Di tengah semarak dan kegembiraan, SMKN Tempursari melaksanakan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang telah menjadi sorotan dan kebanggaan sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri para siswa sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap budaya Indonesia. Salah satu kegiatan utama dalam projek ini adalah pertunjukan seni Bantengan, yang dipilih sebagai simbol dari kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia, serta sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada para pelajar.
Pertunjukan seni Bantengan, yang merupakan kesenian tradisional dari Jawa Timur, diselenggarakan dengan meriah. Seni ini menggabungkan unsur tari, musik, dan cerita rakyat, di mana penari mengenakan kostum ala banteng dan melakukan gerakan dinamis yang menggambarkan keberanian dan kekuatan. Para siswa yang terlibat dalam pertunjukan ini telah berlatih selama berminggu-minggu untuk menampilkan yang terbaik, dan hasilnya sungguh memukau. Penonton yang terdiri dari siswa, guru, dan orang tua, terpukau melihat bagaimana para pelajar dengan gigih dan penuh semangat menampilkan keindahan seni Bantengan.
Tidak hanya menampilkan seni Bantengan, kegiatan ini juga disertai dengan peragaan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Para siswa dengan bangga mengenakan pakaian adat dari Sabang sampai Merauke, menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia dalam satu panggung. Pemandangan ini menggambarkan kebhinekaan global dan menunjukkan bagaimana perbedaan budaya dapat bersatu dalam harmoni yang indah. Setiap busana adat yang diperagakan membawa cerita dan makna tersendiri, memberikan wawasan kepada para penonton tentang kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.
Dalam konteks P5, kegiatan ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi merupakan sarana pendidikan yang efektif untuk menguatkan profil pelajar Pancasila. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk lebih mengenal dan mencintai budaya bangsa, sekaligus menghayati nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, kerakyatan, dan keadilan sosial. Menampilkan seni Bantengan dan busana adat juga menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu.
Selain itu, kegiatan P5 ini juga memfasilitasi siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti bekerja sama dalam tim, memimpin, serta mengelola acara. Para siswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam setiap tahapan persiapan acara, mulai dari konsep, latihan, hingga pelaksanaan. Keterlibatan aktif ini tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam berorganisasi, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi refleksi, di mana para siswa berbagi pengalaman dan pembelajaran yang mereka dapatkan selama proses persiapan dan pelaksanaan acara. Mereka mengungkapkan betapa kegiatan ini telah membuka mata mereka tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya bangsa, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna kebhinekaan. Rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia pun semakin tertanam dalam diri para siswa.
Keseluruhan kegiatan P5 di SMKN Tempursari ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan cara yang kreatif dan inklusif, sekolah berhasil menciptakan pengalaman belajar yang berkesan dan bermakna bagi para siswa, sekaligus memperkuat identitas mereka sebagai pelajar Pancasila yang cinta tanah air dan budaya.