Senin, 3 Oktober 2022
Pembelajaran yang kita bahas kali ini adalah investigasi komponen biotik dan abiotik dalam sebuah bedengan di kebun SMPN 1 Sukatani. Pembelajaran ini merupakan harmonisasi Proyek Profil Pelajar Pancasila dengan Program Tatanen di bale Atikan. Kegiatan dilaksanakan hari jum'at, 30 september 2022. Adapun tema yang diusung adalah Gaya Hidup berkelanjutan. Karakter utama yang diharapkan muncul dari murid yaitu bernalar kritis dengan metode ilmiah, gotong-royong dan akhlak terhadap alam. Murid yang melaksanakan pembelajaran yaitu kelas 7J dan 7K, dengan tim pembimbing yang terdiri dari Pa Enjang, Bu Eva dan bu Ikeu. Murid dinilai oleh pembimbing baik dari kinerja proses observasi dan presentasi. Pembelajarannya menggunakan alur pancaniti.
Aktivitas awal dimulai dengan guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, berdoa dan mengabsen. Lalu guru melakukan apersepsi mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilakukan, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu observasi/investigasi komponen biotik dan abiotik dalam satu bedengan, lalu membuat bedengan dan melakukan penyulaman tanaman jahe merah. Tidak lupa guru memotivasi murid dengan memberikan pertanyaan yang menantang dan manfaat pembelajaran. Lalu guru menyampaikan ruang lingkup penilaian. Murid menyadari bahwa seluruh aktivitas dalam pembelajaran dinilai guru baik pengetahuan, keterampilan dan sikap/karakter. Pembelajaran inti sebagaimana sudah diulas sebelum nya dengan alur pancaniti. Dengan rincian sebagai berikut. Pertama, Niti Harti, pada tahapan ini murid mengerti tujuan pembelajaran yaitu observasi, pembuatan bedengan dan penyulaman tanaman jahe merah.
Kedua, Niti Harti, pada tahapan ini murid lebih mendalami atau memahami aktivitas yang akan dilakukan, pada aktivitas ini murid sudah dibagi kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 atau 6 orang. Murid juga sudah mendapat Lembar Kerja untuk Pengamatan yang terdiri dari pertanyaan 1) identifikasi atau sebutkan tanaman apa saja yang ada dalam satu bedengan! 2) jelaskan manfaat tanaman tersebut(sayuran, obat-obatan, hiasan, bangunan dll)! 3) sebutkan ciri ciri dari tanaman yang ditemukan baik dari bentuk, warna, jenis dari akar, batang, daun, bunga dan buah 4) identifikasi atau sebutkan organisme atau hewan yang ada dalam satu bedengan tersebut! 5) sebutkan jenis tanah, media tanam, apakah subur jika ditinjau dari warna dan pH!. Mereka memahami hanya dengan gotong royong atau kerja sama kelompok bisa menjawab itu semua.
Tahap ketiga niti bukti, pada alur ini murid mencari data atau jawaban dengan cara melakukan pengamatan/observasi/investigasi ke satu bedengan yang dipilih. Mencatat hasil observasi dengan teliti
Tahap keempat, niti bukti, pada tahapan ini mereka menganalisis, meninjau ulang apakah sudah terjawab atau tertulis hasil pengamatan, memperlihatkan Kepada guru, lalu murid menerima umpan balik, pada tahap ini mula murid bersiap untuk presentasi menentuak siapa yang jadi moderator, penyaji, penjawab dan notulen. Tahap terakhir yaitu niti sajati. Murid mempresentasikan hasil investigasinya di depan guru dan teman-teman lainnya. Setelah aktivitas tersebut selesai dilanjutkan dengan aktivitas bikin bedengan dan melakukan penyulaman penanaman tanaman jahe merah, murid gotong royong dengan sangat ceria dan penuh semangat.
Diakhir kegiatan guru dan murid mengucapkan hamdalah dan mengucapkan salam penutup.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat
ECOBRICK SEBAGAI SOLUSI MASALAH SAMPAH PLASTIK DI UPTD SMPN 1 SUKATANI
Jumat, 23 September 2022
Produk yang akan di bahas pada tulisan kali ini adalah ecobrick. Ecobrick sebagai salah satu produk yang berhasil dibuat oleh murid kelas 7 pada proyek penguatan profil pelajar Pancasila di SMPN 1 Sukatani. Tema yang dipilih adalah gaya hidup berkelanjutan. Pada aktivitas proyek ini diharapkan murid tumbuh dan berkembang karakter akhlak terhadap alam, bernalar kritis, kreatif dan gotong royong.Pembelajaran pada aktivitas ini menerapkan alur pembelajaran kesundaan yaitu pancaniti. Alur pembelajaran sebagai berikut
Pertama, Niti Harti. Pada tahap ini murid meski mengerti masalah sampah, dapat mengidentifikasi masalah sampah melalui pengamatan langsung dilingkungan sekitar atau mengamati video yang ditayangkan guru tentang masalah sampah plastik. Pada tahap ini murid meski mengerti bahwa sampah anorganik salah satunya plastik merupakan bahan yang sulit untuk diuraikan, ilmuwan mengatakan plastik baru bisa terurai kurang lebih dalam waktu 400 tahun. Walaupun tergantung jenis plastiknya. Murid juga meski mengerti dan menyadari bahwa banyak sekali produk yang bahan bakunya plastik. Mulai dari peralatan dapur, kantor, mandi, mainan anak sampai ke produk kecantikan, wadahnya menggunakan bahan plastik. Murid mengerti tujuan pembelajaran yaitu dapat membuat suatu produk yang memanfaatkan sampah plastik.
Tahap kedua Niti surti, aktivitasnya melalui curah pendapat, murid dapat menentukan solusi masalah sampah yaitu membuat produk kursi ecobrick, meja ecobrick, bangunan ecobrick dsb. Pada tahap ini juga murid dapat menjelaskan ecobrick secara bahasa dan istilah. Secara bahasa berasal dari dua suku kata B. Inggris yaitu eco dan brick. Eco atau ecologi artinya lingkungan dan brick artinya batu bata. Kalau secara istilah ecobrick berarti batu bata ramah lingkungan. Sebagai salah satu upaya pengurangan sampah plastik atau reduce. Murid juga dapat menggambar desain kursi ecobrick yang akan dibuatnya. Mendata alat dan bahan yang diperlukan seperti gunting, botol air mineral ukuran 1,5 liter bekas, tongkat penekan, sampah plastik misal cangkang kopi. Murid juga dapat menyebutkan langkah langkah pengerjaannya.
Tahap ketiga Niti bukti, pada tahap ini murid mempraktikan langkah langkah yang sudah direncanakan pada tahap Niti surti. Urutannya 1) murid mempersiapkan alat dan bahan dibutuhkan. 2) memotong motong sampah plastik sampai ukuran kecil dengan gunting. 3) memasukkan sampah plastik yang sudah dalam ukuran kecil ke dalam botol. 4) ketika sampah plastiknya sudah masuk lalu ditekan oleh tongkat penekan sampai padat. 5) ketika sudah penuh dan padat ditimbang sampai mencapai 600 s.d 700 gram untuk botol ukuran 1,5 liter.
