Meditasi part 2
MEDITASI part 2 oleh ROMO DEWA
Sekali lagi meditasi adalah usaha untuk mengalami kondisi meditatif, KEHENINGAN yang agung, yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata
Untuk mengalami kondisi meditatif/keheningan agung, ini tidak bisa dipaksakan, ini seperti kita tidak bisa memaksakan sebuah pohon untuk berbuah segera, tapi yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan tanah, lalu menanam tanaman dan merawatnya..... Seperti buah, hasilnya, pun keheningan agung tidak bisa kita paksakan, ia akan otomatis muncul pada waktunya sesuai kadar masing-masing
Keheningan bukanlah sepi sunyi, pikiran kosong seperti anggapan keliru banyak orang. Suatu kondisi dimana disebut sepi sunyi adalah ketiadaan bunyi yang bisa didengar oleh telinga normal, itu seperti kau masuk ruang kedap suara, atau ketika dalam kondisi nyepi misalnya di Bali dimana tidak ada suara-suara kendaraan, keributan, dll
Keheningan bisa terjadi sekalipun di luar diri rame, berisik, dll, bahkan itu bisa dimanfaatkan untuk membawa diri masuk ke dalam keheningan
Seorang pembelajar meditasi mengeluh ketika sedang retreat, karena di situ bunyi kodok berisik sekali, lalu guru meditasi mengajarkan, dengarkan, dengarkan saja, jangan menilai, dengarkan suara-suara kodok itu dan suara apapun, dan tidak berapa lama setelah melakukan hal itu ia malah mengalami kemudahan mengalami keheningan yang mengasikkan
Suara apapun di luar bisa dipakai untuk mengalami kondisi meditatif......
Bisa juga dengan teknik latihan, melihat apapun tanpa melabeli, tanpa memberi nama, caranya lihat saja entah daun, entah bangunan, entah langit, entah air, entah rumput dll, masing-masing 1 atau 2 detik, terus berganti tanpa malebelinya, lihat, lihat dan terus lihat bergantian, dan ini juga akan membawa masuk ke dalam keheningan
Pun misalnya memakai alat bantu fokus pada nafas, fokuskan perhatian pada nafas, saat menarik atau menghembus, terus menerus, sepenuhnya pusatkan perhatian pada nafas, dan ini akan menghadirkan keheningan juga
Teknik meditasi untuk pemula di awal lebih baik ketika menghembuskan nafasnya lebih panjang dari menghirupnya, ini akan mempercepat relaksasi dan menghasilkan keheningan dengan mudah, misalnya tarik 3 hitungan, hembus 6 atau 9 hitungan...... Dan bernafasnya ke diafragma atau ke perut, jangan ke dada, karena pernafasan ke dada itu pernafasan orang panik
Hanya mengarahkan udara ke diafragma atau ke perut berulang-ulang, ini akan menghasilkan kondisi meditatif/keheningan
Oh ya, meditasi itu berguna untuk memperbaiki sistem tubuh, menjadikan pencernaan lebih baik yang efeknya akan menyehatkan tubuh fisik, batin dan energi
Jadi gini, ketika kita bernafas, itu ada dua syaraf yang bekerja, pada saat menghirup itu saraf simpatik yang bekerja, ini menghasilkan respon flight dan fight, sementara saat menghembuskan itu sistem syaraf parasimpatik yang bekerja, ini menghasilkan respon rileksasi, juga memperbaiki pencernaan, itu sebabnya dalam proses awal meditasi bernafas pelan dan lembut dan dalam itu penting, dan ke perut/diagfragma....... Selanjutnya setelah mulai rileks bernafaslah normal cukup mengamati saja udara keluar dan masuk
Bunyi-bunyi seperti Angg.... Ung... Mang...... Aum.... Om.... Lamm, tamm...... atau menyebut nama-mana tuhan masing-masing juga akan membantu menghasilkan respon relaksasi yang akan mengantar kepada keheningan misalnya mengulang-ngulang nama Allah bagi Islam, Yesus bagi kristen, Shiva bagi Hindu, dan lain sebagainya, ucapkan pelan dan monoton dan terus diulang-ulang..........
Bersambung ke part selanjutnya: Meditasi tingkat lanjut