MITIGASI BENCANA ALAM DAN PANDEMI

Lapisan Bumi

IPA KELAS 8

Lapisan bumi terbagi menjadi 3 yaitu lapisan atmosfer, litosfer dan hidrosfer. Yuk kita bahas satu per satu!

Pernahkah kamu mendengar kata atmosfer? Atmosfer merupakan lapisan uap yang menyelimuti bumi. Atmosfer berasal dari bahasa yunani yaitu kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti lapisan. Lalu apa kegunaan atmosfer bagi kehidupan di bumi? Untuk tahu lebih lengkapnya simak materi berikut ini ya! Atmosfer tersusun atas nitrogen 78%, oksigen 21% dan sisanya tersusun atas karbon dioksida, argon dan beberapa gas lain. Tidak hanya gas, akan tetapi terdapat pula padatan dan zat cair dalam jumlah kecil. Contohnya padatan yaitu debu dan zat cair yaitu sekumpulan tetesan air berbentuk awan.

Selanjutnya, ayo kita belajar mengenal lebih jauh apa saja lapisan atmosfer bumi! Secara garis besar atmosfer terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas terdiri atas mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Sedangkan bagian bawah yaitu troposfer dan stratosfer.

a. Troposfer

Lapisan ini terletak paling bawah dan paling penting bagi kehidupan makhluk hidup. Memiliki susunan paling rapat, mengandung 80% dari massa seluruh atmosfer, berada 0-15 km dari permukaan bumi, memiliki suhu permukaan bumi 30⁰C (semakin ke atas semakin berkurang), suhu ketinggian 15 km mencapai -56⁰C. Peristiwa-peristiwa cuaca seperti hujan, pelangi, angina, halilintar dan awan terjadi pada lapisan ini.

b. Stratosfer

Berada diatas lapisan troposfer, berada pada ketinggian 15-50 km dari permukaan bumi, tidak ada uap air dan sedikit sekali terbentuk awan, terdapat lapisan ozon yang menyerap radiasi UV yang berbahaya bagi manusia (ketinggian 25 km), semakin tinggi permukaan maka suhu akan semakin tinggi, dan lapisan paling atas memiliki suhu sampai -2,5⁰C.

c. Mesosfer

Berada pada ketinggian 50-80 km, lapisan paling atas dengan suhu -75⁰C, lapisan yang membakar habis meteor yang menuju ke bumi.

d. Termosfer

Berada pada ketinggian 80-500 km dari permukaan bumi, terjadi ionisasi partikel gas membentuk plasma yang mengandung ion-ion positif dan negatif, menyerap radiasi sinar X yang berbahaya bagi makhluk hidup di bumi, memiliki suhu -87⁰C hingga 726⁰C. terjadi pemantulan gelombang radio dimana pada malam hari gelombang radio dapat terpancar dengan jarak lebih jauh sehingga siaran radio dari kota lain terdengar lebih jelas.

e. Eksosfer

Berada pada ketinggian diatas 500 km dari permukaan bumi, suhu sekitar 727⁰C, batas lapisan antara lapisan atmosfer dengan luar angkasa.

Semakin tinggi lapisan atmosfer maka suhu akan semakin rendah. Hal tersebut disebabkan lapisan tersusun oleh molekul gas yang menyerap energi matahari. Salah satu bentuk energi radiasi matahari yaitu sinar ultraviolet (UV) yang mana jika terkena kulit dapat menyebabkan kerusakan hingga terjadinya kanker kulit. akan tetapi sinar UV dapat diserap lapisan ozon pada lapisan stratosfer.

Selain atmosfer, apakah kamu tahu jika bumi juga tersusun atas litosfer dan hidrosfer lho! Litosfer adalah bagian bumi yang padat sedangkan hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi.

Berdasarkan penelitian, bumi tersusun menjadi 3 bagian besar antara lain kerak bumi (crush), selimut bumi (mantle) dan inti bumi (core). Ayo kita pelajari bersama tiap bagiannya!