Keempat, Niti bukti, pada tahapan ini murid melakukan uji coba ecobrick yang sudah dibuat dengan melakukan penambangan, dinilai dan diberikan umpan balik oleh guru. Murid Menerima umpan balik tersebut. Kalo toh belum sesuai standar maka harus diperbaiki lagi sampai mencapai timbangan standar. Kalo sudah sesuai maka botol botol ecobrick tersebut disatukan dengan solatif membentuk kursi.
Tahap terakhir, Niti sajati pada tahap ini murid mempresentasikan ecobrick yang sudah dibuatnya didepan kelas. Menjawab pertanyaan dari teman teman kelompok lainnya. Membuat tulisan terkait ecobrick dan mempostingnya di mading sekolah, FB, instagram dan media sosial lainnya.
Pembelajaran yang didapat dari proyek ini muncul sikap peduli terhadap lingkungan, akhlak terhadap alam, muncul juga gotong royong ya serta kreatif dan bernalar kritis muncul dari murid.
Murid mengerjakan proyek dengan suka cita, terlihat dari raut muka dan gestur tubuhnya.
Harapannya dengan adanya proyek pembuatan ecobrick, murid dapat memilih sampah di rumahnya masing masing dan dapat membuat ecobrick sebagai solusi mengurangi sampah plastik dirumah.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat
Selasa, 20 September 2022
Implementasi Kurikulum merdeka pada kegiatan kokurikuler Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini yaitu alur Aksi Pembuatan produk dengan memanfaatkan sampah Anorganik, sampah Anorganik merupakan sampah yang tingkat dekomposisi atau penguraiannya memerlukan waktu yang lama bahkan sampah plastik bisa terurai setelah 400 tahun. Bagaimana cara menanggulangi sampah plastik tersebut sehingga tidak mencemari lingkungan, maka salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan sampah plastik tersebut menjadi produk yang bermanfaat , bernilai estetis dan bernilai jual. Reduce, reuse dan recycle diaplikasikan di kegiatan ini. Produk yang dibuat berupa kerjinan wadah multi fungsi. Tema proyek yaitu gaya hidup berkelanjutan. Dengan tujuan utama murid peduli lingkungan. Proses pembelajaran kolaborasi murid dengan guru. Alur pembelajarannya menerapkan filosofi kesundaan yaitu pancaniti TdBA, tahapannya sebagai berikut.
Pertama, Niti Harti. Pada tahapan ini murid mengerti tentang permasalah sampah anorganik, kegiatan yang dilakukan murid dengan mengamati lingkungan sekitar atau juga menonton tayangan video yang disajikan oleh guru tentang permasahan sampah Anorganik, murid diharapkan dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah sampah terutama sampah plastik.
Kedua, Niti Surti. Pada tahapan ini murid memahami lebih dalam tentang permasalahan sampah, dapat memprediksi solusi, merencanakan proyek, mendata alat dan bahan yang diperlukan, serta merencanakan prosedur proyek dan keselamatan kerja.pada tahapan ini murid diharapkan dapat memodifikasi karya dan pengemasan kerajinan fungsi pakai berdasarkan wilayah/lingkungan SMPN 1 Sukatani. Murid memprediksi solusi bahwa salah satu solusinya dengan memanfaatkan sampah organik menjadi produk kerajinan. Murid menggambar desain produk. Alat dan bahan yang diperlukan terdiri dari Gunting, Cutter, Lem tembak, Botol plastik bekas, Limbah plastik, Pita, dan Kardus bekas.
Ketiga, Niti Bukti. Pada tahapan ini murid mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat pada niti surti. Dengan kata lain, pada tahapan ini aktivitas yang dilakukan adalah praktik pembuatan produk dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1). guntinglah botol minum plastik bekas( misalnya botol akua) menjadi dua bagian, bagian atas dan bagian bawah (usahakan memotong bagian bawah lebih tinggi dari pada bagian atas), lakukan pemotongan sampai 6 botol. 2). Setelah enam botol dipotong dengan teknik yang sama, hiasi masing-masing potongan botol bagian atas nya dengan menggunakan pita. 3). Ambil lah kardus bekas, dan buat pola lingkaran sesuai ukuran lingkaran 6 buah botol Aqua. Setelah dipotong menjadi lingkaran kemudian kardus tersebut ditutup oleh plastik bekas bungkus permen(di sini kami menggunakan plastik permen kis). 4). Setelah semua potongan botol dihias, ambil 1 botol bagian bawah lalu diberi lem tembak dan tempel di tengah-tengah kardus yang sudah dibentuk lingkaran dan ditutup oleh bungkus permen kis. Lalu kelilingi botol aqua bagian bawah tersebut dengan potongan Aqua bagian atas yg sudah dihias sebanyak 6 buah. 5). Pot bunga plastik berbasis TdBA sudah siap dipakai, bisa juga digunakan untuk menyimpan permen, menyimpan pensil, pulpen dan ATK lainnya.
Keempat, Niti Bakti. Pada tahapan ini murid membandingkan antara desain perencanaan dengan hasil produk, lalu menganalisisnya. Menguji coba produk dan meminta umpan balik dari guru. Guru memberikan umpan balik sedangkan murid menerima umpan balik, kalo toh ada yang meski diperbaiki maka murid memperbaiki produknya supaya sesuai harapan. Aktivitas ini berakhir sampai produk yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan. Ditahap ini juga murid dan guru dapat menilai produk dan membuat keputusan kesimpulan serta membuat laporan.
Terakhir atau kelima, Niti Sajati. Pada tahapan ini murid mempresentasikan produk yang dihasilkan,mempublikasikan melalui media sosial baik FB, Instagram, WA, Twiter, Web sekolah, googlesite dan sebagainya. Testimoni dari murid setelah melaksanakan pembelajaran sangat positif, mereka mengungkapkan rasa senang dan gembira. Kelihatan tidak tertekan atau enjoy.
Pada proyek ini guru dapat mengobservasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu akhlak mulia terhadap alam,gotong royong, kreatif dan bernalar kritis. Diharapkan setelah pembelajaran proyek ini murid dapat menerapkan atau juga mencoba ulang dengan produk yang sama atau berbeda dalam pemanfaatan sampah plastik misal dijadikan tas, tempat sampah, pot tanaman di rumahnya masing-masing.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat dan Yayah Ratnasari Dewi
PROYEK PEMBUATAN KOMPOSTER BERBASIS PANCANITI TdBA
Jumat, 16 September 2022
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai implementasi kokurikuler Kurikulum Medeka selaras dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Purwakarta yang dalam hal ini unit pelaksana teknis Daerah yang berperan adalah Dinas Pendidikan Kab Purwakarta. Salah satu program nya yaitu Tatanen di Bale Atikan (TdBA). Tujuan TdBA salah satunya adalah menumbuhkan kesadaran hidup ekologi atau peduli alam. Gaya hidup berkelanjutan merupakan tema yang dipilih sedangkan topiknya pengendalian, pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
Sesuai dengan arahan disdik Purwakarta bahwa bulan november 2022 yang bertepatan dengan hari guru akan diselenggarakan kegiatan panen Komposter secara masif untuk seluruh sekolah Paud, SD, dan Smp se Kab Purwakarta. SMPN 1 Sukatani sebagai satuan pendidikan menyambut dengan baik program tersebut. Setiap kelas membuat 3 Komposter. Karena terdapat 30 kelas sehingga terdapat 90 Komposter yang dapat dibuat. Komposter yang dibuat terdiri dari Komposter tanam dan Komposter tumpuk/fortabel.
