Perhatikan video penampilan tari di bawah ini!
Elemen dasar tari yang utama adalah gerak. Gerak tarinya berbeda dengan gerak yang dilakukan sehari-hari. Gerakan tari dilakukan secara ritmis dan mempunyai makna sedangkan gerakan sehari-hari menitikberatkan pada gerakan fungsional. Menurut Soedarsono, salah satu pakar tari Indonesia menjelaskan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerakan-gerakan yang berirama dan indah. Pengertian tersebut berarti bahwa tari terdiri dari gerak yang berirama, merupakan ungkapan ekspresi, dan mempunyai keindahan gerak.
Ruang
Gerak tari dapat dikategorikan berdasarkan ukuran ruang. Karena tarian apapun harus disesuaikan dengan ukuran ruangan. Jika kalian melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi sedangkan jika kalian bergerak berpindah tempat, maka disebut melakukan gerak di ruang umum. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan, atau berkelompok.
Waktu
Setiap gerakan yang dilakukan membutuhkan waktu, baik estetis maupun fungsional. Perbedaan gerakan cepat dan lambat bergantung pada tempo. Tempo menunjukkan seberapa cepat atau lambat suatu gerakan. Gerakan tari juga mempunyai tempo. Gerak tari mempunyai fungsi tempo, memberikan kesan dinamis dan menyenangkan untuk ditarikan.
Tenaga
Saat kalian melakukan gerak, pasti memerlukan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari antara lain:
Intensitas, yang berkaitan dengan jumlah tenaga dalam tarian yang dapat menghasilkan tingkat ketegangan gerak.
Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras.
Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
Tentu saja, jika gerak yang akan dilakukan berintensitas tinggi maka diperlukan tenaga yang lebih besar, begitupun sebaliknya gerak dengan intensitas rendah memerlukan gaya yang lemah atau kecil.
Dengan memahami bahwa ruang, waktu, dan tenaga memiliki peran penting dalam setiap gerak tari, kita dapat melihat bahwa tarian bukan sekadar persembahan visual, tetapi sebuah narasi sebagai bentuk keseimbangan dan harmoni antara elemen-elemen tersebut. Ruang menciptakan efek, waktu mengatur irama, dan tenaga menjadi kekuatan pendorong setiap gerakan. Dapat disimpulkan bahwa gerak tari di Indonesia tidak hanya mencerminkan keberagaman budaya, tetapi juga menjadi pintu gerbang ke dalam pemahaman mendalam tentang ruang, waktu, dan tenaga sebagai elemen dasar tentang kisah indah seni tari.
Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah. Terdapat tiga unsur dalam seni tari, yakni wiraga, wirama, dan wirasa.
Wiraga atau Raga
Wiraga merujuk pada keterampilan dasar gerak tubuh penari, termasuk berbagai gerakan dari ujung jari hingga kaki. Ini mencakup gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan postur tubuh penari. Wiraga menuntut penari untuk memiliki kekuatan, kelenturan, dan kelincahan tubuh agar dapat mengekspresikan gerakan dengan sempurna. Setiap gerakan dalam tari harus dijalankan dengan kekuatan yang tepat dan keanggunan yang sesuai.
Wirama atau Irama
Wirama berkaitan dengan aspek ritmis atau musikal dari tarian. Ini mencakup pengaturan musik, irama, dan tempo yang mendukung gerakan tari. Penari harus mampu mengikuti irama dan tempo musik dengan tepat, serta menginterpretasikan ritme melalui gerakan tubuh mereka. Keharmonisan antara gerakan tubuh dan musik menjadi kunci dalam menciptakan kesan yang kuat dalam pertunjukan tari.
Sementara, berdasarkan aksennya, wirama terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Wirama tandak, yakni wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan aksen yang berulang-ulang dan teratur. Dalam wirama tandak, gerak tari dan musik lebih mudah disusun.
Wirama bebas, yakni wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan aksen yang berulang-ulang dan teratur.
