga, menjadi puncak dari segalanya. Energi di lapangan membara, dan setiap pemain memberikan yang terbaik. Tim putra ketiga SMPN 2 Wanayasa bermain dengan tekad bulat untuk menutup pertandingan dengan kemenangan. Mereka tak hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga kekuatan mental yang luar biasa. Gol-gol yang tercipta menjadi bukti nyata kerja keras yang tak kenal lelah.
Keberhasilan SMPN 2 Wanayasa dalam meraih kemenangan ini tak lepas dari peran penting coach Deni. Di bawah bimbingannya, para siswa merasa semakin nyaman dan percaya diri dalam bertanding. Coach Deni berhasil menanamkan rasa kebersamaan yang kuat di antara para pemain, yang menjadi kunci kemenangan mereka. Ia tidak hanya melatih strategi, tetapi juga membentuk karakter para pemain, membuat mereka tampil lebih matang di setiap pertandingan.
Coach Deni selalu memberikan motivasi yang penuh cinta, yang membuat para siswa bermain tanpa beban. Setiap arahan yang diberikan seolah menjadi dorongan moral yang membakar semangat tim. Inilah yang membuat SMPN 2 Wanayasa tampil begitu perkasa di setiap pertandingan. Mereka bermain dengan hati, dan itulah yang membedakan mereka dari lawan.
Kemenangan ini bukan hanya tentang angka di papan skor, tetapi tentang proses panjang yang telah dilalui. Setiap tetes keringat saat latihan, setiap rasa lelah yang terbayar, semua berujung pada kemenangan yang membanggakan. Para pemain telah menunjukkan bahwa kerja keras dan ketekunan adalah jalan menuju keberhasilan.
Bagi SMPN 2 Wanayasa, kemenangan ini hanyalah awal dari perjalanan panjang. Mereka akan terus melangkah dengan semangat yang sama, membawa nama baik sekolah dengan penuh kebanggaan. Pertandingan ini telah menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, kebersamaan, dan bimbingan yang tepat, tidak ada yang tidak mungkin untuk diraih.
SMPN2Wanayasa,(13/09/24). Sarung dan kopiah bukan sekadar pelengkap pakaian, melainkan simbol keanggunan yang melekat pada jati diri. Di SMPN 2 Wanayasa, siswa-siswa dengan bangga mengenakan sarung dan kopiah dalam berbagai momen keagamaan seperti Jum'ah Nyucikeun Diri, perayaan Maulid, dan acara lainnya. Mereka tidak hanya mengenakan pakaian tersebut sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk kebanggaan yang tumbuh dari dalam hati.
Saat langkah kaki mereka menyentuh tanah, sarung melambai lembut mengikuti gerak tubuh yang anggun. Kopiah hitam di kepala menambah kesan gagah, seolah mengukir identitas kuat yang penuh makna. Setiap kali mereka melangkah menuju kelas atau lapangan untuk melaksanakan kegiatan, ada rasa bangga yang menyelimuti. Sarung yang mereka kenakan bukan sekadar kain, melainkan simbol dari tradisi yang telah mereka warisi sejak lama.
Di momen Jum'ah Nyucikeun Diri, suasana penuh khidmat terasa begitu menyentuh hati. Siswa-siswa berbaris rapi, sarung dan kopiah menjadi seragam tak tertulis yang menyatukan mereka dalam kebersamaan spiritual. Tak hanya tubuh mereka yang tertata, tetapi juga hati mereka. Setiap langkah menuju rumah ibadah adalah langkah menuju penyucian diri, dan sarung serta kopiah menjadi saksi bisu dari ketulusan niat mereka.
Maulid Nabi, perayaan yang penuh cinta dan penghormatan kepada Rasulullah, menjadi salah satu momen istimewa di mana sarung dan kopiah menjadi bagian dari kebesaran acara. Siswa-siswa SMPN 2 Wanayasa tampil gagah, memperlihatkan rasa hormat yang mendalam melalui pakaian tradisional tersebut. Tidak ada yang lebih indah selain melihat anak-anak muda ini tampil percaya diri dengan busana sederhana namun penuh makna, seperti mengenakan identitas yang telah diwariskan dengan kebanggaan.
Sarung dan kopiah adalah representasi dari kesederhanaan yang anggun. Dalam setiap helai sarung, tersimpan cerita-cerita leluhur yang penuh kebijaksanaan. Kopiah yang melekat di kepala mereka menjadi simbol kehormatan dan kepatuhan kepada nilai-nilai agama. Dengan mengenakan kedua elemen ini, siswa-siswa SMPN 2 Wanayasa tidak hanya tampil rapi, tetapi juga menunjukkan kecintaan mereka pada tradisi dan agama.
