Kebinekaan global yang menjadi judul dalam topik ini menjadi bingkai dari keseluruhan topik di mana pendidikan karakter tentang toleransi, empati, dan kolaborasi menjadi kata kunci dalam konteks kebinekaan global. Dikemas dengan pendekatan yang fun, sesi ini memberikan warna tersendiri dengan hadirnya sahabat asal Palestina yang sudah lama bermukim di Amerika, bagaimana kesannya sebagai sosok minoritas muslim hidup dan beraktivitas di negara adidaya yang mayoritas non muslim, sangat menarik dan inspiratif.

Dalam topik ini dibahas fakta dan data tentang kebinekaan di Indonesia, apa saja tantangan yang sering muncul, pelbagai praktik baik toleransi, serta solusi akan persoalan kebinekaan dengan pendekatan moderasi yang nilai-nilainya memperkuat profil pelajar pancasila

Menerima diri apa adanya, tidak membanding-badning diri kita dengan orang lain, tapi mendorong diri kita lebih baik dari hari kemaren, dan hari esok lebih baik dari hari ini, bangga dengan anugerah Tuhan pada setiap diri yang unik, selalu bersyukur dan mencintai pemberian Tuhan baik kelebihan maupun kekurangan diri masing-masing, serta tidak menuntut diri di luar batas kemampuan. mencintai diri adalah topik yang mengantarkan kita pada self healing. 

Topik tiga ini adalah core dari keseluruahn topik yang tersaji dalam Rumah Indonesia. jangan pernah bermimpi merubah dunia, sebelum anda merubah diri  sendiri, dalam hal apapun, perubahan yang berkelanjutan selalu dimulai dari diri kita masing-masing.

Bunga yang indah berupa kebinekaan itu rupanya ada di sekolahku, ya, sekolahku yang bineka, sahabatku yang datang dari pelbagai latar belakang yang berbeda-beda suku, agama, bahasa, budaya, dan latar belakang orangtua, pekerjaanya berbeda-beda, hobinya juga beragam, ada yang suka dangdut, ada yang suka K-pop, ada yang suka martabak, namun ada juga yang suka ketoprak. Kepala sekolah, ketua Yayasan, dan guru-guru juga berbeda-beda, dalam mengambil keputusan tentang program Sekolah tak selamanya satu suara. Nah, bagaimana cara mengelola kebinekaan di Sekolah? 

Di sekolah anak belajar menjadi diri sendiri, halaman sekolah yang rindang, serta ruang kelasnya yang selalu ramai oleh derai tawa, menjadi pengalaman yang tak terlupakan sepanjang hayat. Di bangku Sekolah anak kita belajar kemandirian, belajar bagaimana cara mengambil keputusan, mencerna suatu masalah, dan bekerjasama dengan sahabat-sahabatnya. Sekolah adalah "rumah" kedua dimana anak-anak tumbuh dan belajar menggapai mimpinya di masa depan. Sekolah haruslah menjadi tempat yang aman, nyaman, dan meyenangkan, agar bunga yang warna warni, bisa tumbuh bersemi dan indah dipandang di sepanjang musim.