Menu
Menu
Pendahuluan
Materi Pembelajaran
Evaluasi
Zat padat, Cair, dan Gas
Dalam tradisi suku sasak, terdapat cara unik yang mereka gunakan untuk memberikan warna pada benang yang akan mereka tenun. Pewarna benang yang digunakan menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan, dan menghasilkan berbagai macam warna yang dibutuhkan untuk membuat motif sesuai keinginan penenun. Bahan-bahan pewarna seperti kulit kayu nangka atau mahoni, kulit buah degan ataupun manggis dapat dipakai secara berulang-ulang dengan cara direbus. Jika bahan-bahan ini sudah tidak dapat memberi warna lagi, dibakar untuk kebutuhan memasak, abunya bisa dipakai untuk membersihkan lumut dan mencuci peralatan dapur.
Source: https://www.mongabay.co.id/
Sesek Weaving
Pasta dari endapan daun tarum menghasilkan warna biru indigo. Untuk menghasilkan warna hitam, membutuhkan proses pewarnaan yang lama karena benang harus di celup di larutan indigo dan diperam didalam tanah secara beruulang-ulang hingga mendapatkan warna yang diinginkan. Ranting dan daun tarum setelah proses perendaman dapat ditiriskan dan kemudian dibakar. Abu dari ranting dan daun tarum dijadikan pupuk alami di sawah dan menjadi campuran pewarna saat mencelup benang.
Dalam kimia, dibedakan materi (benda) dan zat. Materi merupakan istilah umum yang dapat dibedakan menjadi campuran dan zat (atau zat tunggal). Zat tunggal memiliki rumus kimia tertentu, yang dapat dikelompokkan menjadi unsur dan senyawa.
Wujud suatu zat yang kita kenal antara lain berwujud padat, cair dan gas. Suatu zat tersebut bisa mengalami perubahan dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya sehingga kita mengenal menguap, mengembun, mencair, dan lainnya.
Zat padat
Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk dan volume yang tetap, kokoh, dan mudah ditempa. Selain itu zat padat mampu dalam menyerap panas. Contoh dari zat padat ini adalah kelereng, batu, tembok, kayu dan besi.
Zat Cair
Zat cair adalah zat yang memiliki volume tetap tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya. Seperti kita menuang air ke dalam gelas, maka air tersebut akan berbentuk gelas tetapi volumenya tetap sama.
Contoh zat cair yaitu bensin, teh dalam gelas, air minum dalam ceret, dan sirop dalam gelas.
Zat Gas
Zat gas adalah zat yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya. Karakteristik dari zat gas ini tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan dan pada umumnya gas tidak berwarna. Contoh zat gas antara lain udara, Oksigen (O2), Karbon Dioksida (CO2), gas yang terdapat pada balon, ban sepeda, dan ban motor.
Dengan kata lain, balon, ban sepeda, dan ban motor bukan contoh zat gas. Isinya memang gas, tetapi bahan-bahan itu termasuk zat padat.
Salah satu yang menjadi pembeda antara zat padat, cair dan gas adalah dari susunan partikelnya. Hal ini dikarenakan partikel zat berukuran sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, susunan dan sifat partikel sangat menentukan dalam wujud zat.
Zat padat : jarak antar molekul-molekul benda padat dan sangat dekat satu sama lain, memiliki gaya tarik menarik antar molekul yang paling kuat.
Zat cair : gaya tarik antar molekul zat cair lebih kecil dibandingkan dengan zat padat, tetapi lebih besar dibandingkan dengan zat berwujud gas.
Zat berwujud cair tidak memiliki bentuk yang tetap.
Zat gas : molekul molekul gas bergerak secara acak.
Tabel 8 Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas