Kamis, 20 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 20 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan Tadarus, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha yang di imami oleh Bapak Enjang Syarif Hidayat,S.Pd kegiatan ini di laksanakan di lapangan yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadan,di lanjutkan pembagian kantong kanyaah yang merupakan bentuk kepedulian terhadap anak yatim dan yatim piatu beupa bingkisan yeng terdiri dari 9 bahan pokok seperti beras dll yang di dapatkan dari sumbangan seluruh siswa dan di salurkan kembai kepada siswa yatim piatu tujuan kegiatan ini adalah untuk :
Mengajarkan siswa untuk peduli terhadap teman-teman yang membutuhkan dan menumbuhkan rasa empati.
Mendorong budaya saling membantu dan bekerja sama dalam lingkungan sekolah.
Meringankan beban siswa yang sedang mengalami kesulitan ekonomi agar mereka tetap semangat dalam belajar.
Menciptakan lingkungan sekolah yang lebih harmonis dengan memperkuat hubungan antar siswa.
Membiasakan siswa untuk berbagi dengan sesama sejak dini sebagai bagian dari karakter yang baik.
Pada kegiatan "Masantren di Sakola" hari ini adalah kegiatan post test yang merupakan bentuk asesmen dari kegiatan masantren di sakola
di lanjutkan dengan kegiatan ngosrek.
Kegiatan "ngosrek" di Purwakarta adalah aktivitas membersihkan lantai atau permukaan lainnya secara manual dengan cara menggosok menggunakan sikat, kain, atau alat lainnya. Kegiatan ini sering dilakukan oleh siswa sebagai bagian dari pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Purwakarta.
Di beberapa sekolah di Purwakarta, siswa diajarkan untuk "ngosrek" sebagai bentuk pendidikan disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan. Kegiatan ini biasanya dilakukan di area sekolah, seperti ruang kelas, masjid sekolah, atau halaman.
Program ini sejalan dengan kebijakan pendidikan di Purwakarta yang menanamkan nilai-nilai gotong royong dan kebersihan sejak dini kepada para siswa.
Rabu, 19 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan pembacaan ayat-ayat pendek, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha di lapangan dan sebagai imam adalah Bapak Enjang Syarif Hidayat,S.Pd yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadan,
Pada kegiatan masantren di sakola materi hari ini adalah syarat menuntut ilmu dan tata cara Sholat Idul Fitri dan Idul Adha
Menuntut ilmu harus dilakukan dengan niat karena Allah SWT
Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari & Muslim)
Ilmu tidak bisa diperoleh secara instan, butuh usaha, ketekunan, dan kesabaran.
Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh (berjuang) untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al-Ankabut: 69)
Sikap rendah hati kepada guru dan tidak sombong dalam mencari ilmu sangat ditekankan.
Imam Asy-Syafi’i berkata:
"Kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, kemauan, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama."
Hati yang bersih lebih mudah menerima ilmu. Dosa dan maksiat bisa menjadi penghalang dalam menuntut ilmu.
Imam Malik pernah menasihati Imam Asy-Syafi’i:
"Sesungguhnya aku melihat Allah telah memberikan cahaya dalam hatimu. Jangan engkau padamkan dengan maksiat."
Selasa, 18 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 18 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan Tadarus, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha yang di laksanakan dikelas masing - masing yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadan,
Pada kegiatan "Masantren di Sakola" dengan pemateri dewan guru dan materi yang akan di bawakan hari ini adalah tentang mandi wajib dan kedua adalah tentang adab dan etika menuntut ilmu.
Mandi wajib, atau mandi junub, adalah mandi besar yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar dalam Islam. Mandi ini wajib dilakukan sebelum seseorang bisa kembali melakukan ibadah seperti shalat, puasa, atau membaca Al-Qur'an.
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu, dan dalam Islam serta berbagai tradisi keilmuan lainnya, adab dan etika dalam menuntut ilmu sangat ditekankan. Berikut beberapa poin penting mengenai adab dan etika dalam menuntut ilmu:
Menuntut ilmu harus diniatkan untuk mencari kebenaran dan mendapatkan ridha Allah, bukan sekadar mencari pujian, gelar, atau keuntungan duniawi semata.
