—dan bagaimana saya menyadari ia akan berdampak buruk untuk masa depan kita semua.
Selama pemilihan Presiden AS di tahun 2016, saya adalah seorang siswa Sekolah Menengah Atas di Indonesia dengan sedikit minat dalam politik internasional. Seperti banyak teman-teman saya, saya aktif menggunakan media sosial. Tak perlu dikatakan saya jatuh ke dalam lubang kelinci, saya tertarik dan dalam waktu singkat—di antara dosis harian video kucing waktu itu, perbincangan politik AS mendominasi sebagian besar feeds media sosial saya. Dari banyak berita utama di media saat itu, saya membuat sebuah kesimpulan: Trump bukanlah seorang politikus, dan ini adalah... (Oleh Rayhan Lingga)
Jack of all trade, master of none. Frasa ini terus dipikirkan Audy, mahasiswa Hubungan Internasional (HI) tingkat akhir, dalam menjalani penghujung masa perkuliahannya. Audy terdiam dalam kelas Statistika Sosial yang akan menghabiskan waktu 3 SKSnya dengan percuma. Lamunan Audy memikirkan apa yang akan dilakukannya setelah lulus nanti. Wajar, Hubungan Internasional adalah ilmu multiperspektif yang mempelajari sedikit tentang banyak hal. Apalagi dalam perkembangannya, selalu ada ilmu baru yang masuk mempengaruhi HI: mulai dari feminisme sampai nihilisme... (Oleh Daffa Haikal)
Bayangkan seorang pria berumur 20-an pada tahun 2002, yang bekerja sebagai programer komputer di Microsoft, dan hobinya bermain video game. Ia juga seorang penggemar buku komik seri Marvel dan menghabiskan banyak waktunya berpartisipasi di berbagai acara seperti ComiCon dengan mengenakan kostum Captain America – pahlawan super idolanya. (Oleh Dzaky Putra Wirahman)
Nadia Murad dapat dijadikan contoh nyata yang perlu disebarkan agar masyarakat mengetahui bahwa melawan isu pelecehan seksual masih perlu diperjuangkan. (Oleh Auradisha Ashalya)
Cantik. Setiap orang memiliki cara berbeda untuk mendefinisikan “cantik” di mata mereka. Entah sebagai perempuan berkulit putih, berambut lurus dengan kaki jenjang dan badan tinggi-kurus semampai. (Oleh Florencia Maria Surya)