Menu
Menu
Pendahuluan
Materi Pembelajaran
Evaluasi
Ciri-ciri makhluk hidup
Makhluk hidup dapat dibedakan dari benda tak hidup karena memiliki ciri-ciri kehidupan. Secara mendasar, ciri-ciri kehidupan diantaranya:
Bernapas
Setiap makhluk hidup pasti melakukan pernapasan yaitu menghirup udara untuk mengambil oksigen dari luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara yang banyak mengandung karbondioksida dari dalam tubuh. Pada hakikatnya, proses pernapasan dilakukan untuk memasok kebutuhan setiap sel akan oksigen. Keberadaan oksigen dalam sel sangat penting dalam proses respirasi untuk perolehan energi. Melalui respirasi, setiap sel akan memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Posfat) yang dihasilkan dari oksidasi molekul organik.
Memerlukan Nutrisi
Pada hakikatnya, makhluk hidup memerlukan makanan untuk memperoleh energi dan juga digunakan untuk merakit molekul, sel, dan jaringan baru. Makanan yang dikonsumsi mengandung molekul organik yang diperlukan oleh tubuh yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Molekul organik tersebut sangat sarat akan energi dalam bentuk ikatan kimia.
Proses perolehan energi dari molekul organik tersebut berlangsung melalui beberapa tahap. Pertama, enzim dalam sistem pencernaan akan memecah molekul-molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil. Molekul yang kecil kemudian akan diserap oleh tubuh dan disalurkan ke setiap sel melalui sistem transportasi. Setelah itu, terjadi proses respirasi di dalam sel. Enzim-enzim di dalam sel akan membongkar molekul-molekul kecil tadi dan memanen energi dari ikatan kimianya.
Bergerak
Untuk melakukan berbagai aktivitas, makhluk hidup pasti akan bergerak. Contohnya setiap hari tubuh kita selalu bergerak untuk melakukan sesuatu seperti berjalan, berlari, duduk, berdiri, dan seterusnya. Bahkan pada level yang lebih kecil pun terdapat gejala pergerakan seperti denyut jantung saat memompa darah, gerak peristaltik dalam sistem pencernaan, dan sebagainya. Contoh ciri makhluk hidup dapat bergerak adalah aktivitas ikan salmon yang bermigrasi.
Salmon bermigrasi
source: https://www.beritaunik.net & https://idntimes.com
Tumbuh dan Berkembang
Setiap makhluk hidup selalu melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan yaitu proses bertambahnya ukuran, baik itu volume maupun massa yang sifatnya tidak dapat kembali ke asal (irreversible). Contohnya bertambah tingginya pohon dari hari ke hari, pertambahan berat badan anak balita dari minggu ke minggu, dan lain sebagainya.
Sedangkan perkembangan yaitu perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Contohnya perkembangan organ reproduksi pada hewan, yang semula belum matang, setelah dewasa sudah siap untuk melakukan reproduksi. Atau munculnya bunga pada suatu tumbuhan untuk meneruskan kelangsungan generasinya. Contoh ciri makhluk hidup dapat bertumbuh dan berkembang adalah pada proses pertumbuhan dan perkembangan kecambah seperti pada foto.
Proses pertumbuhan tanaman
source: https://www.happyhydro.com
Contoh lain dari ciri makhluk hidup dapat bertumbuh dan berkembang adalah pada proses pertumbuhan dan perkembangan manusia seperti pada foto.
Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia
source: https://www.kompasiana.com
Reproduksi
Untuk melestarikan keberadaannya, setiap makhluk hidup melakukan reproduksi, yaitu proses perkembangbiakan untuk menghasilkan individu baru. Setiap makhluk hidup mempunyai cara reproduksi yang berbeda-beda. Namun secara umum, reproduksi terbagi kedalam dua bagian yaitu seksual dan aseksual.
Contoh ciri makhluk hidup dapat bereproduksi dapat diamati pada pohon pisang. Pohon pisang berkembang biak dengan cara tunas. Tunas merupakan perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif alami, yakni perkembangbiakan secara vegetatif tanpa bantuan manusia. Vegetatif sendiri adalah cara tumbuhan berkembang biak yang tidak melalui proses perkawinan.
Perkembangbiakan pohon pisang secara tunas
source: https://dosenbiologi.com
Peka terhadap Rangsangan
Berbeda dengan benda tak hidup, makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menanggapi setiap rangsangan yang diterima. Rangsangan dapat bersifat eksternal yaitu rangsangan yang berasal dari luar tubuh, maupun internal yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri.
Rangsangan eksternal misalnya suhu, cahaya, sentuhan, getaran, bau, dan sebagainya. Misalnya pohon jati akan merespon terhadap tingginya suhu pada musim kemarau dengan menggugurkan daunnya. Contoh makhluk hidup peka terhadap rangsangan adalah daun putri malu yang bila daunnya disentuh maka daun tersebut akan mengatup.
Daun putri malu yang mengatup saat di sentuh
source: https://beritabeta.com
Adaptasi
Agar makhluk hidup dapat bertahan dan menjaga kelestariannya, maka harus mampu untuk melakukan penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan. Kemampuan ini disebut dengan adaptasi. Bentuk adaptasi ini dapat dibagi menjadi tiga, yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan juga tingkah laku.
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh terhadap lingkungannya. Contohnya pada tumbuhan eceng gondok, agar dapat mengambang di permukaan air, bagian tubuhnya sangat didominasi oleh parenkim udara. Contoh lain yaitu pada kaki bebek yang mempunyai selaput, agar mampu berenang dan juga berdiri di atas lumpur saat mencari makan.
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi alat tubuh bagian dalam makhluk hidup terhadap lingkungannya. Contohnya pupil pada mata kita mampu membesar atau mengecil menyesuaikan intensitas cahaya. Pada tempat yang terang, pupil akan mengecil, sedangkan pada tempat yang gelap, pupil akan membesar. Contoh lain, hewan herbivora menghasilkan enzim.
Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya kadal akan mempertahankan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Contoh lain pada saat cicak terancam, ia akan melakukan autotomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabui pemangsanya.