Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi
Menggunakan kalimat berita, tanya dan perintah hampir berimbang.
Hal tersebut terkait dengan bentuk negosiasi yang berupa percakapan sehari-hari sehingga ketiga jenis kalimat tersebut mungkin muncul secara bergantian.Banyak Menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan atau harapan.
Hal ini banyak terkait dengan fungsi negosiasi itu, yaitu untuk menyatakan kepentingan dan mengompromikannya dengan mitra bicara. Oleh karena itu, akan banyak kalimat yang menyatakan maksud tersebut yang ditandai oleh penggunaan kata-kata seperti: mohon, boleh, minta, harap, mudah-mudahan.Menggunakan kalimat bersyarat
Kalimat bersyarat adalah kalimat yang ditandai dengan kata-kata: seandainya, bila, kalau, jika, apabila. Hal tersebut terkait dengan sejumlah syarat yang diajukan masing-masing pihak dalam rangkaian negosiasi kepentingan masing-masing.Banyak menggunakan konjungsi penyebab (kausalitas)
Contoh konjungsi penyebab meliputi: sebab, soalnya, karena, akibatnya, oleh karena itu. Karena teks ini akan banyak menggunakan argumen yang disampaikan oleh masing-masing pihak. Untuk memperjelas alasan, mereka perlu menyampaikan sejumlah alasan yang disertai penggunaan konjungsi sebab.Menggunakan bahasa persuasif
Bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian. Seperti "Produk ini bagus sekali, Pak. Dijamin kuat dan tahan banting".
Menggunakan bahasa yang sopan dan kalimat efektif
Bahasa yang sopan digunakan dengan bertujuan agar antara kedua belah pihak saling mengerti dan mampu untuk bekerjasama mencari jalan keluar dari suatu permasalahan. Kalimat efektif merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi dengan tepat agar lebih mudah untuk dipahami oleh partisipan dan sesuai kaidah yang berlaku.