PINTER BU KADES

Apa itu Pinter Bu Kades? Pinter Bu Kades adalah akronim dari Pekan Interaksi Budaya, Karya dan Desain. Penasaran dengan program sekolah yang saya gagas ini? Yuk simak di halaman berikut untuk Alur B dan A:

Berawal dari Kanvas Bagja

Kanvas Bagja memudahkan kita untuk membuat suatu program yang sesuai dengan apa yang diimpikan oleh guru/komunitas sekolah. Kanvas Bagja menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif untuk melihat segala sesuatu berawal dari "kelebihan/potensi" yang dimiliki, bukan berangkat dari hal-hal negatif/kekurangan yang dimiliki.


Dalam Kanvas Bagja, juga digunakan untuk memetakan aset yang dimiliki oleh sekolah sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sekolah

Aset yang dimiliki sekolah

Sekolah kami, SDN Plantungan memiliki ASET yang tersembunyi, karena ketidaksadaran kami akan potensi yang kami miliki. Fasilitas lengkap bukanlah segala-galanya. Karena ada 7 aset modal, yang bisa kami petakan untuk kemudian kami ambil manfaatnya. Silakan buka tautan berikut untuk melihat aset-aset yang dimiliki oleh SDN Plantungan Modul 3.2 (ASET)

Melibatkan Siswa dalam Kegiatan

Melibatkan siswa dalam kepanitiaan PINTER BU KADES

Program Yang Berpihak Pada Murid

Di program PINTER BU KADES, siswa juga mendapatkan pengalaman Literasi Finansial, bagaimana bisa menjual produk-produk yang mereka hasilkan, kemudian dari segi packaging, mengelola keuangan serta menghitung uang dari hasil kegiatan jual-beli.

Tidak mudah bagi saya untuk menggerakkan komunitas saya agar turut mendukung program ini. Banyak alasan yang pada awalnya membuat guru merasa keberatan:


1. Program ini baru digagas bulan November, saat penyampaian gagasan tersebut seminggu sebelum pelaksanaan Ujian Akhir Semester

2. Sekolah kami belum memiliki pengalaman kegiatan seperti ini

3. Banyak kegiatan di bulan Desember

4. Terkait pendanaan kegiatan apakah bisa di SPJ-kan Dana BOS

5. Butuh banyak persiapan

6. Bapak/ibu guru sibuk mengolah nilai

Lalu bagaimana cara saya meyakinkan mereka?

Hal pertama yang saya lakukan adalah membangun komunikasi yang baik dengan bu Kepala Sekolah, menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya program sekolah PINTER BU KADES, dan kaitannya dengan kegiatan Projek P5 dalam kurikulum merdeka. Alhamdulillah Kepala Sekolah saya sangat mendukung adanya kegiatan tersebut, hanya saja semuanya harus dipersiapkan matang. Sehingga perlu diadakan rapat dengan bapak ibu guru. Selain itu, saya juga menggandeng rekan saya CGP lain untuk berkolaborasi dengan program yang ia gagas juga, yaitu ekstrakulikuler Seni Tari, kemudian saya mengkonfirmasikan kepada operator BOS terkait dengan pendanaan kegiatan tersebut untuk menanyakannya kepada pihak Dinas. Setelah itu, saya mengkomunikasikan hasil konfirmasi saya terkait dengan dana bos kepada Kepala Sekolah, sehingga beliau mempersilakan saya untuk menyampaikan program tersebut kepada bapak ibu guru dalam rapat sekolah. Untuk waktu pelaksanaan, bisa di minggu setelah selesai ujian, ada jeda waktu 2 hari untuk pelaksanaan sehingga bapak ibu guru bisa fokus mengolah nilai pada minggu berikutnya.

