Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Standar Nasional Pendidikan Indonesia mengamanatkan bahwa Pendidikan haruslah merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya serta masyarakat. Dengan demikian, semua upaya yang kita lakukan dalam konteks pendidikan, bukan hanya harus kita rencanakan dengan cermat, namun juga harus sebesar-besarnya ditujukan untuk mengembangkan potensi anak.
Standar Kompetensi lulusan telah mendeskripsikan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Bagaimana seluruh kriteria ini dapat dicapai oleh semua murid kita adalah soal bagaimana kita sebagai guru dapat menyediakan pengalaman belajar yang memastikan bahwa semua murid kita, dengan segala keragamannya dapat kita penuhi kebutuhan belajarnya, sehingga mereka dapat menunjukkan kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan setelah lulus atau menyelesaikan setiap jenjang pendidikannya.
Pemerintah sendiri telah menetapkan standar isi yang dipercaya dapat membantu murid mencapai kompetensi lulusan yang diharapkan. Standar isi ini menjadi dasar untuk pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tentunya juga perlu disikapi dengan sepenuh kesadaran bahwa ada banyak cara dan format untuk menyampaikan isi tersebut kepada murid-murid. Pembelajaran berdiferensiasi akan memungkinkan guru mewujudkan hal ini.
Di sisi lain, sebagai konsekuensi logis dari keragaman kebutuhan murid yang berbeda, maka kita harus mempertimbangkan bagaimana proses pembelajaran harus secara hati-hati didesain agar dapat berhasil untuk semua murid. Standar Proses sendiri sebenarnya telah secara jelas mendeskripsikan kriteria pelaksanaan pembelajaran seperti apa yang harus dipertimbangkan oleh guru dan sekolah beserta prinsip-prinsipnya. Pembelajaran berdiferensiasi yang berfokus pada kebutuhan murid, sangat sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut. Dengan memperhatikan konten, proses, produk, guru dapat menyesuaikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran agar kesemua tahapan proses tersebut dapat memenuhi kebutuhan belajar murid-murid kita dan membantu kesuksesan pembelajaran mereka.
Sementara itu, proses pembelajaran berdiferensiasi juga mensyaratkan adanya praktek-praktek penilaian yang baik. Pemerintah sendiri telah menetapkan Standar Penilaian Pendidikan, dimana dijelaskan bahwa tujuan dari standar itu adalah menciptakan proses penilaian yang mengarah pada tercapainya standar kompetensi lulusan. Proses penilaian dilakukan dan digunakan bukan hanya untuk menilai hasil akhir dari proses pembelajaran, namun yang paling penting adalah bagi perbaikan proses pembelajaran sehingga semua murid dapat mencapai kemajuan dalam proses belajarnya. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi tentang hasil belajar murid dengan demikian tentunya harus dilaksanakan secara terus menerus. Dalam praktek pembelajaran berdiferensiasi, praktek penilaian yang terus menerus ini menjadi satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh guru, karena strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru akan sangat bergantung pada informasi yang didapat oleh guru melalui proses penilaian ini.
Modul 2.1 ini merupakan bagian dari paket modul 2 dan juga merupakan bagian dari serangkaian kegiatan pelatihan daring yang akan mencakup kegiatan belajar mandiri, sesi diskusi, tanya jawab dan konsultasi secara daring dengan para fasilitator dan peran-peran lain yang telah ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Oleh karena itu, modul ini sebaiknya digunakan secara simultan dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Modul ini telah mengalami perbaikan di beberapa bagiannya.
Kami juga ingin mengingatkan bahwa karena belajar sifatnya adalah personal, maka proses ini hanya akan bermakna jika Anda dapat membuat koneksi dan menerapkannya dalam berbagai konteks pemecahan masalah yang Anda hadapi sehari-hari. Kami telah berusaha untuk memastikan bahwa berbagai strategi yang kami sarankan dalam modul ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, namun demikian, kreativitas dan pemahaman akan kebutuhan masing-masing kondisi kelas yang berbeda tetap dituntut dari Anda.
Semoga setiap menit yang dihabiskan dalam perjalanan belajar ini akan membantu Anda menjadi versi diri Anda yang lebih baik dari hari ke hari, terutama dalam peranan Anda sebagai pendidik.
Sekali lagi, selamat belajar dan mengeksplorasi materi yang diberikan dalam modul ini. Semoga Anda mendapatkan banyak momen AHA di sepanjang prosesnya dan menjadi Guru Penggerak yang dapat membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Salam,
Oscarina Dewi Kusuma, M.Pd. & Siti Luthfah, M. Pd
Forum komunikasi ini disediakan sebagai sarana komunikasi antara fasilitator dan peserta selama mempelajari Modul 2.1. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.