Bagi mereka, mengenakan sarung dan kopiah bukanlah paksaan, tetapi pilihan yang lahir dari kebanggaan. Ada perasaan gagah yang meliputi saat mereka berjalan bersama, serasi dalam busana yang membangkitkan rasa percaya diri. Pakaian ini bukan hanya menutupi tubuh, tetapi juga mencerminkan jiwa yang bersih dan tulus. Mereka menyadari bahwa di balik kesederhanaan sarung dan kopiah, tersembunyi kebijaksanaan yang mendalam.
Dalam setiap momen keagamaan, sarung dan kopiah mempersatukan mereka dalam kebersamaan. Mereka merasa lebih dekat dengan sesama, dan lebih dekat pula dengan Sang Pencipta. Pakaian ini mengingatkan mereka akan pentingnya hidup dalam harmoni dan saling menghormati. Di tengah dunia yang terus berubah, sarung dan kopiah menjadi jangkar yang mengikat mereka pada nilai-nilai luhur.
Sarung yang terikat di pinggang dan kopiah yang bertengger di kepala menciptakan pemandangan yang tak terlupakan. Saat siswa-siswa SMPN 2 Wanayasa berdiri berjajar dalam barisan ibadah, terlihat betapa mereka menikmati setiap detik dalam busana tersebut. Mereka menghayati setiap doa yang dilantunkan, dan sarung serta kopiah menjadi saksi diam dari ibadah yang khusyuk.
Melalui penggunaan sarung dan kopiah, siswa-siswa ini tidak hanya mengekspresikan kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi selanjutnya. Mereka menunjukkan bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang kuno, melainkan warisan yang harus dijaga dan dihormati. Dalam setiap acara keagamaan, mereka mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga identitas dan jati diri.
Pada akhirnya, sarung dan kopiah adalah lebih dari sekadar pakaian; mereka adalah simbol dari sebuah perjalanan spiritual, tradisi yang melekat, dan kebanggaan akan identitas. Siswa-siswa SMPN 2 Wanayasa mengajarkan kita bahwa di balik setiap helai kain sarung dan setiap sudut kopiah, terdapat kekuatan yang menghubungkan kita dengan masa lalu, dengan agama, dan dengan diri kita sendiri.
SMPN2Wanayasa,(13/09/24). SMPN 2 Wanayasa, sebuah institusi pendidikan yang berdiri kokoh di bawah naungan Kabupaten Purwakarta, tak hanya merasa bangga tetapi juga tersanjung menjadi bagian dari wilayah yang begitu peduli pada pendidikan. Purwakarta, dengan berbagai program dan kebijakan inovatifnya, telah menciptakan fondasi kuat bagi sekolah-sekolah di bawahnya, termasuk SMPN 2 Wanayasa. Keberpihakan terhadap pendidikan, terlebih pada nilai-nilai lokal yang diusung, menjadikan sekolah ini merasa memiliki peran penting dalam membentuk generasi masa depan.
Setiap guru di SMPN 2 Wanayasa merasakan sebuah dorongan semangat baru setelah menyaksikan Strategic Talk dengan tema " Pendidikan Inklusif untuk Mewujudkan Indonesia Maju 2045." Acara yang dipenuhi oleh para pakar pendidikan ini menghidupkan diskusi yang penuh gagasan dan terobosan luar biasa. Tak terkecuali, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd., yang dengan berwibawa memaparkan visi pendidikan Purwakarta, memberikan nuansa yang begitu membangkitkan harapan.
Dalam paparannya, Dr. Purwanto menyoroti pentingnya kepemimpinan, sistem, dan nilai yang kuat dalam pendidikan. Ia berbicara tentang sinergi antara program-program yang sudah ada, seperti "7 Poe Atikan" dan "Tatanen di Bale Atikan" (TdBA), yang semuanya dipayungi oleh Peraturan Bupati dan Peraturan Daerah. Program-program ini tidak hanya memberikan manfaat akademis, tetapi juga merangkul nilai-nilai karakter yang begitu esensial bagi generasi muda Purwakarta.
Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam "7 Poe Atikan" tidak hanya sekadar teori, tetapi menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari di SMPN 2 Wanayasa. misalnya setiap Jumat, kegiatan sedekah dan nyucikeun diri menjadi refleksi dari nilai-nilai tersebut. Di sini, para siswa belajar bukan hanya menjadi cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki hati yang bersih dan peduli terhadap sesama.
