BAHASA INDONESIA KELAS XII
RINGKASAN MATERI BAB 1
Pembelajaran 1 : Mencermati Informasi tentang tokoh
Materi Pembelajaran
a. Pengertian Informasi
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat
bagi penerimanya. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang
mempunyai arti bagi si penerima dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini atau di masa mendatang.
b. Fungsi Informasi
Ada tujuh fungsi informasi bagi manusia, yakni sebagai berikut.
1) Menjadi sumber pengetahuan baru
2) Menghapus ketidakpastian
3) Sebagai media hiburan
4) Sebagai sumber berita
5) Untuk sosialisasi kebijakan
6) Untuk memengaruhi khalayak
7) Menyatukan pendapat
c. Jenis-Jenis Informasi
1) Informasi berdasarkan sifat
Informasi berdasarkan sifat meliputi a) informasi faktual, yaitu informasi yang
dibuat berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan kebenarannya b) opini atau
konsep, yaitu informasi yang dibuat berdasarkan pendapat seseorang tentang
suatu hal. c) informasi deskripsi, yaitu informasi yang dibuat dalam bentuk
penjelasan terperinci mengenai sesuatu hal.
2) Informasi berdasarkan kegunaan
Jenis informasi berdasarkan kegunaan dapat dibagi dua bagian, yaitu:
a) Informasi yang menambah pengetahuan, yaitu informasi yang isinya mampu
menambah pengetahuan baru.
b) Informasi berdasarkan penyajian, yaitu informasi yang disampaikan dalam
beberapa bentuk, seperti artikel, gambar, audio, dan video.
3) Informasi berdasarkan bidang kehidupan
Dapat dikategorikan menjadi informasi bidang pendidikan, kesehatan, olahraga,
dan sebagainya.
4) Informasi berdasarkan lokasi peristiwa
Informasi berdasarkan lokasi peristiwa dapat dibagi menjadi dua, yakni
informasi dalam negeri dan luar negeri.
d. Nilai Informasi
Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal,
dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater (Davis,
1995: 58-59) berikut ini.
1) Accesibility: sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran
informasi.
2) Luas dan lengkapnya (comprehensiveness): sifat ini menunjukkan lengkapnya isi
informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga
mengenai output informasinya.
3) Ketelitian (accuracy): berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan
pengeluaran informasi.
4) Kecocokan (appropriateness): sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran
informasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus
berhubungan dengan masalah.
5) Ketepatan waktu (timeliness): berhubungan dengan waktu yang dilalui dan yang
lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.
6) Kejelasan (clarify): atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan
bebas dari istilah-istilah yang tidak dipahami.
7) Keluwesan (flexibility): sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya
keluaran informasi.
8) Dapat dibuktikan (verifiability): atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa
pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada
kesimpulan yang sama.
9) Tidak ada prasangka (freedom from bias): sifat ini berhubungan dengan tidak
adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan
yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10) Dapat diukur (quantifiable): sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang
dihasilkan pada sistem informasi formal.
Pembelajaran 2 Mencari Informasi dari Ensiklopedia
Materi Pembelajaran
Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah karya referensi atau ringkasan yang menyediakan rangkuman
informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang tertentu. Ensiklopedia
terbagi dalam artikel atau entri yang sering disusun menurut alfabet dan terkadang
oleh kategori tematik.
Menurut Abdul Chaer (2007: 205), ensiklopedia adalah jenis kamus yang selain
memberikan keterangan makna kata, juga memuat keterangan tentang sesuatu.
Artikel ensiklopedia lebih panjang dan lebih rinci daripada kamus yang paling
banyak sekalipun. Secara umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada
informasi linguistik tentang kata-kata, seperti makna, pengucapan, penggunaan, dan
bentuk gramatikal, artikel ensiklopedia berfokus pada informasi faktual mengenai
subjek yang disebutkan dalam judul artikel.
Abdul Rahman dan Janti (2009) membagi ensiklopedia menjadi beberapa jenis,
yakni:
a. Ensiklopedia Umum atau Nasional
Ensiklopedia umum atau nasional adalah ensiklopedia yang berisi informasi dasar
tentang hal-hal, abstraksi, konsep, dan kejadian-kejadian umum. Ensiklopedia ini
biasanya diterbitkan untuk digunakan dalam suatu negara yang isinya menekankan
informasi mengenai negara bersangkutan, meskipun memuat juga informasi
penting dari negara lain. Contoh: Ensiklopedia Nasional Indonesia.
b. Ensiklopedia Khusus atau Subjek
Ensiklopedia khusus adalah ensiklopedia yang membatasi cakupan isinya pada
masalah atau mengenai subjek tertentu. Contoh: Ensiklopedia Tari Indonesia.
c. Ensiklopedia Internasional atau Universal
Ensiklopedia internasional adalah ensiklopedia yang memuat semua informasi
(sedapat mungkin) di dunia, tanpa memberi penekanan pada informasi yang berasal
dari suatu negara atau sekelompok negara tertentu. Meskipun pada kenyataannya
selalu ada penekanan tertentu pada negara tempat ensiklopedia tersebut diterbitkan.
Contoh: The Ensyclopedia Britannica a New Survei Universal Knowledge.
d. Ensiklopedia Online
Ensiklopedia online merupakan ensiklopedia yang dapat diakses melalui internet.
Contoh: Wikipedia
Pembelajaran 3 : Menggunakan Kata-Kata Khusus
Materi Pembelajaran
Menurut KBBI, kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya
disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian atau
terjemahannya. Buku yang memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut
abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya.
Jenis kamus berdasarkan pengguna bahasanya sebagai berikut.
a. Kamus Ekabahasa
Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata (entri) yang dijelaskan dan
penjelasannya adalah terdiri atas bahasa yang sama. Kamus ini mempunyai
perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa karena penyusunan dibuat
berdasarkan pembuktian data korpus. Contoh bagi kamus ekabahasa ialah Kamus
Besar Bahasa Indonesia (di Indonesia) dan Kamus Dewan (di Malaysia).
b. Kamus Dwibahasa
Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan daripada bahasa yang
dikamuskan diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan bahasa
yang lain. Contohnya: Kamus Inggris-Indonesia, Kamus Dwibahasa Oxford Fajar
(Inggris-Melayu;Melayu-Inggris).
c. Kamus Aneka Bahasa
Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih. Misalnya,
kata Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin secara serentak. Contoh
bagi kamus aneka bahasa ialah Kamus Melayu-Cina-Inggris Pelangi susunan Yuen Boon Chan tahun 2004.