Selamat berdiskusi!
by KASERI S.Pd., M.M. -
Thursday, 9 February 2023, 8:19 AM
Bismillahirrohmanirrohim, Niat insun belajar kembali....
Alhamdulillah setelah jedah libur akhir modul 1 dari 1.1 sampai 1.4, hari ini Kamis 9 Februari 2023 kembali mulai belajar modul 2 diawali dengan modul 2.1 "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensial"
Belajar sifatnya adalah personal, maka proses ini akan bermakna bagi saya agar dapat membuat koneksi dan menerapkannya dalam berbagai konteks pemecahan masalah yang saya hadapi sehari-hari. Saya berusaha untuk memastikan bahwa berbagai strategi dapat diterapkan dalam berbagai konteks. Saya yakin bisa mengarungi pembelajaran kali ini dengan baik.
Semoga setiap menit yang saya habiskan dalam perjalanan belajar ini akan membantu saya menjadi versi diri pribadi yang lebih baik dari hari ke hari, terutama dalam peranan saya sebagai pendidik.
Murid hebat, butuh guru hebat....
Mengawali kegiatan Belajar dengan pantun:
Naik Bis jurusan Merak
Jangan Lupa Membawa Beras
Ayo Guru, Teruslah Bergerak
Agar Diri Semakin Berkualitas
Semangattt !!!
Semangattt !!!
Semangattt !!!
Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut:
Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman.
Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan.
Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.
Secara umum, capaian modul ini adalah peserta mampu:
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda;
menjadi teladan dalam melakukan praktik-praktik reflektif dalam pembelajaran bagi komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu:
menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid;
mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid;
menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;
membuat dan mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;
menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Ringkasan Alur Belajar MERDEKA
Modul ini akan menggunakan alur belajar yang disingkat dengan MERDEKA. Alur MERDEKA dalam modul ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut
Mulai dari Diri (2 JP)
CGP akan melakukan refleksi terhadap pengalaman pribadi saat bersekolah dulu, terkait dengan bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya belajar dengan yang lebih baik.
Eksplorasi Konsep (4 JP)
CGP akan mengeksplorasi materi-materi berikut ini:
Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar semua murid;
Pengertian pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;
Kebutuhan belajar murid yang berbeda dan konsekuensinya dalam proses pembelajaran;
Penerapan diferensiasi konten, proses, dan produk dalam pembelajaran;
Peran Penilaian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi.
Ruang Kolaborasi (6 JP)
CGP akan melakukan kerja kelompok untuk membaca, mendiskusikan dan kemudian menganalisis beberapa skenario implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan melakukan refleksi kolaboratif dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu yang tersedia.
Demonstrasi Kontekstual (4 JP)
CGP akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
Elaborasi Pemahaman (2 JP)
CGP akan mengelaborasi pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dielaborasi bersama instruktur.
Koneksi Antarmateri (2 JP)
CGP akan membuat sintesa pemahaman dengan mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengimplementasikannya.
Aksi nyata
CGP akan mengimplementasikan dan melakukan refleksi terhadap implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
Assessment for learning
Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (ongoing assessment)
Assessment of learning
Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif.
Assessment as learning
Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.
Daring
Merupakan akronim (singkatan) dari dua kata: “dalam” dan “jaringan”. Dalam Bahasa Inggris, berarti “online”.
Diagram Frayer
Grafik visual yang dikembangkan oleh Dorothy Frayer untuk membantu murid dalam mendefinisikan konsep atau kosakata. Diagram ini dibagi menjadi empat bagian: definisi, karakteristik, contoh dan bukan contoh.
Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.
Diferensiasi Produk
Merujuk pada strategi memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.
Diferensiasi Proses
Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content) materi.
Kesiapan belajar (Readiness)
Kapasitas atau kesiapan murid untuk mempelajari materi baru. Kesiapan ini terkait dengan berbagai hal, diantaranya: pengetahuan, konsep dan keterampilan awal yang saat ini dikuasai oleh murid; miskonsepsi; tingkat perkembangan kognitif, afektif dan fisik; keterampilan berpikir, dan sebagainya.
Lingkungan Belajar
Lingkungan yang berada di sekitar seseorang dan yang mempengaruhi proses belajar mengajar.
Minat
Suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya.
Peer Teaching
Metode pembelajaran tutor sebaya yang merupakan strategi pembelajaran kooperatif dimana rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara orang-orang yang bekerja bersama.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu.
Profil Belajar
Merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain.
Scaffolding
Suatu teknik pembelajaran di mana murid diberikan sejumlah bantuan, kemudian perlahan-lahan diadakan pengurangan terhadap bantuan tersebut hingga pada akhirnya, murid dapat menunjukkan kemandirian yang lebih besar dalam proses pembelajaran.
