Pengidap PTSD biasanya menunjukkan gejala penghindaran atau avoidance dengan berusaha untuk menghindari hal-hal yang dapat mengingatkannya pada peristiwa traumatis. Bahkan pengidap dapat mengubah kebiasaan pribadinya. Misalnya, setelah mengalami kecelakaan mobil yang parah, orang yang biasanya bepergian dengan mengendarai mobil mungkin akan menghindari mengemudi atau mengendarai mobil.
Berikut ini gejala avoidance yang biasanya ditunjukkan oleh pengidap PTSD:
Menjauhi tempat, peristiwa atau objek yang mengingatkannya akan pengalaman traumatis.
Menghindari pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan peristiwa traumatis.
Namun, perilaku avoidance kadang-kadang tidak hanya sebatas menghindari hal-hal pemicu ingatan yang buruk saja, pengidap PTSD juga dapat menyangkali keberadaan trauma yang dimilikinya. Akibatnya, pengidap akan menjalani kehidupan yang terbatas yang menciptakan rasa aman yang palsu.
Di satu sisi, gejala penghindaran adalah perilaku yang wajar dan bisa dimengerti karena emosi dan pikiran mengenai peristiwa traumatis bisa sangat menyusahkan pengidap. Namun, di sisi lain, tidak semua situasi, orang atau tempat dapat dihindari. Berbagai pemicu juga bisa muncul secara tidak terduga dan mereka sering kali berada di sekitar.
Itulah mengapa avoidance hanya bermanfaat untuk menolong pengidap melupakan trauma untuk sementara waktu. Akibatnya, perilaku avoidance yang merupakan gejala PTSD dapat sangat mengganggu kualitas hidup pengidap.