Tengkawang (Shorea stenoptera) adalah tanaman yang termasuk ke dalam famili Dipterocarpaceae. Status IUCN yang dimiliki oleh Tengkawang adalah Near Threatened (hampir terancam) (gbif.org, n.d.). Pohon Tengkawang memiliki kulit batang yang berwarna kelabu hingga kehitaman, licin, beralur, bersisik dan tampak mengelupas. Getah dari Tengkawang (damar) memiliki warna yang bervariasi, dari putih bening, kuning, cokelat hingga hitam mengkilap. Biji Tengkawang umumnya memiliki sayap, dengan dimensi lebar sekitar 25-47 mm dan panjang 35-57 mm. Biji Tengkawang memiliki 3 sayap panjang disertai dengan 2 sayap yang lebih pendek yang membantu persebaran biji Tengkawang (greeners.co, n.d.).
Klasifikasi daripada Tengkawang adalah sebagai berikut (mindat.org, n.d.):
(mindat.org, n.d.)
Lemak adalah zat organik yang tersusun oleh karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) yang tidak larut dalam air. Pelarut daripada lemak antara lain adalah kloroform, eter, dan benzena. Molekul lemak terdiri dari satu molekul gliserol dan tiga asam lemak. Asam lemak tersusun atas rantai hidrokarbon (CH) dan gugus karboksil (-COOH) yang berikatan melalui ikatan ester (zenius.net, n.d.).
Secara umum, lemak terbagi menjadi 2 yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh adalah lemak yang biasanya berbentuk padat pada suhu ruang. Lemak jenuh memiliki asam lemak yang lurus yang menyebabkan molekul lemak dapat tersusun secara rapat yang menyebabkan lemak jenuh berbentuk solid pada suhu ruang. Lemak tidak jenuh adalah lemak yang pada asam lemaknya kekurangan molekul hidrogen sehingga menyebabkan munculnya cis double bond. Cis double bond menyebabkan asam lemak menjadi bengkok, sehingga molekul lemak tidak dapat tersusun secara rapat yang menyebabkan lemak berbentuk cair pada suhu ruang (Reece et al, 2021) .
Sifat kimia lemak adalah dapat mengalami reaksi saponifikasi dan reaksi hidrogenasi. Reaksi saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh NaOH atau KOH yang menyebabkan lemak berubah menjadi sabun. Reaksi hidrogenasi adalah reaksi pengubahan lemak tidak jenuh menjadi lemak jenuh dengan penambahan hidrogen (quipper.com, 2019).
Adapun sifat fisika lemak antara lain bersifat non-polar dan larut dalam kloroform dan benzena. Lemak yang memiliki asam lemak rantai pendek lebih polar dibandingkan asam lemak dengan rantai yang lebih panjang. Hal ini disebabkan karena asam lemak tersusun atas rantai hidrokarbon yang bersifat non-polar (quipper.com, 2019).
Tengkawang memiliki biji yang dapat dimanfaatkan untuk diambil lemak nabatinya. Biji Tengkawang memiliki kandungan lemak nabati paling tinggi jika dibandingkan dengan biji anggota genus Shorea yang lain (Saridan et al, 2013) . Terdapat tiga metode pengolahan biji Tengkawang menjadi lemak nabati, yaitu dikempa (diperas dengan diberikan tekanan yang besar), direbus, dan dilarutkan dengan pelarut organik (Gusti et al, 2012) . Lemak Tengkawang memiliki titik beku 35-38°C dengan kandungan asam palmitat 14-22%, asam stearat 36-50%, asam oleat 30-40%, asam archidat sekitar 1%, dan asam linoleat 0-6% (umkmkalbar.id, 2019). Lemak Tengkawang termasuk lemak jenuh karena berbentuk padat dalam suhu ruang dan sering dimanfaatkan dalam dunia kosmetik.
Sabun merupakan produk hasil reaksi saponifikasi lemak. Saponifikasi melibatkan basa kuat seperti KOH (untuk sabun cair) dan NaOH (untuk sabun padat) dalam reaksi hidrolisis lemak yang memutuskan rantai trigliserida. Menurut Helmenstine (2020), reaksi saponifikasi adalah sebagai berikut:
Kadar air didefinisikan sebagai banyaknya kandungan air persatuan bobot bahan. Berdasarkan SNI 3532:2016, kadar air sabun padat adalah maksimal 15% (Badan Standardisasi Nasional, 2016).
Alkali bebas merupakan alkali berlebih dalam sabun yang tidak melalui reaksi saponifikasi. Menurut SNI 3532:2016, kadar alkali bebas yang diperbolehkan untuk sabun mandi padat adalah tidak lebih dari 0,1 %.
Stabilitas busa didefinisikan sebagai kemampuan sabun untuk mempertahankan gas untuk waktu tertentu (Bestari, 2017). Pengukuran stabilitas busa dilakukan dengan mengamati penurunan volume busa dalam jangka waktu tertentu.
pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Nilai pH merupakan log10 negatif konsentrasi ion H+. Suatu larutan dikatakan asam jika memiliki pH di bawah 7, netral jika memiliki pH = 7, dan basa jika memiliki pH di atas 7 (bpusdataru-bk.jatengprov.go.id, n.d.). Pada umumnya, sabun mandi memiliki pH berkisar dari 9,01 - 10,0 (Tarun, Susan, Suria, Susan, & Criton, 2014). Sedangkan, kriteria mutu nilai pH sabun menurut ASTM (2001) berkisar antara 9 – 11 (Purnamawati, 2006).
Tegangan permukaan adalah gaya yang bekerja tegak lurus ke bawah pada cairan yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi (ilmukimia.org, 2012). Sabun dapat melemahkan tegangan permukaan air dengan melemahkan ikatan hidrogen molekul air yang menyebabkan jarak antar molekul air tidak serapat sebelumnya.
2.2.1 Lemak Tengkawang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun.
2.2.2 Sabun dari bahan dasar lemak Tengkawang memenuhi standar SNI dan ASTM.
2.2.3 Sabun dari bahan dasar lemak Tengkawang dapat menurunkan tegangan permukaan air.