STUNTING adalah gangguan pertumbuhan yang dialami anak karena gizi buruk, pola makan tidak seimbang, infeksi berulang, dan/atau stimulasi psikosial yang tidak adekuat (mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi). Merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Ciri-Ciri Stunting
1. Tinggi dan berat badan yang kurang ideal
2. Mudah sakit dan terinfeksi
3. Mempunyai lebih dari 1 alergi
4. Kemampuan intelektual menurun
5. Kemampuan bicara saat balita yang terhambat
6. Kemampuan motorik seperti merangkak, berjalan, dan membalikkan tubuh yang terhambat
Faktor Penyebab Stunting
1. Gizi buruk dan infeksi yang dimulai sebelum kehamilan
2. Sanitasi dan PHBS yang buruk
3. Tingkat pendidikan dan fasilitas kesehatan yang memadai
4. Faktor genetik dan komoditas (penyakit penyerta)
Cara Pencegahan Stunting
1. Asi eksklusif dan MPASI yang sehat
2. Memenuhi gizi ibu dan anak
3. Menjaga kebersihan dan sanitasi
4. Konsultasi dengan dokter dan fasilitas kesehatan
Peran Remaja
1. Literasi dan perbaikan gizi
2. Mencegah Anemia
3. Memberikan edukasi seks dan usia nikah
4. Menjadi promotor dalam lingkungan masyarakat
Anemia (kurang darah) adalah gangguan darah yang ditandai dengan jumlah sel darah merah yang rendah atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Dapat diartikan juga sebagai kondisi ketika darah tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup.
Anemia yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah atau sel darah merah yang tidak berfungsi di dalam tubuh. Ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh. Gejala dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung, atau detak jantung cepat.
Pengobatan tergantung pada diagnosis utama. Suplemen zat besi dapat digunakan untuk kekurangan zat besi. Suplemen vitamin B dapat digunakan untuk kadar vitamin rendah. Transfusi darah dapat digunakan untuk kehilangan darah. Obat untuk mendorong pembentukan darah dapat digunakan jika produksi darah tubuh berkurang.
Penyebab Anemia
Kekurangan zat besi berkaitan dengan pembuatan hemoglobin
Menstruasi (pendarahan berlebihan)
Penyakit kronis (berkaitan dengan ginjal, kanker, dan HIV Aids)
Gejala Anemia
Mudah lelah
Sulit tidur
Kurang nafsu makan
Sulit berkonsentrasi
Lemah atau lesu
Sesak nafas
Jenis Anemia
Kekurangan zat besi selama hamil
Aplastik (berkaitan dengan rusaknya sumsum tulang)
Penyakit kronis
Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi (daging sereal sayur ijo tua buah buahan) makanan kaya vitamin B12 (susu, makanan berbahan dasar kedelai), dan buah buahan kaya vitamin C.
Pengobatan Anemia
Transfusi darah
Pemberian Suplemen Zat Besi
Suntikan hormon erythropoietin