Kegiatan pembelajaran Pembuatan Komposter secara masif dilaksanakan pada hari rabu tanggal 14 september 2022 bertepatan dengan hari rabu maneh di sunda. Kegiatan pembelajaran Dilaksanakan oleh murid dibimbing para guru/wali kelas.
Proses pembelajaran menerapkan alur pembelajaran kesundaan yaitu pancaniti. Tahapan pancaniti sebagai berikut:
Pertama, Niti Harti, pada tahapan ini aktivitas yang dilakukan yaitu mengerti permasalahan lingkungan yang salah satunya adalah masalah sampah. Kegiatan lainnya yaitu murid mengamati lingkungan sekitar secara langsung atau via video terkait permasalahan sampah. Murid dapat menemukan atau mengidentifikasi masalah.
Kedua yaitu Niti Surti, pada tahapan ini murid memahami lebih dalam tentang pengelolaan sampah, dapat memprediksi solusi pengelolaan sampah, salah satunya untuk memanfaatkan sampah organik adalah dengan membuat Komposter. Murid dapat menjelaskan bahwa tong Komposter merupakan wadah yang berfungsi untuk dekomposisi atau penguraian sampah organik. Biasanya sampah organik bisa dipanen setelah 3 bulan. Walaupun tergantung jenis sampah organik yang dimasukkan pada Komposter. Produk komposter yang dihasilkan nantinya berupa pupuk organik padat untuk komposter tanam dan pupuk organik cair dan padat untuk komposter portable/tumpuk. Pada tahapan ini juga murid dapat merencanakan menyusun, mempersiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan untuk 1 tong komposter tanam terdiri dari 1 tong cat 25 kg. Bor listrik, dan sampah organik. Sedangkan untuk tong komposter fortabel/tumpuk memerlukan 2 wadah cat 25 kg. 1 bor listrik dan sampah organik dan 1 buah stop kran. Untuk menambah keindahan biasanya ditambah cat. Jika tidak ada bor listrik alternatif lainnya bisa menggunakan solder listrik. Murid juga dapat menjelaskan langkah-langkah pembuatan serta keselamatan kerja terutama untuk alat yang menggunakan sumber listrik contohnya bor listrik atau solder.
Tahap ke tiga yaitu Niti bukti, pada tahapan ini murid mempraktikan apa yang sudah direncanakan pada tahap nisti Surti. Kegiatan yang dilakukan oleh murid untuk membuat tong komposter tanam, pertama menyiapkan alat dan bahan, kedua, melubangi bagian bawah tong dengan teratur. Ketiga menggali tanah yang ada di taman kelas. Keempat, memasukkan tong komposter yang sudah dilubangi ke dalam tanah. Kelima memasukkan sampah organik ke tong tersebut. Ke enam menutup tong. Sedangkan untuk pembuatan tong komposter tumpuk/fortabel langkah kegiatannya sebagai berikut pertama menyiapkan alat dan bahan dengan 2 tong, kedua, satu tong dilubangi bagian bawahnya, dan untuk satu tong lagi di lubang bagian sisi depan bawah dengan bor listrik untuk dipasang kran atau stop kran. Ketiga menumpuk dua tong. Untuk bagian luar tong yang ada kerannya dan untuk bagian dalam tong yang sudah di lubang dibagikan bawahnya. Keempat, memasukkan sampah organi. Kelima menutup tong.
Tahap ke empat yaitu Niti bukti, tahapan uji coba tong Komposter yang sudah dibuat lalu Membuat laporan kegiatan, sedangkan guru memberi umpan balik.
Tahp terakhir atau kelima adalah Niti Sajati, murid mempresentasikan tong Komposter yang sudah dibuat, mempublikasikan melalui FB, WA, instagram atau media sosial lainnya. Murid sangat bahagia ketika melakukan proyek yang terlihat dari wajah dan gestur tubuh mereka selain itu mereka senang dengan belajarnya di luar kelas, Pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan ini karakter peduli alam/akhlak terhadap alam, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif.
Diharapkan setelah kegiatan ini murid dapat membuat komposter dirumah nya masing-masing sebagai solusi sampah rumah tangga yang bisa bermanfaat menjadi pupuk untuk tumbuhan sehingga terjalin harmoni seisi bumi.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat
Sabtu, 10 September 2022
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini dengan materi pembuatan sekam bakar dan media semai. Kegiatan dilaksanakan hari jum'at, 9 September 2022 di SMPN 1 Sukatani, kegiatan diikuti oleh siswa kelas 7j dan 7k. Guru Pembimbing kegiatan terdiri dari pak Enjang, bu ikeu, bu eka, bu ika dan bu eulis. Kegiatan pembelajaran proyek ini yaitu alur pembelajaran pancaniti. Tahapan kegiatan seperti biasa dimulai dengan pendahuluan. Pada aktivitas ini guru mengucapkan salam, memandu do'a dan mengabsen siswa, lalu guru melakukan apersepsi dengan cara tanya jawab terkait materi di proyek sebelumnya yaitu membuat desain kebun sekolah. Lalu guru menyampaikan tujuan proyek yaitu menumbuhkan karakter berakhlak terhadap alam gotong royong, kreatif, bernalar kritis. Guru juga menyampaikan proyek yang akan di laksanakan adalah pembuatan sekam bakar dan media semai. Selain itu guru menyampaikan ruang lingkup penilaian. Kegiatan inti, dimulai dengan tahap niti harti pada tahap ini murid diharapkan mengerti dan mengetahui melalui pengamatan, melihat, mendengar arti dari sekam bakar dan media semai.
Niti surti, pada tahapan ini murid lebih memahami fungsi dari rumah semai sebagai tempat pertumbuhan bibit sebelum pindah tanam dan masa masa pertumbuhan awal bisa terkontrol di rumah semai. Wadah media semai biasanya di sebut pot tray namun karena disini memanfaatkan limbah plastik maka digunakan gelas bekas air mineral. Media tanamnya terdiri dari tanah yang halus, sekam bakar halus bisa juga pasir. Pada aktivitas ini juga murid dan guru melakukan perencanaan alat dan bahan yang disiapkan Serta prosedur pelaksanaan proyek sebelum membuat media semai, dilaksanakan dulu pembuatan sekam bakar.
Niti bukti, aktivitas pada tahap ini yaitu proses pembuktian berupa praktik pembuatan sekam bakar dan pembuatan media semai. Pada kegiatan pembuatan sekam bakar, murid menyiapkan sekam mentah, ram kawat, korek api, dan kertas untuk di bakar. Lalu sekam dibikin seperti berbentuk gunung, dibagian tengahnya ditempatkan ram kawat yang sudah diisi kertas dan sudah terbakar. Lama waktu Pembakaran tergantung dari banyak sedikitnya sekam mentah. Pada tahap ini juga murid membuat media semai dengan cara memasukkan sekam bakar halus danbtanah halus yang sudah diaduk kedalam gelas bekas air mineral. Lalu dimasukkan benih cengek yang sudah ada.
Niti Bukti, murid menganalisis tempat mana yang aman untuk menyimpan media semai sehingga terhindar dari paparan sinar matahari dan air hujan secara berlebihan. Selain itu tempatnya dapat melindungi benih atau bibit dari serangan hama dan penyakit serta terlindung dari perubahan cuaca.