Dalam Islam, niat yang baik akan menjadikan ilmu yang diperoleh sebagai amal ibadah.
Menghormati guru adalah kunci keberkahan ilmu. Ini bisa diwujudkan dengan mendengarkan dengan baik, tidak memotong pembicaraan, dan menaati arahan yang diberikan.
Dalam Islam, ulama dan guru dianggap sebagai pewaris para nabi.
Seorang pencari ilmu harus bersikap rendah hati, baik terhadap gurunya maupun terhadap sesama murid.
Tidak merasa lebih pintar atau meremehkan ilmu yang diberikan.
Menuntut ilmu membutuhkan usaha yang berkelanjutan. Tidak boleh malas atau hanya bersemangat di awal saja.
Membuat jadwal belajar yang teratur agar ilmu mudah diserap.
Ilmu tidak bisa diperoleh secara instan. Diperlukan kesabaran dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
Jika menghadapi kesulitan, jangan menyerah, tetapi terus berusaha memahami dan mencari solusi.
Ilmu yang dipelajari harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar bermanfaat.
Dalam Islam, ilmu yang tidak diamalkan tidak memiliki keberkahan.
Ilmu yang didapat harus digunakan untuk kebaikan, bukan untuk menipu, menindas, atau merugikan orang lain.
Ilmu yang digunakan dengan cara yang salah justru bisa membawa keburukan.
Bergaul dengan orang-orang yang memiliki semangat dalam menuntut ilmu akan memberikan motivasi dan inspirasi.
Lingkungan yang baik akan membantu dalam menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu.
Jika tidak mengerti sesuatu, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau orang yang lebih berilmu.
Ngosrek
Ngosrek adalah kegiatan bersih-bersih bersama yang dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat.
Tujuan kegiatan Mewujudkan Purwakarta yang istimewa, Menjaga kebersihan lingkungan.
Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat
Pada hari Selasa, kegiatan ini disebut Selasa Ngosrek
Pada hari Jumat, kegiatan ini disebut Jumaah Ngosrek
Senin, 17 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan Tadarus, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha yang di imami oleh Bapak Enjang Syarif Hidayat,S.Pd kegiatan ini di laksanakan di lapangan yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadan,
Pada kegiatan "Masantren di Sakola" yang di adakan di kelas masing - masing dengan pemateri dewan guru dan materi yang akan di bawakan hari ini adalah tentang sunat dan makruh wudhu dan materi kedua adalah tentang keutamaan puasa Ramadan.
Tanggal 17 Ramadan di peringati sebagai hari Nuzulul Quran (نزول القرآن) adalah peristiwa turunnya Al-Qur'an dari Lauhul Mahfudz kepada Nabi Muhammad saw melalui perantaraan Malaikat Jibril. Peristiwa ini merupakan momen penting dalam sejarah Islam karena menandai awal dari wahyu Allah kepada Rasulullah saw.Berikut sejarah turunnya ayat Al-Quran :
Al-Qur'an pertama kali diturunkan secara keseluruhan ke Baitul ‘Izzah, yaitu di langit dunia.
Peristiwa ini terjadi pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan.
Al-Qur'an kemudian diturunkan secara bertahap selama 23 tahun melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah saw.
Wahyu pertama yang turun adalah Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 di Gua Hira.
Nuzulul Qur'an sering dikaitkan dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Hal ini disebutkan dalam Surah Al-Qadr (97:1-5) dan Surah Ad-Dukhan (44:3-4).
Sebagai petunjuk hidup (Hudan lil muttaqin) (QS. Al-Baqarah: 2)
Penyembuh dan rahmat bagi orang beriman (QS. Al-Isra: 82)
Mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw.
