SIPA SMILE (Smart, Meaningful, and Enlightening Laboratory) adalah ekosistem pembelajaran yang memadukan inovasi teknologi, pendekatan STEAM, dan budaya lokal untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif, inspiratif, dan relevan. Berikut adalah panduan untuk mengoptimalkan berbagai fitur dan aktivitas dalam SIPA SMILE:
Pameran Sains RANTJA adalah pameran sains untuk memamerkan hasil karya siswa berbasis proyek.
Langkah-Langkah:
Persiapan: Siswa membuat proyek berdasarkan tema yang relevan, misalnya alat sederhana berbasis prinsip fisika atau kimia.
Kolaborasi: Setiap kelompok harus mendokumentasikan proses pembuatan dan mengaitkan proyeknya dengan nilai-nilai budaya lokal, seperti batik atau getuk.
Pameran: Proyek dipamerkan dengan penjelasan ilmiah, poster digital, atau presentasi langsung.
Simulasi digunakan untuk mempermudah siswa memahami konsep abstrak melalui teknologi.
Langkah-Langkah:
Pilih aplikasi atau perangkat lunak seperti PhET atau Tinkercad untuk simulasi fisika, kimia, atau biologi.
Siapkan LKPD untuk panduan eksplorasi konsep.
Siswa menjalankan simulasi, seperti pergerakan molekul atau percobaan gravitasi.
Program untuk menghasilkan karya inovatif berbasis STEAM.
Langkah-Langkah:
Pilih isu lokal (misalnya: pemanfaatan limbah getuk menjadi bioplastik).
Terapkan pendekatan STEAM:
Sains: Teliti dampak atau manfaat inovasi.
Teknologi: Gunakan alat modern atau aplikasi digital.
Engineering: Buat prototipe.
Art: Desain produk dengan elemen estetika.
Matematika: Analisis data hasil percobaan.
Presentasikan karya dalam format digital flipbook.
Penggunaan elemen permainan untuk pembelajaran.
Langkah-Langkah:
Gunakan platform seperti Kahoot, Quizizz, atau Wordwall.
Desain permainan berbasis tantangan dengan elemen budaya lokal, seperti kuis sejarah Magelang.
Berikan insentif seperti poin atau badge.
Media interaktif untuk menyajikan informasi secara menarik.
Langkah-Langkah:
Pilih platform seperti Canva atau FlippingBook.
Siswa membuat konten flipbook berbasis proyek, misalnya panduan pembuatan batik atau eksplorasi flora lokal Magelang.
Presentasikan hasil karya di kelas atau pameran.
Eksplorasi konsep biologi melalui eksperimen langsung.
Langkah-Langkah:
Pilih topik, misalnya pengamatan struktur daun dari tumbuhan lokal.
Sediakan alat seperti mikroskop dan panduan eksperimen.
Catat hasil pengamatan dan kaitkan dengan keberlanjutan lingkungan.
Memahami konsep fisika melalui eksperimen praktis.
Langkah-Langkah:
Pilih percobaan, misalnya mekanika sederhana (katrol tradisional dalam budaya lokal).
Gunakan alat sederhana atau digital untuk pengukuran.
Diskusikan hasil eksperimen dengan pembimbing.
Pengembangan keterampilan digital siswa.
Langkah-Langkah:
Ajarkan pemrograman sederhana, seperti Scratch atau Python.
Terapkan dalam proyek berbasis budaya, misalnya animasi getuk.
Publikasikan karya siswa di platform digital.
Mengintegrasikan budaya lokal dalam pembelajaran.
Langkah-Langkah:
Undang narasumber lokal, seperti pengrajin batik atau seniman Soreng.
Siswa mempelajari proses kreatif dan nilai budaya.
Dokumentasikan kegiatan untuk bahan ajar.
Menggunakan LKPD untuk memfasilitasi eksplorasi mandiri dan kelompok.
Langkah-Langkah:
Desain LKPD berbasis proyek dengan tema budaya lokal, seperti desain pola batik.
Pastikan LKPD mencakup petunjuk eksplorasi, langkah kerja, dan refleksi.
Evaluasi hasil kerja siswa berdasarkan rubrik yang jelas.
Dengan panduan ini, SIPA SMILE dapat diimplementasikan secara efektif untuk mendukung pembelajaran yang holistik, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa serta komunitas di Kota Magelang.