Niti Sajati. Pada tahap ini murid mempresentasikan tahapan proyek yang sudah dilakukan, melakukan refleksi dan kesimpulan selain itu murid dalam presentasinya merekomendasikan pemilihan tanaman yang layak dipindahkan ke bedengan adalah tanaman yang sudah memiliki 4 atau 6 daun sejati serta waktu tanam yang bagus pada sore hari sekitar pukul empat sore.
Kegiatab penutup. Guru menginformasikan materi proyek yang akan datang, Murid dan guru mengucapkan hamdalah dan salam. Murid-murid sangat antusias dan kelihatan bergembira mengikuti setiap tahapan proyek, mereka senang karena pembelajaran Dilaksanakan diluar kelas dan langsung praktik. Pada proyek ini banyak pembelajaran yang didapatkan oleh murid selain membiasakan gotong royong, peduli terhadap alam, kreatif dan bernalar kritis juga mendapat pemahaman dan pengalaman membuat sekam bakar dan media semai. Penerapan selanjutnya murid dapat mencoba kembali di rumah masing-masing. Secara keseluruhan kegiatan proyek berlangsung sukses alhamdulilah.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat, S.Pd
Sabtu, 3 September 2022
Jumat, 2 September 2022, di SMPN 1 Sukatani terlaksana Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Tema Gaya Hidup berkelanjutan. Topik pada kegiatan tersebut adalah Desain Kebun. Pada aktivitas kali ini murid menggambar bentuk kebun sekolah serta bentuk-bentuk bedengan beserta ukurannya. Berikut ini adalah pernyataan dan analisis serta tanya jawab sebelum aktivitas desain dilaksanakan.
Kita ketahui bersama bahwa fungsi bedengan untuk menahan tanah dan menaikkan media tanam setinggi 30 cm. Dalam mengisi bedengan jangan penuh. Kenapa jangan penuh? Karena memberikan tempat untuk mulsa, mulsa berfungsi menutup media tanam pada musim kemarau.
Kenapa dalam membuat lebar bedengan dianjurkan 60 cm? Karena ketika proses perawatan masih terjangkau oleh tangan kita, kita tidak dianjurkan menginjak media tanam
Berapa kali sehari dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan penyiraman di musim kemarau? Dalam permakuktur tidak ada aturan berapa kali penyiraman yang tepat, apakah pagi, siang ataukah sore, kebiasaan di kita biasanya melakukan penyiraman pada waktu pagi pada musim kemarau, sebenarnya itu kurang tepat, karena di pagi hari menjelang siang air akan lebih cepat menguap. Ada mitos juga di kita bahwa jangan menyiram tanaman di tengah siang hari nanti akan mati, Sebenarnya ketika kita melihat tanaman layu pada waktu siang hari kalo kita punya sense of plane/ tanaman atau kepedulian, rasa kasian terhadap tanaman, tanaman haus maka berikan saja air. Dianjurkan menyiram tanaman diwaktu sore hari sekitar pukul 04.00 dengan debit air yang sebesar besarnya sehingga tidak cepat menguap kepakai sampai pagi atau bahkan sore, kalo toh pukul 11:00 siang tanaman layu ya baiknya kita siram, artinya kita harus selalu berinteraksi dengan tanaman dan media tanamnya yang merupakan prinsip pertama dari fermakultur. Simpulannya kita menyiram tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Kenapa jarak antar tanaman dalam fermakultur harus dekat/rapat? Jawabannya adalah ketika kita sudah membuat media tanam yang baik tambah biocompon ditambah cacing maka mikroorganisme di media tanah akan melimpah karena selalu berkembang biak dan subur begitupun nutrisinya melimpah sehingga tidak akan ada kekhawatiran berebut nutrisi.
Mengapa dalam satu bedengan kita diharuskan menanam jenis tanaman yang beragam? Ada beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan ini, alasan pertama sebagai pengalih hama dan festisida alami, sebagai contoh dalam satu bedengan kita menanam bayam brazil, bunga matahari dan jahe, maka disini bayar brazil sebagai tanaman sayuran yang akan dikonsumsi oleh manusia, kemudian bunga matahari sebagai tanaman pengalih hama dan jahe sebagai pestisida atau pengusir hama alami. Alasan yang kedua adalah misalkan usia tanaman bayam brazil mati maka masih ada bunga matahari dan jahe sehingga bedengan tidak gundul dan kehidupan mikroorganisme dalam tanah masih berlanjut. Dan kalau toh kita ingin menanam bayam brazil kembali maka kita cukup menanam ditempat yang sama. Prinsip berkelanjutannya muncul.
Pelaksanaan desain kebun terlaksana dengan sukses, murid terlihat senang. Karakter Kreatif, bernalar kritis muncul. Alhamdulilah
Penulis : Enjang Sarip Hidayat
Senin, 29 Agustus 2022
Pertemuan keempat proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan hari jum'at 26 Agustus 2022. Proyek dilaksanakan dengan murid kelas 7 dengan dibimbing oleh guru-guru kelas 7. Tujuan pembelajaran pertemuan empat yaitu murid dapat menampilkan dan menyampaikan secara lisan poster bijak mengelola sampah. Alur kegiatannya menggunakan pembelajaran pancaniti terutama tahapan Niti sajati untuk mempresentasikan poster.
Aktivitas Pembelajaran dimulai dengan pendahuluan berupa guru mengucapkan salam, memandu do'a dan mengabsen murid, lalu guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengalaman saat belajar dipertemuan ketiga dan saat mengerjakan tugas poster di rumahnya masing-masing. Pertanyaan seperti apakah kalian membawa poster bijak mengelola sampah yang sudah dibuat? Ceritakan kembali aktivitas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya? Bagaimana perasaan kalian sebelum, selama dan setelah membuat poster bijak mengelola sampah? Pembelajaran apa yang sudah kalian dapatkan? Penerapan yang baik apa saja yang telah kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah ataupun di sekolah setelah membuat poster bijak mengelola sampah?
Guru mendengarkan semua jawaban murid dengan antusias, selanjutnya guru mengajukan. Pertanyaan lebih dalam ke topik yang akan dilaksanakan, lalu guru menginformasikan tujuan pembelajaran yaitu murid mempresentasikan poster bijak mengelola sampah di depan kelas.
Guru menyampaikan rublik penilaian, rublik penilaian poster terdiri dari isi, bahasa dan desain poster. Selanjutnya guru juga menyampaikan rublik presentasi Poster yang terdiri dari gestur dan penampilan, penyampaian, kerjasama dan partisipasi dan antusiasme/kesadaran pendengar.
Aktivitas Inti yaitu murid mempresentasikan hasil posternya secara mandiri ataupun kelompok. Lalu peserta didik dari kelompok lain dapat bertanya, memberikan tanggapan, tambahan ataupun umpan balik terhadap kepada murid /kelompok yang sedang presentasi. Guru melakukan penguatan dan tidak lupa murid berefleksi 4P di buku catatan dengan pertanyaan peristiwa apa yang sudah kamu lakukan selama pertemuan ini? Perasaan apa yang kamu rasakan? Pembelajaran apa yang kamu dapatkan? Serta penerapan yang akan kamu lakukan selanjutnya bagaimana?
Lalu murid dan guru melakukan pemilihan poster yang akan dipasang atau ditempel di dinding kelas, mading atau rumah.
Aktivitas penutup terdiri dari guru menginformasikan kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu perencanaan proyek pemanfaatan sampah organik dan anorganik. Guru mengucapkan hamdalah, menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.
