Selai Nanas
Peluang usaha selai nanas sangat menjanjikan menghasilkan uang. Selai nanas termasuk rasa paling banyak digunakan salah satunya untuk membuat nastar, roti bakar, roti tawar dan lainnya dengan rasa yang manis dan lembut membuat lidah yang merasakan sampai ketagihan, bahan baku selai nanas juga mudah didapat seperti pasar, toko buah atau orang yang jualan di pinggir jalan, usaha selai nanas tidak begitu lansung besar tapi hasil yang menjanjikan karena banyak orang yang membutuhkan seperti penjual roti bakar, penjual nastar dan lainnya
Bagi Anda yang ingin mendapatkan selai nanas tanpa bahan pengawet sebaiknya mencoba membuatnya di rumah. Selai yang dibuat sendiri jauh lebih berkualitas dan menyehatkan. Kebutuhan masyarakat akan selai nanas semakin terus meningkat. Nanas memiliki nilai jual yang sangat murah jika dijual dalam bentuk buah. Untuk meningkatkan nilai jual buah nanas semakin tinggi maka Anda bisa memproduksi selai nanas.
Potensi dari bisnis selai nanas sangat menguntungkan untuk dijalani sehingga akan menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis selai nanas di bawah ini ada resep pembuatan selai nanas.
Selai merupakan salah satu produk koloid yang terdapat dikehidupan sehari-hari. Selai termasuk kedalam jenis sol dan pembuatannya dengan cara mekanik (cara dispersi), cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar dan padat dengan proses penggilingan yang dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid.
Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspense, sehingga system koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi.
Zat terdispersinya padat dan medium dispersinya adalah cair. sifat dari koloid selai ini adalah koagulasi karena mengalami penggumpalan.
Asam sitrat, asam asetat atau cairan asam dari jeruk nipis dapat digunakan untuk menurunkan pH pada bubur buah. Struktur gel yang diinginkan pada pembuatan selai hanya terbentuk pada pH rendah. Tujuan penambahan asam selain menurunkan pH pada selai, juga untuk menghindari terjadinya pengkristalan gula. Bila tingkat keasaman buah rendah, maka penambahan asam dapat meningkatkan jumlah gula yang mengalami inversi selama pendidihan.