2.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.1
Durasi : 1 JP
Moda : Mandiri
Kutipan untuk hari ini
“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.”
(Ki Hajar Dewantara)
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pertanyaan Pemantik untuk Pembelajaran 1:
Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya yang berbeda-beda?
Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Sesi Pembelajaran yang Pertama! Untuk mengawali pembelajaran di Modul 2.1 ini, Anda akan melakukan refleksi individu.
Membuat Refleksi Individu
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda.
Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?
Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?
Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?
Petunjuk:
Klik Add New Blog Post untuk membuat Refleksi Individu
Setelah menulis refleksi di kotak message kirimkan jawaban refleksi dengan klik Add Post.
BERKREASI DALAM KEBERAGAMAN MURID
by KASERI S.Pd., M.M.Thursday, 9 February 2023, 9:19 AM
Saya Kaseri, S.Pd., M.M. adalah calon guru penggerak angkatan 7 dari SMAN 1 Jombang Jawa Timur. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan tahapan Koneksi Antar Materi dari alur MERDEKA yang merupakan akronim dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.
Pada tahap 2.1.a.3. Mulai Dari Diri - Modul 2.1 ini, sebagai Calon Guru Penggerak mendapatkan ‘challenge’ untuk merefleksikan diri.
Tujuan Pembelajaran Khusus kegiatan Mulai dari Diri Modul 2.1 adalah CGP dapat berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Durasi Kegiatan Mulai dari Diri: 1 JP
Moda: Mandiri
Kutipan untuk hari ini
“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” (Ki Hajar Dewantara)
Pertanyaan Pemantik untuk Pembelajaran 1:
Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya yang berbeda-beda?
Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Sesi Pembelajaran yang Pertama!
Untuk mengawali pembelajaran di Modul 2.1 ini, Anda akan melakukan refleksi individu.
Membuat Refleksi Individu Mulai dari Diri - Modul 2.1
1. Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda.
Murid di kelas memang unik dengan keberagaman masing-masing, istilahnya heterogen. Ini kenyataan yang harus diakui. Mereka datang dengan latar belakang ekonomi berbeda, terkadang orang tua tidak lagi lengkap, berasal dari sekolah yang berbeda, datang dengan membawa prestasi berbeda, kegemaran berbeda, kecakapan berbeda, agamapun berbeda. Intinya mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari finansial, lingkungan, sosial, emosional, dan lain-lain. Saat ini saya mengajar Matematika di SMA Negeri 1 Jombang. Kelas yang saya ampuh adalah X dan XI dengan jumlah per kelas 30 – 36 murid. Meskipun berbeda, mereka menerima perbedaan dengan senang dan belajar dengan git penuh motivasi.
2. Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?
Hal yang telah saya lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi murid.
Pertama, saya melakukan tes diagnosis atau pretes untuk mengetahui perbedaan kemampuan murid di awal pembelajaran. Untuk kelas X yang baru lulus dari SMP biasanya soal pretes yang saya berikan berupa soa-soal cepat tentang penjumlahan, perkalian, dan pembagian bilangan bulat, pecahan, desimal. Untuk kelas XI yang baru naik dari kelas X, biasanya soal pretes yang saya berikan berupa soa-soal tentang materi di kelas X.
Kedua, saya melakukan analisis kemampuan awal mereka dengan perpedoman dokumen awal yang dimiliki mereka. Untuk kelas X yang baru lulus dari SMP biasanya saya mengumpulkan dokumen nilai Matematika saat di SMP. Untuk kelas XI yang baru naik dari kelas X, biasanya saya mengumpulkan dokumen nilai Matematika di kelas X.
Ketiga, saya merancang pembelajaran dengan materi ajar sesuai fase dan kemampuan murid. Berusaha membuat pembelajaran yang berpihak kepada siswa, berdifat fleksibel dan merdeka tanpa ada paksaan, penganekaragaman hasil belajar, dan tidak kaku terpaku pada target kurikulum. Model dan strategi bervariasi, membuat kelompok belajar menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan mereka, membuat konten pembelajaran youtube yang mudah dipahami murid, mendorong kolaborasi antar mereka, dan menyisipkan permainan dalam pembelajaran agar murid lebih rileks dalam belajar.
Keempat, saya melakukan evaluasi sesuai dengan keragaman soal untuk menguji kemampuan murid yang berbeda, dengan tujuan mereka mendapatkan evaluasi yang bermakna bagi kehidupannya.
3. Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?
