LESSON 3
LESSON 3
by : Sumantoro Kasdhani, S.Kom., M.I.Kom.
MONTAGE
Montage adalah salah satu teknik yang digunakan dalam penyuntingan film. Teknik ini berhubungan dengan penggabungan serangkaian gambar atau potongan video menjadi satu urutan.
Mengutip buku Kamus Istilah Televisi & Film oleh Ilham Zoebazary (2010), arti montage adalah urutan gambar yang disajikan secara mengalir, menyatu, atau kadang dipotong dari satu ke yang lainnya. Teknik ini berguna untuk memperlihatkan perubahan atau pembalikan waktu dan lokasi dalam sebuah film. Urutan montage disajikan untuk menyiratkan waktu atau peristiwa yang berlalu secara simultan. Alhasil, informasi yang disampaikan dapat menimbulkan efek emosional dan psikologis kepada penonton.
Contohnya adalah montage pada film komedi romantis yang menggambarkan tumbuhnya rasa cinta dan ketertarikan dari dua insan. Sedangkan dalam film olahraga, penggambaran proses atlet berlatih menuju kompetisi besar hingga menghasilkan ketegangan penonton terkait hasil pertandingan.
Mengapa Montage Diminati Pembuat Film?
Montage menjadi teknik penyuntingan yang tepat bagi film yang tujuannya ingin membangun emosi penonton. Berikut beberapa alasan mengapa montage diminati pembuat film seperti dikutip dari laman Master Class.
TUJUAN MONTAGE
Dalam produksi film berskala kecil dan independen, banyak orang yang mengerjakan film tersebut, masing-masing merupakan spesialis dalam tugas tertentu. Namun dimungkinkan juga bagi satu orang untuk melakukan segalanya: merencanakan film, mendanainya, tampil di dalamnya, menjalankan kamera, merekam suaranya, dan menyatukan semuanya. Film-film semacam itu jarang disaksikan di bioskop-bioskop komersial, namun film-film tersebut merupakan inti dari tradisi eksperimental dan dokumenter.
1. Meringkas latar waktu
Montage adalah teknik penyuntingan yang dapat mempercepat waktu satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, dan rentang waktu lainnya.
2. Menciptakan ketegangan
Montage dapat menghidupkan minat penonton terhadap sebuah film dengan penyajian klimaks cerita yang tepat.
3. Menyampaikan banyak informasi sekaligus
Montage dapat merangkum kejadian kompleks menjadi informasi yang dapat ditangkap penonton dalam hitungan detik.
4. Menciptakan cerita yang kontras
Montage menyajikan adegan dalam film yang kontras dengan kehidupan sehari-hari.
5. Mendeskripsikan karakter
Informasi penting disajikan secara kronologis. Montage membantu penonton dalam memahami perubahan kondisi fisik atau mental karakter dalam film.
6. Menggabungkan beberapa alur cerita
Tidak memungkinkan bagi sebuah film untuk menyajikan alur cerita penuh atau dari awal hingga akhir dalam film. Nah, montage pun menjadi solusi untuk menggabungkan alur cerita yang panjang dalam waktu singkat.
JENIS-JENIS MONTAGE
Untuk menciptakan film yang mampu menggugah emosi penonton, seorang film maker harus memilih jenis montage yang tepat. Berikut jenis-jenis montage yang dikutip dari laman Matrix Education.
1. Metric montages
Metric montages memotong cuplikan video yang berbeda dengan musik, namun tetap mempertahankan esensi dan alur cerita. Teknik ini dapat menciptakan atmosfer film yang dramatis.
2. Rhythmic montages
Rhythmic montages memotong cuplikan video berdasarkan adegan atau gambar dengan mempertimbangan tempo dan irama musik.
3. Tonal montages
Tonal montages memotong cuplikan video berdasarkan sisi emosional dalam adegan.
4. Intellectual/Ideological montages
Tidak berbeda jauh dengan tonal montages, montage jenis ini digunakan dengan menempatkan cuplikan video berdasarkan makna dan emosi di dalamnya. Hal tersebut akan menciptakan metafora yang menggambarkan hubungan adegan pertama dan kedua.
5. Overtonal montage
Overtonal montage merupakan kombinasi dari seluruh jenis montage yang bertujuan untuk menciptakan konflik. Pembuat film dapat memilih kecepatan tempo musik, gambar, atau memotong adegan untuk menciptakan respons emosional penonton.