“Laki-laki adalah gamers yang lebih baik daripada perempuan, karena perempuan bukan gamer yang kompeten dan hanya ingin mencari perhatian!” KawanWH, apakah stereotip tersebut sering kamu jumpai saat bermain games? Gamers perempuan sering kali mendapat respons sosial yang beragam, bahkan cenderung negatif. Hal serupa dialami oleh Nada Khaula, seorang mahasiswi Hubungan Internasional UNPAR angkatan 2019 yang memiliki hobi bermain game di waktu luangnya. Lalu, bagaimana kisah Nada sebagai seorang perempuan yang juga merupakan seorang gamer?
Menjadi penerus bangsa bukanlah hal yang mudah. Apakah kita sanggup memutar roda negara ini suatu saat nanti? Tanggung jawab tersebut mengharuskan kita sebagai anak Indonesia untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang negara ini. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti kegiatan kerelawanan, seperti yang dilakukan Hofyan Nazaki. Lelaki berumur 25 tahun ini merupakan seorang tamatan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. (Oleh Nathania Azalia)
Idola K-Pop favoritmu menjadi CEO perusahaan nonprofit di Jakarta? Sebuah kenyataan yang hanya bisa terjadi di dunia fiksi, khususnya fanfiction. Fanfiction adalah sebuah arena di mana dunia literatur fiksi serta dunia fandom bertemu dan menghasilkan karya-karya menarik yang bebas diakses oleh siapapun. Belakangan ini arena tersebut pun menempatkan dirinya di Twitter, salah satu platform media sosial arus utama yang mempunyai ratusan juta pengguna di seluruh dunia. Di sinilah tempat Ayu Nugraheni (yang juga dikenal dengan username Twitter @TELENOVELlZED) membangun dan membagikan cerita-cerita fiksinya dalam wujud baru fanfiction, alternate universe. (Oleh Nathania Azalia)
Dari lidah turun ke hati.
Sebuah hidangan dapat menghadirkan kesan dan pesan tersendiri bagi seseorang. Bayangkan nikmatnya ayam katsu dengan kuah kari dan telur omelette yang dipadukan menjadi satu, menghasilkan cita rasa creamy dari omelette setengah matang, berjumpa dengan kuah kari yang kaya akan rempah. (Oleh Maria Risya)
Mencari pekerjaan setelah lulus bukan perkara mudah, apalagi ketika lulus di saat pandemi COVID-19 mulai mendisrupsi kehidupan. Michael Raffy Sujono, seorang alumni Hubungan Internasional UGM yang akrab dipanggil Dipa, merasakan kesulitan itu secara langsung. Lapangan pekerjaan semakin sempit, dan berbagai tempat kerja yang lekat dengan lulusan Hubungan Internasional seperti Kementerian Luar Negeri, atau kedutaan besar, tidak menarik bagi Dipa. (Oleh Kasistha P. Cantyani)
Sebagai seorang mahasiswa, terkadang kita ingin terus mencoba hal-hal baru dan selalu mengambil setiap kesempatan yang ada di depan mata, tetapi bagaimana jika kesempatan itu mengharuskan kita pindah 11.329 km dari rumah? (Oleh Jessica Joan dan Keisya Diva)
“You can’t have it all.” Dalam hidup, akan selalu ada yang harus kita korbankan untuk mencapai sesuatu. Begitu juga dengan Efraim yang harus mengorbankan beberapa bagian dari kehidupan sosialnya untuk mencapai mimpinya. (Oleh Tsabita Rantawi)
“Always know that you are never, ever alone in this. Kamu lebih kuat dari yang kamu sadari. Jangan ragu untuk mencari pertolongan dan jangan pernah meragukan dirimu sendiri, because you deserve the goodness of the world even if you think otherwise. You can always rely on yourself, so never forget to rely on yourself to make choices that will help you in the long run: like getting therapy.” (Oleh Felicia Melody)
“Mau tidak mau kalian yang nantinya menghandle semua ini. Buang keraguan seperti “duh bisa nggak ya?” karena ini merupakan sebuah kewajiban kalian dan hasil akhirnya akan berguna bagi angkatan kalian sendiri.” (Oleh Trystan Ramadhane)
“Untuk apa mengaku punk tapi jiwanya kolot dan feodal? Menjadi seorang punk tidak perlu klaim dirinya punk. You judge what people do, not what they say.” (Oleh Tsabita Rantawi)
“Dalam dunia bisnis, pandemi ini membuat semua kaget banget. Tapi menurut aku sebagai entrepreneur, justru di masa-masa seperti inilah akan kelihatan kualitas suatu brand, karena kita dituntut untuk kreatif dan lebih tangguh lagi untuk menemukan jalan keluar dari masalah ini,” (Oleh Jessica Ruth Andina)
"Buat kita yang sudah berdekade-dekade menikmati segala akses informasi, data, berita dan sebagainya, banyak tantangan dan masalah yang juga muncul. Sekarang masalahnya adalah bagaimana kita memahami sebuah informasi." (Oleh Felicia Melody)
“Selamat datang mahasiswa baru, para calon diplomat dan non-diplomat. Saatnya kita semua membuka lembaran baru di semester yang baru ini. Selamat belajar dan semoga berhasil.” (Oleh Tsabita Rantawi.)
“Nona-nona, kakak-kakak, bolehkah mama makan di sini dengan anak mama? Mama jauh jalan dari gunung, mama bau, tapi bolehkah mama duduk makan? Mama ada uang, mama bayar.” (Oleh Valerie Tania M.)
“Saya udah lama mau kerja di Kemlu karena tradisi keluarga yang banyak bekerja menjadi aparat pemerintah, ditambah passion pribadi yang memang suka sama isu internasional. (Oleh Jessica Ruth)