MP- Tambora dan Selo
Selo hanyalah nama seekor burung yang biasa saja, melihat hasil dari pos 1 s/d 8 biasa saja tapi tangguh dan stabil dapat mengalahkan ratusan ekor burung.
Lomba dimulai dari :
Pos 1 majalaya rangking 328
Pos 2 Pangandaran rangking 182
Pos 3 Kebumen rangking 11
Pos 4 Yogyakarta rangking 15
Pos 5 Pacitan rangking 19
Pos 6 Blitar rangking 27
Pos 7 Lumaja rangking 4
Pos 8 Banyuwangi rangking 20
Pos 9 Bali rangking 1.
LLB15-005975 Megan Yearling adalah satu satunya burung yang mendapat gelar Ace Pigeon dan satu satunya burung yang pulang clock dari Bali dan jumlah point tertinggi. “Grand Champion” atau “Real Champion”
Nama yang diberikan adalah SELO… sesuai karakter yang tangguh kuat pantang menyerah walaupun lomba cuaca tak menentu dan extrem.
Jumlah burung yang dilombakan dari pos awal lebih dari 720 ekor dan latihan lebih dari 47 ekor.
Dan hanya satu satunya (the only one) yang pulang clock dari Bali dan Ace Pigeon 9 pos
Dua tahun berturut turut Kandang Daya Loft lepasan Padang Bay Bali dengan burung yg berbeda selalu menyabet clock juara 1 , sehingga banyak usulan agar lepasan Bali jangan lagi di Padang Bay karena dikhawatirkan yang juara itu itu saja.
Inilah Selo Pemberian Nama dari Pa Sudarsana dengan menyisihkan banyak kandidat terkait usulan pemberian Nama Burung dari anggota.
Hampir saja 3 kali berturut turut tiap tahun kandang Daya loft merebut juara 1 long distance.
Setelah jedah 1 tahun tahun dan tidak ada lagi lepasan Padang Bay berikutnya diusulkan lomba extrem Long Sumbawa dan lagi lagi seekor burung dengan nama “TAMBORA” yang ambil alih.....lagi lagi dari kandang Daya loft dan satu satunya yang Ace Pigeon juara Bali-Sumbawa.....
Berita terkait Nama “Selo dan Tambora” hampir nyaris tidak terdengar baik di Medsos FB atau media lain bahkan mungkin sudah dilupakan .
Kini tinggal kenangan......apakah masih ada yang mengenal ?
Suatu saat ada setitik harapan anak cucu kita masih ada yang mengenal hebatnya SELO dan TAMBORA.
Semoga...Aamiin
Tulisan Daya Harta
Bekasi, 08 Mei 2019