Kebanggaan menjadi bagian dari program "Tatanen di Bale Atikan" semakin memperkuat akar SMPN 2 Wanayasa dalam mewujudkan pendidikan berkelanjutan. Bukan hanya menanam tanaman, tetapi juga menanamkan cinta pada alam, pada lingkungan sekitar, dan pada nilai-nilai luhur. Semua itu berjalan harmonis dalam semangat kebersamaan yang telah lama terjalin di sekolah ini.
Selain itu, Dr. Purwanto juga menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif, di mana setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan yang sama. Tak peduli latar belakang, semua siswa di Purwakarta diperlakukan setara, diberi kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.
Dengan program-program yang kuat ini, SMPN 2 Wanayasa merasa siap menghadapi tantangan yang ada. Baik guru maupun siswa menyadari bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga merambah ke berbagai aspek kehidupan. Setiap tantangan yang muncul adalah peluang untuk belajar dan tumbuh, menciptakan generasi yang tangguh dan siap menghadapi masa depan.
Semua warga sekolah, mulai dari kepala sekolah hingga para guru, merasakan getaran semangat baru ini. Mereka tidak hanya bangga menjadi bagian dari Purwakarta, tetapi juga merasa memiliki tanggung jawab besar untuk berperan aktif dalam mewujudkan visi Indonesia maju 2045.
"Saya ingin mengajak seluruh warga SMPN 2 Wanayasa untuk terus menjaga semangat yang telah kita dapatkan dari kegiatan webinar ini. Mari kita terapkan dengan penuh dedikasi dan semangat tinggi program-program luar biasa yang telah menjadi bagian dari dinas pendidikan Kabupaten Purwakarta. Dengan komitmen kita bersama, saya yakin kita bisa menciptakan dampak positif yang signifikan." ujar Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya.
Dengan fondasi yang kuat, kebijakan yang progresif, dan komitmen yang tulus dari semua pihak, SMPN 2 Wanayasa siap mengarungi masa depan pendidikan dengan penuh keyakinan. Purwakarta telah membuka jalan, dan kini saatnya sekolah-sekolah, termasuk SMPN 2 Wanayasa, berjalan dengan mantap menuju impian bersama: generasi emas Indonesia yang berdaya, bermartabat, dan berkarakter.
SMPN2Wanayasa,(12/09/24). Di antara gemerlap siswa-siswa di SMPN 2 Wanayasa, Elsa Nuraeni Awalia Putri adalah sosok yang bersinar dengan prestasi dan dedikasinya. Sebagai siswa kelas 9, Elsa tidak hanya menonjol dalam bidang akademik, tetapi juga di berbagai kegiatan ekstrakurikuler, terutama dalam Pramuka. Ia telah menjadi kebanggaan sekolah dan inspirasi bagi rekan-rekannya.
Elsa telah mencapai tingkat terap dalam Pramuka, sebuah pencapaian yang membutuhkan kerja keras dan komitmen. Keberhasilannya ini mengokohkan posisinya sebagai Pratama Putri, pemimpin yang dihormati oleh anggota regunya. Dalam setiap kegiatan Pramuka, Elsa selalu tampil dengan semangat yang membara, memperlihatkan ketangguhan dan kemampuan memimpin yang luar biasa.
Bukan hanya di bidang keorganisasian, Elsa juga unggul dalam tingkat kecakapan khusus. Ia sudah berada pada level madya dan utama, menunjukkan keseriusannya dalam mengasah keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia Pramuka. Setiap lencana yang ia peroleh merupakan bukti dari kerja keras dan dedikasinya yang tak pernah padam.
Dalam berbagai event kepramukaan, nama Elsa sering kali disebut sebagai juara. Terbaru, ia meraih juara 1 dalam lomba pengucapan undang-undang di tingkat kwaran. Saat Elsa berdiri di atas panggung untuk menerima penghargaan tersebut, ada kilatan kebanggaan di mata para guru dan teman-temannya, seolah-olah pencapaian Elsa adalah pencapaian bersama.
Keberhasilan Elsa tidak datang begitu saja. Di balik setiap medali yang ia raih, ada kerja keras yang ia curahkan setiap hari. Setiap sore, ia selalu meluangkan waktu untuk latihan, mempersiapkan dirinya dengan matang untuk setiap kompetisi. Semangat pantang menyerahnya adalah teladan bagi semua siswa di SMPN 2 Wanayasa.
Sebagai seorang pemimpin dalam Pramuka, Elsa memiliki kemampuan untuk memotivasi orang lain. Ia tidak hanya memimpin dengan kata-kata, tetapi dengan teladan. Dalam setiap kegiatan kemah atau latihan, ia selalu hadir lebih awal, memastikan semua anggota regu siap dan terorganisir dengan baik.
