Ada berbagai macam cara untuk mengakses perangkat mikrotik.
Secara Langsung
Monitor/Keyboardd (jika di install di PC)
Serial Console
Remote
CLI
SSH/Telnet
GUI
Winbox
Webfig
Cara yang paling mudah dan paling umum untuk mengakses RouterOS menggunakan aplikasi winbox. Aplikasi tersebut dapat di download pada website resmi MikroTIk : www.mikrotik.com.
Kalian juga bisa mendownload aplikasi mikrotik dengan cara mendownload pada local web router. Caranya dengan memasukkan ip local web router lalu pilih winbox.
Aplikasi winbox dapat berjalan di beberapa operating system yaitu windows, linux, mac, dll
RouterBoard (RB) baru atau setelah direset default memiliki default konfigurasi :
IP Address Ether 2-5 : 192.168.88.1/24
Username "admin" password blank (kosong)
Untuk meremote RouterBoard kalian bisa menghubungkan PC/Laptop dengan ether1 dan diset dengan IP Address 192.168.88.xxx/24
Untuk beberapa alasan kita perlu melakukan reset pada perangkat jaringan untuk mengembalikan kondisi perangkat seperti saat sebelum di konfigurasi atau settingan default pabrikan.
Umumnya reset dilakukan ketika kita lupa sama sekai username dan password. Atau ketika konfigurasi sebelumnya terlalu kompleks.
Reset konfigurasi ada 2 cara yaitu :
Hard Reset (via Hardware)
Setiap RouterBoard memiliki tombol reset fisik yang berbeda ada yang posisinya masuk kedalam sehingga kita perlu alat bantu untuk menekannya ada juga yang berupa tombol yang dapat kita tekan langsung. Tombol ini biasanya terletak dibagian samping dari casing RouterBoard. Cara meresetnya adalah :
Pastikan RouterBoard dalam kondisi mati
Tekan tombol reset selama kurang lebih 5-10 detik sambil menyalakan RouterBoard
Tunggu sampai lampu “USR” selesai berkedip lalu lepas tombol reset
Lalu bagaimana jika RouterBoard tersebut tak memiliki casing alias Board Unit? Anda dapat menggunakan Jumper untuk me-resetnya. Caranya :
Hubungkan Jumper dengan obeng atau logam lain untuk mereset
Tahan sekitar 10s
Nyalakan Routerboard
Soft Reset
Via Winbox
2. Via CLI
Fitur-fitur RouterOS ditentukan oleh level lisensi yang melekat pada perangkat. Level lisensi juga menentukan batasan upgrade packet.
Lisensi melekat pada storage/media penyimpanan (ex. Harddisk, NAND, USB, Compact Flash)
Apabila media penyimpanan diformat dengan non mikrotik maka lisensinya akan hilang.
Lisensi menentukan versi berapakah dari MikrotikOS yang dapat diinstall/diupdate di suatu hardware.
Lisensi 1 dan 2 mengijinkan upgrade 1 versi, sementara lisensi 5 dan 6 mengijinkan upgrade sampai 2 versi.
Software ID = Kode unik untuk membeli lisensi mikrotik
RouterOS ini diinstall pada level 4, versi 6,49,7 sehingga dapat diupgrade sampai dengan versi 7.x
Versi dan fitur RouterOS dapat dilihat pada status bar Winbox, kalian juga bisa melihatnya di Menu pada Winbox, System -> Package
Package basa juga disebut fitur pada RouterOS, Package dapat ditambah, dihapus, enable dan disable. Namun perubahan akan diberlakukan setelah reboot/restart RouterBoard.
Jika kalian menghapus package yang tidak kalian perlukan maka dapat menghemat memory dari RouterBoard kita.
Versi RouterOS dapat di Upgrade maupun Downgrade. Untuk melaukannya anda bisa menggunakan file yang berformat/ekstensi .npk
Upgrade
Kalian dapat melakukan upgrade untuk menambahkan fitur baru dan memperbaiki bug versi sebelumnya.
Ada 2 cara untuk melakukan upgrade RouterOS:
Upgrade manual dengan cara mendownload file .npk dari website mikrotik
Check for update dari winbox (wajib terkoneksi dengan internet).
Upgrade Manual
Download file .npk dari web Mikrotik
Pilih arsitektur routerboardnya dan versi yang ingin di upgrade
Upload package (file .npk) ke dalam RouterOS dengan cara Drag and Drop ke winbox.
File .npk harus berada di dalam directory Root.
Setelah proses Upload selesai reboot router anda, System -> reboot.
Buka kembali RouterOS dan lihat versi RouterOS.