Memberikan syafaat di hari kiamat (HR. Muslim)
Membaca dan memahami Al-Qur'an
Mengamalkan isi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari
Memperbanyak ibadah di malam Nujulul Quran/
Jum'at, 14 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 14 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan Tadarus, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha yang di imami oleh Bapak Rnjang Syarif Hidayat,S.Pd kegiatan ini di laksanakan di lapangan yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadan,
Pada kegiatan "Masantren di Sakola" yang di adakan di kelas masing - masing dengan pemateri dewan guru dan materi yang akan di bawakan hari ini adalah tentang wudhu dan materi kedua yaitu keteladanan dari kesabaran dan sifat pemaaf Nabi Yusuf As.
Materi Pertama : Wudhu
Wudhu adalah salah satu bentuk penyucian diri dalam Islam yang memiliki banyak manfaat, tidak hanya dalam aspek ibadah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, Berikut beberapa manfaat dan peran wudhu dalam kehidupan
Wudhu membantu menjaga kebersihan tubuh, terutama tangan, wajah, dan kaki yang sering terpapar kotoran dan kuman.
Mencuci anggota tubuh secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit kulit dan infeksi.
Air wudhu memberikan efek menyegarkan, yang dapat membantu siswa tetap fokus dalam belajar.
Berwudhu juga dapat mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan kewaspadaan di kelas.
Wudhu bisa menjadi sarana untuk menenangkan diri saat marah atau gelisah, sehingga siswa dapat berinteraksi dengan teman dan guru secara lebih positif.
Dengan berwudhu, siswa dapat lebih sabar dan terhindar dari sikap emosional yang berlebihan.
Berwudhu sebelum shalat di sekolah membantu siswa lebih sadar akan pentingnya ibadah dan kedisiplinan dalam menjalankan kewajiban agama.
Membiasakan wudhu juga membentuk karakter yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Ketika siswa menjaga kebersihan dan ketenangan diri melalui wudhu, hubungan antar teman dan guru menjadi lebih baik.
Sikap tenang dan positif setelah berwudhu dapat mengurangi konflik dan meningkatkan semangat kerja sama.
dengan wudhu bukan hanya sekadar syarat sah dalam ibadah, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kehidupan di sekolah. Dengan menjaga wudhu, siswa dapat belajar dengan lebih nyaman, sehat, dan penuh kedamaian, serta membangun karakter yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pertama : keteladanan dari kesabaran dan sifat pemaaf Nabi Yusuf As.
Nabi Yusuf AS sejak kecil sudah menghadapi ujian berat. Saudara-saudaranya merasa iri dan dengki karena ayah mereka, Nabi Ya’qub AS, sangat menyayanginya. Akibat rasa iri tersebut, mereka bersekongkol untuk mencelakakannya dengan membuangnya ke dalam sumur.
Namun, meskipun mengalami perlakuan yang sangat kejam, Nabi Yusuf AS tetap sabar. Ia tidak menyimpan dendam dan tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan.
Ketika Nabi Yusuf AS tinggal di istana Mesir, istri Al-Aziz (penguasa Mesir) mencoba menggoda dan menfitnahnya. Akibatnya, beliau dipenjara meskipun tidak bersalah. Di dalam penjara, Nabi Yusuf tetap sabar dan tetap berpegang teguh pada iman serta akhlak yang baik.
Setelah bertahun-tahun berpisah, akhirnya Nabi Yusuf AS bertemu kembali dengan saudara-saudaranya yang dulu telah membuangnya ke dalam sumur. Saat itu, beliau telah menjadi seorang penguasa di Mesir.
Alih-alih membalas dendam, Nabi Yusuf AS justru memaafkan mereka dengan lapang dada dan berkata:
"Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, semoga Allah mengampuni kalian, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Yusuf: 92)
Ini menunjukkan betapa luasnya hati Nabi Yusuf AS dalam memaafkan kesalahan orang lain, meskipun beliau telah disakiti begitu dalam.
kamis, 13 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 13 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan pembacaan ayat-ayat pendek, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha di lapangan yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadan,
sekaligus pembukaan "masantren di sakola" baik secara luring yaitu di lapangan oleh kepala sekolah ibu Eva Nurlaela ,S.Pd maupun secara daring yang di buka oleh bapak kepala dinas pendidikan Purwakarta yaitu bapak Dr. H. purwanto, M.pd yang di laksanakan di ruangan aula
adapun kegiatan masantren di sakola ini mempunyai keutamaan yang sangat penting diantaranya :
Pesantren menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Membentuk karakter disiplin, jujur, dan bertanggung jawab.