Elsa juga dikenal memiliki kepedulian yang besar terhadap teman-temannya. Ketika ada teman yang mengalami kesulitan, Elsa selalu siap memberikan bantuan. Kebaikan hatinya itulah yang membuatnya dicintai oleh banyak orang di sekolah. Di setiap langkahnya, ada kelembutan yang menenangkan, dan di setiap senyumnya, ada harapan yang ia bagikan kepada orang-orang di sekitarnya.
Sebagai siswa berprestasi, Elsa juga tidak melupakan tugas akademiknya. Ia berhasil menjaga keseimbangan antara kegiatan ekstrakurikuler dan belajar di kelas. Hal ini membuatnya semakin disayangi oleh guru-gurunya, yang mengagumi kedisiplinan dan kecerdasannya dalam mengatur waktu.
Elsa adalah contoh nyata bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, mimpi-mimpi besar bisa terwujud. Dalam usia yang masih muda, ia telah menunjukkan potensi luar biasa yang akan membawa dirinya ke jenjang yang lebih tinggi. Prestasinya bukan hanya miliknya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh komunitas di SMPN 2 Wanayasa.
Dalam perjalanan hidupnya, Elsa seakan menorehkan jejak yang penuh makna. Setiap langkah yang ia ambil diwarnai oleh tekad yang kuat dan semangat yang tidak pernah surut. Dan di masa depan, tanpa diragukan lagi, Elsa akan terus mengukir prestasi yang lebih gemilang, membawa nama SMPN 2 Wanayasa ke puncak kejayaan.
SMPN2Wanayasa,(12/09/24). Di SMPN 2 Wanayasa, kegiatan pengumpulan beras kaheman telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ruh pendidikan karakter yang terus hidup dan berkembang. Setiap butir beras yang terkumpul bukan sekadar pemberian, melainkan lambang cinta dan keikhlasan yang tumbuh di hati siswa, guru, dan seluruh civitas sekolah. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai luhur seperti empati, kasih sayang, dan kedermawanan dihidupkan, menjadikan jiwa-jiwa yang terlibat semakin dekat dengan hakikat kemanusiaan.
Manfaat bagi diri sendiri jelas terasa. Setiap kali seseorang bersedekah, hatinya menjadi lebih lapang, jiwanya lebih tenang, dan hidupnya dipenuhi berkah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, "Sedekah itu tidak akan mengurangi harta, justru ia akan menambahnya." (HR. Muslim). Kalimat ini menjadi bukti bahwa berbagi kepada orang lain bukan hanya akan menjaga harta tetap utuh, melainkan akan menambahnya dalam bentuk yang lebih luas: kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan.
Selain itu, kegiatan ini juga menanamkan rasa tanggung jawab sosial pada setiap individu. Dengan berbagi, kita tak hanya menjaga harmoni dalam diri, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara sesama manusia. Siswa SMPN 2 Wanayasa belajar bahwa setiap kontribusi yang mereka berikan, sekecil apapun, adalah bentuk cinta kepada sesama, mempererat hubungan antara hati, dan membawa kedamaian bagi orang lain yang membutuhkan.
Bagi lingkungan sekitar, pengumpulan beras kaheman adalah simbol bahwa gotong-royong dan kebersamaan masih hidup dalam masyarakat kita. Setiap tetes keringat, setiap langkah, dan setiap senyum yang diberikan saat beras tersebut disalurkan, menciptakan rasa hangat yang menyelimuti lingkungan. Lingkungan yang terbiasa dengan semangat berbagi akan menjadi tempat yang penuh berkah dan keharmonisan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam kecintaan, kasih sayang, dan kelembutan di antara mereka seperti tubuh yang satu, ketika salah satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh merasakan sakit dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Aktivitas ini bukan sekadar program sosial, melainkan sarana spiritual yang menanamkan kesadaran akan pentingnya berbagi. Dari kegiatan ini, lahir insan-insan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki hati yang peka terhadap penderitaan orang lain. Jiwa yang kaya akan empati dan peduli adalah cerminan sejati pendidikan karakter di SMPN 2 Wanayasa.
Membantu orang lain dengan berbagi juga memberikan manfaat yang tak terhingga bagi keseimbangan spiritual. Jiwa yang bersedekah merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta, merasakan betapa indahnya saling memberi, dan meraih kedamaian batin yang sejati. Karena berbagi bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, melainkan tentang seberapa tulus kita memberi.