Ketika kalian menemukan bugs pada versi terbaru, downgrade ke versi yang lebih stabil.
Saat fitur lama sudah tidak ada di versi terbaru.
caranya kalian tinggal upload versi ROuterOS lama kedalam router -> kli Downgrade.
Beberapa Tools RouterOS diantaranya :
E-Mail = Untuk mengirimkan informasi, log, warning, dsb.
Netwatch = untuk memantau Host UP / Down berbasis ICMP dan menambahkan Script ketika Host UP / Down
Ping, Traceroute = Tool yang umum dan standart dalam networking
Profiler (CPU Load) = Melihat Detail Penggunaan CPU Load
Tools yang digunakan memungkinkan anda mengirimkan email dari ROuterOS.
Dapat di kombinasikan dengan tools lain RouterOS yaitu:
Mengirimkan Log ke Email admiistrator
Mengirimkan Backup ke email Administrator
Mengirimkan informasi UP/Down Netwatch
Memungkinkan anda untuk memonitor status device (host), apakah UP atau Down
Menggunakan ICMP
Bisa Ditambahkan script ketika UP/Down
Sangat berguna untuk Administrator saat membuat Failover jika gateway down dan mengirim info UP/Down ke emain via script
Tools umum yang standart disetiap device networking, tools yang biasanya digunakan untuk troubleshooting dengan memeriksa apakah device UP / Down dan memantau latencynya dengan mengirimkan ICMP Echo (PING).
Tools tersebut menampilkan jalur routing yang dilalui, dan beberapa latencynya (traceroute) dan mudah digunakan untuk melaccak jalur yang sedang bermasalah (traceroute).
Tools yang digunakan untuk menampilkan CPU Load secara detail
Router identity digunakan untuk membantu mengidentifikasi device RouterBoard Mikrotik. Semakin banyak router yang terhubung di jaringan kita maka akan mudah membedakannya jika identitynya berbeda.
Identity akan tampil di Neighbor Discovery, Network Discovery dan Status Bar.
Logging sangat penting untuk melacak history dan informasi yang ada pada RouterBoard.
Log tersebut dapat disimpan secara permanen dan dapat dilihat di menu "Log" RouterOS
Kalian juga bisa print log via CLI dengan perintah = /log print
Log via CLI
Type Logging :
Disk : log disimpan di RouterOS Strorage (Disk)
Echo : Log ditampilkan di RouterOS Console
Email : Log dikirim ke Email
Memory : Log di simpan di memory (temp)
Remote : Log di simpan di Syslog Server Eksternal
RouterOS menyediakan beberapa fitur Monitoring untuk memantau traffic :
Interface Traffic
Torch (Memantau traffic secara realtime)
Graphing (Memantau Average Traffic)
External Graphing (SNMP)
Interface monitoring digunakan untuk menunjukkan aktifitas Traffic pada tiap Interface dan lokasinya terletak pada menu Interface.
Torch digunakan untuk memonitoring traffic terlihat lebih detail. Kalia dapat melihat IP sumber, tujuan protocol dan port yang digunakan.
Fitur di mikrotik yang sering digunakan adalah Graphing yang memiliki fitur Graphing (MRTG) Internal, yang akan mencatat traffic dalam bentuk grafik data.
Grafik tersebut akan mencatat setiap 5 menit sekali dan dapat disimpan di disk atau memory.
Slain traffic, graphing juga dapat menggambarkan grafik Resource (CPU, Disk, Memory, dll)
Graphing juga bisa di simpan pada Eksternal Graphing dengan menggunakan SNMP.
SNMP merupakan sebuah standart protocol pabrikan yang digunakan untuk memonitor perangkat dari jaringan internet secara remote.
SNMP dapat digunakan untuk memantau Status Device (UP/DOWN), Traffic, dll
NTP memungkinkan router mensinkronkan waktu pada perangkat yang berada dalam satu jaringan network. Bisa dikatakan bahwa NTP dilakukan untuk pengaturan waktu pada perangkat RouterBoard.
User Login dipergunakan sebagai akses ke router dan ditentukan oleh menu user.
Management user dilakukan dengan :
Group : profil pengelompokan user yang menentukan privilage yang bisa diperoleh oleh user.
User : Menentukan username dan password dari suatu user.
Sesi user yang sedang aktif atau melakukan koneksi ke Routerboard dapat dilihat dari System->Users->Active Users.
Untuk membatasi atau mengamankan routerboard (yang menjalankan remote login) yang dapat diakses oleh user dan IP tertentu kalian bisa mengkonfigurasinya di menu IP -> Service.
Demi segi keamanan kalian dapat mengganti default port pada masing-masing service port