RAPAT PERTAMA

Rapat awal dengan bapak ibu guru adalah membahas program PINTER BU KADES. Saya mempresentasikan Kanvas BAGJA yang telah saya buat. Menyampaikan tujuan dan kebermanfaatan program ini untuk siswa, serta sebagai ajang promosi sekolah. Setelah itu, berbagai macam tanggapan bapak ibu guru saya dapatkan, ada yang pro dan kontra. Yah al itu memang lumrah untuk program yang belum pernah terlaksana sama sekali. Beberapa guru telah menyampaikan pendapatnya masing-masing. Sayapun telah mengumpulkan data untuk jaga-jaga ketika ada yang merasa keberatan, saya akan sampaikan hasil investigasi saya mengenai pemanfaatan aset sebelum “yakin” untuk mengajukan program ini menjadi program tahunan sekolah. Termasuk masalah kepanitiaan, yang memang bapak ibu guru masih merasa keberatan karena masih punya tanggungan ngolah nilai dan koreksi. Saya menyampaikan kepada bapak ibu guru bahwa acara ini adalah acara siswa, dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa sehingga kita harus melibatkan peran siswa dalam acara ini, dan sebagai bekal mereka untuk masuk dunia organisasi OSIS saat mereka SMP nanti. Setelah itu, bapak ibu guru merasa sedikit lega dan meminta saya untuk menyampaikan konsep {INTER BU KADES lebih lengkap dan detail.

RAPAT KEDUA

Rapat ini membahas terkait dana yang dibutuhkan. Saya kemudian menyampaikan kebutuhan apa saja yang harus dipersiapkan untuk acara tersebut. Untuk masalah pendanaan, pihak dinas Pendidikan sudah meberikan sinyal lampu hijau, artinya bisa di SPJ kan. Rapat ini juga membahas pameran yang akan ditampilkan per kelas, serta jadwal pelaksanaan. Bapak ibu guru akan menyampaikan kepada siswa perihal program akhir semester yang akan diadakan di sekolah ini, kemudian berdiskusi dengan siswa apa yang akan ditampilkan.

RAPAT KETIGA DENGAN SISWA

Saya Bersama dengan wali kelas 6 mengadakan rapat setelah kelas 6 ujian. Kami menyampaikan bahwa acara ini adalah untuk kelas 1-6, dan sehubungan tentang kepanitiaan acara, mereka mau membantu dan berpartisipasi untuk mensukseskan acara.

RAPAT KEEMPAT

Rapat keempat, kami membahas progress persiapan PINTER BU KADES, jadwal fix, konsep awal sampai akhir, tempat pelaksanaan, desain panggung dan pameran serta kepanitiaan. Kami hanya punya waktu 2 hari sebelum pelaksanaan. Saya juga sudah menyampaikan kepada bapak ibu guru, untuk MC sudah ada dua siswa yang bersedia menjadi MC, termasuk mereka yang bersedia menjadi sekdi dokumentasi, seksi acara dan lain sebagainya. Pada hari ini, saya membuat pamphlet untuk disebarkan ke grup WA paguyuban orangtua siswa maupun memasang pamphlet ke status Whatsapp masing-masing.

Membuat Banner Acara

Ini adalah banner yang akan kami gunakan, sengaja tidak kami beri tanggal dan tahun agar menghemat dan bisa digunakan setiap tahun. Karena kami berencana satu tahun 2x acara pada akhir semester.

Menyebarkan Pamflet

Gambar di samping adalah Pamflet Acara PINTER BU KADES. Setelah membuat pamflet, bapak ibu guru beserta kepala sekolah membagikan gambar tersebut di WA Grup Kelas dan paguyuban orangtua. Kemudian kami juga memasangnya dalam status Whatsapp masing-masing, dengan harapan akan banyak yang mengetahui acara ini, kemudian ikut berpartisipasi, karena acara ini juga dibuka untuk masyarakat sekitar.

Saya dan Pak Joko mengambilalih mic dari siswa untuk mengkondisikan acara

Saking antusiasnya masyarakat sekitar, sebelum acara dimulai bahkan banyak yang sudah memborong dagangan siswa. Semua dagangan siswa mulai dari 1000-2000 rupiah saja, langsung di borong. Saya bahkan berkeliling stand karena pemberitahuan lewat mic tidak digubris warga sekitar. Mereka begitu karena takut kehabisan jajanan murah karena jarang-jarang ada acara seperti ini di desa Plantungan.

Dokumentasi Kegiatan Siswa
Silakan Geser Untuk Melihat Seluruhnya

Dokumentasi Di Balik Layar