Bagi siswa, kegiatan ini adalah pelajaran hidup. Mereka belajar bahwa dunia ini penuh dengan keajaiban, salah satunya adalah ketika tangan-tangan kecil mereka mampu memberi kebahagiaan kepada orang lain. Setiap butir beras yang terkumpul mengajarkan bahwa hidup ini adalah tentang saling memberi dan menerima, tentang keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Di lingkungan sekolah, suasana yang tercipta dari kegiatan pengumpulan beras kaheman adalah kebersamaan yang kuat. Ini adalah implementasi nyata dari ajaran agama yang mendorong setiap orang untuk saling peduli. Lingkungan yang didasari oleh semangat berbagi akan melahirkan generasi yang lebih peduli dan peka terhadap permasalahan sosial di sekitarnya.
Manfaat lain yang dirasakan adalah semangat kemandirian. Siswa tidak hanya dilatih untuk memberi, tetapi juga diajarkan untuk mengelola apa yang mereka miliki dengan bijak. Mereka belajar bahwa hidup bukan tentang menimbun kekayaan, melainkan bagaimana menggunakan apa yang kita miliki untuk membawa manfaat bagi orang lain.
Akhirnya, kegiatan pengumpulan beras kaheman menjadi saksi bisu bagaimana sebuah sekolah mampu mendidik generasi muda dengan cinta dan keikhlasan. Di balik setiap pemberian ada doa yang tulus, ada harapan yang disemai, dan ada keberkahan yang akan selalu mengalir bagi yang memberi dan yang menerima.
SMPN2Wanayasa,(12/09/24). Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta Dede Supendi, M.Pd kunjungi SMPN 2 Wanayasa, Rabu 11 September 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2024.
Menurut Dede Supendi Pelaksanaan ANBK jenjang SMP dibagi dalam 2 gelombang. Gelombang 1 dilaksanakan tanggal 9-10 September 2024 dan gelombang 2 tanggal 11-12 September 2024. Adapun sesinya terbagi dalam 3 sesi. Sesi 1 pukul 07.30 - 09.40, sesi 2 pukul 10.40 - 12.50 dan sesi 3 pukul 14.20 - 16.30 wib.
Instrumen Asesmen Nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) meliputi Literasi dan Numerasi, Survey Karakter dan Survey Lingkungan.
Dimintai komentarnya, Dede mengatakan pelaksanaan ANBK di UPTD SMPN 2 Wanayasa berjalan lancar. "Berdasarkan pengamatan pada saat monev sudah berjalan dengan lancar". Dede berharap semua satuan pendidikan mematuhi dan mempedomani Prosedur Operasional Standar (POS) Asesmen Nasional yang dikeluarkan oleh Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek nomor 019/H/KP/2024. Ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala UPTD SMPN 2 Wanayasa Drs. Asep Tata Sonjaya, mengatakan Asesmen Nasional disekolahnya dilaksanakan 3 sesi dengan moda semi online pada gelombang dua, tak lupa, beliau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dede Supendi, M.Pd., atas kunjungannya dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2024. Kunjungan ini sangat berarti bagi kami, dan kami sangat menghargai perhatian serta dukungan yang diberikan untuk memastikan pelaksanaan ANBK berjalan dengan baik di sekolah kami.
Kami juga berharap agar tahun depan pelaksanaan ANBK di SMPN 2 Wanayasa dapat lebih baik lagi, baik dari sisi pelaksanaan maupun standar operasionalnya. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan mematuhi prosedur yang ditetapkan, sehingga proses asesmen dapat berjalan lebih efektif dan efisien di masa mendatang. Terima kasih atas bimbingan dan dukungannya, semoga kerjasama ini terus berlanjut demi kemajuan pendidikan di sekolah kami.
SMPN2Wanayasa,(10/09/24). Pendidikan memegang peranan vital dalam membentuk generasi penerus bangsa. Menyadari pentingnya hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd., baru-baru ini memberikan tayangan motivasi yang memukau bagi seluruh sekolah di wilayahnya. Pesannya jelas: sekolah-sekolah di Purwakarta diharapkan untuk terus berinovasi tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pengembangan keterampilan hidup yang relevan dengan tuntutan zaman.
Dalam konteks ini, SMPN 2 Wanayasa sebagai salah satu sekolah di Kabupaten Purwakarta telah mengambil langkah konkret untuk menerapkan prinsip-prinsip inovasi dalam proses pendidikan mereka. Sekolah ini memutuskan untuk menyelaraskan kurikulumnya dengan Kurikulum Merdeka, sebuah langkah strategis untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik tetapi juga keterampilan hidup yang dibutuhkan.
Kurikulum Merdeka menawarkan fleksibilitas yang lebih besar bagi sekolah untuk menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan dan potensi siswa. Dengan menerapkan kurikulum ini, SMPN 2 Wanayasa bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan bermanfaat bagi siswa, mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.