Mengajarkan sikap hormat kepada guru dan orang tua.
Siswa mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang Al-Qur'an, hadits, fiqh, dan aqidah.
Mengajarkan tata cara ibadah yang benar sesuai syariat Islam.
Memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Melatih kepemimpinan dan kerja sama dalam berbagai kegiatan pesantren.
Membantu siswa lebih peduli terhadap sesama dan aktif dalam kegiatan sosial.
Dengan adanya pesantren di sekolah, siswa tidak hanya memperoleh ilmu akademik, tetapi juga pendidikan agama yang kuat. Hal ini membantu mereka menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan dunia dengan nilai-nilai Islam.
Rabu, 12 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan pembacaan ayat-ayat pendek, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha di lapangan yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadan,
Pembiasaan yang dilakukan selama Ramadan ini bertujuan untuk meningkatkan ibadah, memperkuat karakter, serta menanamkan nilai-nilai keislaman.
kegiatan tersebut yaitu :
Tadarus Alquran yaitu pembacaan surat-surat pendek Al-Quran
Salat Dhuha & Zuhur Berjamaah di mana kegiatan ini melatih untuk membiasakan siswa untuk salat tepat waktu secara berjamaah.
Ceramah & Kultum di mana kegiatan ini Memberikan tausiyah singkat sebelum atau sesudah salat berjamaah.
Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membuat Ramadan lebih bermakna tetapi juga membangun kebiasaan baik yang bisa berlanjut setelahnya
Selasa , 11 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 11 Ramadhan 1446 H, seluruh siswa SMPN 1 Sukatani mengadakan Kegiatan pembacaan ayat-ayat pendek, pembacaan Asmaul Husna, pembacaan sholawat, dan sholat Dhuha di lapangan yang merupakan bagian dari pembiasaan kegiatan Ramadhan, kegiatan ini bertujuan untuk:
Menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini kepada siswa.
Membentuk karakter religius yang disiplin dan cinta terhadap ibadah.
Menumbuhkan kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan kedekatan spiritual siswa dengan Allah SWT.
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa.
Membantu siswa lebih tenang dan fokus dalam belajar.
Membentuk kebiasaan beribadah dengan kesadaran, bukan sekadar rutinitas.
Menjadi bagian dari pembentukan karakter Islami di sekolah.
semoga amal ibadah kita di terima oleh Alloh SWT, Amiin.
Senin , 10 Maret 2025
Hari ini bertepatan dengan tanggal 10 Ramadhan 1446 H, Selama Ramadhan, siswa menyesuaikan jadwal hariannya, seperti bangun lebih awal untuk sahur, berbuka puasa tepat waktu, serta tetap menjalankan kewajiban sekolah dan ibadah.hal ini akan melatih untuk lebih disiplin dalam mengatur waktu belajar, beribadah, dan istirahat.
Puasa mengajarkan siswa untuk selalu menjalankan ibadah secara rutin, seperti shalat lima waktu, tarawih, dan tadarus Al-Qur'an. Kebiasaan ini membantu dalam membangun kedisiplinan dalam menjalankan kewajiban agama dan aktivitas lainnya.
Selama berpuasa, siswa dilatih untuk mengendalikan diri dari rasa lapar, haus, dan emosi negatif seperti marah atau malas. Hal ini menumbuhkan kedisiplinan dalam menjaga sikap dan perilaku sehari-hari.
Siswa yang berpuasa harus tetap menjalankan tugas sekolah dan ibadah meskipun dalam keadaan lapar dan lelah. Ini membentuk karakter bertanggung jawab dalam menjalankan kewajiban tanpa alasan.