Wirasa atau Rasa
Wirasa merujuk pada aspek estetika atau rasa dari tarian. Ini mencakup ekspresi emosional, keindahan gerakan, dan keselarasan artistik dalam pertunjukan tari. Penari harus mampu mengekspresikan berbagai emosi, mulai dari kegembiraan hingga kesedihan, melalui gerakan tubuh dan ekspresi wajah mereka. Wirasa juga menuntut penari untuk memiliki kesadaran akan keindahan dalam setiap gerakan yang dilakukan, sehingga dapat menciptakan pengalaman yang memukau bagi penonton.
Seni tari tak hanya memiliki unsur utama saja. Namun di dalamnya juga terdapat sebuah unsur pendukung. Beberapa unsur pendukung ini bisa membuat para penonton begitu tertarik untuk melihat tarian yang penuh akan gerakan ritmis di dalamnya.
Iringan
Unsur iringan ini bisa dari musik dan juga penari itu sendiri. Adanya iringan musik akan bisa membuat setiap gerakan yang dilakukan oleh penari menjadi lebih berirama seta lebih ritmis. Adanya perpaduan antara iringan musik dengan seni tari akan menjadikan para penonton lebih banyak berminat untuk menyaksikannya. Hal ini karena daya tarik yang diberikan oleh perpaduan tersebut menjadikan seni tari lebih memikat.
Berikutnya adalah iringan dari penari itu sendiri. Sebagai contohnya adalah teriakan, hentakan tepukan dan lain sebagainya. Adanya iringan dari penari akan membuat seni tari terlihat lebih indah untuk disaksikan.
Kostum
Setiap kostum yang dikenakan oleh para penari harus disesuaikan dengan suasana dan jenis tari itu sendiri. Bahkan seni tari dari setiap daerah juga memiliki konstumnya masing-masing. Dari kostum seni tari yang berbeda-beda pada setiap daerah akan mampu menunjukkan unsur kedaerahan yang lebih menonjol ketika disaksikan oleh para penonton.
Tata Rias
Ketika penari tidak menggunakan tata rias yang begitu maksimal. Maka ada kemungkinan jika ekspresi yang ditunjukkan oleh penari tersebut begitu kurang maksimal sekaligus pesan dan suasana pada tarian yang dibawakan juga akan kurang tersampaikan kepada para penonton.
Artinya tata rias yang digunakan pada seni tari harus sesuai dengan tarian yang akan dibawakan. Tata rias bisa dilakukan oleh penari itu sendiri atau menggunakan bantuan jasa penata rias.
Pola Lantai/Blocking
Seni tari yang selalu bisa memfokuskan pada gerakan ritmis akan membuat penari tak hanya berdiam diri di atas panggung saja. Para penari tersebut akan bisa bergerak kesana kemari. Maka dari itu penting sekali bagi seorang penari untuk bisa menguasai panggung. Hal ini dilakukan juga agar setiap gerakan yang dilakukan oleh penari mampu memikat daya tarik dari para penonton. Penguasaan panggung bisa dilakukan melalui beberapa cara seperti latihan sebelum melakukan pementasan, posisi dari penonton hingga ukuran panggung atau tempat.
Ketika seorang penari bisa menguasai panggung. Maka gerak tari yang ia bawakan akan bisa memikat para penonton yang menyaksikan penampilannya. Lalu ketika gerak tari dilakukan secara berkelompok, maka penguasaan panggung juga harus dilakukan dengan lebih teliti lagi. Hal ini dilakukan agar gerak tari yang dilakukan oleh kelompok penari bisa terlihat lebih maksimal lagi.
Gerakan
Setiap gerak tari yang dilakukan oleh penari bisa dikombinasikan dengan gerakan tambahan. Contohnya adalah tepukan, hentakan dan lain sebagainya. Gerakan yang dilakukan bukan hanya berasal dari tangan dan kaki saja. Namun dari ekspresi wajah juga harus bisa lebih diperhatikan. Ketika seni tari yang dilakukan bisa dikombinasikan dengan gerakan tambahan sekaligus ekspresi wajah. Maka seni tari tersebut akan terlihat lebih estetika dan lebih memukau.
Penugasan
Sebelum menerima materi, anda telah membuat tari kreasi bersama kelompok anda.
Diskusikan bersama kelompok anda dan lakukan refleksi bersama terhadap hasil karya tari yang anda buat bersama kelompok anda; Apakah elemen dasar, unsur dasar, dan unsur pendukung telah terpenuhi dengan baik?