Di samping itu, pendidikan karakter menjadi fokus utama. Sekolah ini berkomitmen membentuk siswa menjadi individu dengan integritas dan etika yang baik. Pendidikan karakter membantu siswa memahami nilai-nilai seperti tanggung jawab, kejujuran, dan rasa hormat—semua ini penting untuk kehidupan sehari-hari dan kesuksesan di masa depan.
Disiplin adalah aspek lain yang diperkuat dalam pendidikan di SMPN 2 Wanayasa. Siswa yang disiplin tidak hanya lebih teratur dalam menyelesaikan tugas, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola waktu dan sumber daya dengan efektif. Kemampuan ini memungkinkan mereka mencapai tujuan dengan lebih efisien, mengurangi stres yang seringkali terkait dengan penundaan atau ketidakaturan.
Kreativitas juga diakui sebagai komponen vital dalam pendidikan. Siswa yang kreatif mampu berpikir di luar batasan konvensional dan menemukan solusi inovatif untuk berbagai masalah. Integrasi kreativitas dalam pendidikan mempersiapkan siswa untuk menjadi pemikir yang fleksibel dan inovatif, siap menghadapi perubahan zaman dengan cara baru dan efektif.
Inovasi di SMPN 2 Wanayasa tidak hanya terbatas pada kurikulum. Sekolah ini juga berkomitmen mengembangkan berbagai metode pengajaran interaktif dan menarik. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar, sekaligus memperoleh keterampilan hidup yang diperlukan.
Program P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di SMPN 2 Wanayasa adalah contoh nyata dari komitmen ini. Program ini dirancang untuk memperkuat profil pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti karakter, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Selain itu, SMPN 2 Wanayasa memanfaatkan kearifan lokal dalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan karakter, menggunakan sumber daya seperti pohon pala, markisa, jagung, jahe dan lainnya.
Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga memperkuat hubungan mereka dengan lingkungan sekitar. Dengan memahami dan menghargai kekayaan budaya serta sumber daya alam yang ada di sekitar mereka, siswa dapat mengembangkan karakter yang sesuai dengan konteks lokal.
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, menyambut baik arahan Dr. H. Purwanto, M.Pd., dan berkomitmen memaksimalkan sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Selama kepemimpinannya, Drs. Asep Tata Sonjaya terus mendorong inovasi, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan visi dan misi pendidikan yang lebih luas.
Dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan terus berinovasi melalui program P5, SMPN 2 Wanayasa menunjukkan tekadnya untuk memenuhi harapan dan tuntutan zaman. Sekolah ini berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan hidup yang penting bagi masa depan siswa.
SMPN2Wanayasa,(9/09/24). Di SMPN 2 Wanayasa, setiap hari Jumat menyimpan makna yang mendalam dan penuh berkah. Setelah kegiatan pembinaan dan keagamaan, sekolah ini melaksanakan sebuah tradisi yang menyentuh hati dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam jiwa siswa: kegiatan sedekah Ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata dari kepedulian dan cinta kasih yang ditanamkan dalam setiap langkah pendidikan.
"Jumaah Nyucikeun Diri" adalah sebuah hal yang memadukan kegiatan spiritual dengan tindakan nyata, diantaranya yakni sedekah. Setelah sesi pembinaan yang membekali siswa dengan pengetahuan dan motivasi, serta kegiatan keagamaan yang menguatkan iman, siswa-siswa diajak untuk berpartisipasi dalam sedekah. Dengan penuh antusiasme, mereka menyumbangkan sebagian dari rezeki mereka.
Sedekah pada hari Jumat ini menjadi lebih dari sekadar kewajiban; ia merupakan sebuah ritual pembersihan hati dan jiwa. Dalam tradisi Islam, hari Jumat adalah hari yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Melalui sedekah, siswa-siswa tidak hanya berbagi dengan sesama, tetapi juga memperdalam rasa syukur dan kepedulian mereka terhadap orang-orang di sekitar yang mungkin membutuhkan.
Manfaat sedekah dalam Islam sangatlah luas. Secara spiritual, sedekah membantu membersihkan hati dari sifat kikir dan egois. Ia adalah manifestasi dari rasa empati dan cinta kepada sesama, yang meningkatkan kualitas hubungan sosial. Dalam ajaran Islam, sedekah dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena setiap amal yang dilakukan dengan niat ikhlas akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Selain manfaat spiritual, sedekah juga memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sosial. Dengan memberikan sebagian harta kepada mereka yang membutuhkan, siswa-siswa belajar arti pentingnya berbagi dan saling mendukung. Ini mengajarkan mereka tentang solidaritas sosial dan tanggung jawab kolektif dalam membangun komunitas yang lebih baik.
