SD Plus Al-Muhajirin

Semangat Menanam, Cinta Lingkungan: Kelas 2 SD Plus Al-Muhajirin Antusias Ikuti Kegiatan Tatanen di Bale Atikan, Apa yang mereka Tanam?

Purwakarta, 14 Mei 2025 – Suasana ceria dan penuh semangat memenuhi halaman SD Plus Al-Muhajirin pagi ini, saat siswa-siswi kelas 2 mengikuti kegiatan “Tatanen di Bale Atikan”. Program unggulan berbasis lingkungan ini kembali dilaksanakan sebagai bagian dari pembelajaran kontekstual yang memadukan ilmu pengetahuan, keterampilan hidup, dan pendidikan karakter.

Kegiatan kali ini berfokus pada praktik menanam kangkung menggunakan botol bekas sebagai media tanam. Inisiatif ini tidak hanya mengajarkan teknik bercocok tanam sederhana, tetapi juga mengajak anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui konsep daur ulang.

Dengan wajah penuh antusias dan tangan kecil yang sibuk, para siswa tampak bersemangat menyiapkan pot dari botol plastik, mengisi tanah, dan menyebar benih kangkung. Kegiatan ini dipandu langsung oleh para guru yang memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup dan bagaimana limbah rumah tangga seperti botol plastik dapat diubah menjadi media yang bermanfaat.

“Seru sekali! Aku baru tahu kalau botol minuman bisa dipakai untuk menanam sayuran,” ujar Fauzan, salah satu siswa kelas 2 dengan senyum lebar sambil menunjuk pot kreasinya.

Selain menanam, anak-anak juga belajar bagaimana merawat tanaman: dari cara menyiram yang tepat, menjaga kelembapan tanah, hingga mengamati pertumbuhan bibit setiap harinya. Ini menjadi proses pembelajaran alami yang menyenangkan dan menyentuh berbagai aspek pendidikan, mulai dari sains hingga nilai moral.

Kepala Sekolah SD Plus Al-Muhajirin, Ibu Siti Nurjanah, S.Pd., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam menciptakan generasi yang peduli lingkungan sejak dini. “Melalui Tatanen di Bale Atikan, kami ingin mengenalkan anak-anak pada pentingnya keberlanjutan. Dengan menanam sendiri, mereka belajar tentang proses kehidupan, tanggung jawab, dan bagaimana menjadi sahabat bagi alam,” ujarnya.

Tidak hanya menanam, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat kerja sama antarsiswa. Mereka saling membantu, berdiskusi, dan berbagi tugas dengan penuh semangat. Interaksi semacam ini sangat berharga dalam menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sejak usia dini.

Melalui kegiatan luar kelas yang menyenangkan dan edukatif ini, SD Plus Al-Muhajirin membuktikan bahwa pendidikan tak harus selalu dibatasi oleh dinding-dinding kelas. Belajar bisa dilakukan dari alam, dengan pengalaman nyata yang membekas dalam ingatan.

Semoga benih kangkung yang ditanam hari ini tumbuh subur dan menjadi simbol tumbuhnya kesadaran mencintai bumi dalam diri setiap siswa.

Page updated

Report abuse