Persaan yang kelihatan muncul pada murid senang dapat menyampaikan hasil poster yang sudah dibuat di depan kelas, walaupun masih ada murid yang masih malu-malu untuk menyampaikan secara lisan. Namun secara keseluruhan mereka menikmati kegiatan tersebut.
Pembelajaran yang didapatkan dari aktivitas ini adalah guru dapat menilai murid, bahwa kemampuan murid bervariasi, ketika mereka dibimbing cara presentasi yang benar dan dicontohkan baik dari ucapannya serta teknik tekniknya, ternyata diluar dugaan mereka dapat melakukannya dengan optimal.
Penerapan kedepannya murid dapat menempelkan hasil Karyanya baik di dinding kelas, mading sekolah atau kamar di rumahnya sebagai pengingat untuk selalu peduli terhadap alam dan berusaha untuk memanfaatkan sampah sehingga zero sampah, semua sampah bisa dimanfaatkan.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat
Jumat, 26 Agustus 2022
Pada hari jum'at, 26 Agustus 2022, terlaksana proyek pengolahan tanah, Kegiatan yang dilakukan pada pengolahan lahan/tanah ini adalah mengidentifikasi jenis tanah, apakah tanah liat, lempung, berpasir atau barangkal, kalo toh barangkal maka kita bisa pisahkan terlebih dahulu antara batu batu dan tanahnya. Kalo toh sulit maka kita bisa membuat bedengan yang bertipe No dig atau tidak perlu digali. Bedengan bisa berbahan batu bata, kayu ataupun bambu. Pada kegiatan ini juga kita meski tahu tentang fungsi bedengan. Fungsi bedengan adalah untuk menahan tanah dan menaikkan tanah minimal 30 cm. Selanjutnya disini harus bisa menentukan komposisi media tanam sebagai pengisi dari bedengan. Media tanam yang disarankan dengan komposisi 1 : 1 : 1 : 1. Dengan rincian 1 untuk tanah, 1 untuk kotoran hewan, 1 untuk sekam mentah dan 1 untuk sekam bakar. Fungsi sekam mentah untuk porositas, sedangkan sekam bakar selain untuk porositas juga berfungsi untuk karbon anti bakteri dan nutrisi. Nantinya tanah bercampur dengan mikroorganisme misalnya bakteri yang terdapat pada kotoran hewan. Media tanam yang bagus ditambah dengan cacing. Sudah saatnya kita bisa bekerja sama dengan cacing. Cacing dapat menggali tanah sampai kedalaman 6 meter. Pelaksanaan praktik dapat terlaksana dengan baik.
Ketika media tanam sudah jadi, maka kita mesti dapat mengetahui cara mengetes media tanam, caranya sederhana dengan dikepal, lalu dilempar, media tanam yang bagus ketika dilempar masih berbentuk, lalu diuraikan lagi dengan tangan. Selain itu kita bisa memasukkan mulsa pada media tanam, mulsa merupakan penutup media tanam yang berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah atau menahan penguapan tanah.
Mulai diperlukan pada musim kemarau bukan musim hujan. Kalau musim hujan kita pakai mulsa maka akan busuk dan gulma atau tanaman pengganggu makin banyak. Pada kegiatan Survey ini juga kita harus dapat mengidentifikasi jenis tanaman berdasarkan keberadaan sinar matahari. Misalkan menempatkan tanaman anual dan bineal ditengah sedangkan tanaman parenial di sisi.
Pada kegiatan Survey juga kita meski ada pengetahuan tentang nutrisi yang cocok untuk tumbuhan. Pada sistem permakultur kita tidak diperbolehkan untuk memakai pupuk kimia seperti NPK, urea dsb. Kita dianjurkan untuk memakai pupuk organik, bisa pupuk organik cair (POC), bisa bio compon, bisa kotoran hewan kambing.
Kandungan mikroorganisme pada kotoran kambing dan kotoran sapi (biocompon) ternyata berbeda. Kumpulan microorganisme pada biocompon ternyata lebih banyak daripada kohe kambing.Sebelum media tanam di kasih tanaman, alangkah lebih baiknya dikasih biocompon. Waktu yang baik adalah 24 jam sebelum ditanam dikasih terlebih dahulu biocompon yang bermanfaat seumur hidup tanaman. Manfaat biocompon untuk menstabilkan suhu media tanam.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat
Selasa, 23 Agustus 2022
Pembuatan Fotosintesis Bacterian (FSB) pada Kegaiatan Tatanen di Bale Atikan (TdBA) SMPN 1 Sukatani
Pelaksanaan TdBA dengan Projek pembuatan Fotosintesis bacterian (FSB) dengan metode pembelajaran kearipan lokal sunda yaitu Pancaniti di SMPN 1 Sukatani. murid yang terlibat dalam kegiatan kali ini adalah seluruh murid kelas 8, sedangkan instruktur pada kegiatan terdiri dari Bapak H Rohibin sebagai ketua TdBA, serta bapak ibu guru yang mengajar IPA terdiri Bapak Enjang SH, Bu Eka Kharisma, Bu Mala, bu Ika rostika dan pa Inggit, pelaksanaan kegiatan ini sangat didukung oleh Bunda Eva Nurlaela selaku Kepala sekolah, serta bantuan dari pengurus OSIS yang hebat. strategi ataupun metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah Pancaniti.
pancaniti sendiri berasal dari dua suku kata yaitu panca dan niti, panca artinya lima, sedangkan niti artinya tahapan. secara istilah pancaniti merupakan lima tahapan filosopi belajar masyarakat sunda. nah disini penulis sekaligus instruktur pada kegiatan siswa tersebut akan memaparkan pancaniti pada pembuatan fotosintesis Bacterian (FSB)
pertama, niti harti, kegiatannya murid dapat mengartikan arti dari FSB secara bahasa. semisal Fotosintesis secara bahasa dari bahasa inggris yaitu Foto dan sintesis, foto artinya cahaya dan sintesis artinya membuat, jadi fotosintesis sendiri secara bahasa adalah proses membuat makanan dengan bantuan cahaya, cahaya yang paling bagus yaitu cahaya matahari. bacrerian artinya adalah bakteri. bakteri disini adalah bacteri yang menguntungkan. jadi Fotosintesis bacterian dapat diartikan proses pembuatan bakteri yang membantu proses pembuatan makanan pada tumbuhan.
kedua, niti surti, pada tahapan ini, murid memahami lebih dalam secara makna, fungsi ataupun manfaat, alat dan bahan yang diperlukan, prosedur pembuatan Serta ayat Al qur'at yang berkaitan dengan Fotosintesis. makna secara lebih mendalam FSB merupakan pupuk cair dengan bantuan bacteri untuk mempercepat proses fotosintesis. adapun manfaatnya diantaranya membuat buah ataupun sayuran lebih berkualitas, mempercepat pertumbuhan. bahannya berupa satu buah telor, satu sendok petsin dan 3 liter air. sedangkan alat satu wadah atau piring, sendok makan 1 buah, botol bekas air mineral, tali rapia. prosedur pembuatan terdiri dari menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan, lalu pecahkan 1 butir telur, tuangkan pada piring, lalu masukan 1 sendok makan petsin pada piring. lalu aduk secara merata telor dan petsin. lalu hasil adukan dimasukan pada 3 liter air. lalu diaduk sampai rata pula. kemudian masukan pada botol air mineral. dikasih tali rapia, lalu di ikat di tempat yang terkena sinar matahari langsung. ayat Al qur'an yang berkaitan langsung dengan proses fotosintesis adalah surat Al Anam ayat 99.
ketiga. niti bukti, murid membuktikan dengan mempraktikan Proses pembuatan FSB sesuai dengan alat dan bahan yang sudah dipahami pada kegiatan niti surti.