Di SMPN 2 Wanayasa, setiap Jumat, momen sedekah diakhiri dengan doa bersama, memohon agar setiap amal yang dilakukan diterima dan diberkahi oleh Allah. Doa ini merupakan simbol harapan bahwa setiap sumbangan yang diberikan akan membawa manfaat bagi penerimanya serta memberikan kebaikan yang meluas bagi masyarakat.
Melalui "Jumaah Nyucikeun Diri," SMPN 2 Wanayasa tidak hanya membentuk akademik dan spiritual siswa, tetapi juga melatih mereka untuk menjadi individu yang peduli dan penuh kasih. Program ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas materi pelajaran, tetapi juga pembentukan karakter dan kepedulian sosial.
Kegiatan sedekah ini juga mempererat hubungan antara siswa dan guru. Dalam setiap prosesnya, guru turut serta dalam memberikan contoh dan bimbingan, menjadikan sedekah sebagai bagian dari pembelajaran nilai-nilai hidup yang bermanfaat. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan penuh dengan semangat kebaikan.
Akhirnya, "Jumaah Nyucikeun Diri" di SMPN 2 Wanayasa menjadi sebuah tradisi yang menumbuhkan rasa syukur, kebersamaan, dan kepekaan sosial dalam diri setiap siswa. Melalui sedekah, mereka tidak hanya membersihkan diri secara spiritual tetapi juga menyemai benih-benih kebaikan dalam setiap langkah hidup mereka.
Dengan kegiatan ini, SMPN 2 Wanayasa menyajikan sebuah contoh bagaimana pendidikan dan ibadah dapat saling melengkapi, menciptakan individu yang tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga memiliki hati yang penuh kasih dan kepedulian. Ini adalah refleksi nyata dari nilai-nilai Islam yang mendalam, membawa cahaya kebajikan dalam setiap aspek kehidupan siswa.
SMPN2Wanayasa,(9/09/24). Di tengah gemerlapnya rutinitas sekolah, ada momen-momen istimewa yang mengukir jejak di hati para siswa. Salah satu momen berharga tersebut adalah saat Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, melakukan pembinaan terhadap para siswa. Dengan semangat dan dedikasi yang mendalam, beliau hadir sebagai sosok yang mengarahkan dan membimbing anak-anak muda ini menuju masa depan yang lebih cemerlang.
Di hadapan seluruh siswa, Drs. Asep Tata Sonjaya menyampaikan pesan yang penuh makna. Dalam setiap kata yang diucapkan, terdapat harapan dan dorongan untuk terus meningkatkan motivasi belajar. "Belajar adalah kunci utama untuk membuka gerbang kesuksesan di masa depan," ujarnya dengan tegas. Pesan ini tidak hanya sekadar nasihat, tetapi juga merupakan dorongan untuk membangun tekad dan semangat yang tak tergoyahkan.
Tak hanya itu, beliau juga menekankan pentingnya menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghambat kemajuan. Salah satu yang disoroti adalah kecenderungan untuk terlalu sering bermain game. Dalam suasana yang penuh keakraban, Drs. Asep Tata Sonjaya menjelaskan betapa mudahnya terjebak dalam dunia virtual yang menyita waktu dan mengalihkan perhatian dari tanggung jawab akademis.
"Jangan biarkan diri kalian terjerumus dalam aktivitas yang tidak bermanfaat," tegasnya. Dengan penuh perhatian, beliau memberikan panduan tentang bagaimana mengelola waktu dengan bijaksana, sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan dengan efektif tanpa terganggu oleh hal-hal yang tidak produktif.
Pembinaan ini juga mencakup penekanan pada pentingnya mengembangkan karakter positif. Drs. Asep Tata Sonjaya mengingatkan siswa untuk selalu menjaga sikap dan perilaku yang baik, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Beliau percaya bahwa karakter yang kuat adalah fondasi dari segala kesuksesan yang akan diraih di kemudian hari.
Dalam setiap pertemuan dengan siswa, Drs. Asep Tata Sonjaya tidak hanya berbicara dari posisi sebagai seorang kepala sekolah, tetapi juga sebagai seorang pembimbing yang peduli. Keberadaan beliau di tengah-tengah siswa memberi mereka dorongan dan keyakinan bahwa setiap individu memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang.
Beliau juga menekankan bahwa setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Dengan penuh pengertian, Drs. Asep Tata Sonjaya mengajak siswa untuk tidak takut menghadapi tantangan dan selalu berusaha memperbaiki diri. "Kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi melalui kerja keras dan ketekunan," tambahnya dengan penuh keyakinan.
