Hyperarousal
Hyperarousal
Kondisi hyperarousal merupakan satu dari tiga dampak yang dialami oleh penderita PTSD selain gangguan mood dan kecemasan. Hal tersebut ditandai dengan berbagai gejala yang disebabkan kondisi fisik pengidap PTSD menjadi siaga ketika mereka mengingat atau memikirkan trauma yang pernah dialami. Efek utama yang disebabkan kondisi hyperarousal adalah tubuh secara terus-menerus mengalami kondisi stress kronis.
Hyperarousal merupakan gejala yang umum dialami pengidap PTSD. Kondisi ini juga tidak terbatas pada usia dewasa. Anak-anak yang pernah mengalami trauma juga dapat mengalami hyperarousal dan dapat mengalami masalah kesehatan mental yang serius pada usia mendatang.
Gangguan tidur dan mimpi buruk merupakan gejala utama ketika pengidap PTSD sedang mengalami hyperarousal. Kondisi ini juga disertai dengan berbagai gangguan lainnya seperti:
Kesulitan berkonsentrasi
Merasakan kehampaan (numb)
Mudah marah atau bersikap agresif
Mengalami emosi yang meledak-ledak atau impulsif
Mudah merasa takut dan panik
Mengalami serangan panik
Muncul perilaku berisiko yang belum pernah ada sebelumnya seperti ngebut di jalan dan mengonsumsi alkohol terlalu banyak
Merasakan atau menunjukan sikap bersalah atau malu
Selalu terlihat bersikap siaga seakan-akan sedang mengalami bahaya (hypervigilance)
Mudah merasakan rasa sakit atau nyeri
Merasa jantung selalu berdebar-debar.
Hyperarousal terjadi ketika respon tubuh dan kecemasan meningkat ketika melihat atau terpapar hal yang memicu flashback terhadap sumber trauma. Hal yang menyebabkan trauma dapat bermacam-macam, mulai dari mengalami kekerasan fisik dan seksual, tekanan mental ketika sedang dalam kondisi konflik atau peperangan, kecelakaan, penyiksaan, hingga bencana alam.