Keempat, Niti Bakti, murid mengimplementasikan FSB untuk bakti ka diri, bakti ka alam, dan bakti ka sasama. bakti ka diri murid membaktikan dirinya dengan memaksimalkan potensi ataupun kemampuan yang dimiliki oleh mereka, serta menyadari jika banyak tumbuhan maka lingkungan akan segar penuh dengan oksigen yang bermanfaat untuk kesehatan diri sendiri, serta dengan tumbuhan yang disemprot dengan FSB lebih berkualitas sehingga dapat dikonsumsi oleh diri dan menambah energi, juga membuat diri menjadi sehat dan kuat. bakti ka alam, dengan menggunakan pupuk alami/FSB ini maka ciri berbakti ataupun sayang bahkan peduli terhadap alam, juga tanah bisa lebih subur. bakti ka sasama dengan menanam salah satu tanaman yang bermanfaat saja maka bisa mandiri dan berdaulat, contohnya menanam cengek di rumah, maka bisa dikonsumsi untuk kebutuhan sendiri bahkan ketika berlebih maka bisa dibagikan ke tetangga sebagai implementasi bakti ka sasama.
kelima, niti sajati, pada tahap akhir ini murid dapat mempresentasikan hasil yang sudah dibuat, menyimpulkan, mempublikasikan lewat WA, FB, Whatapp atau media sosial lainnya yang dimiliki murid.
perasaan saya ketika memandu murid sangat bahagia dan murid muridpun kelihatan berbahagia pula. secercah harapan mereka menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mempunyai kepedulian untuk merawat bumi dan berguru pada bumi.
pembelajaran yang dapat diperoleh pada kegiatan kali ini bahwa murid penuh dengan kebahagiaan tanpa tekanan jika belajar di luar dan secara kolaboratif mereka menyelesaikan pekerjaannya, sifat anak yang cenderung masih suka gerak dan bermain masih muncul pada murid kelas 8, nalar kritis mereka mulai timbul dengan menanya pada instruktur dan teman. keratifitas muridpun muncul ketika alat dan bahan terbatas.
harapannya murid dapat menerapkan lebih lanjut pembelajaran disekolah untuk diterapkan dirumah, dengan membuat FSB sendiri di rumah, menanam tumbuhan di halaman rumah dan menggunakan pupuk FSB yang mereka buat sendiri.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat
Selasa, 16 Agustus 2022
Pertemuan ketiga Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berbasis Tatanen di Bale Atikan dilaksanakan pada hari jum'at 12 Agustus 2022,di lingkungan SMPN 1 Sukatani, peserta didik yang terlibat adalah seluruh murid kelas 7. kegiatan di bimbingan oleh guru kelas 7 secara kolaboratif. Pertemuan kali ini bertujuan agar murid peduli terhadap kelestarian lingkungan yang dituangkan dalam bentuk poster bijak mengelola sampah. Kegiatan pendahuluan dimulai dari guru mengucapkan salam, mengkondisikan untuk berdo'a, lalu mengabsen siswa, selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan berbagai pertanyaan pemantik diantaranya ceritakan kembali apa yang sudah dilakukan pada proyek pertemuan sebelumnya?, bagaimana perasaannya setelah melaksanakan proyek tersebut, apa saja pelajaran yang dapat diambil, dan penerapan kedepannya mau seperti apa. Lalu guru memotivasi murid, mengutarakan tujuan pembelajaran sekarang yaitu murid peduli terhadap kelestarian lingkungan yang dituangkan dalam bentuk poster. Selanjutnya guru menyampaikan ruang lingkup penilaian.
Kegiatan inti proyek menggunakan model pembelajaran kearifan lokal pancaniti, tahapannya sebagai berikut
Pertama Niti Harti, murid mengerti arti dari poster bijak pengelolaan sampah. Dilakukan dengan mengamati video atau contoh poster yang di tampilkan guru. Murid sembari mengamati dan mendengarkan diminta untuk membuat pertanyaan terkait dengan video ataupun contoh poster.
Kedua Niti Surti, murid berusaha memahami lebih dalam makna dari poster bijak mengelola sampah. Pada tahapan ini murid mampu menjelaskan ciri-ciri poster, tujuan poster,jenis-jenis poster dan cara membuat poster bijak mengelola sampah yang menarik dan sesuai tujuan. ditahapan ini juga murid sudah merencanakan alat dan bahan untuk membuat poster seperti kertas gambar dan pinsil gambar.
ketiga Niti bukti, murid membuktikan dengan cara membuat poster bijak mengelola sampah dengan dibimbing dan dimonitoring oleh guru.
keempat Niti Bakti, pada tahap ini murid memperlihatkan hasil poster yang dibuat sedangkan guru memberikan umpan balik positif.
terakhir Niti sajati, murid dengan dibimbing guru mempresentasikan hasil pembuatan poster di depan kelas dan dipersilahkan teman yang lainya mengajukan pertanyaan atau umpan balik, pada tahapan ini pula guru memberikan penguatan, dan seluruh murid merepleksi kegiatan proyek. lalu murid memajang hasil posternya di dinding kelas atau mading sekolah. pada kegiatan ini hanya 1 orang yang di tampilkan,
kegiatan penutup, guru menginformasikan kegiatan proyek pertemuan selanjutnya yaitu tes formatif mandiri mempresentasikan poster yang dibuat sehingga murid dipersilahkan untuk memperbaiki posternya sehingga dipertemuan empat bisa mempresentasikan poster terbaiknya.
lalu guru menutup kegiatan,berdoa,dan mengucapkan salam.
perasaan murid yang kelihatan dari mimik muka dan gestur tubuhnya ketika proses pembuatan poster sangat riang gembira tanpa tekanan.
pembelajaran yang dapat diambil setelah pelaksanaan proyek ternyata murid-murid memiliki kreatifitas lebih dari yang dibayangkan oleh guru.
penerapan kedepannya mereka bisa memajang poster tersebut di dinding kelas,sekolah atau rumah sebagai pengingat untuk selalu merawat da melestarikan alam bahkan dapat berguru pada alam sehingga pada akhirnya tercapai harmoni seisi bumi.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat (Koordinator P5 SMPN 1 Sukatani)
Senin, 8 Agustus 2022
Pada hari jum'at, 5 Agustus 2022 bertempat di SMPN 1 Sukatani dilaksanakan Implementasi Kurikulum merdeka yaitu Proyek Penguatan Profil pelajar pancasila berbasis TdBA, tema yang diusung adalah gaya hidup berkelanjutan dengan topik penanggulangan, pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Kegiatan ini merupakan pertemuan kedua dari sembilan pertemuan yang akan ditempuh oleh seluruh anak kelas 7 dalam 1 tema. tujuan pembelajaran pada pertemuan ke dua ini diharapkan peserta didik dapat melakukan penyelidikan atau pengamatan penanggulangan, pengelolaan dan pemanfaatan sampah di lingkungan UPTD SMPN 1 Sukatani, peserta didik juga diharapkan mempunyai karakter penguatan Profil Pelajar Pancasila berupa Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia, Bergotong royong dan bernalar kritis. Pada kegiatan ini pula peserta didik diharapkan mempunyai kepedulian terhadap lingkungan dengan cara merawat alam dan berguru pada alam. Ditumbuhkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah yang pada akhirnya zero sampah karena semuanya bisa ditangani dengan 6R yaitu Rethink, Refuse, Reuse, Refaire, Reduce dan Recycle.