Sementara pembinaan ini berlangsung, suasana penuh perhatian dan kekaguman menyelimuti ruangan. Siswa-siswa tampak terinspirasi dan bersemangat, memahami betapa berartinya setiap nasihat dan arahan yang diberikan oleh Kepala Sekolah mereka. Ini adalah momen yang membangkitkan rasa percaya diri dan motivasi untuk melangkah lebih jauh.
Drs. Asep Tata Sonjaya berharap agar pesan-pesan yang disampaikan dalam pembinaan ini tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga sebagai pedoman hidup bagi para siswa. Dengan harapan yang tulus, beliau mendoakan agar seluruh siswa SMPN 2 Wanayasa dapat terus berkembang menjadi pribadi yang berkarakter, berbudi pekerti, dan tentunya, siap menghadapi segala tantangan di masa depan.
Dengan semangat yang membara dan harapan yang tinggi, kegiatan pembinaan ini menjadi salah satu langkah penting dalam perjalanan pendidikan di SMPN 2 Wanayasa. Sebagai seorang pemimpin yang berdedikasi, Drs. Asep Tata Sonjaya terus mengukir jejak positif dalam setiap langkahnya, mengarahkan generasi muda menuju masa depan yang gemilang dan penuh prestasi.
SMPN2Wanayasa,(4/09/24). SMPN 2 Wanayasa melaksanakan kegiatan gladi untuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di lingkungan sekolah. Gladi ini merupakan bagian penting dari persiapan menjelang pelaksanaan ANBK yang sesungguhnya. Acara ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas VIII yang terdaftar sebagai peserta.
Kegiatan gladi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai tata cara pelaksanaan ANBK yang berbasis komputer. Selama kegiatan, siswa diberi kesempatan untuk berlatih menggunakan perangkat komputer yang akan digunakan pada hari pelaksanaan ANBK nanti. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kecemasan siswa serta membantu mereka merasa lebih siap dan percaya diri.
Selain itu, gladi ini juga memberikan kesempatan bagi para guru dan staf teknis sekolah untuk memastikan bahwa semua peralatan dan perangkat lunak berfungsi dengan baik. Dengan melakukan simulasi sebelum hari H, sekolah dapat mengidentifikasi dan mengatasi berbagai kendala teknis yang mungkin terjadi selama pelaksanaan ANBK.
Siswa terlihat antusias mengikuti gladi ini. Mereka tampak serius saat menjalani berbagai jenis soal dan simulasi komputer yang disediakan. Beberapa siswa menyatakan bahwa gladi ini sangat membantu mereka untuk memahami format soal serta cara menjawabnya, sehingga mereka merasa lebih siap menghadapi ujian yang sebenarnya.
Bagi sekolah, kegiatan gladi ini sangat bermanfaat dalam hal manajemen dan persiapan. Dengan adanya latihan ini, pihak sekolah dapat mengevaluasi kesiapan infrastruktur, termasuk jaringan internet, komputer, dan perangkat lainnya yang akan digunakan saat ANBK. Hal ini membantu memastikan bahwa pada saat pelaksanaan ANBK, semuanya berjalan lancar tanpa adanya gangguan teknis.
Selain itu, gladi ANBK ini juga menjadi momen evaluasi bagi para pendidik. Mereka dapat melihat dan mengidentifikasi potensi masalah atau kesulitan yang dihadapi siswa dan dapat merancang strategi pengajaran yang lebih efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Ini tentunya berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di SMPN 2 Wanayasa.
Selain manfaat langsung dalam persiapan ujian, kegiatan gladi ini juga mengajarkan nilai-nilai penting kepada siswa seperti disiplin, tanggung jawab, dan keterampilan teknologi. Siswa belajar bagaimana mengelola waktu mereka dengan baik serta menggunakan teknologi dengan efisien, yang merupakan keterampilan penting di era digital saat ini.
Sebagai penutup, kegiatan gladi ANBK di SMPN 2 Wanayasa merupakan langkah penting dalam memastikan pelaksanaan ANBK berjalan dengan baik dan sukses. Dengan persiapan yang matang, diharapkan hasil dari ANBK nanti dapat mencerminkan kemampuan dan potensi sebenarnya dari setiap siswa. SMPN 2 Wanayasa menunjukkan komitmennya dalam menyediakan pendidikan berkualitas melalui persiapan yang optimal untuk ujian nasional ini.
Kegiatan gladi ini diharapkan dapat menjadi bekal dalam melaksanakan persiapan ANBK. Dengan pendekatan yang sistematis dan terencana, sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan siswa siap menghadapi tantangan akademik di masa depan.