Puri Ageng Pemayun Kesiman

I Gusti Made Oka

(Kyai Agung Made Oka Jegig)

I Gusti Made Oka atau Kyai Agung Made Oka Jegig adalah salah satu tokoh penglingsir di Puri Ageng Pemayun Kesiman. Tidak ada yang tahu secara pasti tahun kelahirannya, namun diperkirakan saat beliau wafat umurnya telah mencapai lebih dari 100 tahun. Beliau merupakan putra ke-2 dari Kyai Agung Putu Dangin dengan istrinya yang berasal dari Jero Gede Taensiat. I Gusti Made Oka memiliki beberapa orang anak, salah satunya adalah I Gusti Putu Adi yang menikah dengan Tjokorda Alit Ngurah (Regent van Badung) di Puri Agung Denpasar dan memiliki seorang putra bernama Tjokorda Agung Tresna, pahlawan kemerdekaan Indonesia yang gugur dalam perang melawan kolonialisme Belanda pada 29 Juni 1947. 

I Gusti Agung Made Oka (kanan) dan I Gusti Ayu Putu Raka (kiri).

I Gusti Made Oka diketahui memiliki pengetahuan dan keahlian dalam berbagai bidang, yaitu bidang kepanditaan, pembangunan dan padewasan, hingga bidang spiritual (Niskala) serta pengobatan tradisional (Usada), sehingga beliau mendapatkan julukan "Gungkak Balian." Beliau memiliki banyak sisya (murid) yang sebagian besar muridnya merupakan seorang Pedanda ataupun Pemangku, salah satunya adalah Ida Pedanda Made Sidemen dari Griya Taman Sari, Sanur. 

Selain dalam bidang yang disebutkan diatas, beliau juga memiliki keahlian dalam menulis lontar yang dimana setiap lontar yang ia tulis selalu ditandai dengan nama julukannya yang lain, yaitu "Mangku Ringgit." Julukan tersebut tiada lain adalah dikarenakan beliau juga merupakan seorang dalang wayang kulit. Hingga kini, koleksi lontar dan seperangkat wayang milik beliau masih tersimpan dengan rapi di dalam gedong Puri Ageng Pemayun Kesiman. 

I Gusti Made Oka dan kakaknya, I Gusti Putu Raka lebar (tutup usia) di hari yang sama, yakni pada tanggal 26 Juli 1955. Ada sebuah kabar yang mengatakan bahwa setelah mengetahui kakaknya meninggal, I Gusti Made Oka kemudian melakukan suatu ritual yang diyakini merupakan ritual moksha untuk ikut menyusul kepergian sang kakak. Kakak-beradik ini pun kemudian di-Pelebon setahun setelah mereka wafat, yakni pada tanggal 20 Juli 1956. 

Setelah upacara Pelebon dilaksanakan, kemudian I Gusti Made Oka dan I Gusti Putu Raka dilinggihkan sebagai Ida Raja Bhatara di Pamerajan Agung Puri Ageng Pemayun Kesiman, yang dimana pelinggihnya terletak di sebelah kiri pelinggih Menjangan Seluang. Di dalamnya terdapat dua arca pratima yang merupakan perwujudan dari Ida Raja Bhatara (I Gusti Putu Raka dan I Gusti Made Oka).

Bade tumpang sia (9) pada upacara Pelebon I Gusti Ayu Putu Raka dan I Gusti Agung Made Oka yang dibuat oleh Ida Pedanda Made Sidemen.

Pelinggih Ida Raja Bhatara di Pamerajan Agung Puri Ageng Pemayun Kesiman.

Lokasi Puri Ageng Pemayun Kesiman