Kegiatan menggunakan tahap berfikir masyarakat sunda yaitu pancaniti dengan urutan sebagai berikut.
Pertama, Niti Harti, kegiatannya berupa identifikasi masalah sampah di SMPN 1 Sukatani, merumuskan masalah dan memprediksi solusi penanganan sampah.
Kedua, Niti Surti kegiatannya peserta didik dapat menjelaskan fungsi masing masing Tempat Penampungan Sampah sementara, dapat menggambar bentuknya, dapat memilih sampah organik, nonorganik dan B3. Menemukan solusi untuk membuat produk pemanfaatan sampah. Dan rencana melakukan penyelidikan dengan mempersiapkan tabel pengamatan.
Ketiga Niti Bukti, pada tahap ini peserta didik dengan dibimbing, difasilitasi guru kelas 7 melakukan pengamatan dengan mengobservasi TPS yang ada di SMPN 1 Sukatani. Lalu peserta didik mencatat hasil observasinya pada lembar observasi. Tabel pengamatannya berisi no, nama TPS, gambar bentuk TPS, Fungsi TPS, sampah apa saja yang ada di TPS, Jenis sampahnya apa apakah B3, organik, anorganik, Reuse, Recycle atau sampah lainnya. Prodak yang bisa dihasilkan dari pengolahan sampah juga alat dan bahan. Pada tahap ini Peserta didik sangat antusias mencatat hasil pengamatan.
Keempat Niti bakti, peserta didik melakukan pengolahan data hasil pengamatan, menguji coba, menyimpulkan dan guru melakukan umpan balik.
Tahap terakhir yaitu Niti sajati, pada tahapan ini peserta didik mempresentasikan hasil pengamatannya dan juga merepleksi kegiatan dengan model 4P (peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan Penerapan)
Peserta didik sepanjang kegiatan kelihatan sangat gembira, menurut mereka Kegiatannya sangat menyenangkan belajar di luar kelas dan mereka belajar menjadi ilmuwan cilik. Senyum tawa dan fokus kelihatan dari wajah dan gestur tubuhnya.
Pembelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini mereka melakukan penyelidikan sederhana, konstektual, mereka mengidentifikasi, merumuskan, memecahkan masalah bahkan dapat memutuskan atau menentukan produk yang akan dihasilkan sebagai solusi masalah sampah. Mereka belajar berakhlak Mulia Pada alam, bernalar kritis dan gotong royong.
Penerapan Selanjutnya yaitu peserta didik terbiasa peduli lingkungan dengan menerapkan. 6R di dalam kehidupan sehari hari baik di lingkungan rumah, keluarga, sekolah dan masyarakat.
Penulis : Enjang Sarip Hidayat (Koordinator P5 SMPN 1 Sukatani)
Jumat, 27 April 2022
Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari kamis dimana siswa dan para guru dan seluruh warga sekolah melakukan kegiatan kebersihan {Jumsih} kegiatan hari ini lebih ditekankan pada pemeliharaan tanaman melalui kegiatan pencabutan rumput, memotong daun dan ranting yang sudah tua. Ada juga kegiatan panen, dimana sebagian tanaman ada yang sudah bahkan sudah lewat masa tanamnya diantaranya Rosella, Bayam Brazil, Ubi Kamayung, Roay, Cabe rawit, Sereh. Selain itu juga ada pembuatan dan penenambahan tong komposter yang ditanam di area taman dibeberapa titik lokasi tujuannya adalah untuk membuat pupuk kompos yang nantinya akan dipakai untuk pupuk organik. Kegiatan pemeliharaan tanaman kali ini difokuskan dibagian pembibitan dimana disini ada beberapa bibit cabe, bayam merah, bunga matahari.
Pada bulan Ramadhan kegiatan TdBA tidak terhenti bahkan program TdBA masuk kedalam kegiatan pesantren ramdhan. Sebagai wadah untuk pengembangan karakter dimana para siswa ditanamkan untuk mencintai dan peduli terhadap lingkungan. Kegiatan dimulai dari tanggal 9 April sampai 21 April 2022. Kegiatannya berupa ceramah dan praktek yang dilaksanakan pertingkatan. Adapun materinya dan praktek berupa :
Bagaimana cara sederhana untuk menyelamatkan bumi
Kegiatan 3R {Reuse, Reduse, Recycle}
Pengenalan dan praktek membuat Ekobrik
Pengenalan dan praktek membuat bahan olahan TdBA untuk berbuka puasa
Pembuatan olahan hasil TdBA berasal dari Ubi Ungu dan singkong yang bisa dijadikan makanan untuk berbuka puasa. Semua bahan dihasilkan dari kebun sendiri dan mudah diolah sehingga para siswa akan punya keterampilan memasak dan dapat dipraktekan dirumah masing- masing. Menu olahan untuk berbuka terdirii dari Singkong Thailand, Singkong karamel,Kelepon ubi pelangi, Cilok goang. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para siswa mampu memahami bagaimana cara merawat alam dan memanfaatkanya sehingga bisa menjadi suatu kebiasaan yang baik dan akan menjadi karakter dalam diri mereka.
Untuk kegiatan ekobrik selain merupakan pengembangan dari 3R, siswa diharapkan mampu memilah dan memilih sampah sehingga bisa memiliki daya jual dan daya guna yang lebih bermanfaat. Target dari ekobrik yaitu membuat satu set kursi yang akan dipergunakan untuk kegiatan santai di pojok baca. Alhamdulillah selama kegiatan semua siswa begitu antusias dan mereka sangat semangat. Banyak hal yang belum mereka ketahui selama ini, dengan adanya kegiatan ini mereka minimal mampu mengenal dirinya dan lingkungannya dimana tempat mereka tinggal, Harmoni seisi bumi.
Jumat, 25 Maret 2022
Merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh team TdBA dibantu oleh para siswa, kebetulan yang bertugas membantu saat ini adalah anak-anak OSIS. Kegiatan hari dilaksanakan dengan cara membagi regu kerja, ada yang melanjutkan pengerjaan ekobrik, pemeliharaan tanaman dengan cara membersihkan rumput dan menyiram tanaman dan ada juga kegiatan proses penyemaian.
Kita juga melakukan pemanenan kebetulan ada buah tomat yang sudah matang, jadi kita panen. Ada saja hasil tanaman yang dihasilkan dari kebun kita. Ada cabai, kangkung, serai, daun salam. Ada berbagai tanaman yang kita tanam dan tidak di panen secara bersamaan sehingga ketika kita mengadakan pemeliharaan kebun sudah pasti kita akan dapat memanen sayuran itu. Apa yang kita tanam, itulah yang kita makan. Alam telah menyediakan segalanya tinggal manusia yang harus pandai mengolahnya agar alam tetap lestari dan kebutuhan manusia dapat tercukupi.
