Mendampingi Peneliti Muda dengan Semangat Berinovasi di ISIF
Awal
Sebagai seorang mentor, saya berkesempatan untuk membimbing lima murid dari Sekolah Lab School Cirendeu yang akan berkompetisi dalam International Science and Innovation Fair (ISIF) di Bali. Bersama mereka, saya menyaksikan semangat dan kreativitas yang luar biasa, terutama saat mereka menunjukkan keresahan terhadap limbah kulit pisang di Indonesia, negara tropis yang menjadi salah satu penghasil pisang terbesar.
Tantangan
Indonesia, dengan iklim tropisnya, adalah lahan subur untuk komoditi buah pisang. Namun, berlimpahnya kulit pisang sebagai limbah organik sering kali tidak termanfaatkan. Para murid ini menemukan bahwa kulit pisang mengandung antioksidan dan polifenol yang tinggi, serta memiliki potensi untuk menangkal sinar UV. Namun, membawa konsep ini menjadi produk nyata bukanlah hal yang mudah. Proses panjang riset, pengujian bahan, dan uji coba formula yang efektif memerlukan ketekunan dan kesabaran.
Aksi
Selama 20 pertemuan intensif, saya mendampingi mereka melalui setiap tahapan siklus eksperimen ilmiah. Dari uji coba formula, analisis kandungan kimia, hingga menyempurnakan formulasi, kami bekerja sama menghadapi kegagalan dan keberhasilan. Para siswa belajar bagaimana pentingnya proses pengulangan dan refleksi dalam siklus eksperimen ilmiah.
Perubahan
Perjalanan ini membawa perubahan besar bagi para murid. Dari awalnya hanya sebuah ide, kini mereka telah menghasilkan sunscreen inovatif dari limbah kulit pisang dan meraih penghargaan Gold Medal di International Science and Innovation Fair (ISIF) 2024. Selain bermanfaat untuk kesehatan kulit, produk ini juga memberikan solusi pemanfaatan limbah, menginspirasi banyak orang di ajang internasional tersebut.
Pengalaman ini tidak hanya mengajarkan mereka ilmu pengetahuan, tetapi juga pentingnya ketekunan, keberanian untuk berinovasi, dan cinta terhadap lingkungan. Saya bangga melihat mereka tumbuh menjadi ilmuwan muda yang membawa perubahan nyata.
Video Produk Tropical Armor Sunscreen