Berpikir komputasional adalah pendekatan sistematis untuk menyelesaikan masalah yang kompleks, yang dapat dijalankan baik oleh manusia maupun komputer. Pendekatan ini membantu kita berpikir logis, terstruktur, dan efisien.
Empat komponen utama dalam berpikir komputasional:
🧩 Decomposition (Dekonstruksi Masalah)
Memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dianalisis dan diselesaikan.
Contoh: Merancang sistem kehadiran digital → dipecah menjadi input data, validasi, penyimpanan, laporan.
🔍 Pattern Recognition (Pengenalan Pola)
Mengidentifikasi pola atau kesamaan dalam masalah yang berbeda. Pola ini bisa dimanfaatkan untuk menemukan solusi yang efisien.
Contoh: Menyadari bahwa setiap hari Senin dan Kamis selalu ada PR → bisa dibuat pengingat otomatis.
📌 Abstraction (Abstraksi)
Menghilangkan bagian-bagian informasi yang tidak relevan dan hanya fokus pada inti masalah.
Contoh: Saat membuat sistem absensi, kita tidak perlu tahu warna baju siswa, cukup nama dan waktu hadir.
🧠 Algorithm (Algoritma)
Menyusun langkah-langkah sistematis dan logis untuk menyelesaikan masalah.
Contoh: Algoritma untuk menentukan siswa yang terlambat → periksa waktu datang → bandingkan dengan jam masuk → beri status.
Langkah-langkah menerapkan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari:
Identifikasi masalah nyata
Misalnya: Sering lupa tugas sekolah, terlambat datang, jadwal belajar tidak teratur.
Gunakan pendekatan sistematis:
Decomposition: Pecah masalah besar menjadi komponen kecil (tugas harian, waktu belajar, aktivitas lain).
Pattern Recognition: Temukan pola waktu kosong dan waktu sibuk.
Abstraction: Fokus hanya pada aktivitas penting (belajar, istirahat, tugas).
Algorithm: Buat langkah-langkah menyusun jadwal prioritas.
Contoh Implementasi:
Membuat jadwal belajar berdasarkan deadline tugas.
Membuat sistem pengingat otomatis dengan Google Calendar.
Membuat daftar prioritas tugas.
A. Membuat Jadwal Belajar Efektif
Masalah: Murid bingung kapan waktu terbaik untuk belajar.
Solusi:
Buat daftar aktivitas harian.
Identifikasi waktu kosong.
Prioritaskan mata pelajaran yang sulit di waktu otak masih segar.
B. Mengelola Tugas Rumah dan Ekstrakurikuler
Masalah: Sering menumpuk tugas dan lupa kegiatan ekskul.
Solusi:
Buat sistem daftar tugas berbasis warna.
Tetapkan waktu tetap untuk ekstrakurikuler agar tidak bentrok.
C. Simulasi Logika Harian (Bangun Tidur - Tiba di Sekolah)
Langkah-langkah (algoritma):
Bangun tidur pukul 05:30
Mandi dan sarapan
Cek perlengkapan sekolah
Berangkat pukul 06:30
Tiba di sekolah pukul 07:00
Langkah-langkah ini bisa divisualisasikan dalam bentuk flowchart.
Pseudocode: Representasi algoritma dalam bentuk kalimat sederhana, bukan dalam bahasa pemrograman formal. dengan kata lain Pseudocode adalah rangkaian kode/instruksi sederhana yang digunakan programmer untuk merencanakan program komputer. Ini membantu mereka menyusun alur kerja program sebelum ditulis dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya.
Penggunaan struktur pseudocode ini jauh lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh orang awam dengan latar belakang apapun.
Contoh:
MULAI
BANGUN JAM 05:30
MANDI
SARAPAN
CEK TAS SEKOLAH
BERANGKAT JAM 06:30
SELESAI
Flowchart: Diagram yang menunjukkan alur proses logis dengan simbol tertentu. Biasanya menggunakan:
Oval → Mulai/Selesai
Persegi panjang → Proses
Belah ketupat → Keputusan
CONTOH 1
CONTOH 2
🎒 Studi Kasus: Berangkat ke Sekolah
Memecah kegiatan "berangkat ke sekolah" menjadi langkah-langkah kecil:
Bangun tidur.
Mandi dan berpakaian seragam.
Sarapan (jika ada).
Menyiapkan tas (buku, alat tulis, bekal).
Mengecek jadwal pelajaran.
Berangkat dari rumah (jalan kaki, naik sepeda, motor, atau kendaraan umum).
Tiba di sekolah sebelum bel masuk.
Mengenali pola yang sering terjadi saat berangkat ke sekolah:
Rutinitas dilakukan setiap hari sekolah.
Waktu bangun dan waktu berangkat biasanya sama setiap hari.
Menyiapkan tas dan mengecek jadwal selalu dilakukan sebelum berangkat.
Jika terlambat bangun, semua proses harus dilakukan lebih cepat.
Ada jeda antara bangun tidur dan tiba di sekolah (rata-rata 1–2 jam tergantung jarak dan transportasi).
Memilih elemen penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan:
✅ Penting:
Waktu bangun dan waktu keberangkatan.
Menyiapkan perlengkapan sekolah.
Moda transportasi dan durasi perjalanan.
❌ Tidak penting:
Warna seragam.
Jenis sabun mandi.
Lagu yang diputar saat sarapan.
Jalan yang dipilih jika tidak mempengaruhi waktu.
Langkah sistematis untuk berangkat ke sekolah:
1. Bangun tidur tepat waktu (misalnya jam 05.30).
2. Mandi dan berpakaian seragam.
3. Sarapan jika tersedia.
4. Cek jadwal pelajaran hari ini.
5. Siapkan tas berdasarkan jadwal (buku, alat tulis, bekal).
6. Pastikan tidak ada barang tertinggal.
7. Berangkat dari rumah sesuai waktu yang ditentukan (misal pukul 06.30).
8. Gunakan moda transportasi yang tersedia.
9. Tiba di sekolah sebelum bel masuk (misalnya sebelum jam 07.00).