Kegiatan penyemaian dimulai dari proses pencampuran media tanam, alat yang digunaan adalah wadah bekas dus telur. Bibit yang disemai adalah : cabai, oyong, Bunga Matahari. Pada kesempatan ini para siswa diajarkan langsung dan berkolaborasi dengan guru IPA.
Memanen tomat
Memanen cabe
Kamis, 17 Maret 2022
Kegiatan pemeliharaan kebun sangat diperlukan karena apabila terus didiamkan maka kebun akan berubah menjadi kebun tak bertuan. Maka untuk itu diperlukan kerjasama antar siswa dan seluruh warga sekolah untuk bergotong -royong guna memelihara kebun. Tanaman yang kita tanam ada beberapa jenis diantaranya : Kacang tanah, Ubi Unggu, Bayam Brazil. Jenis tanaman ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk dapat dipanen. Hari ini bersama dengan siswa kelas 9 dan team TdBa berkolaborasi dalam kegiatan pembelajaran Prakarya. Siswa sangat antusian karena diajak terlibat langsung dalam kegiatan ini.
Hasil panen kacang tanah
Belajar diluar ruangan, siswa bersama guru Prakarya
Panen cabe hijau di zona B
Tanaman jahe merah dan bayam hijau
Para siswa sedang membersihkan kacang tanah
Bersama Ibu Kepala Sekolah
Siswa membersihkan kebun
Bergotong-royong membersihkan kebun
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pemeliharaan tanaman. Kegiatan ini terdiri dari penyiangan rumput guna mencegah tumbuhnya gulma mencegah serangan serangga diantaranya belalang dan ulat.
Memanen biji bunga matahari untuk dijadikan bibit, Pohon bunganya dibuang karena sudah membusuk
Menyiangi rumput liar yang tumbuh diantara pohon jahe merah
Mencabut pohon bayam merah yang sudah mulai menua dan akan digantikan oleh tanaman baru.
Membersihkan tanaman jagung yang sudah mulai menua.
Membersihkan bayam merah dan bayam hijau yang sudah mulai menua.
Memotong dan memanen bayam brazil
Senin, 7 Februari 2022
Merupakan kelanjutan dari panen minggu kemarin dan ternyata bayam hijau sudah lewat masa panennya. Panen kali ini adalah panen bayam merah dan bayam hijau. Merupakan bahan dasar untuk dijadikan produk olahan turunan diantaranya : Stik bayam merah, Keripik bayam hijau.
Hasil panen bayam merah dan bayam hijau
Senin, 31 Januari 2022
Alhamdulillah setelah menunggu agak lama dari mulai pembibitan sampai akhirnya bayam merah siap dipanen. Ada rasa bahagia ketika apa yang kita tanam dapat bermanfaat untuk kita semua. Team produksi akan mengolah hasil panen bayam merah kita menjadi stik merah.
Adapun bahan yang harus disiapkan adalah : bayam merah yang di blender, mentega, terigu, bumbu penyedap, bawang merah, bawang putih. Semua bahan dicampurkan dan diuleni hingga kalis. Setelah kalis, bahan adonan dicetak memakai cetakan stik dan langsung digoreng dalam minyak panas.
Senin, 31 Januari 2022
Alhamdulillah kegiatan TdBA masih terus konsisten dilaksanakan dan sudah membuahkan hasil berupa kangkung dan bayam berah yang siap panen. Kangkung dikonsumsi oleh warga sekolah sedangkan bayam merah akan diolah menjadi makanan cemilan berupa stik bayam merah.
Kangkung sudah bisa dipanen
Alhamdulillah bisa kita jadikan teman makan siang, oseng kangkung.
Bayam merah siap panen
Bayam merah akan diolah oleh team produksi
Jumat, 28 Januari 2022
Hari ini kita kedatangan tamu dari SMPN 2 Plered yang terdiri dari Kepala Sekolah Bapak Cucu Agus Hidayat S.Pd, M.M, dan Pengurus TdBA yang terdiri dari : Pa Saeful Rohman, S.Pd, Pa Hendi, Bu Ayu Dewi S.Pd Pada kesempatan ini diterima oleh ketua TdBA SMPN 1 Sukatani yaitu Pa H.Rohibin S.Pd Fis M.MPd ditemani oleh pengurus TdBA. Ada banyak hal yang ditanyakan oleh team TdBA SMPN 2 Plered diantaranya mereka sangat tertarik dengan beberapa produk yang sudah dihasilkan dari TdBA.
IN HOUSE TRAINING TATANEN DI BALE ATIKAN
TATANEN DI BALE ATIKAN
Kegiatan Tatanen di Bale Atikan merupakan program yang sesuai dengan Peraturan Bupati Purwakarta nomor. 69 tahun 2015 tentang pendidikan berkarakter sangat selaras dengan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan mewujudkan profil pelajar pancasila.
"Program Tatanen di Bale Atikan sudah dirancang dan sudah selesai panduan, modul dan menjabarkan kedalam kurikulum, kompetensi inti yang ada dalam kurikulum nasional yang diintegrasikan dalam gerakan tatanen di bale atikan,' ujar Purwanto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Rabu (20/1/2020). Ia mengatakan gerakan tatanen di Bale Atikan ini sangat teologis dari berbagai macam agama tentang mengelola dan memakmurkan bumi. Gerakan ini juga memiliki landasan filosofis, sosiologis, pedagogis dan ekonomis.
Berdasarkan hal tersebut SMPN 1 Sukatani sebagai sekolah percontohan TdBA yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sudah seharusnya berkerjasama guna mewujudkan program tersebut. Mengingat sebagian wilayah UPTD SMP Negeri 1 Sukatani Purwakarta yang memiliki area lahan kosong yang dapat di manfaatkan untuk kegiatan ini, maka sekolah membuat program yang dapat mewujudkan kegiatan tersebut diantaranya dengan cara dibuat gugus tugas bagi para guru. Yang terdiri dari tim inti yaitu ketua gugus dan koordinator gugus yang berjumlah 5 gugus di tambah anggota. Tugas utama dari tiap koordinator gugus adalah mengkoordinir segala bentuk kegiatan TdBA di bantu oleh para anggota gugus yang di terdiri dari guru - guru dan staf TU yang telah di tentukan di setiap area,sehingga nantinya program ini bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Untuk mendapatkan hasil yang di inginkan sesuai dengan program tersebut, di harapkan para siswa juga bisa mengetahui kegiatan tentang bercocok tanam dan cara memanfaatkan lahan kosong ada di sekitarnya. Sehingga dapat menjadi bekal bagi siswa jika nanti hidup di masa yang akan datang. Semoga dengan adanya program ini kita bisa lebih memanfaatkan lahan yang kosong supaya menjadi lahan produktif. Dan dengan adaya pogram ini, diharapkan kita lebih bisa menghargai alam. sehingga kita dapat bersinergi dengan alam dan menimbulkan simbiosis mutualisme di antara keduanya. terimakasih kepada semua pihak yang sudah berkerja dengan baik selama ini. sehingga program ini bisa berjalan walapun masih banyak kekurangan yang harus di perbaiki lagi. Dan Semoga apa yang kita taman lahan sekola bisa bermanfaat bagi anak cucu kita nanti. Sukses selalu untuk UPTD SMP Negeri 1 Sukatani Purwakarta dari bidang akademik maupun dari non akademiknya.
PANEN TATANEN DI BALE ATIKAN
PRODUK TURUNAN TATANEN DI BALE ATIKAN