Tantangan-tantangan yang saya hadapi dalam proses pembelajaran di kelas antara lain:
Pertama, mereka mempunyai visi dan misi yang berbeda, bahkan ada beberapa yang masih belum jelas visi belajar dan sekolahnya. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran terkadang sedikit terhambat. Secara pribadi, memang untuk mengatasi keberagaman yang variasinya banyak, tidak cukup hanya dalam sekali tatap muka selesai. Perlu waktu lama dan kesabaran. Apalagi beberapa murid lambat dalam menerima pelajaran dan mengumpulkan tugas. Perlunya banyak strategi pembelajaran agar murid selalu antusias belajar,
Kedua, berkurangnya waktu pembelajaran karena ada yang kurang bersemangat dalam pembelajaran karena kurangnya minat dan motivasi dalam belajar.
Durasi : 2 JP
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menjelaskan apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas mereka.
CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi.
CGP dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid.
Kutipan hari ini:
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.”
(Ki Hajar Dewantara)
Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Sesi Pembelajaran yang kedua. Sesi pembelajaran yang kedua ini terdiri dari 2 bagian yaitu eksplorasi konsep secara mandiri dan eksplorasi konsep melalui forum diskusi.
Sebelum Anda memulai pembelajaran di sesi kedua ini, silakan lihat pertanyaan-pertanyaan pemantik berikut ini dan cobalah untuk menjawab beberapa dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Anda tidak perlu menuliskan jawaban Anda.
Pertanyaan Pemantik untuk Pembelajaran ini:
Apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas saya?
Bagaimana saya dapat mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murid?
Apa yang saya ketahui tentang latar belakang murid saya, pembelajaran yang telah dilakukan oleh mereka sebelumnya, dan perkembangan keterampilan mereka?
Apa yang saya ketahui tentang minat murid saya (di sekolah dan di luar), motivator, dan tujuan mereka?
Apa yang saya ketahui tentang profil belajar murid saya? Bagaimana gaya belajar mereka?
Bagaimana saya bisa menggunakan informasi tentang minat, kesiapan dan profil belajar murid saya untuk membantu saya merancang dan melaksanakan pembelajaran secara efektif?
Tetaplah merujuk kembali ke pertanyaan-pertanyaan di atas ketika Anda kemudian membaca dan mempelajari materi pembelajaran selanjutnya.
PAGE 1
KASERI noted on Pengantar
Salah satu konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas saya adalah saya harus berbuat adil terhadap semua. Memperlakukan mereka sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kemampaun mereka.
PAGE 2
KASERI noted on 2.1.1 Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Semua Murid
Indahnya perbedaan dalam pembelajaran, menjadi seni ornamen yang sangat mengasyikkan..
PAGE 3
KASERI noted on 2.1.2 Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Kebalikan Differensial dalam Matematika adalah Integral. Artinya untuk mengembalikan fungsi awal sebelum di diferensiasi/diturunkan dilakukan dengan Integral. Dalam bahasa lain "Menyeluruh". Maka mari kita lakukan kegiatan menyeluruh yang bisa mengakomodir setiap perbedaan dalm diri murid kita
PAGE 4
KASERI noted on Sebuah Ilustrasi
1. Menurut saya tidak tepat, hal ini akan menghambat kreatifitas dan kecepatan kerja pada kegiatan berikutnya karena takut mendapat tugas tambahan 2. Alternatif lain, berikan kegiatan pengayaan yang bisa mengeksplorasi kemampuan mereka lebih baik. 3. Memberikan perlakuan khusus bagi mereka. Mereka mempunyai kecepatan belajar yang lebih dari lainnya. Maka perlu diberikan materi pengayaan yang lebih dari lainnya.
PAGE 5
KASERI noted on Miskonsepsi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid
PAGE 6
KASERI noted on Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Semestinya, karena kebutuhan murid berbeda, maka KKM/KKTP tidak perlu ada lagi
PAGE 7
KASERI noted on 2.1.3 Mengetahui Kebutuhan Belajar Murid
Untuk memenuhi ketiga aspek berikut: Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid, Profil belajar murid, diperlukan desain pembelajaran yang baik
PAGE 8
KASERI noted on 1. KESIAPAN BELAJAR (READINESS)
Untuk menyusun kesiapan awal belajar seorang guru perlu memikiki dokumen data tentang perbedaan yanga ada pada diri muri, hal ini bisa silakaukan dengan melihat data prestasi pada pembelajaran sebelumnya atau juaga bisa melakukan tes diagnostik
PAGE 9
KASERI noted on Kesiapan Belajar
Tomlinson (2001: 46) mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Jika salah stel tombol, biaanya akan keluar suara mendengung, kresek-kresek, atau hal lain yang tidak nyaman. maka jika di kelas ada anak yang tidak nyaman, berarti stel-an pembelajaran kita kurang baik
PAGE 10
PAGE 11
PAGE 12
PAGE 13