Ramadhan menjadi momen untuk menghindari kebiasaan buruk, seperti begadang tanpa alasan jelas, bermain berlebihan, atau malas belajar. Dengan demikian, siswa menjadi lebih disiplin dalam memilih kegiatan yang bermanfaat.
Siswa belajar untuk menjaga kesehatan dengan makan sahur, berbuka secara teratur, dan istirahat yang cukup. Pola hidup sehat ini membantu mereka dalam membangun kebiasaan baik secara konsisten.
Bulan Ramadhan bukan hanya waktu untuk beribadah, tetapi juga kesempatan bagi siswa untuk melatih kedisiplinan dalam berbagai aspek kehidupan. Jika kebiasaan baik selama Ramadhan terus diterapkan, maka kedisiplinan ini dapat berlanjut dalam kehidupan sehari-hari setelah bulan suci berakhir.
Semoga Ramadhan menjadi momen yang bermanfaat bagi para siswa dalam membentuk karakter disiplin dan bertanggung jawab.
Jum'at, 7 Maret 2025
UPTD SMPN 1 SUKATANI melaksanakan Kegiatan Nyucikeun diri, kegiatan ini diikuti oleh siswa siswi dan juga guru beserta staf tata usaha, petugas kuljumpa pagi ini adalah siswa siswi SMPN 1 SUKATANI dengan penceramah ibu Hj. Aam Kamilah, S.Ag, tema ceramah yang disampaikan pada kuljmpa kali ini membahas tentang keutamaan sholat dhuha, setelah ceramah disampaikan kegiatan dilanjutkan dengan shalat dhuha yang dibimbing oleh Bapak Ii Tajudin, S.Pd.
Adapun isi ceramah pada kegiatan kuljumpa pagi ini adalah:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pada pagi hari, setiap persendian kalian memiliki kewajiban sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah. Dan semua itu bisa dicukupi dengan shalat dua rakaat Dhuha.”
(HR. Muslim, no. 720)
Selain itu juga keutamaan sholat dhuha bagi siswa di sekolah sebelum pelasksanaan pembelajaran antara lain adalah :
Sholat Dhuha dapat membuka pintu rezeki, termasuk rezeki ilmu yang bermanfaat. Siswa yang melakukannya dengan niat ikhlas bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam belajar
Setelah melaksanakan Sholat Dhuha, pikiran menjadi lebih tenang, hati lebih lapang, dan fokus dalam belajar meningkat.
Sholat Dhuha bisa menjadi sarana untuk menyegarkan tubuh dan pikiran, sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar.
Dengan membiasakan Sholat Dhuha sebelum belajar, siswa dapat merasakan manfaat spiritual dan akademik yang besar. Semoga Allah memberi kemudahan dalam menuntut ilmu.
( NYANDING WAWANGI )
Kamis, 6 maret 2025
Kegiatan hari pertama masuk setelah libur awal Ramadhan yaitu kegian Sholat dhuha, pembacaan ayat-ayar pendek dan pembacaan asmaul Husna adapuN manfaat dari kegiatan tersebut untuk siswa adalah :
Dengan rutin melaksanakan sholat dhuha dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, siswa dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan mereka.
Membiasakan ibadah sejak dini membantu siswa menjadi pribadi yang taat dan istiqamah dalam menjalankan ajaran agama.
Pembacaan Asmaul Husna dan ayat-ayat pendek dapat menenangkan hati serta meningkatkan rasa syukur.
Sholat dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an terbukti dapat membantu meningkatkan fokus serta daya ingat siswa dalam belajar.
Kegiatan spiritual ini dapat menjadi sarana untuk menenangkan pikiran sehingga siswa lebih siap menerima pelajaran.
Konsistensi dalam melaksanakan ibadah melatih siswa untuk menjadi lebih disiplin dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam belajar.
Pembiasaan ibadah di sekolah membantu membangun karakter siswa yang jujur, sabar, dan bertanggung jawab.
Kegiatan ibadah bersama dapat mempererat hubungan antar siswa dan membangun lingkungan sekolah yang lebih harmonis.
Siswa yang terbiasa beribadah cenderung lebih peduli terhadap sesama, rendah hati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.