Puri Ageng Pemayun Kesiman

Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman

Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman atau yang sering disebut Jero Abiantubuh, Jero Dangin Tangluk, dan Jero Beng adalah salah satu Jero yang berada di desa Kesiman, tepatnya beralamat di Jalan WR Supratman No. 193 dan juga di Gang Zambex II, Banjar Dangin Tangluk, Kesiman. Kisah berdirinya Jero Abiantubuh masih berhubungan dengan kisah berdirinya Puri Ageng Pemayun Kesiman, yakni sebagai berikut :

Pada masa pemerintahan Puri Alang Badung dan Puri Agung Pemecutan yang digerakkan oleh Kyai Anglurah Pemecutan Sakti (Ida Bhatara Sakti Pemecutan), sering terjadi gangguan keamanan di sisi timur kerajaan seperti di Sumerta dan sekitarnya. Maka diperintahkanlah putra Kyai Anglurah Pemecutan Sakti yang beribu dari Puri Gelogor bernama Kyai Agung Ngurah Pemayun untuk memimpin pasukan pengamanan di wilayah timur dengan upaya yang pertama melakukan perdamaian dengan Arya Benculuk Tegeh Kuri yang sering melakukan kekacauan di kawasan itu. Untuk keperluan tersebut beliau diberikan sebilah keris pusaka yang bernama I Cekle, keris pemberian dari Prabu Pucangan kepada Kyai Ketut Bendesa setelah berhasil memangkas pohon beringin, karenanya beliau juga bernama Kyai Notor Wandira. Kenyataannya perdamaian tidak bisa dilakukan, mungkin karena Arya Benculuk merasa keturunan Dalem, sehingga pertempuran tidak bisa dihindari. Pertempuran sengit ini terjadi sekitar tahun 1689 M. Dalam pertempuran itu Arya Benculuk Tegeh Kuri kalah. Maka seluruh keturunannya diturunkan derajatnya menjadi orang biasa dengan panggilan Guru atau Bapa. Di samping itu Arya Benculuk dan keturunannya mengalih berpencar ke tempat lain. 

Kyai Agung Ngurah Pemayun (Nararya Anglurah Pemayun) adalah putra kedua dari Raja Pemecutan III Kyai Anglurah Pemecutan Sakti dengan ibu dari Puri Gelogor. Beliau ditugaskan oleh ayahandanya untuk menjaga keamanan di sisi timur wilayah kerajaan karena adanya laporan sering terjadi gangguan keamanan. 

Selanjutnya Kyai Agung Ngurah Pemayun membangun Puri Ageng Pemayun Kesiman yang juga disebut Jero Gede Kedaton Kesiman dengan pasukan intinya yang dijuluki "Poleng Kesiman."

Kori Agung Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman

Kyai Agung Ngurah Pemayun memiliki beberapa istri. Perkawinan-perkawinan Kyai Agung Ngurah Pemayun ini sangat kental dengan nuansa politik dengan tujuan untuk memperluas kekuasaan kerajaan Kesiman. Adapun pernikahan-pernikahan beliau adalah :

Kori Agung Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman (dari Gang Zambex II)

Sekarang diceritakan bahwa salah satu putra dari Kyai Agung Ngurah Pemayun, yakni Kyai Agung Lanang Wangaya membangun sebuah Jero di daerah Dangin Tangluk yang kemudian bernama Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman. Kyai Agung Lanang Wangaya kemudian menikah dengan seorang wanita asal Jagapati dan mempunyai dua orang putra, yaitu Kyai Agung Penarungan (Begawan Agung Gede Pemecutan) dan Kyai Made Desa yang sama-sama tinggal di Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman. 

Kyai Agung Penarungan mempunyai lima orang anak, diantaranya adalah sebagai berikut :

Itulah sekilas cerita mengenai berdirinya Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman, yang merupakan salah satu semeton dari Puri Ageng Pemayun Kesiman.

Merajan Agung Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman. (Foto : Instagram @jeroabiantubuh_pemayun)

Sesuhunan Ratu Ayu Lingsir Sapuh Jagat duwe Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman. (Foto : Instagram @jeroabiantubuh_pemayun)

Penglingsir Jero Pemayun Abiantubuh Kesiman, A. A. Putu Gde Asmara beserta istri.

Sumber : 

Lokasi Puri Ageng Pemayun Kesiman