Puri Ageng Pemayun Kesiman

Tradisi Nanda (Nyapuh Jagat)

Nanda merupakan sebuah tari ritual yang dilaksanakan pada setiap upacara pengilen di beberapa Pura, Puri, maupun Jero di wilayah Denpasar Timur. Hingga saat ini, tradisi Nanda masih dapat dijumpai di Desa Adat Kesiman, Sumerta, Tembau, Penatih Puri, Taman Poh Manis, Penatih, dan beberapa desa adat lainnya. Di Puri Ageng Pemayun Kesiman sendiri, tradisi ini selalu dilaksanakan pada saat pengilen dalam upacara petirtan Pamerajan Agung dan Pamerajan Suci.

Nanda berasal dari kata tandava yang merupakan paduan antara Canda dan Mudra. Canda adalah mantra, dinamika, ritme sedangkan mudra adalah gerak. Jadi dapat disimpulkan canda dan mudra merupakan perpaduan dari dinamika, ritme dan juga gerakan tubuh itulah yang disebut dengan tandava (tarian).

Ciri khasnya tampak pada properti yaitu menggunakan Tanda. Tanda merupakan sebuah tedung (payung) yang dihias dengan janur (daun kelapa yang masih muda). Tanda merupakan lambang atau simbol Lingga Yoni, dimana tedung dilambangkan sebagai lingga dan janur dilambangkan sebagai Yoni. Penyatuan dari Lingga Yoni tersebut memiliki filosofi dalam sebuah kehidupan, yang divisualkan dalam bentuk janur.

Ritual Nanda Masesapuh sebagai simbol pembersihan bumi biasa juga disebut Nyapuh Jagat, para Sedahan sebagai simbol Pratiwi sedangkan Ratu Pemayun dan Ratu Pemade yang melakukan ritual Nanda adalah simbolisasi para Dewa yang membersihkan dunia ini dari segala kotoran (Marerebu Bumi). Masesapuh berasal dari kata Sapuh yang berarti sapu, Nyapuh yang berarti menyapu atau membersihkan. Jadi Mesesapuh adalah sebuah aktivitas membersihkan atau Nyudhamala.

Ritual Nanda kini telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2020, dengan nomor SK 1044/P/2020.

Sumber :

- Sugiarta, I Made dan I Putu Arthayana Galih. 2020. "TARI BARIS NANDA PADA PROSESI NGILEN DI PURA AGUNG PETILAN KESIMAN." Widyanata, Volume 2 Nomor 2.

- Budaya Kita. (2020). "Nanda." https://budaya.data.kemdikbud.go.id/wbtb/objek/AA001515.

Lokasi Puri Ageng Pemayun Kesiman