  • Inti bumi

Lapisan bumi paling dalam yang tersusun atas besi 90% dan nikel 8%, terbagi menjadi 2 sublapisan yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar (outer core) berwujud cair karena tidak dapat dilalui gelombang sekunder, memiliki ketebalan 2.160 km dan suhu mencapai 2.200⁰C. sedangkan inti dalam (inner core) berwujud padat yang tersusun atas besi/ campuran besi dan nikel dengan kerapatan 10 g/cmᵌ, memiliki ketebalan sekitar 1.320 km dan suhu mencapai 4.500⁰C.

  • Mantel bumi

Terdiri atas 3 sublapisan yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer. Litosfer adalah bagian terluar mantel bumi, didominasi material bersifat keras dan padat (batuan), tersusun atas 2 lapisan utama yaitu lapisan Si-Al (silikat dan alumunium) dan lapisan Si-Ma (silikat dan magnesium), mengapung diatas astenosfer, disebut lempeng tektoknik, memiliki ketebalan 50-100 km, pada lapisan 60-200 km memiliki lapisan dengan sifat berbeda sehingga gelombang berjalan lebih lambat (low velocity layers).

Selanjutnya lapisan astenosfer yang berada dibawah litosfer, wujud agak kental, memiliki ketebalan 100-400 km, kecepatan gelombang menurun, batuannya lebih panas sehingga titik lebur lebih tinggi daripada litosfer, dan terjadi pembentukan magma induk, sintesis batuan serta pembentukan mineral. Lapisan berikutnya yaitu lapisan mesosfer yang memiliki ketebalan 2.400-2.750 km, berada dibawah lapisan astenosfer, kecepatan gelombang primer bertambah dari 8 km/s menjadi 13 km/s, terjadi penurunan kecepatan gelombang primer pada perbatasan inti bumi (Gutenberg Wiechert Discontinuety Layer) dari 13 km/s menjadi 8 km/s,

  • Kerak bumi

Bagian terluar bumi yang memiliki ketebalan 10-50 km. Kerak bumi dibagi menjadi 2 yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua memiliki ketebalan 20-50 km dan membentuk permukaan daratan bumi. Sedangkan kerak samudra memiliki ketebalan 10-12 km dan terdapat permukaan air yang sangat luas disebut hidrosfer. Wujud lapisan kerak bumi berupa material padat dengan unsur utama pembentuknya yaitu oksigen 46,6%, silikon 27,7%, alumunium 8,1%, besi 5%, kalsium 3,6%, natrium, kalium dan magnesium. Kerak bumi terbagi menjadi 2 sublapisan yaitu lapisan bersifat granitis dan lapisan bersifat basaltis.

1) Lapisan granitis

Terletak dibagian terluar bumi, ketebalan 10-15 km, didominasi granit, hanya dapat ditemukan di daratan, kecepatan gelombang primer 6,5 km/s.

2) Lapisan basaltis

Terletak di bagian dalam lapisan granitis, ketebalan 30-50 km, tersusun atas basalt, kecepatan gelombang primer 6,5 km/s, bagian atas dan 8 km/s bagian bawah, berwarna lebih gelap daripada lapisan granitis.

Berdasarkan proses terjadinya, batuan penyusun kerak bumi terbagi menjadi 3 yaitu:

1) Batuan beku (igneous rock)

Terjadi karena adanya pembekuan materi kental dari dalam bumi (magma). Contohnya sienit, diorite, gabbro, opsidian, liparit, tranchit, desit, basalt, posfor granit, porfir deorit, dan ordinit.

2) Batuan sedimen

Terbentuk akibat peristiwa erosi atau pengikisan yang mengendap. Endapan-endapan terkumpul di lembah sungai, lautan ataupun danau. Selain itu batuan sedimen juga dapat mengalami stratifikasi berupa penyusunan lapisan partikel.

3) Batuan metamorf

Berasal dari batuan beku maupun sedimen yang telah mengalami perubahan baik secara kimia maupun fisika. Perubahan dapat terjadi dikarenakan tekanan, suhu dan aliran panas. Contohnya batu pualam dan batu sabak.

Hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti kerak bumi meliputi laut, samudra, danau, sungai, air tanah, dan uap air. Hampir 70% bagian bumi berwarna biru yang menggambarkan perairan di bumi. Air yang berada di bumi memiliki siklus yang dinamakan siklus hidrologi (siklus air) yang merupakan proses daur ulang air secara terus menerus. Dimana peristiwa ini terjadi secara berulang sehingga persediaan air di bumi tetap stabil.